NovelToon NovelToon
Legenda Pendekar 2 Naga

Legenda Pendekar 2 Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

Perjalanan Xiao Chen dan Ling Ye, dua pendekar naga yang akan menjelajahi dunia untuk menumpaskan semua Iblis dan membela kemanusiaan.

inilah kisah suka dan duka 2 pendekar naga yang akan menjadi Legenda.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5: Kekuatan misterius

​"Hei, Raja Bakpao! Aku sudah dapat bumbunya!" teriak Xiao Chen dengan suara nyaring saat ia mempercepat larinya kembali ke tepian danau. Bungkusan rempah curian itu dipegangnya erat-erat, seolah membawa harta karun.

​Ling Ye, yang sedang asyik membalik sisa potongan daging di tusukan, berbalik dan tersenyum sumringah. "Bagus, Xiao Chen! Cepat bawa kemari. Perutku sudah berdemonstrasi!"

​Xiao Chen berhenti berlari, dadanya mengempis-kempis karena napas yang terengah. Ia menyerahkan bungkusan rempah itu kepada Ling Ye. "Ku serahkan masalah bumbu kepada maestro rasa! Hanya Raja Makan yang tahu bumbu mana yang paling cocok."

​Ling Ye tersenyum penuh kebanggaan yang palsu, mengambil alih bumbu tersebut. "Serahkan saja pada Raja Makan sepertiku untuk masalah bumbu-membumbui, hahaha!" Ling Ye mulai mengambil sejumput bumbu. Dengan gerakan yang dramatis dan penuh gaya, seolah-olah dia adalah seorang koki bintang lima yang sedang tampil, ia menaburkannya ke arah sate daging Makhluk Spiritual.

​Setelah membumbui bagian atasnya, mereka menunggu sejenak. Panas api membuat bumbu-bumbu itu meresap sempurna. Mereka kemudian membalikkan daging tersebut dan mengulang proses membumbui dengan gaya yang sama menariknya.

​Kini, Xiao Chen dan Ling Ye sudah duduk berhadapan, mata mereka tertuju sepenuhnya pada hidangan. Air liur mereka menetes tanpa bisa ditahan. Di mata mereka, setiap tusuk daging itu terlihat berkilauan, seolah ditaburi debu permata—sebuah ilusi yang tercipta karena rasa lapar yang amat sangat.

​"Harumnya... sangat menusuk jiwa!" Mereka berdua mengendus dalam-dalam. Bau harum khas yang kaya rempah dan daging panggang itu langsung menyergap indra penciuman, mengaktifkan perasaan senang berlebihan yang membuat perut keroncongan.

​Mereka sudah tak sabar lagi. "Sudah matang belum, Ling Ye?" tanya Xiao Chen, suaranya tercekik karena menahan lapar.

​Ling Ye, yang sedang menelan ludah dan menahan diri, melihat dengan cermat warna dagingnya. "Hampir matang. Warnanya harus mencapai tingkat cokelat pekat yang merata agar matangnya sempurna." Menunggu beberapa menit terakhir itu terasa seperti penantian berjam-jam bagi keduanya.

​"Sudah matang belum?" Xiao Chen, yang sudah telanjur berbaring lagi di tanah saking lemasnya, kembali bertanya.

​Ling Ye, yang fokusnya setajam elang melihat mangsa, mengangkat tangan. "Sedikit lagi, Xiao! Satu... Dua... Tiga! Matang sempurna!"

​Xiao Chen yang mendengar seruan itu langsung bangkit seketika dengan energi penuh. "Bagus, Ling Ye!" Ia segera mengambil tusuk daging itu dengan kedua tangannya, tidak peduli dengan panas yang menyengat.

​Mereka berdua saling tatap, mata mereka liar seperti predator kelaparan yang baru menemukan mangsa. Air liur mereka menggenang di mulut, siap untuk ritual makan mereka.

​Mereka serentak menyantap hidangan itu dengan khidmat.

​Ketika lidah mereka yang super sensitif menyentuh permukaan daging yang sangat lembut dan empuk, sebuah gelombang keindahan langsung terbayang di alam bawah sadar mereka. Mereka membayangkan diri mereka menikahi daging spiritual yang luar biasa indah untuk disantap itu.

​Sensasi tekstur lembut dari daging, rasa gurih asin yang sempurna, dan sentuhan pedas dari rempah-rempah curian membuat mulut mereka seperti bergoyang liar, seolah daging itu menendang-nendang lidah mereka dengan ekstasi.

​Mata mereka melotot tak percaya, mulut mereka terbuka lebar. "I-ini... ini luar biasa!" teriak mereka berdua bersamaan, mengangkat wajah ke langit seolah berterima kasih pada sang pemberi nikmat.

​Mereka kemudian dengan sangat lahap dan brutal mulai menghabiskan semua daging itu. Setiap gigitan terasa memuaskan dan nikmat tak tertandingi.

​Dalam waktu singkat, mereka berhasil menghabiskan seluruh hidangan, dan berakhir terkulai kembali di tanah dengan perut yang membuncit penuh. Mereka bersendawa bersamaan, suaranya menggelegar di danau yang sunyi, lalu tertawa. "Hahaha! Hari ini sangat menyenangkan, ya?" tanya Xiao Chen, suaranya penuh kepuasan.

​"Kau betul, Xiao Chen. Tak kusangka kita dapat memakan daging seenak dan semewah ini," Ling Ye membenarkan. Wajah mereka menghadap ke langit biru yang indah dan cerah.

