Apa jadinya kalau seorang mahasiswa hukum yang playboy di jodohkan dengan seorang janda kaya raya?
Dalam pikiran Boy, janda adalah perempuan gendut dengan make up tebal. Seluruh tubuhnya sudah kendor dan bekas orang. Boy yang sering gonta ganti pacar cantik, tentu saja menentang keras perjodohan yang dilakukan kedua orangtuanya, apalagi di jodohkan dengan seorang janda walaupun kaya raya.
"Tidak mau! Lebih baik Aku mati daripada menikah dengan janda tua. Aku masih 21 tahun, Mi, Pi," tolak Boy dengan keras.
Padahal, Krystal tidak sejelek yang Boy pikir. Walaupun sudah berumur 28 tahun dan janda, dia sangat cantik seperti aktris Korea. Krystal juga masih perawan, karena belum pernah tidur sekamar dengan mantan suaminya.
Krystal yang tidak ingin salah memilih suami lagi, memutuskan menyamar menjadi mahasiswi hukum, satu kampus dan satu kelas dengan Boy, untuk mengetahui sifat asli calon suaminya. Terbukti, banyak mahasiswa maupun dosen pria yang naksir Krystal termasuk Boy
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 06
Mentari pagi menyambut indahnya hari ini. Krystal dengan penampilan kasual ala anak muda pergi ke kampus dengan senyum lebar dan suasana hati bagus. Dia mengendarai mobil sendiri seperti biasa. Sudah tiga hari dia tidak kuliah karena takut Boy tau perasaannya. Akhirnya, hari ini Krystal memberanikan diri menyatakan cinta pada Boy.
Di parkiran, terlihat Boy dengan dua temannya telah tiba. Mereka langsung pergi ke ruang BEM karena hari ini ada rapat pagi mengenai acara amal kampus yang diadakan setahun sekali.
"Baiklah, sudah kita putuskan, untuk acara amal tahun ini, Kita akan mengadakan pameran kampus. Semua kampus tetangga akan kita undang hadir termasuk murid-murid sekolah menengah atas. Acara akan di adakan tiga hari lagi, pukul 18.00 WIB sampai selesai. Kami akan mengurus surat undangan untuk di bagikan ke kampus-kampus dan SMA. Koordinator seksi acara yang tadi sudah di tunjuk, silahkan berkoordinasi lebih lanjut mengenai acara-acara yang akan Kita adakan di pameran nanti." Boy terlihat gagah, Dia memang penuh kharisma dan ketua BEM cerdas.
"Sekian keputusan rapat hari ini. Terima kasih semua atas waktunya. Silahkan bagi yang ada mata kuliah setelah ini." Boy menutup rapat dengan sopan.
Semua anggota BEM keluar satu persatu dari ruangan. Yang tersisa sekarang hanya Boy, Doni dan Ryan. "Malas rasanya masuk ke lokal," ucap Boy.
"Kalau begitu, kita bolos aja, gimana?" usul Ryan.
"Dasar cumi bodoh!" ejek Doni. pada ide konyol Ryan.
"Apa Kamu bilang, cumi culun?" nada suara Doni sudah naik.
"Udah ... udah ... kaya anak SD aja." Lagi-lagi Boy jadi penengah.
"Gimana? Mau gak bolos kuliah?" tawar Ryan lagi.
"Oke." Boy setuju.
"Kita ke taman aja, ngecengin cewek ABG, seru tuh," usul Ryan lagi. "Siapa tau, Doni dapat pacar ABG," lanjut Ryan lagi.
Mendengar kata 'pacar' membuat hati Doni senang. "Mau, mau, Aku bosan jomblo terus. Cewek di kampus ini gak ada yang mau sama Aku," kata Doni dengan lemas.
"Kamu mau dapat pacar?" tanya Boy.
"Mau," jawab Doni langsung.
"Kita ke club malam aja malam ini, gimana?" usul Boy.
"Kalau Papa ku tau, leher ku bisa di gantung sama dia." Nyali Doni ciut.
"Ya jangan bilang sama Papamu Kita ke club," jawab Boy.
"Bener juga. Aku bilang aja lagi nyiapin acara amal kampus," jawab Doni senang.
"Makanya, otak tuh di pake. Jangan pelajaran aja isinya," kata Ryan. "Eh Boy, tumben Kamu pengen ke club? Kirain sudah berubah alim. Sebulan ini sikap Kamu alim banget," kata Doni.
"Aku cuma pura-pura, buat menarik perhatian Krystal," jawab Boy enteng.
"Kalau Krystal sudah tertarik sama Kamu? Selanjutnya Bagaimana?" tanya Doni penasaran.
"Ya Aku tolak, biar dia rasain gimana rasanya ditolak cowok terkeren di kampus. Dia sendiri yang menabuh genderang perang duluan. Sok ilfeel lagi sama Aku," jawab Boy lagi.
"Wah ... bravo ... Kamu memang Playboy sejati, Boy ..." Ryan bertepuk tangan sementara Doni geleng-geleng kepala.
Mereka bertiga terlihat asyik mengobrol, sampai mereka tidak sadar kehadiran Krystal di depan pintu keluar. Krystal mendengar semuanya. Krystal kecewa mendengar pengakuan Boy barusan. Pengakuan itu kembali mematahkan hati Krystal untuk kedua kalinya.
"Bodoh sekali Aku yang sempat menyukainya. Bodoh sekali Aku berlari dengan senang setelah tau dia di sini. Bodoh sekali Aku yang ingin menyatakan cintamu padanya. Dia tidak lebih dari pria brengsek. Untung dia belum tau, kalau strategi yang dia pakai berhasil." Krystal marah.
Setelah selesai mengobrol, Boy dan dua temannya keluar. Mereka ingin pergi ke taman. Mereka membuka pintu dan alangkah terkejutnya mereka, melihat Krystal ada di sana. "Alexa?" Boy kaget dan tidak bisa berkata apa-apa. "Apa dia mendengar semuanya tadi?" batin Boy.
"Dasar jahat! Siapa juga yang tertarik sama Kamu? Sampai kiamat Aku gak bakal jatuh cinta sama Kamu, apalagi mengemis cinta Kamu," kesal Krystal.
"Kamu dengar semuanya tadi? Kamu ngapain di sini?" Boy gugup karena ketahuan.
"Bukan urusan Kamu. Dan satu lagi, lebih baik Aku sakit gigi seumur hidup, dari pada jatuh cinta sama Kamu. Strategi apapun yang kamu gunakan. Gak akan merubah hatiku. Dasar Playboy!" Krystal langsung pergi setelah meluapkan amarahnya.
Mendengar kata-kata Krystal barusan, membuat hati Boy sakit. Harga dirinya sudah jatuh, karena terlihat seperti pria jahat di mata Krystal. Walaupun memang benar dia jahat. "Gawat Boy, kayanya sampai kiamat pun Kamu gak bakal bisa naklukin dia," kata Doni prihatin.
"Boy, Aku rasa dia benar, Kamu jahat," ucap Ryan ragu.
"Diam kalian berdua! Aku mau sendiri dulu." Boy langsung pergi dengan hati yang sedikit aneh.
Krystal menangis sepanjang langkahnya. Dia merasa bodoh jadi seorang wanita. Dia gampang jatuh cinta dan gampang di tipu laki-laki. Bahkan mantan suaminya pun menganggap dia bodoh karena baru ketahuan selingkuh setelah menikah. Padahal mereka sudah berpacaran dua tahun. "Bodoh ... bodoh ... bodoh Kamu Krystal ..."