Seorang wanita berdiri terpaku, melihat seorang pria mengandeng perempuan lain dengan mesra, terlihat mereka bersenda gurau dan sesekali pria itu menciumi tangan wanita yang di gandengnya .
Tak terasa air matanya mengalir, pandangannya nanar melihat pasangan yang sepertinya sedang kasmaran.
" Kenapa kalian menghianatiku, tega sekali kalian melakukan ini padaku " gumam wanita yang memakai topi dan kacamata hitam itu.
Dengan air mata yang berderai ia membalikkan badannya dan melangkah cepat dengan menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan air matanya.
Bruuk... wanita itu menabrak seorang pria di dekat pintu keluar.
" Maaf.... " Ucapnya dan kemudian ia berjongkok dan tiba - tiba menangis tersedu sedu, pria yang di tabrak nya ikut berjongkok untuk melihat keadaan wanita itu.
" Maaf.. apa ada yang sakit? " tanya pria itu, tak ada sahutan dari wanita itu , justru tangisan wanita itu semakin kencang , sontak membuat pria itu panik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETEMU SI CENGENG
Di sebuah apartemen, Bimo ngamuk - ngamuk karena mendengar dering ponsel yang tak berhenti - henti.
" Eh...bangke bangun, suara ponselmu berisik sekali!!" seru Bimo dan melempar bantal sofa yang ada di sampingnya.
Tak ada pergerakan dari kendaru, ponsel berhenti sejenak, tak lama kemudian ponsel itu berdering lagi, Bimo kesal dan melihat ponsel keenan dan melihat nama yang tertera di ponsel itu.
Bimo berdecak kesal, ia memukul kaki keenan.
" Ken.. bangun ...markonah telepon terus itu , berisik tau" kendaru hanya mengelihat kecil.
" Biarkan saja, kalau kamu mau angkat, angkat saja " ucap kendaru pelan dan masih memejamkan matanya.
" Ogah, pasti kena omel markonah lagi , cepetan bangun dan angkat teleponnya, trus kita pergi kerumah tante yunita.
Bimo menarik selimut yang membungkus tubuh kendaru, dan menarik kakinya.
Kendaru menggeliat dan membuka matanya.
" Kamu berisik sekali seperti emak - emak yang tidak dapat jatah uang belanja " gumam kendaru pelan.
Kendaru bangun dari tidurnya dan meregangnya ototnya.
Ponsel kendaru berdering kembali , kendaru melirik ponselnya yang ada di sampingnya. ia berdecak kesal dan mengambil ponselnya dan menonaktifkan ponsel nya dan melempar ponselnya keatas kasur.
" Eh..kunyuk kenapa nggak kau angkat teleponnya, bisa kena terror sepanjang hari aku,... sebenarnya dia itu ibu tiri kamu apa istri kamu sih?, " kata Bimo kesal.
Dan benar saja tak lama ponselnya berdering. Ia berdecak kesal menatap nama yang di beri nama markonah di ponselnya itu muncul di layar ponselnya.
" Tuh benarkan..si markonah sudah gentayangan di ponselku". kata bimo dan hendak menyerahkan ponselnya ke kendaru, tapi dia melongo saat tak melihat kendaru di depannya, ia menatap ke arah pintu kamar mandi yang baru saja di tutup dari dalam.
" Dasar siluman kunyuk, ken..tut beracun !! , " umpat Bimo dan kemudian melihat ponselnya, nampak ada keraguan untuk mengangkat ponselnya yang masih terus berdering.
Ia menarik nafas panjang dan menekan tombol hijau.
" Hallo.."
" Di mana ken?, dia sudah sampai di Indonesia kan? , kenapa ponselnya mati? " tanya wanita yang ada di seberang sana.
Bimo menghela nafasnya. " Dia sedang mandi tante "
" Sudah kubilang jangan panggil aku tante, aku bukan tantemu " teriak wanita yang ada di seberang sana.
lagi - lagi Bimo bernafas kesal.
" Iya tan..ehh..nyonya " kata bimo.
" Bilang ken, suruh dia pulang, ini perintah dari papanya. " kata wanita itu dan langsung menutup teleponnya.
" ehhh...bagaimana papa nya kendaru bisa dapat istri kayak gitu, jauh sekali dari tante yunita yang baik hati dan juga gak kalah cantik darinya. menakutkan sekali tingkahnya, sok sekali " gerutu bimo dan menghela nafasnya.
Markonah yang disebut Bimo adalah istri ke 2 dari papanya kendaru, yang bernama mariska, istri kedua papanya kendaru itu usianya selisih 3 tahun dari kendaru, lebih tua tiga tahun dari ibu tirinya itu .
Kendaru selalu merasa risih dengan perilaku ibu tirinya itu, ia selalu mengatur kendaru , bahkan pakaian dia pun di aturnya, kadang ia masuk ke kamar kendaru tanpa permisi dulu dan membuat kendaru merasa tak nyaman.
