Kisah cinta gadis sederhana Malika Jennaira dengan seorang pria kaya raya Dewangga Mahendra.mereka terpaksa menikah secara diam-diam tanpa melibatkan keluarga Dewangga karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga Dewangga.belum genap sehari setelah ijab kabul di ucap kan, rumah tangga yang baru menuai bahagia langsung di hadapkan pada sebuah ujian besar.cukup lama bagi Malika akhirnya mengetahui rahasia besar yang di simpan rapi oleh suami nya.hingga suatu ketika membuat dada nya terasa sesak sekali.akan kah cinta tulus mereka bertahan setelah di hadapkan pada cobaan yang teramat besar ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku Pergi
Bummm...
Pintu di banting dengan keras oleh Malika, setelah itu terdengar suara kunci di putar dengan cepat dari dalam.Dewangga yang masih berdiri di depan kamar Malika hanya bisa menarik kesal rambut nya.melihat Malika menangis untuk yang ke sekian kalinya membuat hati Dewangga ngilu belum lagi bibir Malika juga berdarah karena keegoisan nya.
" Sialan! Aku ngapain sih?"batin Dewangga mengusap kasar wajah yang kuyu.
Dewangga masuk ke kamar utama yang terasa begitu sepi semenjak di tinggal pindah oleh nyonya nya,tak ada kehangatan lagi di atas ranjang empuk ini,kini berganti dengan duka dan kesepian yang setiap malam Dewangga rasakan karena selalu tidur sendirian padahal status nya sebagai suami dari dua orang wanita.
Dewangga menghela nafas lagi, mencoba menenangkan diri nya dengan mengalihkan pikiran buruk nya dari Malika yang tidak ingin dia sentuh.
" Lebih baik Aku kerja saja." gumam nya membuka laptop agar pikiran nya tidak melulu tentang tubuh seksi istri pertama nya.
Sayang nya mulut dan pikiran nya lagi-lagi tidak sejalan,kali ini dia benar-benar tersiksa karena meskipun mata nya fokus menatap ke laptop .tetapi junior nya justru terbangun membuat nya tidak bisa menahan diri lagi.sudah cukup lama junior ini tidak berganti oli langsung dari bengkel.sebelum prahara rumah tangga terjadi hampir setiap hari Dewangga menikmati indah nya surga dunia dan selama ini Malika selalu patuh terhadap nya bahkan sampai pagi pun tetap Malika layani dengan baik.
Pernikahan kedua nya sangat membawa dampak buruk dalam ketenteraman rumah tangga nya bersama Malika, keluarga Mahendra adalah orang yang harus bertanggungjawab atas kekacauan yang sudah terjadi di rumah ini.
" Fvck.." umpat nya kesal dengan wajah memerah.
Dewangga bergegas turun dari kasur lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk menuntaskan segala nya.
" Malika...Ahhh." kata nya sambil memejamkan mata.terhitung sudah dua kali Dewangga bermain solo .sungguh gila tapi ini lah jalan pintas yang bisa membuat kepala nya ringan.
Bayangan bibir Malika terlihat jelas di sana,leher putih mulus Malika melambai minta untuk di kecup.bayangan itu semakin liar.Dewangga membayangkan Malika tengah berdiri di depan nya dalam keadaan polos dan sangat seksi sekali.
" Cantik ahh..Dada nya ...Fvck."Dewangga mempercepat permainan tangan di bawah sana.pelepasan terjadi membuat pria ini melayang seketika.
Dewangga menyelesaikan urusan nya di kamar mandi dengan cepat,kaki nya terasa pegal terlalu lama berdiri di lantai yang dingin.
Saat dia mulai memejamkan mata nya,suara ponsel berdering memaksa Dewangga untuk kembali bangkit.
Panggilan itu sudah berakhir karena Dewangga yang terlalu menatap layar yang menyala, terlihat ada banyak panggilan tak terjawab dari Elsa serta Mama nya Niken.
" Untuk apa mengganggu ku malam-malam, niat banget menghubungi ku sampai sebanyak ini." ucap Dewangga kesal.
Ponsel yang berada di genggaman tangan nya kembali menyala,Niken sang ibu kembali menghubungi nya dengan terpaksa Dewangga menerima panggilan tersebut.
" Ada apa Ma?" tanya Dewangga langsung.
" Ada apa ada apa! Kamu dari mana saja,kenapa panggilan telpon Elsa dan Mama dari tadi tidak kamu terima." semprot Niken yang mulai naik tanduk.
Dia mengira Malika yang sudah menghasut putra nya untuk mengabaikan mereka berdua .apapun masalah nya Malika pasti akan menjadi tersangka.padahal sudah jelas sejak tadi Malika tidak berada di samping Dewangga,akibat terlalu lama berada di kamar mandi membuat Dewangga tidak mendengar ponsel nya berbunyi.
" Katakan saja ada apa? Aku lagi sibuk." ketus Dewangga yang ingin sekali balik memarahi mama nya tapi tidak tega melakukan nya.
" Ingat bukan hanya wanita itu saja istri mu! Elsa sedang membutuhkan Kamu sekarang,Daren sakit dan sekarang lagi di rawat di rumah sakit.cepat ke sini sebelum Mama sendiri menjemput Kamu di rumah wanita murahan itu."ucap Niken begitu lantang.
