NovelToon NovelToon
Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Tuan Muda Terbuang Dan Khodamnya

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain / Light Novel
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

Galih Pratama, ya, namanya Galih. Galih adalah seorang tuan muda dari keluarga kaya dan terkenal pintar. Galih dibangga-banggakan oleh keluarganya, terutama ayahnya. Hal ini membuat kakak dan adik Galih sakit hati dan memfitnah Galih, hingga ia diusir dari rumahnya.
Bagaimana perjalanan galih selanjutnya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

perawan tua

Diajeng mengeluarkan aura hitam pekat dan keluar pedang hitam legam dari tangan kananya, diajeng bersiap untuk menyerang tetapi.

"Pergilah!!" ucap galih dengan suara serak, tiba tiba keluar aura putih di belakang galih, membentuk setengah badan seekor kera putih.

Diajeng dan manusia yang bertopeng harimau membelalakan matanya, karena melihat setengah badan kera putih dengan aura yang sangat menekan.

"Aku ulangi pergilah!! sebelum aku menghabisimu DIAJENG!!." ucap makhluk tersebut sambil mengeluarkan aura yang lebih menekan.

Diajeng yang berada di tubuh asih menelan ludahnya secara kasar, bagaimana tidak sosok yang berada di depanya auranya terasa sangat kuat.

"Si..siapa bocah ini." ucap diajeng. diajeng langsung pergi begitu saja dari tubuh asih.

"I..itu apa?" tanya manusia yang mengenakan topeng harimau putih kepada khodamnya.

"Pergi sekarang." ucap khodamnya.

"Apa, kenapa?"

"Tidak ada waktu, cepat pergi."

manusia yang mengenakan topeng harimau putih melesat kabur.

JEDAR!!!!

Dari tempat berdirinya manusia bertopeng harimau tadi, terjadi sambaran petir.

Manusia bertopeng harimau putih menelan ludahnya, untung saja dia langsung kabur jika tidak, mungkin saja dia sudah hangus terkena sambaran petir.

Setelah diajeng dan manusia bertopeng harimau pergi bayangan kera putih itu menghilang. Tubuh galih langsung ambruk.

***

Waktu berjalan cepat, galih terbangun karena suara adzan subuh.

"Aduhh!! kepalaku pusing" banget ucap galih dalam hati, sambil memegangi kepalanya. Galih melihat sekelilingnya bukan kamarnya.

"Udah bangun kamu lih." tanya pak yanto.

Yah galih saat ini berada di rumah pak yanto.

"I.. iya pak, kenapa saya bisa di sini?" tanya galih.

"Saya ga tau lih, tiba tiba kamu asih, sama bagas. saya temukan pingsan di ujung jalan sana." ucap pak yanto.

"Ya sudah pak, saya pamit pulang dulu."

"Ga di sini dulu lih?" tanya pak yanto.

"Maaf pak saya mau di rumah aja,

assalamualaikum." ucap galih sambil berjalan dan memegangi kepalanya.

"Walaikumsalam."

Dalam perjalananya galih mencoba mengingat ingat kejadian tadi, galih hanya mengingat sebatas dia yang sedang di kejar oleh diajeng.

Suara serak itu kenapa dia tiba tiba terdengar lagi, sepertinya suara itu pertama kali aku dengar waktu aku berada di mobil, dia membisikanku tentang kata 'gagal' ucap galih dalam hati.

Setelah sampai di rumahnya, galih membersihkan diri nampak pakaiyan putih lengan panjang galih sangat kotor, banyak debu di mana mana sarung yang di bawanya juga entah pergi kemana.

Galih mencuci muka, mengambil air wudhu lalu melaksanakan kewajibanya sebagai umat muslim.

Setelah melaksanakan kewajibanya, galih langsung tidur dia sangat lelah hari ini.Galih tertidur sangat pulas tanpa gangguan apapun, bahkan nyamuk pun tidak ada yang menggigit galih.

Pagi pun tiba.

Tok!! tok!! tok!! "assalamualaikum." ucap orang dari depan rumah galih, tetapi tidak ada yang menyahut.

"Walaikumsalam, nyari siapa mas?" tanya fauziah yang tiba tiba datang, fauziah ingin berangkat membuka warungnya tetapi fauziah melihat pria paruh baya mengetuk pintu kontrakan galih.

"Nyari mas galih, ada mbak?" tanya pria tersebut.

"Ada pak, tadi subuh saya lihat dia pulang emangnya bapak ada perlu apa."

