NovelToon NovelToon
Dendam & Cinta Tuan Muda

Dendam & Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:197.5k
Nilai: 5
Nama Author: Qinan

Jiro Adrian pernah mencintai wanita begitu dalam namun di hianati, beberapa tahun kemudian setelah bertunangan dengan wanita lain tiba-tiba masa lalunya hadir dan kembali mengacak-acak hatinya.

Pria itu menyayangi tunangannya tapi juga tak bisa melepaskan wanita masa lalunya karena ingin membalas rasa sakit hatinya dahulu.

Lalu siapa yang akan ia pilih, tunangannya yang telah membantunya kembali bangkit atau justru masa lalunya yang banyak menyimpan rahasia yang tak pernah ia duga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~05

Hanna membersihkan roknya dengan tisu, meskipun masih sedikit basah tapi lumpur yang menempel lumayan bersih dan kini wanita itu pun kembali melangkahkan kakinya pergi ke kantor tempatnya interview.

"Astaga, gerimis."

Hanna tiba-tiba merasakan rintik air membasahi pakaiannya lalu di angkat wajahnya ke atas melihat gumpalan mendung yang siap mengalirkan air hujan. Harusnya ia membawa payung tadi mengingat musim sedang tak menentu, meskipun tadi pagi sangat cerah tapi tiba-tiba langit berubah gelap.

Kini Hanna pun telah sampai di gedung perkantoran yang ia tuju, sebuah perusahaan asing yang sangat mentereng dengan gedung pencakar langit. Entah pemiliknya siapa ia belum sempat mencari tahu karena yang ia pikirkan hanya bagaimana cepat mendapatkan pekerjaan.

Setelah menghela napasnya dengan sedikit panjang lantas menghembuskannya kembali perlahan, wanita itu pun segera melangkah masuk yang langsung di sambut oleh dua orang security dengan ramah.

"Selamat pagi nona bisa saya bantu?"

Security langsung menyambutnya dengan senyuman ramahnya tanpa memikirkan roknya yang basah, benar-benar suasana kantor yang hangat dan semoga saja ia di terima bekerja di sini karena pasti akan betah.

"Saya mendapatkan panggilan interview,"

Hanna menunjukkan kartu undangan interview di ponselnya dan mereka pun mengangguk mengerti lantas ia segera di antar ke bagian HRD.

"Silakan menunggu antrian di sini nona, nanti nama anda akan di panggil."

Security mempersilakan ia duduk di sebuah ruangan yang rupanya di sana sudah ada beberapa wanita yang juga berpakaian sama sepertinya, rok span hitam selutut dengan kemeja berwarna putih. Apa mereka juga akan interview seperti dirinya?

"Maaf pak, kalau boleh tahu wawancara untuk posisi sekretaris masih lama ya?" tanyanya kepada Security yang masih berjaga di sana.

"Semua yang ada di sini akan wawancara posisi sekretaris nona, nanti hanya akan terpilih satu orang terbaik untuk menjadi sekretaris tuan CEO." sahut Security tersebut menjelaskan.

Hanna menatap beberapa orang yang ada di sana, semuanya cantik-cantik dengan kulit putih bersih, tinggi dan juga langsing bak model profesional sedangkan dirinya tingginya hanya 156cm, badannya kurus dan kulitnya kuning langsat yang terkadang kelihatan kusam dan juga gelap.

Harapannya untuk lolos pun semakin menipis, sebelumnya ia pikir hanya dirinya satu-satunya kandidat calon sekretaris yang terpilih namun rupanya masih ada seleksi lagi. Haruskah ia mengundurkan diri saja saat ini karena rasanya buang-buang waktu untuk mengantri karena pasti takkan terpilih, ia belum berpengalaman sedangkan mereka pasti sudah berpengalaman sebelumnya.

