Mencintai Tanpa Melihat

"Pa, sudah sekitar empat bulan Keynan nggak pulang dan nggak ada kabar.Seandainya Keynan mati, apa semua kekayaan itu menjadikan milik papa?"Reni.

"Kenapa, kenapa mama dan Dio selalu menanyakan itu?Apa kalian ada hubungannya dengan menghilangnya Keynan?"tanya Danu curiga.

"A..a...apa sih pa?mama kan cuma nanya, soalnya sudah empat bulanan Keynan ga ada kabar,"jawab Reni gugup.

"Papa nggak mau kalian berbuat sesuatu yang melanggar hukum,dan bagaimana pun Keynan adalah anak kandung papa, sama seperti Dio,"Danu

"Iya pa,iya,mama tahu,"Reni.

***

"Mas,..Mas.. bangun mas!"panggil Aisyah ketika melihat Keynan nampak kembali bermimpi buruk.Tapi Keynan tetap tidak bangun bahkan terlihat semakin gelisah dalam tidurnya, karena bingung harus bagaimana akhirnya Aisyah memeluk Keynan dengan erat dan ternyata hal itu malah membuat Keynan perlahan kembali tidur dengan tenang,hingga Aisyah juga ikut tertidur.

Ketika adzan subuh berkumandang.

"Ah..sudah subuh.Hei..apa ini? kenapa seperti ada yang menindih lengan dan pahaku?Dan ada yang melilit di pinggangku,"batin Keynan kemudian meraba sesuatu yang membelit pinggangnya.

"Tangan?"batin Keynan.

"Em,"suara yang terdengar ketika Keynan mencoba mengangkat tangan itu.

"Aisyah,"ucap Keynan dengan suara parau,khas suara orang yang baru bangun tidur,seraya mencoba meraba wajah yang ada di atas lengannya.

"Astaghfirullah!"Aisyah terbangun dan kaget ketika ada tangan yang meraba-raba wajahnya.

"Em....ma.... maaf Mas,"ucap Aisyah

Maaf?"tanya Keynan mengerutkan keningnya.

"Ma.., maaf, karena...karena Aisyah tidur memeluk Mas,"Aisyah.

"Kenapa?"Keynan.

"Se.. semalam mas mimpi buruk lagi,sudah Aisyah bangunin tapi mas nggak bangun juga,karena panik akhirnya Aisyah....Aisyah memeluk mas,ta .... tapi Aisyah malah ketiduran,"jawab Aisyah, takut Keynan marah karena Aisyah memeluknya tanpa izin.

"Maksud mas, Kenapa harus minta maaf karena kamu sudah memeluk mas?"Keynan.

"Ha?"Aisyah.

"Aisyah, kita adalah suami istri, tidak salah kalau kamu meluk mas.Karena mas halal bagimu.Mas malah senang kalau kamu mau meluk Mas,"kata Keynan tersenyum tipis.

Yang dikatakan Keynan memang benar,dan bukan tanpa alasan.Semalam sewaktu Keynan bermimpi buruk, dalam mimpinya saat Keynan terjatuh kesakitan karena perutnya ditusuk pisau tiba-tiba Aisyah datang dan memeluknya lalu saat Keynan bagun teryata Aisyah benar-benar memeluknya,dan itu membuat Keynan sangat bahagia.

Mendengar kata-kata Keynan bahwa tidak salah jika dirinya memeluk Keynan, seketika pipi Aisyah jadi memerah, bukan karena kepedasan,bukan pula karena blush-on.😅

"Ayo, kita sholat subuh,"Keynan

"I..iya mas,"Aisyah

""'''’''''''''''''''''""""""'''''''’''

Empat bulan usia pernikahan Keynan dan Aisyah.

Pukul 9 malam, Keynan dan Aisyah masuk ke dalam kamar.

"Mas, besok kita periksa ke dokter ya?Biar dokter memeriksa keadaan mas,"Aisyah

"Nggak usah Aisyah, sakit kepala mas kan cuma sebentar-sebentar,"ucap Keynan.

Keynan merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya saat penggalan-penggalan memorinya kembali.

"Iya,tapi kalau sakitnya datang,mas sepertinya sangat tersiksa.Pokoknya besok mas harus ke dokter, nggak boleh nolak,"ucap Aisyah tidak mau dibantah karena dia sudah minta izin tidak masuk kerja esok hari agar bisa mengantar Keynan ke dokter.

"Huh... Oke.. Oke,kita besok ke dokter ,mas nurut,"kata Keynan menurut.

"Mas,kok akhir -akhir ini pak RT suka ke rumah kita,ada apa ya ,mas?"Aisyah

"Oh, nggak ada apa-apa kok,"Keynan

"Tapi kok sering ke rumah kita mas?" Aisyah.

"Itu,... waktu itu mas lagi ngaji diruang tamu,terus mas dengar ada waga yang negur pak RT,kenapa dia duduk di teras rumah kita ,terus kata pak RT dia sedang dengerin mas ngaji.Akhirnya mas keluar dan nyuruh pak RT masuk lalu kami ngobrol.Sejak itu pak RT suka kesini,"jelas Keynan panjang lebar.

"Oh,gitu.Tapi memang benar suara mas sangat indah apalagi kalau sedang mengaji,"reflek Aisyah memuji suaminya.

