NovelToon NovelToon
Kesatria Awal Mula

Kesatria Awal Mula

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Matabatin / Dikelilingi wanita cantik / Kelahiran kembali menjadi kuat / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:778
Nilai: 5
Nama Author: Simpatict

Terlahir dengan tubuh fisik yang sangat lemah, Satria selalu di intimidasi oleh orang-orang sekitarnya. Namun kebangkitan kekuatan merubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Simpatict, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Rombongan telah memasuki wilayah hutan belantara,meskipun sering dilewati,tapi bahayanya akan selalu ada.

Satria menggunakan deteksi spiritual untuk melihat sekeliling dan memastikan jika mereka tidak dalam keadaan berbahaya.

Waktu berlalu hingga tengah hari, rombongan memutuskan untuk beristirahat sejenak,memberi air dan rumput bagi sapi-sapi yang menarik andong,semua orang juga sudah lapar. Satria dan timnya memakan bekal yang dibawa oleh para petani.

"Satria,kenapa kamu tau jika di perbukitan yang berjejer itu aman?," tanya Luna.

"Aku tau karena pernah ke sana dengan ibuku, untuk sekedar berjalan-jalan," jawab Satria.

"Jadi begitu, terimakasih kalau tidak,aku mungkin sudah kehabisan energi sebelum sampai di sini," ucap Luna.

"Sebagai satu tim kita harus saling membantu,bukan begitu?," kata Satria.

"Benar,jika tidak saling membantu,untuk apa menjadi tim," ujar Bayu.

"Semuanya,mari kita lanjutkan perjalanan,Jik bergegas,kita akan sampai sebelum gelap," perintah pemimpin perjalanan.

Perjalanan kembali dilanjutkan,di hutan belantara insting Satria merasakan bahaya,tapi saat diperiksa menggunakan deteksi spiritual,tidak ditemukan makhluk apapun yang berbahaya di sekitarnya.

Rombongan terus berjalan,tapi insting bahaya selalu dirasakan oleh Satria. "Luna,apa ada makhluk yang tidak dapat di deteksi menggunakan kemampuan spiritual?," tanya Satria.

Luna mengangguk. "Ada, makhluk yang tidak terlihat oleh mata, kemampuan spiritual juga seperti mata biasa, kecuali jika sudah mampu menembus ilusi," jawabnya.

"Jadi begitu,jika kemampuan spiritual tingkat lanjut,dapat membuat dan menembus ilusi?," tanya Satria kembali.

"Benar,tapi kenapa kamu menanyakan hal itu?," sahut Luna.

"Aku merasakan bahaya, sepertinya sudah sangat dekat," balas Satria.

"Serahkan barang-barang kalian semua,atau kami akan memusnahkan semuanya!," teriak seseorang dari arah depan rombongan.

Perlahan puluhan sosok muncul dari kehampaan,sekelompok bandit sudah mengepung semua orang.

"Satria,benar katamu,mereka menggunakan ilusi untuk mengepung kita tanpa terlihat, sepertinya pemimpin bandit itu adalah pengguna kemampuan spiritual yang kuat," kata Luna.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang,jika ada yang memiliki kemampuan kecepatan suara,seperti orang yang menyerang kita waktu itu, kemungkinan kita bisa lepas dari pengepungan ini," ucap Bayu.

"Apa tujuan mereka hanya harta saja,atau ada tujuan lain?," tanya Satria.

"Entahlah, mungkin hanya harta saja,atau hanya hasil pertanian," jawab Luna.

"Ani,kamu bersembunyi di antara para petani,jika kita kalah,pastikan kamu melarikan diri terlebih dahulu." Perintah Satria seraya membawa Luna dan Bayu maju untuk membantu pemimpin perjalanan.

Ketiganya muncul di sebelah pak Karmin. "Kita hadapi sama-sama,aku akan memulainya terlebih dahulu." Kata Satria sambil berteleportasi menuju belakang pemimpin bandit.

