NovelToon NovelToon
PENGASUH TUAN LUMPUH

PENGASUH TUAN LUMPUH

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintamanis
Popularitas:3.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Chyntia R

Raya Syakila harus menerima nasib buruk saat ia pulang ke Indonesia. Rumah mewah orangtuanya telah di sita dan keluarganya jatuh miskin seketika.

Dia harus bekerja sebagai pengasuh seorang pria tampan yang lumpuh bernama Nevan, semata-mata karena dia sangat membutuhkan pekerjaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chyntia R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6 - Bantu aku mandi!

Raya benar-benar memacu mobil Nev menuju Rumah Sakit tempat dimana sang Mama dirawat.

Raya menjenguk Mamanya yang masih terbaring lemah.

"Ma, maaf ya...Raya gak bisa nemenin Mama disini 24 jam. Raya harus kerja, Ma." ucap Raya pada wanita paruh baya yang tergeletak lemah di ranjang pasien itu.

Sebelumnya Raya sudah mengatakan pada Sang Mama jika dia bekerja ditempat Feli, tapi dia tidak mengatakan jika dia bekerja sebagai pengasuh karena takut itu menjadi beban pikiran untuk Mamanya yang sedang sakit.

"Iya, gak apa-apa, Nak. Gimana kabar Feli?" tanya Sahara, Mama Raya.

"Feli...dia sehat kok, Ma." jawab Raya.

"Syukurlah, kamu betah dengan pekerjaannya sayang?" tanya Sahara.

Raya mengangguk berulang, walaupun sebenarnya ia sendiri tidak tahu apakah betah atau tidak dengan pekerjaannya sebagai seorang pengasuh, tapi ini adalah keputusannya untuk mendapat penghasilan, mau tak mau ia harus menjalani ini karena selepas kondisi Mamanya membaik, ia juga harus mencarikan Mama sebuah kontrakan untuk tempat tinggal.

"Maafkan Mama dan Papa ya, sayang. Jadi merepotkan kamu." ucap Sahara dengan wajah sendu.

"Ma... jangan memikirkan hal itu, ini adalah tanggung jawab Raya sebagai anak Mama satu-satunya. Mama harus sehat, jangan mikirin hal yang berat. Oke?"

Sahara menggangguk. "Tapi, Gimana sama Papa..."

"Soal Papa...Mama sabar dulu ya, Raya lagi coba cari pengacara untuk urus kasus Papa. Mama berdoa aja untuk Papa. Doa istri kan mujarab," ucap Raya memaksakan diri untuk tersenyum didepan Sahara.

Sahara ikut tersenyum dan tangannya terulur untuk membelai lembut pipi sang putri.

Setelah melihat keadaan Mamanya dan puas mengobrol, Raya pamit undur diri dari hadapan Sahara karena ia harus kembali ke kantor Nev untuk menjemput pria itu.

"Kalau Raya gak sibuk, Raya pasti bakal kesini, Ma. Mama sehat-sehat ya, jangan banyak pikiran." Raya mengecup kedua pipi Sahara, kemudian beranjak pergi.

Sesampainya di kantor Nev, Raya bingung sendiri harus menunggu Nev didalam mobil atau menunggu di luar.

Karena Raya merasa haus, ia keluar dari mobil dan membeli air mineral di sebuah Mini Market terdekat.

Saat Raya kembali ke mobil, ia sudah melihat Nev yang menunggunya bersama seorang Security yang terlihat mendorong kursi rodanya.

"Dari mana?" sapa Nev datar seperti biasanya.

Raya menunjukkan air mineralnya sebagai jawaban.

"Lain kali masuk ke dalam saja. Kau bisa minum di pantry." kata Nev sambil memberi isyarat agar security itu membantunya masuk kedalam mobil.

Raya hanya bisa mengangguk dan langsung mengambil posisi dibalik kemudi.

Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan. Raya tidak tahu harus memulai bicara darimana dan Nev juga tampak memandang ke jalanan saja melalui jendela mobil.

"Bagaimana keadaan Mamamu?" tanya Nev tanpa mengalihkan atensi nya dari jalanan yang dipadati kendaraan.

"Mama sudah mulai membaik..." jawab Raya pelan.

"Syukurlah," ucap Nev.

