Namanya Wang Chen. Dia adalah seorang pemuda bodoh yang bahkan dianggap gila oleh para murid Perguruan Tangan Sakti.
Hanya Souw Liancu yang tidak melihat seperti itu. Souw Liancu merasa Wang Chen selalu melindunginya dan kekuatan Wang Chen tidak ada bandingannya.
Wang Chen bisa bertindak di luar nalar saat dibutuhkan, dan bisa muncul jadi sosok tangguh saat dibutuhkan. Souw Liancu tahu kalau Wang Chen memiliki latar belakang luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gregorious, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8 Baru Tenang kalau Wang Chen Ikut
Pagi ini cahaya matahari yang hangat menerangi kamar Souw Liancu. Gadis itu duduk bersila di atas kasurnya, mata terpejam, napas teratur dan dalam. Energi spiritual dalam tubuhnya seperti sungai yang tenang, mengikuti jalur-jalur meridian yang semakin ia kuasai. Sudah tiga minggu sejak ia mencapai tahap pembentukan tubuh level enam, dan hari ini ia merasakan sesuatu yang berbeda.
Ada getaran halus di pusat energinya, di daerah dantian bawah yang terletak tiga jari di bawah pusarnya. Getaran itu semakin kuat, berputar lebih cepat, menarik semua energi spiritual yang tersebar di tubuhnya menuju satu titik pusat.
Kemudian, seperti pintu yang terbuka, ada lonjakan kekuatan yang meledak dari dantiannya dan menyebar ke seluruh tubuh.
Souw Liancu merasakan setiap sel di tubuhnya dipenuhi dengan energi yang lebih kuat dari sebelumnya. Tulangnya seolah menjadi lebih keras, ototnya lebih padat, bahkan kulitnya terasa lebih kenyal dan kuat.
Ia membuka mata, dan kilatan cahaya hijau muda memancar dari kedua bola matanya sebelum perlahan memudar.
Tahap pembentukan tubuh level tujuh. Ia berhasil lagi.
Senyum lebar mengembang di wajah Souw Liancu. Dalam sebulan berada di Perguruan Tangan Sakti, ia sudah naik dua level. Ini adalah kemajuan yang sangat pesat, bahkan untuk murid berbakat sekalipun.
Batu roh yang ia menangkan dari Arena Unjuk Kekuatan beberapa minggu lalu memang sangat membantu, tetapi ia tahu kemajuannya juga karena kerja kerasnya berlatih setiap hari tanpa henti.
Ia bangkit dari kasur dan melakukan beberapa gerakan pemanasan. Tubuhnya terasa sangat ringan, setiap gerakannya lebih cepat dan lebih presisi dari sebelumnya. Ia merasakan kekuatan baru yang mengalir di tangannya, dan ia yakin sekarang pukulannya bisa menghancurkan batu sebesar kepala orang dewasa.
Setelah mandi dan berganti pakaian, Souw Liancu memutuskan untuk melakukan sesuatu yang sudah lama ia inginkan. Sudah sebulan penuh ia berada di perguruan ini, tidak pernah keluar sama sekali. Ia rindu dengan hiruk pikuk kota, dengan pasar yang ramai, dengan kesempatan untuk melihat dan membeli barang-barang yang menarik.
Ia mendengar dari murid-murid lain bahwa ada sebuah kota bernama Kota Yunshan yang berjarak sekitar sepuluh kilometer dari perguruan. Kota itu cukup besar dan ramai, dengan pasar yang menjual berbagai macam barang dari makanan hingga peralatan kultivasi.
Souw Liancu segera mencari gurunya, Guru Fang , seorang wanita paruh baya yang bertanggung jawab melatih murid-murid perempuan di perguruan ini.
"Guru Fang, saya ingin memohon izin untuk pergi ke Kota Yunshan hari ini," kata Souw Liancu dengan sopan setelah membungkuk hormat.
Guru Fang yang sedang menyeruput teh menatapnya dengan wajah serius. "Kota Yunshan? Untuk apa?"
"Saya ingin berbelanja beberapa keperluan pribadi, Guru. Sudah sebulan saya tidak keluar dari perguruan."
Guru Fang mengerutkan kening. Ia tahu identitas asli Souw Liancu, dan ia juga tahu bahwa gadis ini memiliki banyak musuh yang mengincar nyawanya. "Itu terlalu berbahaya, Liancu. Kau tahu sendiri situasimu."
"Saya akan berhati-hati, Guru. Lagipula saya sudah mencapai level tujuh sekarang. Saya bisa melindungi diri saya sendiri."
"Level tujuh masih belum cukup jika musuhmu mengirim pembunuh bayaran yang kuat." Guru Fang terdiam sejenak, kemudian menghela napas. "Baiklah, jika kau memang harus pergi, aku akan meminta beberapa murid senior untuk menemanimu. Mereka yang sudah mencapai tahap pemurnian tubuh. Dengan mereka di sisimu, kau akan lebih aman."
