NovelToon NovelToon
Sweet Marriage With You (Season 1)

Sweet Marriage With You (Season 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Lentera Sendu

Mesya merasa sedih karena dijodohkan saat ia masih kuliah. Namun berjalannya waktu, perlakuan Sandi yang begitu lembut kepada Mesya berhasil meluluhkan hati Mesya dan membuat Mesya jatuh cinta seiring berjalannya waktu pernikahan mereka... Saat cinta keduanya mulai tumbuh, sosok wanita di masa lalu Sandi yang tiba-tiba datang mencoba menghancurkan kebahagiaan mereka dengan terus membuat kesalah pahaman dan pertikaian diantara hubungan keduanya. Di saat hubungan keduanya mulai renggang, sosok pria yang mencintai Mesya pun ikut muncul dan menambah keruhnya rumah tangga mereka. . . . Dapatkan mereka mempertahankan hubungan rumah tangga mereka? Atau pernikahan mereka akan hancur dengan kemunculan orang yang mereka cinta di masa lalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lentera Sendu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kotak kecil

"Ma-Mas?! Kenapa kamu kesini?!"

"Memangnya kenapa jika Mas kesini?!"

"Bukankah Mas seharusnya berangkat bekerja?!"

Tanpa menjawab pertanyaan dari Mesya, Sandi berjalan ke arah mereka dan melihat sosok yang tengah berbaring di sofa adalah Namira.

"Na-Namira?!" Ucap Sandi refleks

Mendengar hal itu Mesya menghadap ke arah Sandi dan menanyakan bagaimana dia bisa mengenal gadis itu sedangkan saat di Pantai waktu itu Sandi berkata tidak mengenalnya.

Mesya sudah mengetahui kebenarannya hanya saja ia ingin mendengar kejujuran dari suaminya itu.

"Katakan mas!! Mas mengenalnya?!!"

Sandi hanya terdiam, bagaimana pun kini ia sudah tidak bisa menutupinya lagi dari Mesya. Akhirnya Sandi mengakui semuanya kepada Mesya.

"Ta-tapi Mas benar-benar tidak ada perasaan apapun lagi kepadanya sayang, maka dari itu Mas waktu itu pura-pura tidak mengenalnya agar tidak ada kesalahpahaman di antara kita" Jelas Sandi

Sandi mencoba meyakinkan Mesya jika dirinya tidak bermaksud untuk membohonginya, namun meski sudah mengetahui kebenarannya Mesya nampak masih belum bisa menerima jika suaminya itu berbohong kepadanya.

"Maafkan Mas ya"

Sandi menggenggam kedua tangan Mesya, namun perlahan Mesya melepaskan tangan Sandi yang menggenggam kedua tangannya itu.

"Sayang?!....."

"Berikan aku waktu sendiri mas"

Mesya berjalan ke arah ruangan  lain dam duduk di sebuah kursi, melihat Mesya pergi dengan wajah kecewa sontak membuat Sandi khawatir dan menyusulnya.

Melihat kedatangan  Sandi membuat Mesya tidak senang, berulang kali Mesya meminta Sandi untuk meninggalkannya namun Sandi masih tetap berada di dekat Mesya.

"Pergilah dulu Nak, biar mamah yang berbicara ya. Sudah siang, sudah waktunya kamu berangkat kerja"

"Iya Mah...."

Nirma mendekati Mesya dan mencoba menjelaskan semuanya kepada Mesya, bahkan Nirma meyakinkan Mesya agar tidak khawatir dengan kedatangan Namira dalam kehidupan mereka.

"Tidak mah, bukan kenyataan yang menyakitkan dan membuat aku sakit hati. Melainkan aku mendapatkan kebenaran dari mulut orang lain. Itu yang membuat aku kecewa mah" Jelas Mesya

"Mamah paham, tapi mungkin Sandi melakukan ini untuk kebaikan hubungan kalian juga. Jadi Sandi tidak mengatakannya waktu itu, kamu tenang saja ya? Nanti mamah akan berbicara dengan Sandi", Ucap Nirma

Mendengar hal itu Mesya menghela nafasnya dan mencoba untuk memaafkan Sandi. Meski hatinya masih sedikit sakit, namun ia harus mencoba menyelesaikan masalah yang datang dalam rumah tangga mereka.

*****

"Selamat pagi Sandi" sapa teman kantor Sandi

Sandi yang masih memikirkan masalahnya dengan Mesya tak menghiraukan teman kantor yang menyapanya,, sehingga hal itu menjadi sesuatu yang tak biasa untuk teman kantor Sandi.

"Hei Sandi, gimana harimu?! Nanti malam kita jadi buka bersama kan?!"

Sandi tak berkutik

John yang menyapanya pun merasa aneh dengan sikap Sandi hari itu, sampai detik kemudian John melambaikan tangannya di depan wajah Sandi dan menyadarkan Sandi dalam lamunannya.

"Eh...John!!"

"Kamu ini kenapa sih Sand? Gak biasanya bengong seperti itu"

"Ah tidak ada apa-apa" Jawab Sandi

"Kamu yakin? Karena tak seperti biasanya kamu seperti ini... Melamun"

Sandi mencoba menjelaskan pada John jika tidak ada yang terjadi pada dirinya, Sandi mengatakan jika dirinya hanya masih sedikit mengantuk saja.

