NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 5

Cklek

Axelle pun membuka pintu itu dengan kesalnya.

"Boni, kamu__"

"Aw!"

Kalimat Axelle terhenti karena terdengar suara pekikan seorang gadis. Axelle pun terkejut dibuatnya. Sebab yang berdiri di depan pintu itu bukan Boni. Melainkan seorang gadis yang kini tengah menutup matanya dengan sebelah tangannya.

"Kamu siapa?" Tanya Axelle.

"Saya diminta untuk mengantarkan pakaian ini." Dengan mata tertutup Irene menyodorkan kotak kardus itu.

Tangan Axelle mulai terulur hendak meraih kotak itu. Namun disaat yang bersamaan, tiba-tiba ia melihat seorang wartawan yang tampak celingukan. Seperti sedang mencari sesuatu.

Tak ingin wartawan itu melihatnya dalam keadaan seperti itu, Axelle pun dengan cepat meraih kotak itu. Lalu menarik pergelangan tangan Irene hingga Irene pun masuk ke dalam kamar itu. Dengan cepat Axelle menutup kembali pintu kamarnya.

Sementara Irene, terkejut bukan kepalang. Tarikan paksa Axelle yang memaksanya masuk ke dalam kamar itu membuat Irene terpaksa membuka matanya. Dan mendapati Axelle masih berdiri di hadapannya dengan keadaan bertelanjang dada. Tentu saja hal itu membuat Irene kaget. Bahkan mulai ketakutan.

"Dasar pria mesum. Mau apa kamu?" Panik Irene setengah menghardik.

Irene panik setengah mati. Sedangkan Axelle, pria itu justru terlihat santai.

"Pelankan suaramu. Di luar ada wartawan. Aku hanya tidak mau wartawan itu melihatku dalam keadaan seperti ini." Tentu saja Axelle tidak ingin wartawan itu melihatnya dalam keadaan setengah bugil. Seperti titah Zaky, ia harus berhati-hati. Sebab sebagian wartawan tidak tertarik dengan prestasinya. Mereka justru tertarik dengan kehidupan pribadinya.

"Tunggu sebentar lagi, sampai wartawan itu pergi. Baru kamu boleh keluar dari kamar ini." Tambahnya. Lalu mulai berjalan ke arah tempat tidur. Diletakkannya kotak itu diatas tempat tidur itu. Perlahan Axelle pun mulai membuka kotaknya.

Namun disaat kotak itu terbuka, dahinya justru mengerut. Diraihnya kemeja itu dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

Masih dengan dahi mengerut, Axelle memutar tubuhnya.

"Ini bukan kemejaku." Ucap Axelle sembari memperlihatkan kemeja ditangannya pada Irene yang masih berdiri di tempatnya dengan wajah berpaling.

"Itu kemejamu. Tidak mungkin aku salah."

"Ini bukan kemejaku. Coba lihat baik-baik."

Irene masih tidak berani memalingkan wajahnya. Axelle dalam keadaan seperti itu membuat Irene semakin ketakutan. Pria itu bahkan dengan santainya mulai menghampiri Irene. Urat malu sama sekali tidak ada pada pria itu. Apa pria itu sudah terbiasa tampil dengan keadaan seperti ini pada semua wanita? Tari benar-benar salah mengidolakan artis. Artis yang diidolakan Tari bahkan tak punya malu sama sekali.

Oh astaga!

Irene bahkan sampai menggigil. Sebab ekor matanya sempat menangkap langkah Axelle yang mulai mendekat.

"Buka matamu, dan lihat baik-baik." Titah Axelle yang kini telah berdiri di hadapan Irene.

Irene masih tidak berani memalingkan wajahnya.

"Mau aku tuntut ganti rugi?" Axelle setengah mengancam. Mau tidak mau Irene pun memalingkan wajahnya dan memandangi kemeja yang menggantung di tangan Axelle.

Apa benar ia salah lagi kali ini? Jika itu bukan kemeja Axelle, lalu itu punya siapa?

"Ini bukan punyaku. Mana mungkin aku tidak mengenali barangku sendiri. Paham?" Ucap Axelle dengan nada setengah meninggi.

Sejujurnya, Axelle mulai kesal. Bagaimana bisa tukang laundry itu memberinya kemeja yang salah. Kemeja itu adalah favoritnya. Karena kemeja itu adalah pemberian dari kekasih hatinya.

"Ma_maaf. Kalau begitu saya akan segera membawakan kemeja anda. Saya permisi dulu." Dengan cepat Irene memutar tubuhnya dan hendak keluar dari kamar itu.

Tapi tarikan kuat di seragamnya membuat langkah Irene justru terhenti di udara. Sebab tarikan yang terlalu kuat itu, beberapa kancing bagian atas seragam Irene pun copot dan melayang bebas di udara. Sama persis seperti saat Irene menarik kemeja Axelle sehari yang lalu. Dan disaat yang bersamaan pula, tubuh Irene kehilangan keseimbangan. Beberapa detik lagi, mungkin tubuh Irene akan menyentuh lantai dengan bebasnya.