"Pak, kalau boleh tahu sekretaris sebelumnya kenapa ya mengundurkan diri?" tanyanya ingin tahu meskipun itu menjadi privasi perusahaan tapi paling tidak jika ia tahu maka akan bisa mengantisipasi sebuah kesalahan jika nanti di terima. Bahkan di penghujung harapannya yang sangat tipis untuk di terima pun ia masih memikirkan hal-hal yang nantinya akan membuatnya melakukan kesalahan.

"Nona Virgia sebelumnya di pecat karena lupa mencantumkan tanggal pada sebuah proposal," terang security menjelaskan dan tentu saja itu membuat Hanna termangu mendengarnya bukankah itu masalah sepele dan bisa di perbaiki?

"Oh baiklah, terima kasih sebelumnya pak."

Hanna jadi berpikir sepertinya CEO di perusahaan ini sangat otoriter dan juga tak mentolerin sebuah kesalahan sekecil apapun, pantas saja gaji yang di tawarkan lumayan besar karena sesuai dengan resikonya. Entah ia sanggup atau tidak nanti tapi jauh dalam lubuk hatinya ia berharap di terima dan jika ayahnya tahu pasti akan senang karena gaji yang ia dapatkan lebih besar.

Kini satu persatu peserta pun di panggil masuk kedalam sebuah ruangan untuk melakukan wawancara dan beberapa dari mereka nampak keluar dengan wajah pucat pasi.

Bukankah mereka hanya di wawancara kerja tapi kenapa seperti baru saja menghadapi sebuah persidangan sebagai terdakwa pembunuhan?

"Hanna Emerald!"

Seorang wanita yang baru keluar dari ruangan nampak memanggil namanya dan Hanna pun segera beranjak dari duduknya, menghela napasnya sejenak lantas melangkahkan kakinya masuk.

"Kamu pasti bisa Hanna," gumamnya menyemangati dirinya sendiri.

Wanita itu pun segera melangkah masuk dan di lihatnya sekitar 7 orang menunggunya di dalam sana dengan tatapan tajam juga menyelidik bak hakim penuntut umum yang siap menguliti kesalahannya, suasana tiba-tiba mencekam layaknya ruang sidang dengan dirinya sebagai terdakwa utama.

"Kenapa rokmu basah dan kotor? Apa kamu sengaja menyepelekan wawancara ini?" seorang wanita bermakeup tebal langsung menegur penampilannya.

"Maafkan saya nyonya, tadi saat berjalan kaki kesini ada sebuah mobil yang tak sengaja melewati kubangan dan mengenai rok saya." terang Hanna dengan jujur.

"Dasar ceroboh," tukas wanita itu menanggapi.

"Baiklah silakan duduk nona!" seorang pria tampan dengan wajah ramahnya langsung memintanya untuk duduk, sepertinya hanya pria tersebut satu-satunya yang terlihat baik pikir Hanna.

"Terima kasih tuan," Hanna pun segera menghempaskan bobot tubuhnya di kursi yang berhadapan dengan mereka semua.

"Nona Hanna Emerald, usia 25 tahun berpengalaman selama 2 tahun sebagai sales eksekutif di sebuah perusahaan perhiasan dan 2 tahun sebagai manager toko di perusahaan yang sama."

Seorang wanita berusia sekitar 40 tahunan nampak membacakan pengalaman kerja Hanna dengan lantang seraya menatap wanita itu agar membenarkan perkataannya.

"Benar nyonya,"

Hanna mengangguk kecil, mungkin CVnya tak sementereng yang lainnya tapi selama bekerja ia selalu bersungguh-sungguh.

"Alasan mengakhiri pekerjaan terakhir karena apa kalau boleh saya tahu nona Hanna?"

Wanita itu nampak menurunkan sedikit kacamatanya menatap Hanna seakan menunjukkan jika ia benar-benar ingin tahu alasan wanita itu berhenti bekerja.

