NovelToon NovelToon
Tawanan Kamar Tuan Lan

Tawanan Kamar Tuan Lan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Romansa-Tata susila
Popularitas:14.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Sopi_sopiah

Cerita hanya fiksi dari author yang ingin menemani kegabutan kalian, jangan cari bacaan berfaedah disini karena ga akan ada😁

Larisha Mevia mahasiswi cantik berusia 19 tahun itu mengalami kemalangan saat Dev Limson yang merupakan kekasihnya harus meninggal dunia ketika tengah bersamanya.

Lebih parahnya lagi! Tuan Lan seorang milyarder yang memiliki banyak bisnis legal maupun bisnis ilegal, dia laki-laki berusia 40 tahun yang merupakan ayah dari Dev Limson, Tuan Lan yang sangat arogan dan terkenal sangat kejam terhadap siapapun.

Tuan Lan menganggap Larisha adalah penyebab Dev Limson anaknya harus meregang nyawa diusia muda. Dendam membara dalam diri Tuan Lan dan sumpahnya akan membuat hidup Larisha menderita bahkan melebihi sebuah siksa kematian, membuat Tuan Lan menjadikan Larisha sebagai Tawanan Kamar Tuan Lan.

Lalu apakah Larisha berhasil untuk keluar dari jerat kekejaman Tuan Lan? Ikuti ceritanya tanpa skip, oke🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopi_sopiah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Tuan Lan tersenyum sinis pada Tan, karena sepertinya rencana barunya untuk membalas dendam pada Larisha lebih menarik dari rencana sebelumnya.

"Tan, akan ku buat gadis itu menebus kesalahannya karena telah membuatku kehilangan satu-satunya pewaris group Limson," kata Tuan Lan.

"Apa maksud anda Tuan?" tanya Tan.

"Aku bukan hanya akan menyiksanya, tapi aku akan buat dia melahirkan keturunanku!" kata Tuan Lan.

"Tapi gadis itu masih sangat muda Tuan? Apa anda ingin aku mencarikan wanita lain untuk anda, agar anda bisa memiliki keturunan kembali?" tanya Tan.

"Tidak Tan, Dev meninggal akibat ulah gadis itu! Jadi gadis itu juga yang harus mengembalikan keadaan seperti sediakala! Dan kau harus ingat Tan, wanita-wanita bayaran yang sering kau bawa padaku, mereka hanyalah tempat pembuangan hasratt sesaat ku dan tak pantas melahirkan keturunan Limson!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan aku mengerti! Lalu apa yang harus aku lakukan sekarang?" tanya Tan.

"Bawakan gadis itu pakaian pelayan! Dia akan menjadi pelayan untuk melayani semua kebutuhanku! Penderitaannya akan dimulai saat ini juga," kata Tuan Lan.

"Baik Tuan," kata Tan, lalu bergegas mengambilkan pakaian pelayan untuk diberikan pada Larisha.

Setelah Tan mengambilkan pakaian pelayan dengan ukuran L untuk Larisha, Tan segera menunju kamar Tuan Lan tempat dimana Larisha ditawan. Tan membuka pintu dengan kunci cadangan yang dia miliki, karena Tan adalah asisten pribadi Tuan Lan yang sangat bisa diandalkan jadi semua akses yang bisa dimasuki oleh Tuan Lan, maka Tan juga bisa melakukannya.

Klek.

Pintu terbuka, Tan melihat Larisha yang sedang duduk dilantai dengan pundak yang bersandar pada ranjang kamar mewah itu.

"Nona, pakailah pakaian ini! Lalu ini adalah daftar pekerjaanmu untuk melayani Tuan Lan!" kata Tan, sambil meletakkan pakaian dan selembaran kertas yang berisi daftar pekerjaan Larisha di rumah ini.

Larisha pun bangun lalu mengambil pakaian itu, tak lama Tuan Lan masuk lalu berjalan santai menghampiri Tan dan Larisha. Dilihatnya, Larisha sedang memegangi pakaian pelayan yang akan ia kenakan. Begitu Tuan Lan mendekat, Larisha dengan berani melemparkan pakaian itu ke wajah Tuan Lan.

