Andrea yang sedang berada di luar negeri tiba-tiba dihubungi sang kakak dan keluarganya, meminta ia untuk pulang, tanpa diberitahu alasannya.
Dan gadis itu terkejut luar biasa saat sampai di Indonesia dia harus menikahi kakak iparnya sendiri.
Bagaimana kehidupan Andrea selanjutnya setelah menikah dengan Rasya Hutomo yang merupakan suami kakaknya sendiri? cerita ini banyak mengandung bawang dan cabe jadi siapkan tisu untuk antisipasi.
ikuti terus ceritanya
follow juga IG author @shadirazahran23
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shadirazahran23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memberi hukuman
Sepanjang jamuan makan malam,muka Rasya bagai jemuran baju yang belum disetrika , sangat kusut.Padahal Andrea sudah meminta maaf pada laki-laki itu, tapi tetap saja muka Rasya tidak enak untuk dilihat.Dan kejadian itu berlangsung sampai pesta jamuan selesai dan mereka pulang.
Dalam perjalanan ke rumah Rasya banyak diam, dia hanya menjawab seperlunya saja jika Andrea bertanya, setelah itu mulutnya terkunci rapat.
Melihat tingkah kekanak-kanakan Rasya membuat Andrea sedikit kesal, sepertinya ia harus mencari akal untuk membuat mood pria itu kembali semula,dan senyumnya semakin lebar saat akhirnya ia menemukan ide brilian.
“Mas nanti di ujung jalan belok ke kiri ya,” kata Andrea.
Rasya mengerutkan dahi,” Kekiri? mau apa?” tanya Rasya penasaran.
“Nanti juga kamu tahu, turuti saja perintahku mas.” ncap Andrea dengan senyum misteriusnya.
Tak ingin berdebat dengan istrinya, Rasya menuruti permintaan wanita itu membelokan mobilnya ke arah kiri, jalan yang bertolak belakang dengan rumah kedua orang tuanya, akan tetapi arh jalan itu adalah menuju area pemakaman.
“Berhenti di sini!” kata Andrea lagi, Rassya segera menepikan mobilnya di pinggir jalan yang terlihat sepi dari jalan lain, bahkan hanya ada satu atau dua kendaraan yang berlalu lalang.
“Kamu mau apa sih,An. Harus ke tempat sepi kaya gini segala?’ tanya RAsya yang merasa aneh.
“Untuk apa? tentu saja untuk memberikan seseorang pelajaran.” jawab Andrea, kemudian wanita itu membuka seatbeltnya dan mengambil seutas tali dari laci dashboard.
“Siapa?” tanya Rasya lagi makin penasaran.
Kembali Andrea tersenyum misterius, kemudian dirinya duduk di pangkuan Rasya membuat laki-laki itu tersentak kaget,apalagi tali yang diambil Andrea tadi nyatanya digunakan oleh Ana untuk mengikat kedua tangan Rasya.
Ya dengan gilanya wanita itu mengikat tangan sang suami ke belakang jok mobil.Hingga rasya tidak bisa bergerak sama-sekali.
“An apa yang kamu lakukan?” Lepasin An! Ini tidak lucu.” uca Rasya meminta untuk dilepaskan.Sungguh ia tidak pernah berfikir jika Andrea akan berbuat nekat seperti ini.
“An please.” kata Rasya lain kali ini ia berusaha memelas.
“Kamu gak bisa lepas begitu saja Mas, karena sekarang kamu sedang mendapat hukuman dariku maka terima saja!” kata Andrea lagi.
“Memang apa kesalahanku,An?”
“Kamu masih mikir apa kesalahan kamu? gak sadar? atau pura-pura hah?” tanya Andrea lgi.
“Gak tau.” Rasya memalingkan mukanya dengan cemberut, membuat Andrea tambah gedek saja. maka wanita itu segera membuka gesper dan menurunkan real resleting celana suaminya.
“kamu mau apa An?” tanya Rasya dengan sedikit panik.
Memberi hukuman.” jawab Andrea,
“Iya tapi kenapa harus di buka segala celanaku?” tanya Rasya lagi.
“Gak usah banyak tanya, nikmati saja hukumanmu.”
Rasya yang awalnya panik karena Andrea yang tiba-tiba saja membuka celananya, tapi detik berikutnya ia dibuat menganga karena wanita itu yang merunduk dan mulai memainkan miliknya.
“An, kamu gil.Ini… ah…” desah Rasya yang mulai merasakan panas pada suhu tubuhnya.Ingin sekali Rasya Membalas Andrea dengan mengacak-acak rambut wanita itu, tapi setiap kali Rasya bergerak tiba-tiba teringat jika saat ini kedua tangannya di ikat, i hanya bisa meliuk-liukan badanya bagai ular kepanasan.
“Oh… An.Kamu benar-benar ah..ini.” Rasya memejamkan matanya merasakan mulut Ana yang sedang bermain-main di bawah sana, Silahkan saja dirinya yang pernah mengajari istrinya itu untuk melakukan servis seperti ini, kini berimbas pada dirinya yang merasakan nikmat karena Andrea yang rupanya telah mahir.
