NovelToon NovelToon
Uncle Bram

Uncle Bram

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:63.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: dewi kim

"Maafkan Uncle, Kei. Sepertinya Uncle mencintai, mu."

"A-apakah, aku salah jika aku mencintai Uncle?"

Sebuah kisah menceritakan duda kaya, tampan, berusia 45 tahun yang mencintai anak dari sahabatnya yang masih berusia 18 tahun.

Dia pun harus melewati rintangan yang cukup berat. Cintanya terhalang restu.

Mampukah Uncle Bram menaklukan hati sahabatnya agar dia mendapat restu untuk menikahi seorang Keinya Abraham, gadis muda yang selalu memanggilnya Uncle. Namun, sekarang gadis muda itu sangat membuatnya tergila-gila.

"Jika, aku besar aku akan menikah dengan Uncle," celoteh Keknya kecil saat duduk dipangkuan Bram. Dan siapa sangka kali ini Bram benar-benar sedang berusaha mewujudkan keinginan Keinya kecil.

akan kah kisah mereka sempurna !?
kita doakan saja 😂

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6

"Hallo, bukan nya ini ponsel Tya?" tanya Bram yang heran karna yang mengangkat telepon Tya adalah seorang lelaki.

Dan siapa lagi kalau bukan Hasan.

"Ia, ini ponsel nya nona Tya. Saya panitia penyelenggara pameran, semalam ponsel nona Tya tertinggal di counter salah satu milik designer disini." jawab hasan berbohong .

"Lalu dmana Tya sekarang?"

"Nona Tya sepertinya masih didalam hotel. saya akan menanyakan kepada resepsionis dimana kamar nona Tya untuk mengembalikan ponselnya." Balas Hasan dalam teleponnya.

"Jika anda sudah bertemu dengan Tya katakan pada nya untuk menghubungi suaminya!" titah Bram dengan nada tegas. Dia mematikan teleponnya tanpa mendengar jawaban dari Hasan.

Bram benar-benar tak habis pikir pada Tya sudah 3 hari Tya pergi, namun sama sekali dia tak menanyakan keadaan Bram atau keadaan Lila.

"Kau, benar-benar telah keluar dari batasan mu Tya." Bram meremas hanphone yang masih berada di tangannya. Dia benar- benar sudah merasa geram dengan kelakuan istrinya.

Sementara Tya dan hasan.

"Sayang Bram menelpon mu," ucap Hasan sambil mengelus pipi Tya yang sedang tertidur karna kelelahan setelah mereka ber olahraga ranjang.

"Kau mengangkat nya sayang?" jawab Tya yang enggan membuka matanya.

"Ya, aku bilang ponsel mu tertinggal."

"biarkan saja!... aku masih mengantuk jangan ganggu aku dulu sayang." balas Tya yang kembali menarik selimutnya.

.

.

.

Bram pun larut dalam pekerjaannya hingga jam 11 malam.

Karna sudah merasa letih bram pun memutuskan pulang.

.

.

.

30 menit kemudia Bram pun sampai. Bram merasa benar-benar lelah. Hingga rasa haus dan lapar pun melanda Bram, krna saking banyak nya pekerjaannya, Bram bahkan melewatkan makan malamnya.

.

.

.

Namun ketika akan mengambil air dari kulkas di dapur, Bram melihat Keinya sedang mengaduk susu, spontan Bram pun menyapa Keinya.

"Kei kau belum tidur?" tanya Bram saat mendekati Keinya.

"Prangggg" seketika gelas yang sedang di pegang Keinya pun terjatuh. Keinya merasa sangat kaget ketika Bram berbicara dari arah belakang.

"Ya ampun Kei, maafin uncle tak bermaksud membuat mu kaget." ucap Bram.

"tak apa uncle." Keinya pun menunduk untuk membersihkan pecahan gelas yang berserakan.

"Kei awas tangan mu!" ucap Bram. Kemudian dia ikut membungkuk untuk bersihkan pecahan kaca.

Ketika Keinya ingin memegang serpihan kaca untuk membersihkan nya, Tiba-tiba tangan Bram memegang tangan Keinya.

Mereka pun saling pandang dan.

DEG

DEG

Bahkan hembusan napas meraka pun sangat dekat.

Hening

Hening

Hening

"Uncle, biar aku yang membereskannya," ucap Keinya memecahkan keheningan, lalu dia melepaskan tangan nya dari gengaman Bram dan bangkit mengambil sapu.

Sedangkan Bram malah salah tingkah sesudah bertatapan dengan Keinya. Bukan hanya Bram yang salah tingkah Keinya juga merasakan gugup yang luar biasa. Keinya sendiri pun tak mengerti kenapa dirinya bisa segugup ini.