Kemudian hening kembali terjadi diantara mereka. Hanya terdengar suara hiruk- pikuk jalanan dan klakson dari pengendara yang tak sabaran ketika lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau.

"Raya..." tiba-tiba Nev bersuara kembali untuk memanggil wanita yang fokus mengemudi disebelahnya itu.

"Ya?" jawab Raya.

"Boleh aku tahu kenapa kau menerima tawaran Feli untuk mengasuhku? Apa kau benar-benar membutuhkan uang?" tanya Nev.

Raya tidak mau munafik, dia mengangguki pertanyaan Nev. "Ya, saya butuh uang, Tuan." jawabnya.

"Hanya itu?"

Raya kembali mengangguk.

"Lalu, apa jika Feli memintamu melakukan hal buruk, kau akan menurutinya juga demi mendapatkan uang?" tanya Nev penuh selidik.

"Maksudnya, Tuan?" Raya mengernyit.

"Ya, ku pikir kau sangat membutuhkan uang, jika saja Feli memintamu melakukan hal yang diluar nalar, apa kau mau menurutinya?" tanya Nev.

Sudut bibir Raya tertarik, melengkung membentuk senyuman kecil.

"Saya memang membutuhkan uang, tapi saya masih bisa berpikir jernih, Tuan. Kalau saya ingin melakukan hal diluar nalar untuk mendapatkan uang, saya tidak perlu menjadi pengasuh Anda," jawabnya.

"Mungkin saya bisa menjual diri, misalnya." sambung Raya.

Nev menoleh demi menatap wajah Raya yang mengucapkan hal itu secara gamblang.

"What?" ucap Nev syok.

Raya terkekeh pelan melihat reaksi berlebihan dari Nev.

"Ya, tadi kan, Anda bilang saya akan melakukan hal diluar nalar. Bukankah menjual diri itu juga termasuk? Lebih baik saya melakukan itu dan merugikan diri saya sendiri daripada menuruti Feli lalu berdampak merugikan orang lain. Saya tidak mau kesusahan saya membuat orang lain ikut susah." kata Raya tenang.

Nev sangat terkesima dengan jawaban Raya yang bijak, tapi bukan berarti dia mendukung kata-kata Raya tentang 'menjual diri' itu.

"Jadi, kau dan Feli benar-benar tidak akur?" tanya Nev.

"Begitulah, walaupun dulu tidak seperti itu." jawab Raya tetap tenang.

Nev menganggukkan kepalanya berulang.

"Apa yang menyebabkan hubungan kalian renggang? Ku pikir kalian saling mengenal satu sama lain sejak lama." ucap Nev mencoba menerka situasi.

"Ya, Feli kawan kecil saya, Tuan. Saya tidak tahu kenapa dia bersikap begitu sekarang. Tapi, saya tidak mau diatur olehnya.. sekalipun sekarang dia yang menggaji saya."

"No...Aku yang menggajimu, semua uang itu berasal dariku." jawab Nev pede.

Raya terkekeh lagi. Membuat Nev ikut tersenyum.

"Jika begitu, bolehkah saya hanya menurut pada Anda saja dan tidak pada Feli?" tanya Raya memberanikan diri.

Nev mengangkat bahu. "Of course, yes..." ucapnya.

"Benarkah?" tanya Raya tak percaya.

"Ya, tapi...apa kau benar-benar bisa ku percaya?" tanya Nev tak acuh.

Raya mengangguk yakin secara berulang-ulang dan Nev kembali menyunggingkan senyum melihatnya.

 -

Kepulangan Raya dan Nev sore ini disambut oleh wajah Feli yang cemberut.

"Raya, aku mau bicara denganmu." kata Feli to the point.

"Oke, soal apa?" tanya Raya -- memasuki rumah sembari mendorong kursi roda Nev.

Feli melirik Nev sekejap dan dia mulai bersuara kembali.

"Berdua saja, kita berdua." katanya menekankan.

"Antar aku ke kamar saja, Raya." selah Nev yang mengerti maksud ucapan Feli.

"Aku akan mengantar Tuan Nev dulu, setelah itu kita akan bicara." kata Raya pada Feli-- lalu ia bergerak mendorong kursi roda Nev menuju Lift.

