kiara tidak menyangka laki-laki yang tidur bersama seminggu lalu adalah bosnya yang baru di kantor.
" Tidak usah, berpura pura, kamu pasti mengingat saya kan " bisiknya saat bertemu dengan kiara.
namun, ketika sang bos akan mendekati kiara, ternyata mantan kiara dari masa lalu kembali lagi dan mendekati kiara kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon summermanggo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ciuman...
Sudah 1 minggu, Kiara mencoba menghindar bertatap muka dengan Leon, contoh nya hari ini. Leon sedang mengobrol dengan Mike di dekat Cafetaria, Kiara berputar balik tidak jadi untuk membeli kopi disana, namun naas sekali Mike melihatnya.
" Ki, kok puter balik sih, sini." Teriaknya Mike saat melihat Kiara putar balik.
Dengan terpaksa Kiara menghampiri Mike yang sedang mengobrol dengan Leon. Kiara tersenyum ramah pada Leon. Supaya terlihat sopan saja.
" Kok balik lagi sih , " Tanya Mike.
" Itu, dompet gue ketinggalan. "
" Lah kan biasanya juga bayar pake Hp lu"
Kiara keki saat Mike memberikan jawaban seperti itu, dia tersenyum pada Mike dan Leon yang sedang memperhatikannya.
" Ya biarin sih gue pengen pegang dompet aja, " Jawabnya.
" Gak biasanya aja "
" Mau beli apa ? " Tanya Mike.
" Mau makan siang sama beli kopi "
" Yaudah kebetulan, ikut gue aja bareng pak Leon kita mau makan diang di luar "
" Hah, gak usah Mike tar gue ganggu kalian aja. " Tolaknya
" Udah ayo, gpp kan pak kalo nambah satu orang lagi ? " Tanya Mike pada Leon
" Oh gpp, malah lebih bagus. " Ucap Leon sambil tersenyum kearahnya.
Dengan paksaan Mike akhirnya kiara ikut makan siang bersama mereka di restoran yang berada di sebrang perusahaannya.
Kami pun mencari tempat duduk yang kosong dan duduk disana, setelah memesan makanan, Mike dan Leon mengobrol sedang kan kiara hanya terdiam saja mendengarkan, sesekali Mike membawa kiara dalam obrolan.
Saat makanan tiba, ponsel Leon tiba-tiba berbunyi, ia pamit sebentar untuk mengangkatnya.
" Mike ih, lo apa-apaan sih ngajak gue makan siang bareng pak Leon "
" Emang kenapa? Biasanya juga sama pak Liam, lo ayo-ayo aja tuh "
" Ya kan beda, ini mah kan baru kenal "
" Udah sih enjoy aja, dari tadi gue liat-liat lo tegang banget bawaannya di delan Pak Leon, kenapa suka ya. "
Kiara me-ngeplak tangan Mike pelan.
" Sembarangan "
" Nanti ke tulah omongan sendiri loh Ki "
Kiara melotot pada Mike.
" Hehehe ampun bercanda Ki "
Leon datang, kami pun berhenti mengobrol dia duduk di depan kiara, mereka pun menikmati makan siang bersama dengan Kiara yang perasaan nya yang tidak tenang karan Leon terus memperhatikannya.
' Duh jangn sampe Leon inget wajah nya, bisa berabe '
*
Kiara meregangkan otot-otot tangannya, malam ini ia pulang paling terakhir karna deadline nya yang lumayan menumpuk, sehingga dia kerjakan malam ini supaya besok tidak perlu ikut lembur. Kiara membereskan meja nya dan mematikan komputer nya,lalu keluar dari ruangannya.
Pintu lift terbuka, Kiara rasanya ingin menangis, ia bertemu kembali dengan Mike dan juga Leon.
Kiara tersenyum dan menundukkan kepalanya sopan pada Leon. Ia pun berdiri di samping Mike sangat dekat sehingga bahu mereka menempel.
" Ada lembur ? " Tanya Mike
" Ada "
" Pulang bareng gue aja yuk, kata Bayu mobil lo lagi di service. "
" Hah, boleh dong mau " Ucap Kiara semangat karna mendapat tebengan dari Mike.
Mereka pun sampai di parkiran, Mike masuk kedalam mobil Leon, Kiara masih terdiam di luar.
" Kok lo masuk mobil Pak Leon, Mike ? " Tanyanya pada Mike.
" Gue nebeng sama Pak Leon,"jawabnya " Pak, teman saya boleh ikut juga kan? " Tanyanya pada Leon.
" Sure, silahkan, lagian ini udah malem banget buat nyari taksi. " Ucap Leon.
" Tuh ayo naik, keburu malem cepet. "
Kiara pun membuka pintu mobil lalu masuk kedalam dan duduk di kursi belakang. Kiara terdiam dia tidak ikut dalam obrolan mereka berdua, hanya sesekali tertawa menghargai Mike yang bercandaan yang garing itu.
