Di pertengahan tahun 2010, kerasnya kehidupan wanita bernama Sekar Nabila Putri dimulai. Tak ada dalam benak Sekar jika hidupnya setelah selesai kuliah berubah menjadi generasi Sandwich.
Setiap anak tentu tak bisa memilih di keluarga mana mereka dilahirkan. Ibunya lebih menyayangi sang kakak daripada Sekar. Alasannya sepele, hanya karena kakaknya adalah laki-laki dan menjadi anak pertama. Sedangkan Sekar adalah anak perempuan, si bungsu dari dua bersaudara.
Impiannya menjadi seorang akuntan yang sukses. Untuk menggapai sebuah impian, tak semudah membalikkan telapak tangan. Sekar harus terseok-seok menjalani kehidupannya.
Aku butuh rumah yang sebenarnya. Tapi, saat ini rumahku cuma antidepressant ~ Sekar Nabila Putri.
Akan tetapi sederet cobaan yang mendera hidupnya itu, Sekar akhirnya menemukan jalan masa depannya.
Apakah Sekar mampu meraih impiannya atau justru takdir memberikan mimpi lain yang jauh berbeda dari ekspektasinya?
Simak kisahnya.
Mohon dukungannya.💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Diterima
Sekar menangis tergugu di mushola yang ada di dalam gedung PT. HALO cabang Surabaya. Dirinya baru saja selesai melakukan ibadah Salat Zuhur. Berbalut mukena sederhana dalam sujudnya ia berucap syukur karena berhasil diterima menjadi pegawai baru di sana.
Walaupun masih ada tahap training selama dua minggu yang akan dilaluinya. Ia tetap mensyukuri nikmat yang diberikan Tuhan padanya dalam membuka jalan masa depannya yang lebih baik lagi.
Beberapa saat sebelum sesi interview user selesai.
"Saya siap, Pak. Mengenai cacian atau bentakan dari pelanggan, tak masalah buat saya. Cukup masuk kuping kanan lalu keluar dari kuping kiri. Tak perlu mampir ke dalam hati. Toh saya tak kenal mereka dan kita tidak bertemu secara langsung. Saya siap bekerja apa pun resikonya. Bukankah dalam hidup memang selalu ada resiko yang datang walau sekecil apa pun," jawab Sekar penuh keyakinan.
"Mantap. Saya suka sama gaya dan karaktermu. Beda dari yang lain," puji Pak Arif.
"Maaf, Pak. Kalau boleh saya tahu, apa bedanya? Karena saya tak bisa menilai diri sendiri,"
"Banyak pelamar yang sudah sering saya temui. Mereka selalu mengatakan alasan bekerja di sebuah perusahaan yang dilamarnya hanya karena ingin mencari pengalaman kerja. Buat saya pribadi jika ingin menjadikan perusahaan tersebut sebagai ajang coba-coba atau sekedar mencari pengalaman, artinya orang tersebut tidak serius bekerja alias setengah hati. Tidak ada hasrat menggebu dalam dirinya untuk punya etos dan disiplin kerja yang tinggi. Kita butuh pekerja yang mendedikasikan dirinya secara penuh pada kemajuan perusahaan," tutur Pak Arif.
Setelah itu Pak Arif dan Mbak Angel menyalami Sekar dan mengucapkan selamat jika telah diterima bekerja di PT. HALO. Sekar sempat tak menyangka bahwa rangkaian panjang tahapan seleksi yang sudah ia lalui, akhirnya membuahkan hasil yang baik dan harapan baru untuknya.
New hope.
New beginning.
New place with a good salary.
Artinya :
Harapan baru.
Awal yang baru.
Tempat baru dengan gaji yang bagus.
Perusahaan dan karyawan adalah dua elemen yang saling membutuhkan alias simbiosis mutualisme.
Cintai pekerjaanmu maka pekerjaan dan perusahaan juga akan mencintaimu.
Jika karyawan membutuhkan gaji dari perusahaan untuk menyambung hidup, maka perusahaan juga membutuhkan pegawai yang bekerja sepenuh hati dengan loyalitas dan integritas yang baik.
"Selamat bergabung. Semoga kamu bisa bekerja dengan baik di sini dan tunjukkan loyalitas kerjamu," ucap Pak Arif seraya memberi semangat pada Sekar.
"Siap, Pak. Terima kasih banyak,"
Setelah kepergian Pak Arif dan Mbak Angel dari ruang interview, wanita muda yang bekerja di bagian H R D memanggil Sekar. Namanya adalah Mbak Leny.
"Minggu depan mulai hari Senin kita masuk waktu training. Ingat, jangan sampai terlambat datang atau tidak masuk untuk alasan apapun. Baik itu sakit maupun hal lain. Jadi, harap jaga kondisi fisik agar tidak drop atau sakit. Mengerti?"
"Iya, Mbak."
