NovelToon NovelToon
Cinta Terlarang Dengan Mantan

Cinta Terlarang Dengan Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Selingkuh / Cinta Terlarang / Angst / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:215
Nilai: 5
Nama Author: Vitra

" Iya, sekalipun kamu menikah dengan wanita lain, kamu juga bisa menjalin hubungan denganku. Kamu menikah dengan wanita lain, bukan halangan bagiku “ Tegas Selly.

Padahal, Deva hendak di jodohkan dengan seorang wanita bernama Nindy, pilihan Ibunya. Akan tetapi, Deva benar - benar sudah cinta mati dengan Selly dan menjalin hubungan gelap dengannya. Lantas, bagaimanakah kelanjutan hubungan antara ketiganya ? Akankah Deva akan selamanya menjalin hubungan gelap dengan Selly ? atau dia akan lebih memilih Nindy ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vitra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perselingkuhan yang sesungguhnya

Kilas Balik – Dua Tahun Lalu

“Papa lebih percaya pada laki-laki bernama Kevin itu, daripada aku? Aku, Martha—anak kandung Papa sendiri?” seru Martha, jari telunjuknya gemetar, mengarah tepat ke dada Pak Reno.

Matanya berkaca-kaca. Napasnya memburu karena emosi. Tapi ia belum selesai.

“Dia bukan laki-laki baik, Pa. Percayalah padaku... Aku mohon,” lanjutnya lirih. “Aku putus dengan Kevin bukan tanpa alasan.”

Tiba-tiba, Martha bersimpuh di hadapan ayahnya. Harapannya sederhana: agar pernikahan itu dibatalkan.

Namun, harapan itu segera diremukkan oleh suara tegas Pak Reno.

“Kalau kamu sampai batal menikah, Martha, mau ditaruh di mana wajah Papa, hah?! Di mana!?” bentaknya. Wajahnya memerah karena amarah, bukan karena malu.

Martha mulai kehilangan pijakan. Jika ayahnya tak bisa berpihak, satu-satunya harapan yang tersisa hanya pada ibunya, Bu Tania.

Perlahan, Martha merangkak mendekat. Ia menggenggam tangan sang ibu yang sedari tadi hanya berdiri diam di samping Pak Reno.

“Mama... kita sama-sama perempuan. Mama pasti ngerti perasaanku, kan? Mama pasti mau bantu, ya?” Suara Martha terdengar lelah, seperti hampir kehabisan napas.

Namun yang terjadi malah sebaliknya. Bu Tania menarik tangannya pelan, melepaskan genggaman Martha.

“Maafkan Mama, Martha…” hanya itu yang keluar dari bibirnya.

Tangis Martha makin pecah. Ia merasa hancur.

“Pa… Ma… Aku tidak bohong. Kevin bukan laki-laki yang layak jadi suami. Dia telah selingkuh berulang kali… Aku mohon, percayalah! Aku bahkan sudah tidak mencintainya. Rasa ini mati karena pengkhianatannya!” seru Martha dengan sisa tenaga yang masih tersisa.

Namun Pak Reno membalas dengan suara yang lebih tajam.

“Cinta?” Ia mendengus. “Kamu pikir pernikahan cuma butuh cinta? Dengar ini baik-baik! Yang lebih penting itu uang! Cinta bisa hilang, tapi uang bisa menyelamatkan masa depanmu. Tanpa uang, hidupmu akan hancur. Kamu yang seharusnya percaya pada kata-kata Papa!”

Kali ini, semangat Martha runtuh sepenuhnya. Ia tak lagi sanggup berdiri, apalagi melawan.

Kedua orang tuanya jelas berpihak pada Kevin. Bahkan teman-temannya pun tak satu pun membelanya. Termasuk Lisa, sahabat dekatnya, yang saat itu sedang melanjutkan studi di luar negeri dan tak tahu apa-apa.

Karena kehilangan kepercayaan bahkan kepada sahabatnya sendiri, Martha memilih memendam semuanya sendiri.

Pada akhirnya, ia menjalani pernikahan itu. Bukan karena cinta, tapi karena keterpaksaan. Karena bisnis. Pernikahan mereka adalah transaksi dingin antara dua keluarga besar demi memperbesar kerajaan usaha masing-masing.

Bagi orang lain, hari pernikahan adalah hari penuh bahagia. Tapi tidak bagi Martha.

Bagi Martha, hari itu adalah awal dari neraka. Neraka yang harus ia jalani setiap hari—dengan dada lapang melihat suaminya menggandeng wanita lain, dengan hati yang dipaksa mati rasa, dan air mata yang harus ditahan demi menjaga nama baik keluarga.

--------------------------------

Masa Kini

Setelah Deva pulang, Nindy masuk ke dalam rumahnya sambil terus memandangi hadiah kecil yang baru saja diterimanya. Senyuman manis tak pernah lepas dari wajahnya. Matanya berbinar, hatinya berbunga-bunga.