"Yaudah, aku pergi dulu ya"

Sandi hanya mengangguk dengan senyum tipis.

Sedangkan di sisi lain, Hilda yang memperhatikan Sandi merasa jika Sandi sedang memiliki masalah. Karena mengenal sikap Sandi yang dingin tak akan sedingin itu.

"Haaaa" Sandi menghela nafas kasar.

"Apa yang harus aku lakukan, bagaimana aku bisa membujuk Mesya. Dia sering marah, tapi ini pertama kalinya dia marah bahkan enggan untuk aku sentuh"

Sandi mencoba untuk fokus bekerja, namun pikiran dan hatinya semakin gelisah. Sandi mencoba menghubungi Mesya namun tak kunjung mendapatkan balasan.

"Ah baiklah, aku harus menyelesaikan pekerjaan ini dulu agar bisa pulan cepat"

****

"Jangan sentuh aku!!! Jangan sentuh aku!!"

Teriakan dari Namira membuat seluruh keluarga Sandi datang memasuki ruang kamar, melihat Namira yang tanpa sadar terus berteriak membuat mereka berusaha menyadarkannya.

Tiba-tiba Namira terbangun seakan-akan tidak tahu apa yang sudah terjadi kepadanya. Namira mengenal keluarga di hadapannya itu adalah keluarga Sandi, namun Namira tidak mengetahui mengapa dirinya ada di rumah Sandi.

"Apa yang sudah terjadi?! Mengapa aku ada di sini?!"

"Apa kamu tidak mengingat apapun Namira?!"

Namira mencoba mengingat kembali apa yang terjadi sebelumnya, namun meski sudah berusaha Namira tidak mengingat apa yang telah terjadi kepadanya. Di tengah mengingat apa yang terjadi padanya, Namira melihat sosok Mesya yang berdiri di dekat pintu tengah menatapnya dengan ekspresi datar.

"Ka-kamu?!"

"Kenapa?! Apa kamu mau membunuhku sekarang?kalau begitu silahkan bunuh saja aku" ucap Mesya

Mendengar hal itu Namira kebingungan, karena ia baru saja sadar dari tidurnya namun tidak mengetahui apa yang telah terjadi kepadanya.

"Apakah ada yang bisa menjelaskannya kepadaku?!" Pinta Namira.

Mesya beranjak dari tempatnya dan dilihat oleh Nirma begitu pun dengan kedua kakak Sandi.

Di teras rumah Mesya terduduk sambil menatap langit yang saat itu tengah mendung. Sampai beberapa saat kemudian Santi datang dan duduk disamping Mesya.

Keduanya tak saling berbicara, Mesya hanya fokus menatap langit begitu pun dengan Santi.

"Apa kamu percaya kepada Sandi?!" Tanya Santi membuka obrolan

Mesya terdiam sejenak

"Aku mungkin bisa mempercayai mas Sandi, kak. Tapi yang tidak bisa aku terima adalah mendapatkan kebenaran dari mulut orang lain bukan dari Mas Sandi Sendiri. Aku hanya berharap mas Sandi terbuka dan jujur"

"Tapi tidak semuanya kebohongan itu buruk Mesya, akan ada saja kebohongan untuk kebaikan juga"

"Tapi lebih baik tersakiti oleh kejujuran, ketimbang harus dibahagiakan  oleh kebohongan"

Santi memahami apa yang dipikirkan oleh adik iparnya itu, namun pernikahan keduanya pun baru seperti benih jagung, masih banyak proses yang harus dilalui untuk mendapatkan buah.

"Coba kamu pikirkan dengan baik-baik ya Mesya, kakak percaya kamu gadis baik dan pengertian. Kakak berjanji, kakak akan yakinkan kamu jika Namira akan kami antarkan kepada keluarganya, hanya saja kita butuh waktu"

Mendengar hal itu Mesya hanya terdiam, mulutnya bungkam seribu bahasa seakan-akan terkunci dan tak bisa mengatakan sepatah kata pun.

"Nanti saat Sandi pulang, kita bicarakan baik-baik ya"

Mesya hanya mengangguk, bagaimana pun ia tidak bisa egois dan hanya mementingkan perasaannya sendiri. Melihat keluarga suaminya pun Mesya merasa jika dirinya harus bijak dan mengerti dengan posisi mereka.

"Apa kamu mau melihat sesuatu?!"

Mesya menoleh ke arah Santi dan penasaran dengan apa yang ingin ditunjukan oleh kakak iparnya itu.

"Ayo ikut kakak, kakak akan menunjukan sesuatu kepada kamu"

Tanpa mengatakan sepatah kata pun Mesya berjalan mengikuti Santi dari belakang. Santi membawa Mesya ke dalam sebuah kamar yang terlihat layaknya seperti sebuah gudang penyimpanan.

Saat Mesya berdiri melihat sekeliling, tiba-tiba Santi mendekatinya dengan membawa sebuah kotak kecil di tangannya.

"Apa ini?!" Tanya Mesya penasaran

"Buka lah!!"

...****************...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!