NovelToon NovelToon
Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Doktor Dika'S Wife Is Queen Mafia

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:6M
Nilai: 4.8
Nama Author: IAS

Silvya karena kematian saudara kembarnya memutuskan bergabung dalam organisasi mafia saat berumur 17 tahun. kemampuannya dalam ilmu beladiri menjadikannya Ratu Mafia yang disegani. Ia tidak segan-segan menghabisi musuhnya saat itu juga.
karena sebuah penghianat dalam organisasinya menyebabkan dia mengalami kecelakaan tragis yang hampir meregang nyawanya.
Dokter Dika, niatnya menolong malah harus menikahi orang yang ditolongnya karena digrebek warga.
Bagaimana Silvya membongkar penghianatan dalam Wild Eagle dan menemukan dalang dibalik kematian saudaranya?
Bagaimana pernikahan Dokter Dika dan Silvya akan berjalan dan bagaimana reaksi dokter yang terkenal dingin itu saat mengetahui wanita yang dinikahinya itu adalah Ratu Mafia yang disegani?

Ikuti kisahnya, bukan plagiat jika ada kesamaan nama tokoh itu bukan kesengajaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6. Penyesalan Fatimah

Hari membuka Klinik 'Healthy clinic' pun tiba. Sedari pagi tampak dua orang perawat yang mulai menyiapkan kebutuhan yang diperlukan. Duanoerwat wanita itu sudah membantu Dika sejak ia membuka klinik. Nama perawat itu adalah Nia dan Risa, mereka berdua adalah lulusan sekolah yang belum mendapat pekerjaan di rumah sakit. Jadi saat tau di daerah mereka ada klinik di buka mereka langsung mendaftar dna langsung diterima. Kinerja Nia dan Risa sangat baik, mereka juga telaten dan ramah dalam menghadapi setiap pasien yang datang untuk berobat.

Sebelum memulai prakteknya Dika terlebih dahulu mengunjungi Silvya untuk membawakan obat dan sarapan.

Tok...tok...tok…

"Masuk…." Ucap Silvya dari dalam.

"Nih aku bawain sarapan. Makan dulu lalu minum obatmu." Ucap Dika tanpa basa basi menaruh nampan yang ia bawa di atas nakas samping tempat tidur lalu melenggang keluar.

"Tunggu, bolehkah aku pinjam ponselmu."

"Jangan harap, ponsel itu privasi nanti yang ada kamu ngacak ngacak isi ponselku untuk hal tidak jelas. Statusmu sebagai CEO LT itu masih sangat meragukan. Jangan jangan kamu mau menipuku."

Dika berlalu sambil menutup pintu, sedangkan Silvya berteriak kesal.

"Brengsek… dokter mesum ngeselin… auh…. Sakit… Sialan. Awas saja kalau sembuh aku siksa kamu. Biarin aja. Belum tau dia siapa Silvya sebenarnya. Haish luka sialan."

Diluar kamar Dika masih bisa mendengar ocehan Silvya, dia hanya tersenyum tipis, sangat tipis. Dika pun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

" Jo, belikan aku sebuah ponsel… sekalian kartu perdananya... Terserah merk apa… ya… tahun depan… ya sekarang lah.  Pintarlah dikit Jo… ya… oke… gimana kondisi rumah?... Hmmm baik… nanti setelah praktek aku akan pulang… hmmm. Antarkan ponselnya ke rumah."

Dika menutup ponselnya dan memasukkan ke jas dokternya, sekarang ia siap menemui para pasien yang sudah mengantri.

***

Di rumah keluarga Linford tampak Sepi. Rumah yang begitu luas dan megah itu sangat terasa kosong. Sudah lewat 8 tahun setelah kematian Zion Austin Linford, putra kembaran Silvya sang ibu masih saja terlihat sedih.

"Mom… sudah cukup. Ini sudah 8 tahun lebih. Kamu mau sampai kapan meratapi kepergian Zi… biarkan Zi tenang dialam sana. Bukankah agama kita mengajarkan kita untuk tidak berlebihan dalam menyikapi sesuatu. Jika kamu terus begini maka akan memberatkan kubur Zi mom."

Sang suami tengah menegur istrinya. Harold Linford sangat tahu betapa terpukulnya Fatimah sang istri saat putranya meninggal.

Mendengar ucapan suaminya Fatimah kembali tersadar, "astagfirullah." Ia pun beristigfar.

"Maafkan aku sayang, sungguh." Ucap Fatimah.

"Mom, jangan minta maaf ke aku. Minta maaflah ke putrimu. Dia selalu kau abaikan. Terkadang aku kasihan melihat putri kita itu. Tapi dia sangat kuat, sama sekali tidak pernah mengeluh. Saat usianya baru 22 tahun kuminta dia menggantikanku di perusahaan pun dia tidak menolak. Sungguh Jika bukan karena penyakitku aku tidak akan meminta dia memimpin perusahaan diusia yang masih sangat muda. Di saat teman temnanya masih asik bermain sana sini dia sudah sibuk dengan urusan bisnis."

