THE PRISONER OF MAFIA

Carlos terus menarik selimut yang membungkus tubuh Arra hingga terhempas ke atas lantai. Carlos sudah marah dan akan membalas perbuatan Arra, akan tetapi niatnya itu di urungkanya saat melihat Arra sudah terpejam.

Iblis tampan itu menghela nafas panjang untuk meredam amarahnya. Lalu dia memandang wajah Arra yang terlihat sangat cantik, dan terlihat tenang jika tidur seperti itu.

Tapi, mana mungkin gadis itu tidur dengan cepat?! Pasti Ikan piranha ini sedang mengelabuinya.

"Sayang! Jangan membodohiku!" Carlos menusuk-nusuk lengan Arra dengan jari telunjuknya.

Tidak ada gerakan dari Arra, yang ada hanya suara dengkuran halus. Carlos mengernyit ketika melihat Arra yang tiba-tiba tidur terlelap.

"Dia benar-benar tidur?" gumam Carlos seraya mengibaskan telapak tangannya di depan wajah Arra. Gadis itu tidak bereaksi.

Carlos merebahkan dirinya di samping Arra, setelah yakin jika istrinya sudah lelap. Pria itu pun ikut memejamkan kedua matanya, sembari memiringkan badannya, menghadap Arra.

Sudah lewat tengah malam, dan badannya juga sangat lelah, tidak membutuhkan waktu lama, Carlos terlelap dalam tidurnya.

Arra membuka sebelah matanya, mengintip Carlos yang sudah terlelap. Gadis itu terkikik geli karena berhasil mengelabui Carlos.

Akting Arra sungguh luar biasa, sepertinya dia layak menjadi Aktris terbaik di dunia.

"Dasar bodoh!!!" Arra mengumpati Carlos yang sudah terlelap. Kemudian ia ingin beranjak dari tempat tidur, akan tetapi niatnya lagi-lagi tertahan saat tangan Carlos melingkar di perutnya dengan sangat erat.

"Jika aku menyingkirkan tangannya, pasti nanti dia akan terbangun, dan akan membalas perbuatanku." Arra bergumam pelan. Akhirnya dia membiarkan tangan kekar yang di penuhi tatto itu melingkar di pinggangnya.

Tidak berselang lama, Arra menguap lebar kemudian terlelap di pelukan Carlos.

***

Pagi harinya.

Sinar matahari menerobos melalui celah jendela di kamar mewah bernuansa abu itu. Sepasang suami istri terlihat tidur berpelukan di atas ranjang besar dan mewah.

Carlos terbangun lebih dulu saat mendengar ketuka pintu dari luar kamarnya. Pria tampan itu mengerutkan keningnya, saat kedua matanya mulai terbuka.

Dia berdecak kesal karena ada yang berani mengganggu tidurnya. Namun rasa kesalnya itu hilang seketika saat melihat Arra tidur di pelukannya sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidangnya.

Pintu kamarnya terbuka dari luar. Mike masuk ke dalam kamar itu sambil membawa berkas di tangannya.

"Tuan, maaf, mengganggu. Aku sudah mengurus semuanya, ini adalah berkas pernikahan kalian, tinggal membutuhkan tanda tangan Nyonya Arra," ucap Mike menundukkan pandangannya, tidak berani menatap tuannya yang sedang berpelukan di atas tempat tidur.

"Kau sangat mengganggu, Mike! Karena kau membawa kabar bagus, maka aku memaafkanmu," ucap Carlos pelan dan penuh penekanan.

Mike menyerahkan berkas tersebut kepada Carlos.

"Aku senang karena saat ini Arra sudah Sah menjadi istriku," ucap Carlos tersenyum tipis sambari menatap Arra yang masih terlelap di pelukannya.

"Jadi?" Mike menatap Carlos dengan menaikan sebelah alisnya.

"Tundukan pandanganmu!!" desis Carlos lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh Arra sampai sebatas leher.

"Aku tidak melihat apa pun! Kenapa dia begitu posesif? Cinta sudah membuat Ketua Mafia ini menjadi gila!" batin Mike mendukkan kepalanya.

"Aku mengarang cerita jika kami sudah menikah, tapi semua ini sudah menjadi kenyataan." Carlos tersenyum sambil menggoyangkan berkas yang ada di tangannya.

"Ya Ampun. Aku rasa pria ini sudah menjadi budak cinta!" Mike berkata di dalam hati. Tidak menyangka jika Carlos telah melakukan hal rendahan seperti itu, mengarang bebas atau berbohong bukankah perbuatan yang tidak berkelas?

***

Vote-nya lempar ke sini semua yak. 😄😄 aku mengiba pokoknya kasih vote🤣🙏