Percobaan serangan pertama gagal, tebasan pedang Satria dapat dihindari dengan mudah.

"Kau berani sekali melawan kami, kelompok bandit bayangan, semuanya serang mereka!," teriak pemimpin bandit bayangan.

Pemimpin bandit bayangan menyerang Satria menggunakan pedang terbang yang melesat sangat cepat,namun berkat deteksi spiritual, Satria dapat menghindari tepat waktu.

Giliran Satria berteleportasi kembali ke arah samping pemimpin bandit dan langsung menebasnya, lagi-lagi Satria menebas orang yang salah. "Sialan,orang itu menggunakan ilusi untuk membuat dirinya yang palsu," batin Satria.

Kali ini tiga pedang terbang melesat ke arah Satria dari 3 arah yang berbeda, Satria berteleportasi untuk menghindar.

"Teleportasi memang merepotkan,tapi lihatlah teman-temanmu,mereka semua kualahan!," ucap pemimpin bandit bayangan.

Satria menoleh ke arah teman-temannya,mereka semua terluka cukup parah,namun semuanya berjuang keras.

Satria merasakan bahaya, kemudian ia berteleportasi menuju tempat kosong dan menebas kehampaan dengan sangat cepat,slashhhh!!!! pemimpin bandit terluka parah dan kemampuan ilusinya perlahan menghilang.

"Kamu!,kenapa bisa menembus ilusi ku begitu cepat." Ucap pemimpin bandit terbata-bata.

"Anda bukanlah pemimpin bandit,anda hanyalah pencuri yang menggunakan ilusi pengepungan,supaya orang-orang yang menjadi target anda melarikan diri." balas Satria.

"haha, pekerjaan saya selama ini selalu berakhir dengan baik,hanya kali ini saya menemukan lawan yang salah." Ucapnya kemudian orang tersebut meregang nyawa.

Ilusi telah benar-benar berakhir,para pasukan yang tidak bisa dikalahkan telah menghilang.

"Satria,kamu cepat sekali menemukan orang yang sesungguhnya." Ucap Luna sambil mengacungkan jempol.

Satria berteleportasi menuju lokasi Luna. "Itu semua karena teori ilusi yang kamu ajarkan,jika tidak,aku akan kesulitan untuk mencarinya," jawab Satria.

"Itu kemampuanmu sendiri, meskipun aku mengajarkan teori jutaan kali,jika kamu tidak berusaha sendiri,itu tidak ada gunanya," jelas Luna.

Perjalanan kembali dilanjutkan, rombongan tersebut telah berjalan jauh dari tempat serangan,tapi tiba-tiba orang yang meninggal tersebut membuka mata.

"Terima kasih Satria,anda telah membuat ilusi kematian ku,atau aku akan dihabisi oleh orang tua yang memimpin perjalanan itu,jika bertemu lagi,aku pasti akan membalas budi pengampunan mu." Batin sosok tersebut kemudian berjalan tertatih meninggalkan lokasi.

.....

Rombongan semakin mendekati kota,semua orang menjadi lebih bersemangat untuk segera tiba di tempat tujuan, meskipun kelelahan.

"Satria,waktu kamu melawan pencuri itu, sepertinya ada yang salah dengan kematiannya,apa kamu menyembunyikan sesuatu?," tanya Luna.

"Tidak ada yang salah,semua yang kamu lihat,itulah kenyataannya," jawab Satria.

Luna mengangguk. "Aku percaya padamu, lihatlah itu,lampu kota sangat terang benderang, tidak seperti di desa kita,hanya kincir air kecil untuk penerangan," ucap Luna.

Satria melihat ke arah kota yang bersinar terang dari kejauhan. "Indahnya,apa ada orang dari desa kita yang bekerja di sana?,"

"Ada yang berjualan di kota,ada juga yang membuat penginapan,jadi kita bisa menginap malam ini di sana." jelas Luna.

"Kalian hanya ngobrol berdua saja dari tadi,kita juga ada di sini,jangan dicuekin dong!," protes Ani.

