follow ig. @ Shanyu114
Novel ini di perkenankan untuk 21 ++
Ada Beberapa adegan yang di lakukan orang dewasa.
Elia dokter cantik, harus menerima nasib tragis karena diperkosa oleh Reyhan, pengusaha muda yang memiliki dendam pada kakaknya Elia.
Bagai jatuh tertimpa tangga, Elia yang sudah di perkosa pun melihat dengan mata kepalanya sendiri jika tunangan yang sudah berjalan tiga tahun berselingkuh di belakangnya.
Karena rasa sakit hati yang mendalam membuat jiwa Elia memberontak dan mengubah nasibnya agar tidak selalu teraniaya. Dia membalas dendam pada tunangannya dan Reyhan yang sudah memperkosanya. Berhasilkah Misi Elia? Atau harus gagal karena sebuah rasa cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanyu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 6 Tercampakan
Hari yang di nanti pun tiba, Elia berdiri sangat cantiknya di pelaminan, Dia menggandeng lengan Reyhan, dengan senyum yang di buat selebar mungkin, Elia berusaha memperlihatkan pada orang orang jika dirinya sedang bahagia saat ini.
Acara demi acara berjalan dengan khidmat, walau bukan sekali dua kali Reyhan masih mencuri pandang kepada Nihan, namun Elia berusaha menutupi. Seolah ia biasa saja, karena memang pada dasarnya ia belum memiliki rasa terhadap Reyhan.
Tampak Sean menghampiri pengantin, karena memang acara ini di gelar bersamaan dengan pernikahan kakaknya. Namun Sean seolah tak takut pada Aldo, dia masih berani memberi ucapan pada Elia.
Elia berusaha memperlihatkan keintimannya dengan Reyhan, walau sesekali Reyhan menolak untuk di gandeng karena ia risih di pegangi oleh Elia.
Sean yang sedari tadi tak lepas dari pandangan Elia pun menghampiri.
" Elia, aku tahu suamimu itu masih mencintai Nihan, dia tidak bisa lepas memandang wajah kakak iparmu. Lebih baik kamu kembali padaku. " kata Sean
" Aku tidak pernah menyesal menikah dengan Reyhan, karena sekarang ini Nihan hanya mencintai kakak ku, jadi tidak mungkin ada permainan di belakang pernikahan ku. Lagi pula dari mana kamu tahu Reyhan tidak mencintaiku, apa kamu ingin tahu dengan siapa, saat aku bertemu dengan mu di apartemen? Laki laki itu adalah Reyhan. " jawab Elia dengan memeluk lengan Reyhan kencang, karena ia takut rencana memanasi Sean gagal. Tapi ternyata Reyhan masih berbaik hati tidak melepas pelukan dari Elia.
Sean menatap Elia tak percaya, yang ia tahu Reyhan selalu mengejar cinta Nihan, tapi ternyata dia juga bermain api dengan Elia. Tangan Sean mengepal ingin sekali memukul wajah Reyhan saat ini juga.
Reyhan yang melihat ekspresi Sean pun dengan santai menjawab, dan jawabanya memprofokasi.
" Jangan berlagak muna Sean, aku bahkan sering melihatmu keluar masuk apartemen lantai empat tujuh. Jangan menganggap orang lain curang, jika dibanding dirimu, kami bukan apa apa. Kamu bahkan sangat pandai menutupi dari Elia sudah hampir setahun. Karena istriku sangat bodoh inilah, yang tak bisa melihat tunangannya seorang mafia. " kata Reyhan membenarkan jasnya yang agak kebelakang.
Sean akhirnya memilih turun dari panggung pelaminan, ia bahkan tidak mengucapkan selamat pada Nihan dan Aldo, Sean terus berjalan melewati mereka tanpa menoleh, dan wajah yang penuh amarah.
Sampailah di penghujung acara, mereka semua berfoto foto. Dengan paksaan ibu mertuanya Elia dan Reyhan berpose sangat intim seperti yang di lakukan kakaknya. Dan hanya foto itu yang terlihat sangat serasi dan apik.
" Elia, jaga dirimu. Jika dia berani menyakitimu, jangan ragu untuk memberitahuku. " kata Aldo dengan memeluk erat adik tercintanya. Ia tak pernah menyangka jika orang yang ia cintai dan lindungi, sekarang pun sudah menikah.
" Kakak tenang saja. Kak Reyhan sangat menyayangiku, dia tidak mungkin berani menyakitiku. Bebarkan sayang? " kata Elia memastikan sandiwara
Reyhan yang memang sengaja ingin memanasi hati Nihan pun juga menyambut permainan ratu drama itu.
" Tentu saja sayang. Kamu tenang saja kakak ipar, aku akan menjaganya melebihi aku menjaga diriku sendiri. " jawab Reyhan mantap.