Ketika Keinya membersihkan pecahan gelas yang terjatuh, Bram pun terus memperhatikan keinya sambil bersandar di depan kulkas.

"Uncle tak lansung tidur?" tanya Keinya yang heran melihat Bram masih berdiri di dapur.

"Uncle lapar. Tapi ini sudah malam, uncle gak bisa makan berat. Jadi uncle akan membuat salad." ucap bram yang masih belum bergerak dari posisi nya.

"Uncle, jika uncle tak keberatan

biar aku yang membuatkan salad untuk uncle?" tanya keinya yang melihat bram sangat kelelahan.

"Kamu bisa kei?"

"Ya, aku bisa uncle." Keinya mengangguk mantap.

"Baiklah, uncle akan mandi dulu." Bram pun kembali kekamarnya. Dia sedikit lega karna Keinya ternyata bisa membuat salad hingga Bram tak perlu menunda mandinya.

.

.

.

15 menit kemudia, Bram turun dan melihat Keinya sedang duduk di meja makan.

Keinya yang melihat tubuh atletis Bram dan wangi maskulin dari Bram pun sempat merasa terpesona namun dengan cepat Keinya menyadarkan pikiran anehnya.

"Kei kamu membuat apa?" tanya bram yang melihat piring didepan Kienya namun Bram tak tau isi dari piring itu. Dan bram pun duduk di meja makan depan Keinya.

"Ah ini, ini makahan khas bandung uncle." jawab Keinya sambil tersenyum. "Uncle aku akan makan di kamar." Ucap Keinya lagi.

"Kei jika kau tidak keberatan makan disini temani uncle!" titah Bram yang tak mungkin makan sendiri ditengah malam.

"Baiklah uncle." jawab Keinya pasrah.

Kienya merasa aneh pada dirinya sendiri. Sejak Bram memeluknya di Bandara, sejak itu pula keinya selalu gugup ketika berdekatan dengan Bram.

Mereka pun makan dengan hening. Entah kenapa Bram seperti remaja yang sedang gugup ketika berhadapan dengan gadis kecil di depannya.

.

.

"Uncle?" ucap Keinya memecah keheningan.

"Ya kei?" jawab Bram sambil mengelap mulutnya kana Bram sudah selesai memakan makanannya.

"Uncle, aku ingin meminta ijin memakai dapur uncle. Aku ingin membawa bekal ketika aku kuliah. Apa boleh?" tanya keinya dengan nada polosnya.

"Apa kau tak suka makan di luar kei?" tanya bram heran.

"Tidak uncle, hanya saja aku tak tau bagaimana cara Mengolah makanan disini. Aku takut hanya salah makan dan malah memakan makanan yang haram dalam Islam." jawab keinya sambil menatap bram.

Bram pun menatap bangga pada Keinya.Dia juga kagum pada pemikiran Keinya.

"Kau tidak perlu meminta ijin Kei. kau bebas melakukan apa pun yang kau mau."

Bram pun menjeda ucapannya sebelum kembali berbicara. "Kei, jika kau tidak kebertaan, boleh uncle meminta di buatkan bekal untuk makan siang uncle di kantor?" tanya bram. Bram langsung mengutuk dirinya sendiri karna kata-kata itu langsung terlontar dari mulut nya begitu saja. Padahal kantin di kantornya sudah membuat makanan yang sangat sehat dan berlevel tingg. Berbeda dengan kantin kantin prusahaan lainnya.

Mendengar itu mata keinya terbelalak namun dengan cepat Keinya menganggukan kepalanya.

"Baiklah uncle, selamat malam." ucap Keinya. Lalu Keinya pun bangkit dan berjalan ke dapur untuk menaruh piring kotor.

Sesudah Keinya manaruh piring kotor, dia menabrak dada Bram, karna Bram juga mengikuti Keinya untuk menyimpan piring kotor di dapur.

"Auhhhh." Ringis Keinya karna kening nya membentur dada Bram saat keinya membalikan badannya.

Jika tangan Bram tak menahan pinggang keinya, mungkin Keinya sudah terjatuh ke belakang karna tubuhnya yang tak seimbang.

Mata mereka saling memandang. Detak jantung mereja berpacu dengan cepat.

tanpa sadar Bram malah mendekatkan wajah nya ke wajah Keinya. Namun dengan cepat keinya menyadarkan Bram.

"u-uncel." Ucap keinya dengan nada gugup.

"Ah ia key, kau tidak apa-apa?" jawab bram gugup.Dia melepaskan tangannya pada pinggang Keinya.

