Alsava Adriani adalah seorang wanita berusia 23 tahun memiliki sifat penyayang, sabar dan lembut ia juga bersifat keibuan karna sava sangat menyukai anak kecil, ia adalah seorang yatim piatu karna kedua orang tua nya sudah meninggal ketika ia berusia 17 tahun, sava nama panggilan untuk diri nya ia hanya mempunyai seorang nenek dari pihak ibu nya. sava bekerja di salah satu restaurant sebagai pelayan karna ia hanya lulusan SMA.
💋💋💋💋💋
Bramantio Daniel Dirgantara lelaki berusia 39 tahun, seorang duda beranak dua yang di tinggal istri nya 10 tahun silam, Bram memiliki putri berusia 17 tahun yang bernama Rhea Luisa Dirgantara dan putra berusia 15 tahun bernama Elzo El-Rizky Dirgantara, sejak kepergian sang istri beberapa tahun silam membuat Bram berubah menjadi sosok yang lebih pendiam dan gila kerja hingga kedua anak nya di urus oleh orang tua Bram.
penasaran dengan kisah mereka? yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emak naufal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 6 : nyaman
Satu bulan telah berlalu sejak pertemuan tidak sengaja Sava dan Rhea di mall waktu itu sekarang Rhea menjadi sering mampir ke Restaurant Bintang untuk menemui Sava dan berbincang.
Entah kenapa Rhea merasa nyaman dengan Sava begitu pun sebalik nya, Rhea tidak sungkan untuk berkeluh kesah dengan Sava dan menceritakan masalahnya, Sava selalu mejadi pendengar yang baik dan sesekali ia menjadi penasehat untuk Rhea karna Sava merasa jika ia seperti memiliki seorang adik karna ia terlahir sebagai anak tunggal.
" Mba besok jalan-jalan yuk aku tuh bosen tau, papi lagi sibuk karna ada proyek baru, terus Elzo juga lagi sibuk latihan basket !" keluh Rhea. saat ini Rhea sedang berada di restaurant Bintang tempat Sava bekerja, sehabis pulang sekolah tadi ia Langsung ke sana padahal Sava selalu memarahi nya supaya pulang terlebih dahulu ketika sudah selesai sekolah nya.
" mba gak libur minggu ini Rhe, baru dapet libur minggu depan karna jatah mba Libur udah di ambil kemarin pas nenek mba sakit !" sahut Sava. karna sekarang sedang jam istirahat Sava maka nya gadis itu bisa menemani Rhea mengobrol.
" ck gak asik Lah semua orang pada sibuk !" gerutu Rhea sambil berdecak sebal.
" kenapa gak ajak kedua temen kamu aja ?" tanya Sava. sava memang sudah mengenal Febby dan Ina karna kemarin Rhea mengenalkan mereka pada nya.
" mereka juga sibuk mba !" keluh Rhea dangan wajah memelas.
" ya udah kalo gitu gak usah jalan-jalan, mending belajar aja bukan nya sebentar lagi kamu ulangan kenaikan kelas ya ?" tanya Sava diangguki oleh Rhea dengan malas.
" iya, tapi aku juga bosen mba kalo di suruh belajar terus !" ujar Rhea kembali mengeluh.
" di niatin pasti gak akan bosen, kalau belajar nya terpaksa ya jadi cepet bosen !" ujar Sava seperti seorang ibu pada anak nya.
" mba kerja di sini gaji nya berapa ?" tanya Rhea mengalihkan pembicaraan karna selama sebulan mengenal Sava ia cukup hafal dengan sifat cerewet wanita itu.
" kenapa emang nya, kamu mau kerja di sini ?" tanya Sava dengan raut wajah meledek membuat Rhea mencebikan bibir nya sebal.
" engga mba, nanya aja aku tuh !" sahut Rhea sambil memasukan kentang goreng ke dalam mulut nya.
" Lumayan lah bisa buat mba menuhin kebutuhan sehari-hari sama beli obat buat nenek !" sahut Sava.
" iya lumayan nya berapa mba Sava ?" tanya Rhea gemas.
" 3 juta perbulan !" sahut Sava membuat Rhea melotot kan mata nya.
" 3 juta sebulan, what are you kidding me? uang jajan aku aja lebih dari itu sebulan !" ujar Rhea dengan raut wajah terkejut.
Maklum lah sedari kecil ia sudah terbiasa hidup enak dengan segala hal yang selalu terpenuhi, bahkan uang jajan nya bisa lima kali lipat dari gaji sava setiap bulan nya.
" kenapa, hidup itu harus banyak-banyak bersyukur. kamu beruntung bisa terlahir di keluarga kaya, coba kamu liat di Luar sana masih banyak orang yang bahkan buat makan aja mereka susah !" sahut Sava memulai ceramah nya.