Akan tetapi, hal itu justru tidak terjadi. Sebab dengan sigap sepasang tangan kekar Axelle berhasil menangkapnya. Tangan kekar itu melingkar sempurna di pinggang rampingnya.

Dalam keadaan yang ... Ehem, sama-sama terbuka di tubuh bagian atas. Tanpa sengaja tatapan keduanya saling bertemu. Namun ada yang aneh. Dan Irene baru menyadarinya. Lalu tiba-tiba saja ...

PLAK

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi kiri Axelle. Di saat yang bersamaan pula ...

Cklek

Seseorang membuka pintu kamar itu dari luar.

"Oh my God ... Bos Axelle." Pekik Boni saking terkejutnya melihat pemandangan itu. Boni masih berdiri di ambang pintu itu. Dengan pintu yang terbuka lebar.

Dan siapa sangka, suara keras Boni justru mengundang hal yang tak diinginkan. Wartawan yang sejak tadi berkeliaran di depan kamar Axelle pun mendengar pekikan Boni yang menyerukan namanya. Wartawan itu sudah bersiap dengan kameranya. Dan hendak mengabadikan momen yang tersaji di depannya saat ini.

PLAK

Tamparan kedua kembali mendarat di pipi Axelle.

"Lepaskan aku." Hardik Irene. Sembari berusaha membebaskan diri dari rangkulan Axelle.

Entah Axelle yang salah atau justru Irene yang kehilangan kepekaannya. Sebab saat ini, seragam yang dikenakan Irene terbuka dan dua aset kembarnya yang terbungkus kain berenda itu terlihat jelas. Sementara di ambang pintu masih berdiri Boni dan wartawan nakal itu.

Dengan cepat, sebelum Irene melangkah, Axelle kembali meraih pinggang Irene. Bermaksud melindungi tubuh Irene dari sorotan kamera wartawan itu, tapi justru keduanya kehilangan keseimbangan. Alhasil, Axelle dan Irene pun jatuh ke lantai. Dengan posisi tubuh Irene dibawah kungkungan Axelle.

Dan, oh wow. Keadaan keduanya yang sama-sama terbuka di tubuh bagian atas, semakin menambah semangat wartawan nakal itu untuk mengabadikan gambar keduanya.

Klik ... Klik ... Klik

Beberapa gambar pun berhasil diabadikan tanpa ada yang mampu mencegahnya.

Mendengar ada suara kamera di belakangnya, Boni pun akhirnya menyadarinya. Lalu dengan cepat berbalik.

Rupanya sejak tadi wartawan itu berdiri di belakangnya, dan sudah berhasil mengabadikan beberapa gambar tak senonoh dari Axelle.

"Eh, ya ampun. Dasar wartawan nakal. Hapus fotonya sekarang juga. Kalau tidak, kami akan menuntut kamu sampai ke pengadilan." Hardik Boni dengan gaya gemulainya.

Namun wartawan itu malah tersenyum puas. Sembari berlalu wartawan itu berkata,

"Ini akan jadi berita eksklusif. Mana mungkin aku membuang kesempatan ini begitu saja. Aku pasti akan mendapatkan bonus besar dari berita ini."

"Dasar wartawan kurang ajar. Tidak tahu diri. Bisa-bisanya dia memanfaatkan ini untuk keuntungannya sendiri. Hei ... Wartawan sialan. Dasar kamu ya. Eike kejar kamu sampai ke kuburan sekalipun."

Namun wartawan itu telah menghilang dibalik pintu lift yang menutup. Usaha Boni mengancamnya sia-sia sudah. Boni pun menutup kembali pintu kamar hotel itu.

PLAK

Astaga!

Tamparan ketiga justru kembali mendarat di pipi Axelle.

Sambil memegangi pipinya yang terasa perih, Axelle pun bangun dari posisinya yang terlihat janggal untuk situasi saat ini.

"Dasar gadis aneh. Masih untung aku menolongmu tadi. Kalau tidak, foto bugilmu akan tersebar dimana-mana." Hardik Axelle.

"Kalau sampai wajahku lecet, kamu harus tanggung jawab." Tambahnya.

Irene pun bangun dari posisinya sambil menutupi bagian tubuhnya yang terbuka.

"Ya ampuuun ... Bagaimana ini? Kok kancingnya bisa lepas begini?" Gumam Irene menggerutu. Lalu mendekap erat tubuhnya sendiri untuk menahan agar kemejanya tidak terbuka.

"Ini semua gara-gara kamu. Dasar pria mesum." Cela Irene saking kesalnya.

"Eh eh eh ... Sembarangan saja menyebut Bos Axe pria mesum. Dijaga ya tuh mulut." Malah Boni yang kesal dengan ucapan Irene. Sementara Axelle, dengan santainya berjalan ke arah tempat tidur. Lalu mengambil kemeja yang dikenakannya sejak awal. Dan mulai memakai kembali kemeja itu.

"Sekarang, gimana caranya aku keluar dari kamar ini dalam keadaan seperti ini?" Irene mulai kebingungan memikirkan bagaimana caranya dia bisa keluar dari kamar, bahkan dari hotel itu. Bagaimana pula cara Irene kembali ke laundry. Sementara ia datang dengan mengendarai skuter.