Saat dia pergi keluar pun, selalu di tanya pergi kemana dengan siapa, bahkan sebentar- sebentar telepon, di suruhnya segera pulang.
Kendaru merasa perilaku ibu tirinya itu tidak wajar, saat memperlakukan dirinya, perhatiannya terhadapnya juga sangat lain. kendaru merasa risih dengan sikap ibu Tirinya itu.
terkadang tiba-tiba ibu tirinya itu memeluknya dan mencium pipinya, kalau ken berpamitan mau berangkat sekolah, dari situ ken setiap berangkat sekolah atau pergi kemana pun , dia tidak pernah berpamitan dengan ibunya. ken berusaha menghindari ibu tirinya. Hingga ia memutuskan pergi ke luar negeri.
Dan anehnya orang yang pertama keberatan jika ken pergi keluar negeri bukanlah mamanya atau papanya, tetapi ibu tirinya, sampai dia harus membujuk papanya ken untuk menahan ken agar tetap tinggal di sini.
Kendaru juga memiliki adik perempuan dari ibu tirinya, yang saat ini berusia sekitar 10 tahunan.
" Ayo Bim, Kita berangkat kerumah mama " kata Kendaru yang terlihat sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Bimo berdecak kesal.
" Itu bagaimana dengan ibu tirimu tercinta, apa kamu tidak mau telepon balik, jika dia tahu kamu malah pergi kerumah tante yunita, papamu bakalan marahin mamamu, nenek sihir itu akan mengadu ke papamu, dan....."
" Berisik...cepetan berangkat aku sudah kangen dengan cemilan kesukaanku , " kata ken dan langsung berjalan meninggalkan bimo yang uring- uringan sendiri.
" Eh..kunyuk..kentut..bagaimana dengan markonah "
" Biarkan saja " jawab santai kendaru. Bimo hanya menghela nafas.
Pukul delapan malam ken dan bimo sampai di rumah mamanya, ia turun dari mobil dan memarkir mobilnya di depan rumah mamanya.
Rumah mamanya terletak di sebuah perumahan yang sederhana, bukan perumahan mewah, sehingga garasi hanya cukup untuk dua mobil. sedangkan di garasi mamanya sudah ada satu mobil dan dua motor yang di gunakan oleh adiknya dan asisten rumah tangganya.
Mamanya orang yang sangat sederhana, walaupun mamanya juga seorang pengusaha garmen dan kosmetik, tapi mama ken orang yang low profile .
Mamanya menyambut gembira kedatangan putranya itu dan memeluk erat putranya.
" Kenapa baru kesini " ujar bu yunita saat melepas pelukannya.
" Tadi pas nyampek ken ngantuk berat ma, jadi ken istirahat di apartemen bimo yang lebih dekat dari bandara " jawab ken.
" Kakak..!!! "
Tiba-tiba seorang gadis mungil yang cantik dan berambut panjang sebahu, berterik dan berlari dari dalam rumah dan kemudian melompat ke dalam pelukan ken.
Ken tersenyum dan menyambut pelukan dari adiknya itu.
" Kakak..kangen ,lama banget pulangnya " rengek adik ken.
" Gak ada yang pingin peluk aku nih " kata Bimo yang merentangkan kedua tangannya.
Kiara melepas pelukannya dan menatap bimo yang ada di samping kakaknya.
" Mau peluk ya.." kata Kiara dengan senyum manisnya, bimo mengangguk dan tersenyum lebar.
" maaf...peluk angin saja ya " Kata kiara dan menjulurkan lidahnya. Bimo menurunkan tangannya dan memasang muka cemberut.
" Permisi....Selamat malam tante " salam dua gadis yang berdiri di depan pagar rumah.
" Lho kok sudah di antar bingkisannya, besok pagi kan bisa tante ambil nak key, malah merepotkan nih " ken dan bimo turut berbalik saat mendengar salam tadi.
" Tidak apa tante ini, ini juga termasuk dari pelayan kami kepada pelanggan terbaik " Kata keyla.
Kendaru dan Bimo saling berpandangan saat melihat dua gadis yang berdiri di depan gerbang rumah.
" Masuklah nak " ucap bu yunita.
Kedua gadis itu masuk dengan masing - masing membawa dua kardus yang sudah di hias dengan indah.
" Ken, Bimo tolong bantu keyla dan novi bawa parcel bingkisannya " ucap bu yunita dan menoleh ke belakang dimana tiga orang itu berdiri.
Ken dan Bimo melangkah ke depan. saat mereka berdua sudah di dekat bu yunita, kedua gadis itu terkejut.
" Kalian " Ujar novi yang menatap bergantian ke pada dua pria yang ada si hadapannya.
Keyla menatap sosok pria yang ada di hadapannya.
" Hallo cengeng, apa masih sakit kepalanya " .....
#####