"Kita mengunakan sistem gugur. Jadi, kalau misal ada peserta training yang tidak masuk atau melanggar aturan selama training berlangsung maka langsung kita coret namanya dan tidak jadi teken kontrak kerja. Sampai di sini ada yang ditanyakan soal training?"
"Training tetap ada jam istirahatnya, Mbak?" tanya Sekar.
"Oh tenang saja, tetap ada. Satu jam untuk istirahat mulai jam 12.00-13.00 WIB. Selama training nanti dapat makan siang berupa nasi kotak lengkap dan minuman serta snack. Semua peserta training yang berhasil lulus dengan menjalankan aturan yang ada maka nanti akan dapat uang training sebesar tujuh ratus ribu rupiah setelah acara selesai,"
"Dapat uang training juga toh, Mbak?" tanya Sekar mendadak terkejut.
Dahulu ketika baru lulus kuliah, dirinya pernah ikut training di perusahaan lain tapi tak mendapatkan makan siang atau uang seperti di PT. HALO.
"Tentu saja dapat. Nanti kamu akan tergabung training dengan grup sebelumnya yang sudah lulus interview bulan lalu. Jadi, ada total lima belas orang yang akan ikut training untuk bulan ini termasuk kamu. Nanti untuk tiga orang peserta training terbaik berhak mendapat pulsa seratus ribu rupiah,"
Senyum seketika terbit di wajah Sekar. Semangat dalam dirinya semakin bangkit untuk meniti masa depan yang lebih cerah dan meninggalkan kesuraman hidup yang selama ini akan reda jika ia minum obat anti depresan.
Uang memang tidak bisa menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang. Akan tetapi, saat ini Sekar sangat membutuhkan banyak uang untuk bertahan hidup dan mengubah nasibnya.
☘️☘️
Beberapa hari kemudian.
Sekar tengah berpamitan pada teman-teman kerjanya di kantor lama. Sekar memutuskan resign mendadak.
Awalnya si bos berusaha menahan Sekar agar tidak mengundurkan diri. Bahkan si bos menawarkan gaji Sekar akan dinaikkan sebesar tiga ratus ribu rupiah. Sekar menolaknya secara halus. Alhasil si bos tak mampu memaksa Sekar bertahan di perusahaannya.
"Maafin aku ya, Lia. Kalau semisal selama kerja di sini ada salah dan selalu ngerepotin kamu," ucap Sekar seraya memeluk Lia.
"Aku pasti rindu banget sama kamu, Kar. Huhu..."
"Semangat ya, Lia."
"Jangan lupain aku. Tetep saling kontak ya, Kar. Kalau ganti nomor hp, kabari aku."
"Beres," jawab Sekar.
Setelah itu, Sekar membereskan barang-barangnya dan berjalan keluar dari kantor lamanya.
Di depan kantor, ia sempat menoleh sejenak sambil melihat logo perusahaan tempatnya mencari nafkah demi sesuap nasi selama dua tahun terakhir ini. Banyak kenangan manis dan pahit di dalamnya. Sekar tak akan pernah melupakan kenangan itu.
"Terima kasih atas dua tahun kebersamaan ini. Semoga di tempat baru membawa banyak keberkahan dan kebahagiaan untukku. Aamiin..." batin Sekar.
Ia menyeka air matanya yang jatuh menetes. Tentunya sedih harus berpisah dengan teman dan kantor yang menurutnya dari segi lingkungan kerja telah membuatnya nyaman.
Akan tetapi, hidupnya terus berjalan dan harus bergerak maju. Pilihan sudah diambilnya, maka Sekar tak akan mundur atau menoleh ke belakang lagi. Ia akan bertanggung jawab atas pilihannya.
"Semangat Sekar. Kamu pasti bisa," batin Sekar menyemangati diri sendiri.
Hari training pun tiba.
Pagi itu Sekar memakai bawahan hitam dan kemeja putih polos. Tak lupa make up tipis pun telah ia poles di wajahnya. Ia melihat dirinya di cermin yang ada di dalam kamarnya. Setelah terlihat rapi dan oke, Sekar pun keluar kamar. Tiba-tiba sang kakak ipar menegurnya.
"Loh, kamu kok berangkat pagi banget Kar? Biasanya kan masuk kerjamu jam delapan. Ini masih jam enam pagi kok sudah berangkat?" cecar Yuni.
"Iya, Mbak. Aku ada training jam tujuh pagi jadi berangkat lebih awal takut macet di jalan," jawab Sekar yang memutuskan duduk di ruang tamu sambil memakai kaos kaki dan sepatunya.
"Training apaan?" tanya Yuni didera rasa penasaran.
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Training adalah kegiatan pelatihan atau pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan kinerja seseorang atau kelompok.
*HRD adalah singkatan dari Human Resources Development, yaitu departemen yang mengelola sumber daya manusia (SDM) di sebuah perusahaan.
cintanya emang pollllllllllllllll
Sekar pelan² sajaaaaaaa
dihhh si yuni ga di beliin oleh" ko sewot, dasar ipar ga da ahlak