"Ini mbak saya mau nganter pesenan mas galih, mas galih pesen batako pasir sama semen, saya di sini mau minta sisa pembayaran, sama tanda tangan mas galihnya. saya panggilan dari tadi ga keluar keluar mbak, apa jangan jangan dia kenapa napa di dalem ."

"Bener juga, apa galih kenapa napa." ucap fauziah dalam hati.Fauziah langsung berlari ke arah rumah bu maya.

"Tak lama kemudian bu maya, dan fauziah datang membawa kunci rumah tersebut."

Bu maya, dan fauziah memasuki rumah kontrakan galih. fauziah dan bu maya masuk ke kamar galih, mereka melongo melihat galih masih tidur padahal sudah jam sembilan lebih lima belas.

Bu maya mencoba membangunkan galih, sedangkan fauziah menahan tawa. nampak galih tertidur dengan kaki terlentang mulut yang terbuka lebar, dan ada aliran sungai Amazon di pipinya.

Karena gangguan yang ada di sekitarnya, galih terbangun hal pertama yang galih lihat adalah wajah bu maya dan fauziah.

Galih masih memandangi mereka dengan wajah melongo, galih sedang mengumpulkan nyawanya.

"Bujang, baru bangun jam segini." ucap bu maya.

Galih langsung sadar. Galih langsung mengelap air liur di pipinya.

"Hehe, tadi malam Ronda saya bu, kecapean."

"Ya sudah bangun, di depan ada tukang bangunan nyariin Kamu." ucap bu maya Dan beranjak pergi di ikuti fauziah.

Galih langsung mencuci mukanya, dan menemui tukang bangunan di depan.

Dalam perjalananya galih mendengar ribut ribut di depan.

"Eh, ada perawan tua." ucap bu dina yang tak sengaja lewat di depan rumah galih, lalu melihat fauziah dan bu maya serta satu pria paruh baya yang tidak ia kenal.

"Maaf bu, saya punya nama." ucap fauziah

"Iya saya tau kamu punya nama, saya cuman manggil nama julukan kamu aja. 'PERAWAN TUA'

"Bu punya mulut di jaga, mentang mentang istri kades bicara seenak jidat." ucap bu maya.

"Lah, emangnya saya salah, dia kan emang perawan tua. makanya kawin biar ga jadi perawan tua."

Bu maya ingin menyahuti tetapi fauziah mendahuluinya.

"Mendingan ibu ga usah urusin kehidupanku, urusin aja hidup ibu sama suami ibu dan jangan lupa."

Fauziah mendekat ke arah telinga bu dina.

"Dan jangan lupa urusin adik suami ibu." ucap fauziah sambil tersenyum smirk.

"A..apa maksudmu? hah!. tanya bu dina dengan suara meninggi.

"Santai aja bu, ga usah teriak teriak mungkin ibu dan suami ibu bisa bohongin seluruh warga desa, tapi sandiwara ibu dan suami ibu tidak berlaku di mata saya." ucap fauziah sambil berjalan pergi.

"Perawan tua kaga waras!!" teriak bu dina sambil memandangi fauziah yang berjalan pergi menaiki motor menuju warungnya.

Galih dari tadi memperhatikan obrolan bu dina, dan fauziah dari pintu.

"Ibu bisa tidak, ga usah ngehina fauziah terus." ucap bu nok yang tiba tiba keluar karena mendengar keributan.

"Lah emang saya salah? benar kan fauziah perawan tua, umurnya aja udah mau kepala empat." ucap bu dina tidak mau kalah.

Bu nok mau menyahuti.

"Apa begini cara suami ibu mendidik ibu, dengan merendahkan orang lain? Apa ibu merasa manusia paling sempurna." tanya galih entah kenapa galih emosi melihat fauziah di hina.

"Siapa kamu? jangan ikut Campur kamu cuman warga baru. tinggal saya bilang suami saya kamu bisa langsung di usir dari sini suami saya purnomo kades di desa ini."

"Saya ga perduli suami ibu siapa, mau suami ibu kades, tentara, atau penjabat. saya akan robek mulut ibu, kalau sampai saya dengar lagi ibu mengatakan kata kata perawan tua pada fauziah. dan satu hal lagi saya ga main main dengan ucapan saya." Ucap galih entah keberanian dari mana galih mengatakan semua itu, dia seperti terdorong untuk mengatakan hal tersebut.

1
Jujun Adnin
lanjut
Jujun Adnin
ok
Sutono jijien 1976 Sugeng
semakin menarik
Teddy Aktadi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!