"Terima kasih, Guru."
***
Beberapa jam kemudian, Souw Liancu sudah bersiap di gerbang utama perguruan. Tiga murid senior berdiri di sampingnya, ketiganya adalah lelaki yang sudah mencapai tahap pemurnian tubuh level lima dan enam. Mereka adalah Zhao Ming, Chen Wei, dan Liu Yang, semua murid yang cukup terkenal di perguruan karena kemampuan bela diri mereka.
Tan Peklong juga ada di sana, meskipun ia masih berada di tahap pembentukan tubuh level sembilan dan belum menjadi murid senior.
"Nona, apakah Anda yakin tidak ingin saya ikut?" tanya Tan Peklong dengan wajah cemas.
"Kau masih harus berlatih untuk menembus tahap pemurnian tubuh, Peklong. Fokus pada latihanmu. Aku akan baik-baik saja dengan mereka," jawab Souw Liancu sambil tersenyum.
Tetapi sebenarnya, di dalam hatinya, Souw Liancu tidak merasa terlalu aman dengan keberadaan ketiga murid senior itu. Bukan karena ia tidak percaya pada kemampuan mereka, tetapi karena ada firasat yang mengatakan bahwa jika ada bahaya besar, mereka mungkin tidak cukup kuat untuk melindunginya.
Yang membuat ia merasa lebih aman adalah keberadaan Wang Chen.
Ya, Wang Chen yang aneh dan gila itu. Entah kenapa, sejak kejadian pertarungan di Arena Unjuk Kekuatan dan malam badai petir, Souw Liancu merasa ada sesuatu tentang Wang Chen yang membuatnya merasa aman. Sesuatu yang sulit dijelaskan dengan logika, tetapi sangat kuat ia rasakan di hatinya.
Masalahnya, ia tahu para murid senior tidak akan mau jika Wang Chen ikut. Mereka semua menganggap Wang Chen sebagai pembawa sial, orang gila yang tidak berguna. Ia harus punya alasan yang masuk akal untuk membawa Wang Chen.
"Oh ya, sebelum kita berangkat, ada satu hal lagi," kata Souw Liancu tiba-tiba.
Zhao Ming, yang paling senior di antara ketiga murid itu, menatapnya. "Apa itu, Nona Souw?"
"Aku membawa beberapa barang untuk dijual di kota. Aku butuh seseorang untuk mengangkat barang-barangnya. Wang Chen, kemari!"
Wang Chen yang kebetulan sedang menyapu halaman tidak jauh dari sana menoleh dengan wajah bingung. Ia berjalan mendekat dengan langkah gontai.
"Kau akan ikut dengan kami ke kota. Aku perlu kamu untuk mengangkat barang-barangku," kata Souw Liancu dengan nada yang tidak bisa dibantah.
Ketiga murid senior itu saling berpandangan dengan wajah tidak senang.
Chen Wei melangkah maju. "Nona Souw, bukankah lebih baik kami saja yang mengangkat barang-barang Anda? Tidak perlu membawa Wang Chen yang..."
"Tubuh Wang Chen tegap dan kuat. Lihat, ia tinggi besar, lebih tinggi dari kalian semua. Ia bisa mengangkat barang berat dengan mudah. Kalian harus fokus melindungiku, bukan mengangkat barang," potong Souw Liancu dengan tegas.
Memang benar bahwa Wang Chen memiliki tubuh yang tinggi besar. Tingginya hampir mencapai seratus sembilan puluh sentimeter, dengan bahu yang lebar dan lengan yang berotot meskipun ia tidak pernah berlatih kultivasi dengan serius di perguruan ini. Di antara semua orang yang ada di sana, Wang Chen memang yang paling tinggi dan terlihat paling kuat secara fisik.
Liu Yang menghela napas. "Baiklah, jika itu keinginan Nona Souw. Tetapi dia harus berjalan di belakang dan tidak boleh mengganggu."
"Tentu saja," jawab Souw Liancu sambil tersenyum.
Souw Liancu dan Wang Chen kemudian masuk ke kamar Souw Liancu untuk mengambil barang-barang yang konon akan dijual. Tetapi ketika Wang Chen keluar sambil membawa satu tas kecil di punggungnya, ketiga murid senior itu saling berpandangan dengan heran.
"Hanya itu?" tanya Zhao Ming sambil menunjuk tas kecil itu.
"Ya, hanya itu," jawab Souw Liancu dengan santai. "Barang-barangnya memang tidak banyak, tetapi cukup berat. Aku tidak mau repot mengangkatnya sendiri."
Zhao Ming jelas tidak percaya bahwa barang sekecil itu berat, tetapi karena sudah terlanjur mengizinkan Wang Chen ikut, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya menggelengkan kepalanya dengan kesal dan mulai berjalan menuju gerbang.
Rombongan yang terdiri dari Souw Liancu, tiga murid senior, dan Wang Chen akhirnya berangkat.