​Saat mereka menikmati ketenangan paska-makan, tiba-tiba sebuah energi aneh mulai mengelilingi tubuh mereka. Cahaya hijau cerah berdenyut, mengelilingi keduanya, lalu merayap masuk ke dalam pori-pori dan kulit mereka.

​Xiao Chen dan Ling Ye terkejut, mereka berusaha bangkit, namun kesulitan karena perut yang terlalu kenyang. "Energi apa ini, Xiao Chen?" Ling Ye bertanya, panik karena ia bukan seorang pendekar dan tidak mengerti fenomena ini.

​Xiao Chen segera menyadari bahwa ini adalah energi esensi dari daging Makhluk Spiritual yang mereka makan—Qi murni dalam jumlah besar.

​"Tenangkan dirimu, Ling Ye! Ini adalah Qi murni! Sepertinya Qi ini berasal dari esensi spiritual dalam daging yang kita santap!" jelas Xiao Chen dengan nada mendesak.

​Ia segera duduk bersila dengan postur meditasi, mengangkat tangan, dan memejamkan mata. "Ikuti aku, Ling Ye! Kau harus dapat mengalirkan setiap energi ini untuk masuk ke dalam Dantian-mu, sebelum energi itu hilang atau merusak meridianmu!"

​Ling Ye segera menarik napas dalam-dalam, menyingkirkan kepanikan dan mencoba meniru postur Xiao Chen. "Baik, Xiao. Aku fokus!"

​"Pusatkan energi ini ke dalam setiap meridian-mu dengan kelembutan, biarkan mereka menyatu dengan tubuh. Asimilasi energi asing ini dan jadikan milikmu!" Xiao Chen menjelaskan sambil melakukan hal yang sama.

​Ling Ye terus fokus. Dalam kesadarannya, ia seakan-akan ditarik masuk ke dalam ruangan besar yang berada di inti Dantian utamanya. Ia tidak tahu apa ruangan ini. Tiba-tiba, air berenergi besar masuk dan menerjang tubuhnya.

​Perasaan di alam bawah sadarnya itu membuatnya sulit bernapas. Xiao Chen, yang lebih dulu berhasil mengendalikan arus Qi, menyadari perjuangan sahabatnya.

​"Jangan melawan arus itu, Ling Ye! Lepaskan kontrolmu! Ikuti arus itu dan biarkan energi itu masuk tanpa hambatan!"

​Ling Ye mengerti. Ia melepaskan tubuhnya, membiarkan energi itu menguasai Dantiannya.

​Xiao Chen membuka matanya dan menatap Ling Ye. Ia sendiri merasakan lonjakan kekuatan yang stabil. Level kultivasinya, yang tadinya Pemurnian Qi Level 1, kini melonjak langsung ke Level 2, lalu Level 3.

​Ling Ye perlahan sadar, dengan energi tubuh yang sangat berbeda. Tubuhnya terasa seringan kapas, dan setiap pandangan tentang dunia terasa berbeda, seolah matanya baru saja dipasangi kacamata spiritual yang jernih. Dia berhasil masuk ke tingkat Pemurnian Qi Level 1!

​Tepat ketika energi keduanya menyatu dan stabil, danau yang tadinya tenang tiba-tiba mengeluarkan energi besar yang meluap, menembakkan pilar cahaya ke atas langit.

​Energi itu seolah-olah terbangun dan bereaksi terhadap kebangkitan potensi kedua sahabat karib tersebut.

1
Si Hibernasi
keci
azizan zizan
hmmmm... ceritanya entah kemana-mana tapi kekuatan mc di situ2 aja tiada kemajuan...udah lah alurnya agak berantakan...sudah sampai di bab yang segini tapi kekuatan entah lah... agak membosankan baca alurnya...
aku
cerita bagus,..tapi detail nya terlalu dipaksakan...
makanya pembaca langsun hiatus
Si Hibernasi: 👍🙏🙏ke depannya di usahakan lebih baik lagi, komen mantap pokoknya👍
total 1 replies
AingRirin
nama sekte kita sama bang
Aman Wijaya
joooooss pooolll lanjut terus
Si Hibernasi: 👀👌👌👌/CoolGuy/
total 1 replies
azizan zizan
bapak nama LI YUAN kok si anak nama XIAO CHEN.....??????
Si Hibernasi: Begitu ya, Yaudahlah, udah terlanjur juga, makasih infonya👍
total 3 replies
Si Hibernasi
Panjang banget author, 15.000 kata dong perbab/Good/
Si Hibernasi: /Casual/
total 10 replies
Si Hibernasi
kalo gk suka, Skip aja ke bab berikutnya/Good//Pray/
Aman Wijaya
semangat xiao Chen dan Ling ye
Si Hibernasi: /CoolGuy/
total 1 replies
Aman Wijaya
gaaas terus Thor
Si Hibernasi: /Casual/
total 1 replies
Aman Wijaya
next
Si Hibernasi: /Determined/
total 1 replies
Aman Wijaya
lanjut terus
Si Hibernasi: /Scare/
total 1 replies
Aman Wijaya
joooooss Thor lanjut
Si Hibernasi: /Applaud/
total 1 replies
Si Hibernasi
baru sempet kultivasi/Gosh/
Si Hibernasi
/Blush/
Si Hibernasi
/Puke//Hammer/
Si Hibernasi
Krik krik krik
Fairuz
semangat kak jangan lupa mampir yaa
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 lagi
Si Hibernasi: /Kiss//Rose//Rose/
total 1 replies
budiman_tulungagung
gass satu mawar 🌹
Si Hibernasi: /Applaud//Rose//Rose//Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!