Sesampainya dikamar, Nev memperhatikan Raya yang mulai sibuk meletakkan tas kerja Nev diatas meja. Raya pun membantu Nev membuka jas-nya.

Kegiatan itu tak luput dari perhatian Nev, pria itu terus memperhatikan gerakan Raya yang cekatan dan tidak banyak bicara.

"Apa anda ingin mandi, Tuan?" tanya Raya yang baru selesai menggantung Jas Nev disebuah standing hook (gantungan berdiri) yang ada disudut ruangan.

"Boleh," ucap Nev singkat, namun pandangannya tak lepas daripada Raya.

Raya pun gegas memasuki kamar mandi dan mengatur suhu air di bathub seperti biasanya.

Raya kembali memasuki kamar dan Nev terus saja memandanginya dengan tatapan aneh yang membuatnya grogi.

"Tuan, air mandinya sudah siap," kata Raya.

Nev mengangguk. "Bisakah kau membantuku melepas ini?" Nev menunjuk ke arah dasinya sendiri.

Raya bergerak mendekat ke arah Nev dan membuat Nev menahan nafasnya, pria itu ingin memastikan sesuatu jika berada didekat Raya lagi.

Raya sedikit berjongkok untuk mencapai posisi Nev yang terduduk di kursi roda, kemudian dia membantu membuka dasi Nev tanpa banyak protes.

"Kenapa kau selalu banyak diam? Apa kau memang seperti ini?" tanya Nev pada Raya dengan menatapnya lekat-lekat dari jarak yang cukup dekat.

Sementara Raya, seperti biasanya, dia tidak akan berani membalas tatapan mata kecoklatan milik Nev. Dia fokus membuka simpul dasi Nev.

"Sa-saya me-memang seperti ini." jawab Raya menundukkan pandangan, sialnya suaranya terdengar bergetar dan tergagap. Astaga...

Demi menghilangkan kegugupannya karena berada dalam jarak dekat dengan Nev dan untuk menghindari tatapan Nev, Raya pun kembali bersuara.

"Sudah selesai, Tuan." ucap Raya menunjukkan dasi Nev yang telah terlepas dan kini berada ditangannya.

Raya langsung beranjak untuk menghindar dari Nev, tapi suara Nev kembali terdengar.

"Bantu aku mandi, Raya." ucap Nev dengan nada terendah, membuat Raya yang sudah berdiri membelakangi Nev harus memejamkan mata sejenak untuk menetralkan detak jantungnya sendiri.

...Bersambung .......

Jangan lupa Favorit, like, komentar, vote dan hadiah ❤️

1
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Asih S Yekti
sampai episod ini kok masih konflik terus ya , harusnya deket end sudah tanda tanda bahagia dong
Mas Tista
anaknya jimi dan nimas lbh tua dari si triplet kan ?
Victoria Neka
luar biasa ya Arthor benar benar hebat
Asih S Yekti
ceritanya kok terlalu kejam ya
Mas Tista
semoga hukuman untuk feli sesuai dgn kejahatannya
Mas Tista
miris yaaaa....
Victoria Neka
sungguh karya yg sangat bagus
Mas Tista
ads....aku
Mas Tista
kagum sama raya
Chyntia Rizky 🖋️: makasih sudah mampir di novel ini ya kak. baca karya saya yg lain ya setelah ini🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Selvy Anton
Luar biasa
Arie Chrisdiana
maaf thor terpaksa aq bacanya lompat2 coz 1 bab aja isinya buanyak skl dan terlalu bertele2 jd nya bosan, utk ke depannya usulan ku tlg jgn bertele2 ya thor biar yg baca ndak cpt bosan,,, tetap semangat thor 💪💪🙏🙏🙏
Arie Chrisdiana
Mmgnya Nevan ndak punya asisten pribadi atau sekretaris ta kok ndak ada yg dampingi
Arie Chrisdiana
sdh mulai ada kemajuan tuch 👏👏👏👏
Rain
👍
Iin Karmini
ga asyik ya nev klo bogemnya msh mentah...bogem matang lbh syedaap
Iin Karmini
knapa nenek nev yg slh?? othor laah..itu nenek nev nurut mau othor lho😜😜
Iin Karmini
tul bgt...
anita
jgn2 nev gk lumpuh,itu cm buat ngetes feli aja
Iin Karmini
ampyun dah...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!