Brukk..

Seketika wajah Tuan Lan langsung berubah mencekam, kedua matanya melotot seperti hendak memakan Larisha, sementara itu Tan hendak menegur Larisha, namun Tuan Lan menyuruh Tan untuk mundur.

"Aku tidak akan pernah menurutimu Tuan! Aku tidak takut padamu!" bentak Larisha.

Tuan Lan langsung mencengkram leher jenjang Larisha hingga tubuh Larisha pun terdorong hingga sampai membentur tembok.

"Aaaa, le-lepaskan aku Tuan!" lirih Larisha dengan suara serak akibat Tuan Lan tanpa rasa iba mencekiknya kuat.

"Kau harus tahu, aku bukanlah orang yang memiliki rasa iba! Maka dari itu jika kau masih ingin hidup, turuti semua perintahku!" ancam Tuan Lan.

Tuan Lan pun melepaskan cengkramannya dari leher Larisha, hingga menimbulkan bekas memerah pada leher Larisha.

Uhukk, Uhukkk, uhukk.

Larisha batuk setelah sebelumnya sesak nafas akibat cengkraman tangan Tuan Lan. Larisha tak lagi bisa melawan setelah merasakan seberapa kejam Tuan Lan, setidaknya Larisha harus bisa tetap hidup dan bertahan agar bisa menyelamatkan Laluna.

"Baik Tuan, aku akan berganti pakaian," kata Larisha.

"Tan, keluarlah!" kata Tuan Lan.

"Baik Tuan!" kata Tan.

Tan pun meninggalkan kamar tersebut, lalu menutup pintu kamar! Disana, Larisha kebingungan kenapa Tuan Lan tak ikut keluar juga, sedangkan dirinya harus berganti pakaian.

"Tuan, aku akan berganti pakaian sesuai keinginanmu! Lalu kenapa kamu tidak keluar dari kamar ini?" tanya Larisha.

"Lakukan dihadapanku! Karena aku tidak akan meninggalkan tempat dimana aku berdiri sekarang," kata Tuan Lan.

"Kau benar-benar!! Aku tidak akan pernah mau berganti pakaian didepanmu!" kata Larisha, lalu Larisha pun berlari memasuki kamar mandi untuk berganti pakaian.

Tuan Lan pun merasa aneh, kenapa Larisha begitu malu-malu untuk mengganti pakaian didepan laki-laki, karena yang ada dalam pikiran Tuan Lan adalah Larisha gadis matre yang rela memberikan tubuhnya pada laki-laki kaya, sampai membuat Dev berani memakai uang perusahaan demi tubuh Larisha.

Tak lama Larisha pun keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan pakaian layaknya seorang pelayan. Meskipun tubuhnya hanya terbalut pakaian pelayan, namun kecantikan Larisha dan kemolekan tubuhnya masih sangat terlihat sangat jelas. Membuat Tuan Lan untuk beberapa saat tak mengedipkan matanya menatap Larisha.

"Sudah Tuan, sekarang aku akan membaca list pekerjaanku!" kata Larisha.

Larisha pun mengambil selembar kertas yang tergeletak diatas kasur, dibacanya daftar pekerjaan yang harus dia lakukan di rumah ini.

"Astaga Lan sadar! Apa yang kau lihat, kenapa malah aku terpesona oleh gadis ini. Ingat Lan, dia gadis yang sudah memberikan pengaruh buruk pada Dev, hingga Dev meninggal dunia." Batin Tuan Lan.

Larisha pun pergi meninggalkan Tuan Lan, untuk membuatkan minuman hangat untuk Tuan Lan, karena itu masuk dalam list pekerjaannya. Larisha berkeliling disepanjang rumah besar itu hingga ke lantai satu, dia tidak menyangka sama sekali Dev kekasihnya yang kini sudah meninggal rupanya anak dari seorang milyarder.