" Daren sakit lagi? Kok bisa?" tanya Dewangga seperti linglung.
" Ya bisa! Mungkin karena kekurangan kasih sayang dari ayah nya, sementara ayah nya sibuk memanjakan istri miskin nya." lagi dan lagi Niken menghina Malika yang memang berasal dari keluarga menengah ke bawah.
Dewangga sama sekali tidak berniat untuk membela Malika ,saat ini pikiran nya tertuju kepada Daren,jika ucapan Mama nya semakin di bantah maka wanita paruh baya ini akan semakin menjadi-jadi mencaci maki Malika.
" Cepat ke sini sebelum terlambat." ancam Niken memutuskan sambungan telpon.
Wanita paruh baya ini terlihat sangat emosi dan semakin meningkat kan rasa benci nya terhadap Malika.sudah setengah jam yang lewat mereka mencoba menghubungi Dewangga tapi tidak ada satu pun yang di balas.
Niken sudah mencoba menghubungi Bi Inah menanyakan keberadaan putra nya,Bi Inah mengatakan kalau Dewangga sudah pulang ke rumah dan sedang berada di lantai atas bersama istri nya .Bi Inah mengatakan seperti itu karena memang sempat melihat ketika Dewangga masuk ke kamar yang di tempati oleh Malika,ia pikir mereka berdua sudah baikan karena setelah nya pintu di tutup rapat dan Bi Inah pergi berbelanja ke warung depan untuk membeli gula sehingga ketinggalan informasi tentang Malika yang mengamuk dan mengusir Dewangga dari kamar nya.
Dewangga mengganti celana boxer yang baru di pakai dengan celana jeans panjang ,tidak lupa juga memakai jacket kulit sebagai penghangat tubuh.Dewangga keluar dari kamar dengan membawa kunci mobil di tangan nya.
Sebelum pergi dari lantai dua, Dewangga menatap cukup lama kamar Malika di mana lampu nya masih menyala ,itu artinya Malika belum tidur karena setahu Dewangga Malika tidak akan bisa tidur dalam keadaan lampu yang menyala.Dewangga ragu untuk mengetuk pintu itu lagi.Malika akan kembali salah paham kepada nya.perdebatan pasti akan terjadi lagi.
Dewangga memutuskan untuk segera pergi ke rumah sakit meninggalkan Malika yang mungkin saja masih menangis karena ulah nya tadi.
Dewangga ingin cepat sampai di rumah sakit sebelum Mama nya datang ke rumah ini.selain itu dia juga khawatir sekali dengan Daren,Daren adalah darah daging nya sendiri ,anak yang sangat dia sayangi meskipun terlahir dari wanita pilihan orang tua nya tetapi Dewangga begitu takut mendengar Daren sampai di rawat di rumah sakit.
Malika menatap sinis mobil Dewangga yang sudah meninggal kan halaman rumah.Malika semakin yakin dengan kata hati nya.
" Berbahagialah dengan pilihan orang tua mu!Maaf ,kali ini Aku yang ingkar janji." Malika tidak sanggup jika harus tetap bertahan di samping Dewangga.rasa nya sangat sulit harus berbagi suami dengan wanita lain.membayangkan saja Malika tidak sanggup apalagi harus menjalani nya setiap hari.
Dia pergi bukan karena tidak cinta lagi kepada suami nya, kehadiran wanita lain dalam kehidupan mereka menjadi salah satu penyebab nya, wanita itu juga yang berhasil mencuri perhatian suami nya sampai pergi malam-malam begini tanpa berpamitan kepada nya.Malika tersenyum sendu.setelah berganti pakaian yang lebih rapi.Malika melangkah kan kaki masuk ke kamar utama.
Foto pernikahan mereka berdua masih tergantung indah di dinding kamar, saat itu mereka berdua sama-sama tersenyum menikmati momen penting itu.sekarang senyuman itu berganti dengan tangisan.Malika tidak sanggup mengenang kembali apa yang sudah dia jalani bersama Dewangga,semua seakan menghilang sekejap mata di bayar lunas oleh pernikahan diam-diam yang di lakukan oleh suami nya.
" Selamat tinggal kamar kesayangan ku." ucap nya lirih lalu pergi ke walk ini closet mengambil pakaian yang akan dia bawa pergi dari rumah ini.
Malika memasukkan baju-baju nya ke dalam koper dengan hati yang tegar tanpa menitikkan air mata.rasa nya sangat lelah dan Malika ingin segera bebas dari jeratan kesedihan ini.
Setelah memastikan rumah dalam keadaan sepi,Malika segera menyimpan koper-koper ini ke dalam bagasi mobil nya.Malika kembali naik ke lantai atas sebelum Bi Inah memergoki aksi nya.
" Aku pergi." ucap Malika sambil memandang rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal nya bersama Dewangga.di dalam rumah ini menyimpan banyak kenangan indah.Malika ingin maju tanpa mau memandang ke arah belakang lagi.
Malika memutuskan untuk segera pergi malam ini juga karena merasa ada yang sedang mengawasi nya,jangan sampai Dewangga kembali pulang sebelum dia berhasil pergi dari rumah ini.
Tin...Tin..
Bersambung
untuk dewangga sendiri ati" bisa impoten loh