"Kamu diam saja,jangan ganggu pasangan itu,biarkan dunia ini menjadi milik mereka berdua," sela Bayu.

Wajah Luna memerah. "Apaan sih,aku hanya menjelaskan tentang kota saja, Satria belum pernah mengunjungi kota sejak kecil."

"Menjelaskan sih menjelaskan,tapi kenapa wajahmu memerah, jangan-jangan kamu menyukai Satria," gurau Ani.

Luna menghentakkan kakinya dengan kesal. "Kamu ngeselin banget,aku tidak seperti yang kamu pikirkan," ucapnya lirih.

"Ada yang malu-malu nih ya,beda ucapan beda hatinya," sindir Bayu.

Luna yang di godain oleh teman-temannya, akhirnya hanya berjalan sambil terdiam, sesekali melirik Satria yang terlihat acuh tak acuh. "Untunglah pria itu tidak peka,bisa malu banget kalau diperhatiin olehnya," batin Luna.

Satria hanya berjalan sambil memperlihatkan kota,juga fokus dengan situasi sekitarnya.

Lambat laun perjalanan akhirnya tiba di gerbang masuk kota Kidul,setelah pemimpin perjalanan melapor kepada para penjaga, rombongan diperbolehkan untuk memasuki kota.

"Kita berpisah di sini,biar saya yang mengantarkan para petani menuju tempat penjualan barang-barang pertanian,kalian bisa pergi mencari makanan, penginapan yang biasa kita datangi juga sudah siap." Kata pemimpin perjalanan setelah ia diberi tahu oleh seseorang dari kota.

"Ayo kita pergi mencari warung makan terlebih dahulu,aku sudah lapar sejak tadi," ajak Bayu.

"Ayo,biar Luna saja yang lebih mengenal kota ini,untuk mencari warung makan yang enak dan murah, apalagi gratis," sahut Ani.

Luna membawa semuanya menuju warung makan sederhana di kawasan tempat penginapan milik penduduk desa Kiwa,karena hari sudah malam,banyak orang yang sedang makan malam di warung.

"Tempat yang ramai,tidak ada tempat untuk kita," kata Satria.

Saat mereka akan pergi, terdengar keributan, orang-orang yang sedang makan berlarian setelah membayar makanan dengan tergesa-gesa.

"Cepat kalian semua pergi,boss kami akan makan di tempat ini." Teriak salah satu pengunjung.

Menghindari masalah, Satria dan semuanya memilih untuk meninggalkan lokasi,tapi situasi yang tidak terduga tetap saja terjadi.

"Dua wanita cantik,temani boss kami makan bersama,kalian berdua akan mendapatkan hadiah yang besar dari boss kami!." Panggil salah satu pengunjung yang merusak suasana.

Luna mengangguk dan mendekati orang tersebut, kemudian Luna memukul hingga ia terpental jauh dan menabrak meja.

"Kau sangat berani sekali,tidak hanya menolak permintaan dari boss,tapi malah memukul teman kami!," teriak yang lainnya.

Luna memukul lagi hingga menyusul temannya yang terpental,hingga akhirnya,orang yang di disebut boss oleh mereka berdiri,seorang pemuda yang mengenakan jaket hitam. "Gadis cantik,kamu sangat galak,tapi aku menyukainya." Ucapnya sambil memperlihatkan nyala api di kedua telapak tangannya.

.......

1
xian
lanjut dong thor 👀
xian
Semangat thor, sebelumnya klo ngeboom maap ya blum tau soalnya 😅
Abu Yahya Badrusalam
Aku jadi nggak sabar pengen baca kelanjutannya! 🤩
Levi Ackerman
Seru banget thor, penasaran sama kelanjutannya!
Tae Kook
Alur yang terstruktur dengan baik, buatku ingin terus membaca.
Professor Ochanomizu
Kakak penulis, next project kapan keluar? Aku udah kangen!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!