Aku menghela nafas, baru ingat apartemen Mike kan lebih duluan di banding aku yang beda 15 menitan. Masa iya nanti harus berduaan dengan Leon, aduh tuhan tolong dirinya.
" Pak, Terima Kasih ya. " Ucapnya pada Leon " pindah kali Ki, pak Lein bukan supir. " Ucapnya, aku meliriknya dengan sinis.
Tahu begini lebih baik ia naik taksi saja tadi, dari pada harus semobil dengan Leon.
' Tenang Kiara, Leon pasti tidak mengenalinya. Dan sudah melupakan kejadian 3 minggu yang lalu '
Namun dugaannya salah...
" Tidak usah berpura -pura, kamu pasti mengingat saya kan" Bisiknya pada telinga Kiara, tanpa di duga dia memakai kan sabuk pengaman untuknya
Kiara tersedak ludahnya sendiri, setelah mendengar ucapan Leon barusan.
" Uhuk... Uhuk"
Leon memberikan botol air minum yang kecil dan membukanya lalu memberikannya pada Kiara. Ia menerimanya lalu menenggak habis semua air minum tersebut.
Kiara langsung menengok kerah Leon dan melihat ke arah matanya.
" Kenapa ? Kok kaget begitu"
" K-kamu mengingatnya? "
" Sejak kamu meninggalkan saya di hotel saya selalu memikirkan mu , " ucapnya.
Kiara menelan ludahnya, tenggorokannya terasa kering.
" Kamu tidak perlu lagi menghindari saya Kiara, saya sudah mengetahui kamu, saat kamu memperhatikan foto saya di lobi." Ucapnya lagi.
Kiara melotot,mendengar penuturan Leon.
" Wah berarti percuma dong semingguan kemarin saya pake masker "
Leon tertawa mendengar penuturan Kiara.
" Kamu yakin tidak hamil ? " Tanyanya tiba- tiba
Kiara menggelengkan kepalanya, duh kenapa jalan arah apartemennya mendadak macet begini sih, Kiara ingin cepat sampai.
" Bapak tenang saja saya tidak hamil kok, " ucap Kiara gugup.
" Sayang sekali, " gumamnya.
" kenapa pak ? "
" Ah tidak kok " ucapnya tersenyum.
Kiara melihat ke arah depan, melihat kemacetan dari dalam mobil.
" Kamu sudah memiliki kekasih ? "
Kiara menggelengkan kepalanya.
" Tidak ada pak "
" Jika sedang berdua seperti ini, panggil Leon saja tidak usah memanggil Pak. " Ucapnya.
" Tapi kan kamu atasan saya "
" Itukan di kantor, kalo lagi berduaan tidak usah "
" Aah i-iya, L-leon"
" Kamu kenapa masih gugup sih sama saya, padahal kan kita sudah saling menikmati satu sama lain. " Ujarnya tanpa beban.
Wajah Kiara memanas mendengar itu.
" Lantas bunga yang berada di meja mu dari siapa kalo bukan dari pacar "
" Itu dari orang iseng saja pak eh Leon "
" Hebat juga ya ada orang iseng kirim bunga ke kamu "
Kiara hanya nyengir tidak menjawabnya, 20 menit yang terasa lama bagi Kiara, kini mobil Leon sudah berada di sekitaran apartemen Kiara.
Saat Kiara hendak turun, Leon mencegahnya.
" Nih, Anting kamu tertinggal di hotel waktu itu. " Ucap Lein lalu menyerahkan Anting nya di plastik kecil.
" Ah ya ampun aku mencarinya, ternyata tertinggal disana ya, makasih ya. " Ucapnya sambil menerima anting tersebut dari tangan Leon.
" Sama-sama "
Tiba-tiba Leon , mendekatkan wajahnya pada wajah Kiara, dia memegang rahang Kiara dengan lembut, tanpa di duga Leon mencium bibirnya hanya beberapa detik saja, dia langsung menjauhkan wajahnya dari Kiara.
" Saya merindukan mu, Kiara. " Bisiknya.
Kiara menelan ludah nya kasar, jantung nya berdebar kencang tanpa di duga. Lalu kiara tersadar dan langsung membuka pintu mobil Leon.
" Makasih ya pak eh Leon " gugupnya, Leon hanya tertawa.
" See you di kantor, Titania " Ucapnya.
Setelah kepergian mobil Leon, Kiara masuk ke dalam gedung apartemennya dan memasuki liftnya, dia merosot kan badannya disana dan terduduk sambil memegangi dadanya.
' Leon gila, maksudnya apa menciumnya seperti itu '
Kiara melihat pantulannya di lift lalu memegang bibirnya dan juga dadanya yang masih berdetak kencang.