" kalo mba boleh saran sih mending sebagian uang jajan kamu, kamu sedekahin sama mereka yang membutuhkan, karna selain kamu mendapat pahala kamu juga bisa menolong mereka walau hanya sekedar untuk makan doang, tapi mba yakin itu udah lebih cukup bagi mereka !" Lanjut Sava.
Rhea termenung mendengar nasihat Sava yang selama ini tidak pernah ia dapat dari papi nya dulu karna sekarang papi nya sudah lumayan berubah, sebenar nya oma rasty sering menasehati seperti itu tapi entah kenapa kalau Sava yang berucap terasa berbeda di telinga Rhea, ia merasa seperti sedang di nasihati oleh seorang ibu.
" minggu depan mba mau pergi ke suatu tempat apa kamu mau ikut ?" tanya Sava membuyar kan lamunan Rhea.
" kemana mba ?" tanya Rhea menaikan sebelah alis nya.
" ada deh !" sahut Sava meledek Rhea.
" jam istirahat mba udah mau habis sebentar lagi, kamu meding pulang karna udah siang takut orang rumah nyariin nanti, minggu depan kalo mau ikut kabarin mba aja !" ujar Sava sambil membereskan bekas makan nya.
mereka memang sudah saling menukar no telpon dan tidak jarang mereka bertukar pesan atau telponan, Sava sama sekali tidak risih dengan tingkah Rhea ia malah senang.
" oke mba nanti aku kabarin aku mau ijin dulu sama papi !" sahut Rhea.
Bram dan juga Sava juga sudah lumayan akrab karna sudah beberpa kali bertemu
Setelah itu Sava kembali melanjutkan pekerjaan nya sedangka Rhea segera bangkit untuk pulang.
💫💫💫💫💫
Waktu sudah menunjukan pukul sepuluh malam Bram baru saja tiba di rumah karna tadi ia harus Lembur karna pekerjaan sedang banyak karna Bram sedang menangani proyek baru yang cukup besar.
Saat akan memasuki kamar nya ia melihat pintu kamar anak perempuan nya terbuka dan terlihat Rhea yang keluar dengan muka bantal nya dengan gelas kosong di tangan kiri nya.
" Papi baru pulang ?" tanya Rhea basa-basi.
Bram mengangguk untuk menjawab pertanyaan putri nya itu " kenapa keluar ?" tanya Bram jelas sekali wajah lelah nya.
" mau ngambil air minum karna air minum di kamar Rhe abis !" sahut Rhea menjelaskan.
" ya udah abis ini tidur lagi besok papi mau ajak kalian jalan-jalan karna besok hari weekend !" ujar Bram membuat mata Rhea terbuka dengan sempurna.
" beneran pih? tapi bukan nya papi lagi sibuk karna ada proyek baru ?" tanya Rhea Ragu.
" gapapa proyek itu bisa di tanganin sama om Adi !" sahut Bram sambil mengelus pucuk kepala anak gadis nya itu.
Adi adalah sahabat sekaligus asisten pribadi Bram mereka sudah bersama dari masa SMA, Adi sendiri sudah menikah dan mempunyai tiga anak dan yang paling besar seumuran Dengan Elzo.
" ya udah kalo gitu papi istirahat aja pasti capek kan, Rhe mau ambil minum dulu. papi mau Rhe bikinin minum gak ?" tanya Rhea.
" gak usah sayang papi mau bersih-bersih dulu abis itu langsung istirahat !" sahut Bram dan di angguki oleh Rhea. setelah itu Bram kembali melangkah kan kaki nya menuju kamar sedangkan Rhea menuju dapur untuk mengambil minum.
Di dalam kamar nya Bram langsung membersihkan diri setelah selesai ia langsung merebahkan diri nya di kasur karna lelah, Bram mengambil Foto almarhumah sang istri yang ia letakan di nakas sebelah tempat tidur.
" Dil maaf kalo aku sempat menelantarkan kedua anak kita, aku janji mulai sekarang akan selalu menjaga kedua anak kita, kamu yang tenang ya di sana, I LOVE YOU DILARA CANTIKA !" gumam Bram seraya menatap sendu figura alm.istrinya yang sedang tersenyum manis bersama kedua anak nya sebelum pergi meninggalkan dunia untuk selamanya.
Karna kelelahan Bram terlelap dengan memeluk foto mendiang istri nya, sebenar nya Bram sering bermimpi bertemu Dila dan perempuan itu mengatakan ingin melihat Bram menikah lagi dan kedua anak nya bisa merasakan kasih sayang seorang ibu, tapi Bram tidak pernah berlarut dengan mimpi itu karna dalam hati nya masih terukir nama Dilara mendiang istri nya.
🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰
jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian ya para kesayangan 😘 terima kasih ❤