"Aku tak apa- apa uncle. Kalau bgtu aku akan kembali ke kamar. Selamat malam." Keinya berlalu meninggalkan Bram tanpa medengar balasan Bram.

"Selamat malam kei." lirih Bram.

Bram kembali menyandarkan dirinya di dingding. Bram berpikir jantungnya bermasalah, karna setiap dekat Keinya jantung nya berdetak dua kali lebih cepat.

Sedangkan Keinya di kamarnya malah berguling-guling tak jelas karna kejadian di dapur. Bayangan Bram yang mendekatkan wajah nya pada wajah keinya seakan Bram akan mencium Keinya masih terbayang- bayang di pikiran Keinya. Keinya seperti mendapatkan hal yang aneh pada dirinya.

.

.

.

.

Dua hari kemudian

05.00 waktu LONDON.

Hari ini adalah hari pertama keinya masuk kuliah. Aysel sudah pulang ke Indonesia kemarin. Setelah selesai dengan acara mandi dan yang lain-lain, Keinya pun turun menuju dapur. Disana sudah ada maid yang akan menyiapkan sarapan.

"Pagi nona Keinya?"sapa maid pada keinya yang baru saja tiba di dapur.

"Pagi, maid boleh kah aku yang memasak untuk sarapan dan untuk bekal ku?" tanya Keinya ramah.

"Silahkan nona karna tuan Bram sudah mengijinkannya."

Sekitar 30 menit semua sudah beres. Hanya tinggal menata makanan di meja makan. Dan juga dua buah box kotak bekal telah disiapkan Keinya untuk dirinya dan untuk Bram.

Sementara di kamar bram.

Pria itu sudah terbangun dari subuh. Namun setelah ritual mandinya dia bukannya bersiap memakai setelah kantornya, tapi matanya malah terfokus ke arah layar lcd yang menampilkan semua tayangan cctv yang terpasang di rumah Bram. Bram fokus melihat pada area dapur, mata nya tak lepas lepas memandang Keinya sedang memasak di dapur, tanpa sadar bram pun menyunggingkan senyuman melihat Keinya sedang memasak.

.

.

.

.

"Uncle ini untuk makan siang uncle." ucap Keinya yang menghampiri Bram di meja makan. Lalu Keinya pun bergabung bersama Bram dan Lila untuk sarapan.

"Terimakasih kei," jawab bram sambil tersenyum. Selama 10 tahun ke belakang dia tak pernah merasakan masakan Tya dan Tya sudah tak pernah lagi memperhatikan bekal Bram padahal Bram sangat suka sekali makanan rumahan. Hingga sekarang dia merasakan lagi bagaimana seseorang dengan khusus memberikannya bekal makanan siang, membuat hati nya kembali menghangat.

"Ka Keii, bekal untuk ku mana?" tanya Lila yamh merasa sirik pada Bram.

Namun sebelum Keinya menjawab

seseorang datang dari arah luar, siapa lagi kalau bukan Tya.

Bram memandang Tya dengan tatapan yang sulit diartikan. Dia mengepalkan tangannya yang berada di bawah meja.

1
Prabowo Arief
Luar biasa
Farid Atallah
judul nya apa sih
Yuliana Dewi in
tania mirip spt moma klo maslah duit
Yuliana Dewi in
Bram ada trauma pernikahan jdi gampang meledak
Martha Sembiring
kak masih bisa dibeli?
Sri Watigustami
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Sri Watigustami
semangat thor aq suka sekali ceritanya..
Linda Liddia
Gak ada thor uncle Bram 2
marti 123
Lumayan
Dewi Kim: DIEM YA LU BERUK
total 1 replies
marti 123
Kecewa
Bunga🌞
Luar biasa
Fitriyah Fino
sepertix novelx byk mengandung bawang semangat author
guest1053764442
akhirnya mampir lgi ke sini
Rinh@ Ayong
baru mau komen soal mas kawinnya kan harusnya Aska sebutin rinci, kalo Bram bilang mas kawin tersebut gpp.
tapi udah dikasih note duluan 🤭🤭
Rinh@ Ayong
😂😂😂😂😂😂😂
Maria Kibtiyah
wkwkw hubby kan biasnya panggila untuk laki2 masa si julian manggil pacarnya hubby ngarang aja nih
Della Agustine
Luar biasa
Della Agustine
Lumayan
Dian Astutik
Luar biasa
Lila Bela
akhirnya aska dapat karma. dulu dia kejam dan sering marah2 ke bella. kini malah bella yang sering marah2 kedia🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!