Namun Larisha masih bingung hingga detik ini, kenapa Tuan Lan sangat membencinya? Kenapa Tuan Lan sampai memperlakukannya layaknya seorang tawanan yang dikurung, dan direnggut kebebasannya.

"Kenapa Tuan Lan sangat jahat? Dia menyalahkan aku atas kematian Dev, aku sendiri saja masih bingung kenapa Dev yang notabenenya dia laki-laki baik dan tidak pernah mabuk, mendadak pergi ke bar dan mabuk disana?" Batin Larisha.

Sesampainya dilantai satu, Larisha menuju ke dapur. Di sana ada beberapa pelayan yang tengah memotong buah, dan mencuci piring kotor.

"Nona, kenapa anda kesini?" tanya pelayan.

"Jangan panggil aku nona, aku sama seperti kalian! Kalian tidak lihat pakaianku, pakaian pelayan?" tanya Larisha.

Mereka pun tersenyum dengan keramahan Larisha.

"Nona bersabarlah dengan sikap Tuan Lan! Mungkin Tuan Lan bersikap jahat terhadap kamu, karena dia belum mengenalmu nona," kata seorang pelayan.

"Aku akan sabar, lagipula orang jahat sepertinya tidak usah mengenalku lebih dalam, aku tidak mau dikenalnya," kata Larisha.

"Dia tidak jahat nona! Sebetulnya Tuan Lan itu orang yang baik, hanya saja sikapnya sangat keras, sebetulnya dia baik," kata seorang pelayan lain.

Hahahaha.

"Baik? Dia bahkan hampir membunuhku barusan," kata Larisha.

Tak lama, Tan masuk ke dalam dapur yang dilengkapi mini bar itu, dan melihat Larisha yang sudah akrab bahkan bersenda gurau dengan pelayan lain.

"Nona, sedang apa anda disini?" tanya Tan.

"Kau, siapa namamu?" tanya Larisha.

"Di setiap lantai rumah ini memiliki fasilitas lengkap, jadi untuk membuatkan minuman, kau bisa membuatnya di dapur lantai 5," kata Tan.

"Tuan Tan, gadis ini sangat baik hati dan cantik, jangan sinis-sinis dengan Nona Risha ini!" goda seorang pelayan.

Larisha pun meraih pisau dapur yang sedang digunakan oleh seorang pelayan untuk memotong buah, lalu menodongkannya pada Tan.

Jangan Lupa Likenya guys😎👍👍👍

1
Isna Vania
tetap semangat untuk berkarya Thor /Kiss/
Isna Vania
Aq ikut ajj Thor, yg penting seru ceritanya /Kiss/
Isna Vania
semangat Thor 😘
al rizal
😁😁😁
Yunita Livaan
Luar biasa
Dwii
duh malunya smpe sini😭🤣
Neng geulis
Luar biasa
guntur 1609
sepertmya kisah anak2nya lan. bagus juga dilanjutkan di judul baru
guntur 1609
kasihan kau daniel. nanti akan ada kebahagiaanmu yg datang sabarlah
guntur 1609
yg 2
guntur 1609
kau luna juga gak tahu diri. rnak kaki kau bilang ke kanakan.saraf loe luna. kau yg menerima daniel. kau juga yg me.gha curkan dia
guntur 1609
sabar daniel. tgu brithney besar
guntur 1609
kok suara senaoan bakhyun thor....kwkkwkw
guntur 1609
jangan sampai luna menanyakan donor sum2 nya sm dr fred
guntur 1609
lah brithey toh jodohnya tan
guntur 1609
kasihan tan..sm luna. bagaimana reaksi luna kalau tahu si tan yg donorkan
#ayu.kurniaa_
.
guntur 1609
larisha seharusnya kau jujur sm.tuan.lam
guntur 1609
bagaimana reaksi luna kalau tahu tan yg mendonorkan sum2 tulang belakangnya
guntur 1609
brti dev punya kembaran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!