Disaat dia merasakan melayang oleh hukuman yang dilakukan Andrea, persetan dengan kedua tangannya yang terikat,tiba-tiba ia merasa kehilangan.Rasya membuka matanya dan melihat sang istri yang sudah berbenah dan duduk dengan tenang di sebelahnya.
“Kok berhenti?” tanya Rasya.
“Ngantuk, mau pulang sekarang.” balas Andrea tanpa rasa bersalah.
“Tapi ini?” ucap Rasya sambil menunjuk benda yang berdiri tegak,sudah siap meledak tapi tertunda.
“Itu hukumanmu Tuan Rasya. makanya jangan berani-berani menampakan muka yang sangat tidak enak untuk dilihat,Menyebalkan tau gak Mas?’ ucap Andrea yang sudah geram sejak tadi.
“Ini semua gara-gara kamu lo,Yang.AKu jadi badmood.”jawab Rasya dengan cemberut.”
“Aku?” tunjuk Andrea pada dirinya sendiri.
“Memang apa yang aku lakukan hingga buat kamu kaya gitu?” tanya Andrea yang sama-sama tidak sadar.
‘Kamu berani muji Kenan di hadapan aku lo.Masa gak sadar?”
Andrea garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia baru ingat saat berangkat tadi keceplosan muji Kenan dan ternyata ini berakibat fatal untuknya.
‘Maaf.” ucap Andrea tanpa merasa bersalah.
“Udah deh jangan dibahas sekarang.Kita pulang pokoknya ngantuk,Lagipula kenapa disini kelihatan sepi banget ya Mas? “tanya Andrea yang mulai menyadari keanehan yang terjadi disekitarnya.
“Ha..ha…ha… kamu tau gak kita lagi dimana sekarang?’ tanya balik Rasya,begitu selesai dirinya membetulkan celana yang telah di buka oleh Andrea dengan paksa.
“Memang kita lagi ada di mana mas?”tanya Andrea dengan bingung.
“Coba kamu lihat papan itu,dan baca disana!” jawab Rasya sambil menunjukkan depan kaca mobil.
Andrea mengikuti arah petunjuk Rasya dan mulai membaca tulisan di papan berwarna putih itu.
“Oh my God! aku berbuat mesum di area pemakaman?’
Andrea langsung membungkam mulutnya sendiri tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang ini.
“Ha..ha… baru sadar Nona?” ejek Rasya.
“Udah deh Mas jangan ngejek cepet putar balik mobilnya, ihhh bisa-bisanya sih kamu bawa aku nyasar kesini.” umpatnya dengan kesal.
“Aku? kamu loh yang tadi nyuruh aku untuk belok kesini.” balas Rasya tidak mau kalah.
“Udah ah jangan di bahas cepat jalankan mobilnya aku ingin pulang.Please!”Rengek Andrea lagi.
“Tapi janji dulu!” kata rasya.
“Apa?”
“Janji dulu pokoknya?”
“Iya janji apa?”
“Janji nanti sampai rumah lanjutin yang tadi, liat ni aku gak konsen untuk nyetirnya juga , nyut-nyutan kepala.”ucap Rasya sambil menaik-turunkan alisnya.
“Iya janji-janji.Cepat mas jalankan mobilnya,Aku udah mulai merinding ni.” kata Andrea lagi yang semakin lama semakin panik karena ketakutan.
“Iya..iya..”
Akhirnya Rasya memutar balik mobilnya menuju jalan utama tadi. Sepanjang perjalan pria itu tak berhenti menertawakan sang istri yang tidak sadar tempat dirinya memberi hukuman padanya.sedangkan Andrea,wanita itu jangan di tanya,Jika di tempat pesta Rasya yang cemberut maka saat pulang giliran Andrea yang cemberut.OMG pusing pala author kalau gini.
karena insiden tadi, mereka sampai di rumah ketika waktu hampir tengah malam, dan penghuni sudah tidur di kamar masing-masing.Begitu sampai Andrea ingin sekali mengetuk pintu kamar sang mertua untuk mengambil Alvin pasti putranya itu sedang tidur bersama Opa dan Oma nya. Baru saja ia mengangkat tangan hendak mengetuk pintu, terlebih dahulu Median sudah keluar sehingga Andrea mengurungkan niatnya.
“Sudah pulang kamu An?” tanya Medina dengan muka mengantuknya.
“Iya Mah. baru saja.Maaf terlalu lama pulangnya, teman mas Rasya ternyata sangat banyak dan dia sibuk menyapa para teman-temannya sampai lupa waktu. He..he..” jawab Andrea.
“Nah sekarang kamu tahu kan bagaimana sibuknya suamimu?”
Andrea mengangguk.
“Oh ya mah Alvin pasti sudah tidur ya? mau dipindahin ke kamar kami saja mah.” kata Andrea lagi yang meminta izin pada sang mertua untuk mengambil putranya.
‘Oh Alvin? tadi dia tuh nangis nyariin kamu.TErus diajak main sama Kenan berhenti deh nangisnya ,Tapi ya itu.Dia gak mau lepas sama Kenan, bahkan sekarang mereka bobok berdua di kamar Kenan.” jawab Medina.
“Apa? bobo sama Kenan?’ tanya Andrea kaget.
‘Iya. ada kok di lantai bawah.”
buku Alvin & Adel judulnya apa?
buku Arga judulnya apa?