Tes…. Air mata fatimah luruh. Ia teringat putrinya. Ya, dia merasa sangat bersalah dengan putrinya itu.

" Dad, kemana putri kita. Mengapa dia belum pulang juga." Tanya Fatimah.

"Mom.. Apakah kamu baru menyadari sekarang? Silvya memang jarang di rumah. Dia akan pulang kalau merindukan masakanmu tapi sayang kau sekarang jarang sekali memasak."

Deg… lagi lagi ucapan suaminya itu membuat Fatimah seperti disayat sembilu. Bukan karena tersinggung dengan ucapan suaminya namun ia sakit karena perlakuan tidak adilnya terhadap putrinya. Meskipun ia juga menyayangi Silvya namun karena kondisi Zion yang tidak baik membuatnya lebih menaruh perhatian kepada sang putra.

Fatimah masih mengingat saat masih usia 2 tahun ketika Silvya meminta digendong oleh Fatimah, Fatimah tidak menurutinya.

"Mom… endonng… vya mau endong mom…"

"Nak.. Vya sama sus dulu ya. Adik kasian."

Saat usia 4 tahun Silvya ingin mibta dibuatkan susu oleh nya, fatimah juga berat meninggalkan Zion.

"Mom, vya mau susu dibuatin mommy."

"Vya sayang. Vya mau jadi kakak kan. Kakak Vya minta sama daddy aja ya. Kasian adik zion baru aja tidur kalo mommy tinggal nanti adik Zi bangun."

Selalu Zi yang Fatimah utamakan. Dia sampai lupa bahwa dia juga punya putri yang butuh diperhatikan. Alhasil Silvya jadi pribadi yang mandiri. Bahkan ketika dia jatuh dari sekolahnya hingga lututnya berdarah darah pun ia tidak mengatakannya pada fatimah. Jika bukan Harold yang melihat ke kamar dan Silvya tengah demam maka orang di rumah itu tidak akan tahu tentang apa yang terjadi dengan Silvya. 

Silvya pun akhirnya membuat dirinya sibuk dengan mengikuti bermacam macam latihan beladiri. Mulai dari karate, silat, panahan, berkuda, dan yang lainnya. Meski Fatimah seperti pilih kasih terhadapnya ia sama sekali tidak merasa begitu. Vya kecil selalu memaklumi bahwa adiknya memang sakit dan butuh perhatian lebih. Vya pun begitu menyayangi Zion.

"Atagfirullaah, ya Allaah… Apa yang aku lakukan pada putriku." Fatimah menangis tersedu mengingat betapa tidak adilnya ia terhadap putrinya, bahkan ketika Zion sudah meninggal pun Silvya ia perlakukan seperti Zion. Harold yang melihat istrinya begitu menyesal langsung memeluknya.

"Sudah, yang berlalu biarlah. Nanti aku hubungi Ian. Dia pasti tau dimana Silvya berada. Sekarang ayo kita mulai sayangi putri kita satu satunya itu sebagai Silvya bukan sebagai pengganti Zion."

TBC

Hay readers… yuk yuk dukung karya othor yang baru… cukup di like aja nggak pa pa kok othor udah makasih banget hehehe. Jika ada sarang boleh ya disampaikan agar otor bisa berkembang.

Terimakasih. Matursuwun.

1
Yunice Janis
Luar biasa
Nelson Peter
bagus
Des Sy
Alfamidi buka nya 24 jam thour,kalo author nanya kok aku bisa tau,karna aku kerja di Alfamidi thour😭🤣
Mama lilik Lilik
Luar biasa
Fauziah Rauf
sudah aq duga kakek ny itu ayah ny Fatimah ,kakek kandung silvia
maria handayani
/Shy/
Shantyka Kusuma
ayo Thor cpt Adain audio nya
Arnie Amira
Luar biasa
Netha
apakah dr.dika adalah mr. sun?
#ayu.kurniaa_
.
M Adnann
Luar biasa
Zieya🖤
aku juga jadi lapar lagi pas baca 😂😂😂
api yapi
Luar biasa
Fadilah Azzahra
Kecewa
Royhan
Luar biasa
Jaspit Elmiyanti
mantap Thor.. aku suka karya mu, tetap lah berkarya dan semangat
Jaspit Elmiyanti
deh deg.. aduh Thor terbukanya misteri semakin tegang malah
Jaspit Elmiyanti
apa Queen kembar tiga, lalu diculik satu sama Rodrigues karena dendam sama kakek Queen
Jaspit Elmiyanti
apa 'ayah' mereka itu kakeknya silvya, alias ayah nya mommy Fatimah
Jaspit Elmiyanti
kan benar si Jeff pengkhianat itu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!