Saking bahagianya, ia bahkan tak menyadari bahwa sejak tadi kedua orang tuanya memperhatikannya dari ruang tengah, saling melirik sambil menahan tawa kecil. Bukan tawa mengejek—melainkan tawa bahagia karena melihat putri mereka tampak begitu jatuh cinta.

“Pak, sepertinya ini sinyal hijau buat kita,” bisik Bu Marni dengan mata berbinar.

Pak Danu tersenyum, ikut mengangguk. “Iya, Bu. Mudah-mudahan saja mereka benar-benar berjodoh. Siapa tahu, tahun depan kita bisa gelar pernikahan.”

Bu Marni tertawa kecil. “Ibu sih sudah nggak sabar mau gendong cucu. Tahun depan kita pensiun, kan? Kalau ada cucu, hari-hari kita pasti lebih berwarna. Nggak kebayang betapa indahnya kalau semua ini beneran jadi kenyataan.”

“Bapak juga senang, Bu,” sambung Pak Danu. “Apalagi Deva itu anaknya sopan, romantis pula. Coba lihat, malam-malam bela-belain nganterin bunga cuma buat bikin Nindy senyum. Jarang loh sekarang cowok kayak gitu.”

Mereka berdua saling pandang, senyum merekah di wajah keduanya. Sementara dari kejauhan, Nindy masih sibuk tersenyum sendiri—tanpa tahu bahwa kebahagiaannya, diam-diam juga menjadi kebahagiaan bagi orang-orang terdekatnya.

----------

Setelah Deva pulang dari apartemen Selly, malam itu suasana kembali berubah. Kini giliran Kevin yang menghampiri tempat yang sama. Ia baru saja terlibat pertengkaran panas dengan Martha di rumah—dan baginya, satu-satunya tempat pelarian yang mampu memberinya ketenangan hanyalah Selly.

Saat Kevin tiba, Selly menyambutnya dengan tenang, seolah sudah tahu apa yang sedang terjadi.

“Aku tahu... kamu pasti lagi nahan emosi, ya?” ujar Selly pelan, matanya tajam menatap Kevin, seperti bisa membaca isi hatinya.

Kevin menghembuskan napas berat. “Rupanya kamu lebih mengerti aku… daripada istriku sendiri. Iya, aku kesal banget sama dia.”

“Oh?” Selly mengangkat alis. “Dia sudah balik dari luar kota?”

Kevin mengangguk lemah. “Iya, dan aku bahkan nggak tahu. Tiba-tiba saja dia sudah di rumah.”

Selly tak banyak komentar. Ia hanya mengisi gelas kecil dengan soda dingin dan menyerahkannya pada Kevin.

“Menikah itu rumit, ya…” gumamnya sambil duduk di samping Kevin.

Tanpa banyak bicara, Selly menyalakan televisi, lalu membuka aplikasi streaming. Ia mulai menelusuri deretan film, mencari sesuatu yang mungkin bisa membuat Kevin lupa sejenak tentang semua masalahnya.

“Aku tahu kamu butuh hiburan. Nonton bareng bisa bantu, kan?” ucapnya lembut.

Kevin mengangguk, lalu bersandar. Mereka duduk berdampingan di sofa, menikmati film yang diputar. Suasana di antara mereka terasa nyaman, dengan percakapan ringan dan tawa kecil yang kadang terdengar.

Sampai akhirnya, Kevin menoleh ke arah Selly, matanya mulai berubah. Lebih dalam. Lebih jujur.

“Terima kasih, Selly. Kamu masih di sini... setia mendengarkanku. Setelah bertemu kamu, rasanya nggak ada wanita lain yang bisa bikin jantungku berdebar kayak gini. Hanya kamu…”

Awalnya, Kevin hanya menganggap Selly sebagai pelarian. Teman bicara. Tapi malam itu, ada sesuatu yang berubah. Ia menyadari bahwa hatinya benar-benar mulai goyah.

Selly menatap Kevin sejenak tampak terkejut, lalu tersenyum samar.

“Sel… apa kamu nggak pernah punya rasa sedikit pun ke aku? Apa benar kamu cuma butuh hartaku?” tanya Kevin pelan, penuh harap.

Selly terdiam. Lalu menjawab sambil menatap layar, bukan Kevin.

“Hmm… sebenarnya, aku mulai punya rasa… baru akhir-akhir ini. Mungkin sekitar sebulan yang lalu.”

Kevin mendekat sedikit. “Jadi... sekarang kamu juga jatuh cinta padaku?”

Selly mengangguk pelan. “Ya, benar.”

Dan saat itulah semuanya berubah.

Perselingkuhan yang awalnya hanya dilandasi keuntungan pribadi kini berubah arah. Bukan lagi sekadar permainan atau pelarian. Mereka mulai mengizinkan hati ikut campur dalam hubungan yang seharusnya tak pernah ada.

Kini, Selly bukan hanya menjadi milik satu laki-laki. Deva jatuh cinta. Kevin pun jatuh cinta. Tapi Selly?

Selly menikmati semuanya karena baginya, permainan baru saja dimulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!