Mendengar itu pun Hanna nampak menghela napasnya sejenak. "Saya tak sengaja menjatuhkan sebuah perhiasan hingga permatanya rusak," ucapnya dengan jujur.

"Jadi kamu di pecat?" Tanya seorang wanita lainnya dengan riasan sedikit tebal yang sebelumnya menanyakan tentang roknya yang kotor.

Hanna mengangguk. "Benar nyonya," ucapnya membenarkan perkataan wanita itu.

Ketujuh dari mereka pun nampak saling berpandangan dan berbisik-bisik seakan sedang berunding untuk menentukan nasib wanita yang sedang duduk di hadapannya tersebut.

Melihat perdebatan kecil mereka pun membuat Hanna merasa tak memiliki harapan lagi jika akan di terima karena pengalamannya yang minim serta riwayat pekerjaannya juga kurang baik karena di pecat.

"Nona Hanna Emerald, perkenalkan saya Jovan manager di perusahaan ini kalau boleh tahu apa motivasi mu melamar pekerjaan di sini yang kita semua tahu penuh dengan tekanan?"

Seorang pria tampan berusia 23 tahunan menatap Hanna dengan lekat seakan ada sedikit ketertarikan pada diri wanita itu, pria yang sama yang sebelumnya memintanya untuk duduk di kursinya.

"Saya sangat menyukai tantangan tuan dan saya juga sudah terbiasa bekerja di bawah tekanan maupun target," sahut Hanna dengan tegas.

Mendengar itu pun mereka semua kembali berdebat kecil untuk menentukan nasib Hanna, karena untuk pemilihan sekretaris CEOnya memang di percayakan kepada mereka seperti biasanya.

1
💠🇩𝗘𝗪𝗜ˢᵃʳᵃˢʷᵃᵗᶦ🌀🖌:
jiro selalu mengawasi Hanna, hati nya belum muv on
💠🇩𝗘𝗪𝗜ˢᵃʳᵃˢʷᵃᵗᶦ🌀🖌:
resiko nya besar Hanna, kerja di tempat seperti itu
💠🇩𝗘𝗪𝗜ˢᵃʳᵃˢʷᵃᵗᶦ🌀🖌:
di blacklist sama jiro, biar balik lagi ke kantor nya
🍌 ᷢ ͩ༄༅⃟𝐐 🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🍁Henny❣️
Jiro lagi jadi Detektif
Rafly Rafly
rasanya setelah tau Hanna kerja di BAr... lantas tempat itu di beli oleh tuan kenJiro..... atau malah BAr itu udah masuk dlm group perusahaan...kalo bener ..makin merana hidupmu Hanna /Tongue/
Arsyad Algifari.
pasti lamaran Hanna di tolak itu ulah jiro
Fitria Syafei
Waduh ternyata tak bisa kelain hati nih rupa rupanya kau Jiro 😜 Kk yang baik hati kereen 😘😘
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
Nanti ada tragedi Hanna di lecehkan Jiro nih
De bungsu
fans berat Hanna.. jgn lupa nanti kalau tatap muka, minta tanda tangan Hanna🤣🤣🤣
De bungsu
nape luu... gak ada kerjaan bgt nguntitin Hanna terus..kangen bilang, boOooSssss
De bungsu
huhhh
De bungsu
ya begitulah
De bungsu
bener² ini
De bungsu
cari yang lain aja Hann.. gak papa serabutan
De bungsu
tuh kan, kerjaannya si Jiro gila
juhaina R💫💫
jiro.🙄🙄🙄🙄
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hhmmm jangan2 sengaja ini ga ada yg boleh nerima hanna kerja di perusahaan lain
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
klau masih suka dan perhatian bilang ajaa..jngn marah2 terus ga jelas..dan selidiki knapa duluu hanna berbuat spt itu jngn jd ogeb
𝔇𝔢𝔢 💕🍒⃞⃟🦅Kᵝ⃟ᴸ
hisshh arogan bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!