"Boni, berikan kemeja ini padanya." Titah Axelle sambil mengulurkan tangannya yang memegang kemeja.

Boni pun menghampiri Axelle, dan meraih kemeja itu dari tangan Axelle. Kemudian memberikannya pada Irene.

"Pakai itu. Kamu tidak perlu mengganti rugi. Akan aku anggap kemejaku hilang." Ucap Axelle dengan posisi memunggungi Irene.

"Ayo dipakai. Bos Axe orangnya baik kan? Dia bukan pria mesum. Dia itu pria yang baik dan setia. Jadi jangan sembarangan ngomong tentang Bos Axe ya. Eike bakal tuntut kamu. Paham?" Kesal Boni setengah mengancam.

Dengan wajah kesal, Irene pun beranjak ke kamar mandi. Dan bergegas mengganti kemejanya yang rusak dengan kemeja yang diberikan Axelle. Tak butuh waktu lama, begitu selesai, Irene keluar dari kamar mandi. Lalu mulai melenggang ke arah pintu. Belum sempat tangan Irene meraih handle pintu, tiba-tiba saja pintu itu dibuka seseorang dari luar.

Irene tentu saja terkejut. Di ambang pintu itu, berdiri seorang pria tampan dengan raut wajah penuh amarah.

"Axelle. Apa-apaan ini." Seru Zaky kesal dengan nada meninggi.

"Pak Zaky, tenang dulu Pak. Pak Zaky salah paham." Boni mencoba meredakan amarah Zaky yang tampak mulai memuncak.

Zaky menutup pintu. Kemudian hendak menghampiri Axelle. Namun langkahnya terhenti saat melihat Irene yang berdiri ketakutan karena melihat tampang Zaky yang dibakar api amarah.

"Kamu ..." Zaky tampak mengingat-ingat. Ia merasa pernah bertemu Irene sebelumnya.

"Sa_saya Irene Pak. Karyawan laundry yang kemarin bertemu Bapak di Olive Galery." Ucap Irene gugup.

"Oh, iya. Aku baru ingat. Ngomong-ngomong, sedang apa kamu disini?"

"Saya datang mengantarkan pakaian pelanggan."

"Oh ya? Dan pelanggan kamu itu ..." Zaky melirik Axelle yang kini menghempaskan tubuhnya di tepian tempat tidur.

"Axelle." Seru Zaky sembari berjalan menghampiri Axelle.

"Jelaskan padaku apa yang terjadi." Zaky merogoh sakunya. Mengambil ponselnya dari dalam sana. Kemudian mulai mencari sesuatu untuk diperlihatkannya pada Axelle.

"Dalam waktu sepuluh menit saja, berita ini viral." Zaky menunjukkan sebuah berita viral di berbagai situs online pada Axelle. Berita apalagi jika bukan berita tentang dirinya.

Axelle memalingkan wajahnya. Seakan enggan melihat berita yang selalu menyudutkannya. Axelle sudah memperkirakan, hal ini pasti akan terjadi.

Dalam berita itu, Axelle dikabarkan terlibat skandal dengan seorang wanita di kamar hotel. Dan parahnya lagi, berita itu mengabarkan bahwa Axelle melecehkan seorang wanita. Dan beberapa foto yang terpampang dalam berita itu, sangat jelas memperlihatkan wajah Axelle. Bahkan keadaan dirinya yang bertelanjang dada.

Dan, ya, wajah Irene pun terlihat jelas dalam foto itu. Beruntung, tampilannya yang memalukan tak terlihat jelas. Namun foto itu, jelas sungguh memalukan.

"Maaf, saya permisi dulu." Pamit Irene. Kemudian bergegas hendak keluar. Namun lagi-lagi, belum sempat tangannya meraih handle pintu, Zaky justru menghentikannya.

"Tunggu!" Seru Zaky.

Irene pun menarik kembali uluran tangannya. Kemudian berbalik. Memandangi Zaky dan Axelle dengan wajah kebingungan.

"Biarkan saja dia pergi Pak Zaky. Dia hanya akan menambah masalah saja." Kesal Boni.

"Jangan keluar dari kamar ini. Di luar ada banyak wartawan. Bukan hanya di luar, bahkan di depan pintu kamar ini ada banyak wartawan. Kalian tidak akan bisa keluar dari kamar ini sampai kamu memberikan klarifikasi Axelle."

"Ini bukan skandal. Ini hanya kecelakaan kecil yang tanpa disengaja. Apa wartawan itu bodoh. Seenaknya saja merilis berita palsu." Sungut Axelle geram.

"Ap_apa? Skandal? Apa-apaan ini. Kedengarannya sangat menjijikkan." Irene bahkan sampai merinding mendengar kata itu.

What?

Skandal?

Yang benar saja. Ini hanya kecelakaan kecil. Kenapa bisa jadi skandal yang begitu viral dimana-mana? Lalu bagaimana dengan nasibnya?

Axelle mungkin sudah terbiasa dengan situasi seperti ini. Tapi Irene?

Ya Tuhan ...

Apa yang harus Irene lakukan?

TBC

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!