"Benarkah?Kadi suara mas tetap indah walaupun tidak sedang mengaji?"tanya Keynan dengan senyuman penuh arti.

"E....a...i....iya.Sudah malam sebaiknya kita tidur mas,"ucap Aisyah gugup.

"Oh ya ampun, kenapa dia bertanya dan tersenyum seperti itu?dia tidak bisa melihat ku saja aku sering gugup kalau bicara dengannya, apalagi kalau dia bisa melihat?!"

"Melihat wajahnya saja hati ku dak dik duk,padahal sudah 4 bulan kami menikah, tinggal dibawah atap yang sama,dan tidur di ranjang yang sama, tapi tetap saja hati ku jedak- jeduk saat bersamanya.Wajah tampannya itu,masya Allah seperti menyihir ku,"batin Aisyah

"Ke marilah!"ucap Keynan yang berbaring sambil menepuk lengannya mengisyaratkan agar Aisyah untuk memakai lengannya sebagai bantal.

Ya,sejak kejadian Keynan bangun dipeluk Aisyah, Keynan malah selalu menyuruh Aisyah untuk tidur berbantalkan lengannya.Kerena Keynan merasa tenang saat Aisyah dalam pelukannya dan mimpi buruknya tidak datang saat dia memeluk Aisyah.

Perlahan Aisyah mendekati suaminya, kemudian berbaring di lengan suaminya dengan jantung dak ,dik, duk.

Keynan menyambut istrinya, kemudian memeluknya.Sedangkan Aisyah hanya diam menikmati pelukan hangat suaminya, tempat ternyaman bagi Aisyah akhir -akhir ini.

"Terimakasih,terimakasih sudah merawat, menjaga dan mendampingi mas sampai saat ini,"ucap Keynan seraya mengecup lembut kepala Aisyah serta meraba setiap bagian wajah Aisyah seolah ingin mengetahui bagaimana rupa istrinya.

Aisyah tidak menjawab namun tangannya bergerak membalas pelukan suaminya dengan perasaan yang bahagia.

"Aku sudah mendapatkan semua ingatanku,tapi aku belum bisa mengingat no telepon Satria.Akan sulit bagiku mengobati mataku tanpa Satria,"batin Keynan yang ternyata ingatannya hampir pulih.

Sejak jatuh dikamar mandi Keynan mulai mengingat sedikit demi sedikit ingatannya , namun dia tak mengatakannya pada Aisyah.

Karena ingatannya yang hampir pulih itu pula yang membuat dia semakin berani untuk menyentuh Aisyah, walaupun hanya sebatas memeluk, meraba wajah Aisyah mengecup puncak kepala nya dan mengelus rambut Aisyah yang teryata panjangnya sampai pinggang.

Keesokan paginya.

"Bagaimana Dok, keadaan suami saya,"tanya Aisyah setelah dokter memeriksa Keynan.

"Sebaiknya jangan terlalu memaksa untuk mengingat, agar kepala Tuan Keynan tidak terlalu sakit.Biarkan ingatan anda kembali secara perlahan, saya takut akan membahayakan keadaan anda jika terlalui dipaksakan,"dokter.

"Baik, Dok,"Keynan

"Saya akan meresepkan obat untuk mengurangi sakit kepala anda,"dokter.

"Terimakasih, Dok."ucap Aisyah dan Keynan bersamaan.

"Sama -sama,"dokter.

"Kalau begitu kami permisi,Dok

"pamit Aisyah.

"Silahkan, "dokter.

Aisyah dan Keynan pun akhirnya pulang.

_____________________

Suatu sore ,dua Minggu setelah periksa ke dokter.

"Aisyah,mas bisa mengingatnya,"ucap Keynan ketika Aisyah baru saja pulang dari bekerja.

"Benarkah?Ingatan mas sudah pulih?"Aisyah.

"Mas bisa mengingat no telepon teman mas yang bisa mas hubungi,"ucap Keynan dengan wajah bahagia yang baru kali ini Aisyah lihat.

"Berapa no teleponnya mas?Biar Aisyah telpon kan,"ucap Aisyah namun tampak tak bersemangat.

"Jika mas sudah menemukan keluarga mas, apakah mas masih tetap mau bersama Aisyah? Aisyah sudah jatuh hati pada mas,mas satu-satunya keluarga yang Aisyah miliki, sandaran bagi Aisyah dan semangat Aisyah untuk menjalani hidup,"batin Aisyah,ada kekhawatiran dihatinya, takut jika Keynan meninggalkannya.

"Nomornya 08 xxxxxxx."Keynan.

"Sebentar mas biar Aisyah hubungi,"Aisyah

"Tut..tut ...tut ......,"terdengar nada tersambung ditelinga Aisyah, beberapa kali Aisyah mencoba tapi belum juga diangkat.Setelah kesekian kali mencoba akhirnya terdengar suara dari seberang.

"Halo,"suara dari seberang, kemudian Aisyah langsung memberikan handphone nya pada Keynan.

"Halo, siapa ini?"kembali suara dari seberang terdengar ketika handphone sudah beralih pada Keynan.

"Halo,Sat!"ucap Keynan membuat seseorang diserang sana terdiam sesaat.

"Halo,Sat, Satria! ucap Keynan ketika tak kunjung mendapat jawaban.

To be continued