" Aku pegang janjimu Rey, sayangi Elia melebihi dirimu. Karena jika terjadi sesuatu dengan dia, kami tidak akan tinggal diam. " kata Nihan ikut menimpali
Reyhan hanya tersenyum kecut mendengar penuturan Nihan. Mereka akhirnya berpisah, Nihan kembali ke apartemen Aldo, sedangkan Elia ikut ke apartemen Reyhan.
" Jaga dirimu sayang, jika anak manja ini berani menyakitimu, laporkan pada kami. Dia akan kami cincang jadikan sup. " kata nenek Reyhan yang sangat menyayangi Elia.
" Kalian bahkan lebih membela Elia daripada aku? " kata Reyhan menunjuk wajahnya sendiri.
" Tentu saja. " jawab ibu dan nenek Reyhan bersamaan.
Reyhan pun membuang muka, dan memamerkan ekspresi jengah.
" Ayah pulang dulu nak. Kami berterima kasih padamu, karena obat yang kamu berikan sangat berguna untuk kami. " kata ayah Reyhan dengan memeluk Elia seperti memeluk anaknya sendiri.
" Aku yang berterima kasih ayah, kalian memberiku kabahagiaan orang tua yang sangat aku rindukan. " kata Elia terharu dan mengeluarkan airmata.
Aldo yang melihat pun ikut terharu, karena sekarang Elia mendapatkan kasih sayang orang tua, yang tidak bisa ia berikan selama ini. Berbeda dengan Reyhan, dia sangat muak, ia berpikir jika Elia sedang menjalankan drama.
" Sebagai kakak Elia, saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan menerima Elia hadir di keluarga kalian. " ucap Aldo dengan berjabat tangan.
Semuanya saling berpelukan satu sama lain, tak terkecuali Nihan pun ikut bergantian berpelukan dengan Reyhan yang langsung di tarik oleh Aldo, karena cemburu. Akhirnya mereka berpisah di depan gedung acara berlangsung tadi.
Elia melepas sepatu yang ia kenakan. Dan melepas aksesoris di rambutnya. Dia masih duduk di sofa karena ia bingung harus ke lamar mana.
Di lihat sofa yang ia duduki, sudah berbeda motif dengan yang ia lihat pertama kali. Ingatan tentang peristiwa naas itu berputar di otaknya kembali, membuat hatinya seperti teriris. Seharusnya saat ini dia tidak harus merendahkan diri, atau sekarang dia sedang menggapai cita cita.
Elia menggelengkan kepalanya, ia tak mau larut dalam kesedihan lagi karena itu akan membuat dia menjadi lemah dan mudah di tindas.
" Kamarmu ada di sebelah sana berdekatan dengan dapur, sehingga memudahkanmu untuk membuat sarapan. Bagaimana pun jangan lupa kewajiban mu sebagai seorang istri, memasakan untuk suami adalah kewajiban. " jelas Reyhan.
Elia masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri, karena begitu lelahnya Elia sampai lupa mengeringkan rambutnya, ia langsung tertidur begitu saja. Bahkan ia lupa mengunci kamar tidurnya.
Pukul enam Reyhan sudah siap dengan pakaian casualnya. Dia pergi begitu saja mengabaikan Elia yang sedang memasak di dapur.
Karena Elia mengambil cuti seminggu, dia menghabiskan waktu dengan menonton televisi saja.
" Sungguh malang hidupku, sejak kecil aku kehilangan kasih sayang orang tua, dan sekarang aku menikah pun tidak dengan berlandaskan cinta. " gerutu Elia yang terbawa situasi sedih di film yang ia putar.
Pintu apartemen di buka, di pastikan jika Reyhan sudah pulang. Elia melihat jam yang menempel di dinding baru menunjukan pukul sebelas siang. Elia mengerutkan keningnya tanpa menoleh saat mendengar suara manja dari seorang wanita.
Elia seolah tak perduli saat Reyhan menuju kamarnya bersama wanita itu. Ia semakin jijik melihat keduannya, lalu Elia memutuskan ke dapur untuk membuat sesuatu agar menghilangkan rasa stress yang menjalar di benaknya.
Walau dalam otak Elia sedang merenungi nasibnya yang tercampakan, namun ia berusaha tetap tenang menghadapi suami yang ia anggap seorang lelaki baik dan hangat dulunya. Ternyata sama saja dengan mantan tunangannya.
" Sudahlah Elia, nasi sudah menjadi bubur. Kamu sudah terlanjur masuk, maka kamu juga harus siap berjuang. " gumam Elia
meskipun setuju kembali bersatu tp tetap berharap wanita selalu menang hhhhhh