NovelToon NovelToon
Terjerat Gairah Sang Pengawal

Terjerat Gairah Sang Pengawal

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / One Night Stand / Cinta Terlarang / Romansa
Popularitas:981k
Nilai: 4.4
Nama Author: sendi andriyani

"Aku kecanduan dengan tubuh mu, Nona." Juan berbisik sensual di telinga Syera.


"Kau begitu kurang ajar, mana ada pengawal yang menikmati tubuh anak majikan nya heh!" Ketus Syera sambil mengeratkan selimutnya.


Syera Alana Lurious gadis yang nakal dan susah di atur di pertemukan dengan Juan Karessa Mahendra yang di pekerjakan oleh ayah nya menjadi pengawal nya.


Karena suatu kejadian, membuat Syera dan Juan terlibat hubungan terlarang yang membuat sang ayah murka.


Bagaimanakah kisah cinta antara anak majikan dan pengawal nya? Apakah kedua nya bisa meluluhkan hati ayah Syera? Simak hanya disini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 - TGSP

"Astaga, ada apa sama gue ya? Kok degdegan sih kalo deket Juan? Apa gara-gara ciuman tadi ya?" Gumam Syera sambil meraba bibir nya, bahkan rasa ciuman yang di berikan Juan di taman tadi masih membekas.

"Tapi, Juan kayak udah pro banget cara ciuman nya." 

"Aisshh, Syera mesuum!" Pekik gadis itu sambil menggelengkan kepala nya, bisa-bisa nya dia berpikiran jauh seperti ini. 

Tapi seriusan, ini pertama kali nya dia menikmati ciuman seorang pria. Biasa nya, dia berciuman dengan Martin pun tidak berasa sama sekali, hanya membuat pria itu senang. Karena dia pasti marah kalau Syera menolak ciuman nya. 

Berbeda dengan ciuman Juan, lembut namun menuntut. Astaga, mengingat nya saja membuat wajah Syera merona. Tadi, dia melihat wajah pemuda itu sangat dekat dengan nya, bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas hangat Juan di wajahnya.

"Astaga, Syera!" 

Sedangkan di bawah, Juan tengah mencuci mobil seperti biasa. Tadi nya, Juan akan langsung pulang. Tapi begitu melihat mobil yang kotor penuh debu, akhirnya dia memutuskan untuk mencuci nya dulu agar besok dia bisa datang agak siang. 

"Ju.." Panggil Roberts, pria paruh baya itu mendekat dengan langkah perlahan.

"Iya, Tuan."

"Bagaimana Syera?"

"Bagaimana apa nya, Tuan?"

"Sikap atau sifat nya, lalu bagaimana dia di kampus?"

"Untuk sikap dan sifat nya saya belum bisa memastikan, Tuan. Karena saya masih beberapa hari bersama nya, mungkin setelah beberapa lama saya akan tahu." Jelas Juan pelan.

"Hmm, ya dia anak ku satu-satunya. Jaga dia dengan baik, Ju."

"Tentu saja, Tuan." Jawab Juan sambil tersenyum manis.

"Kau sudah makan, Juan?"

"Sudah, tuan."

"Kalau begitu, setelah selesai mencuci mobil nya, kau bisa pulang." 

"Baik, Tuan." Jawab Juan sambil mengangguk. 

Dari kamar, Syera memperhatikan supir sekaligus pengawal nya dengan tatapan kagum. Apalagi saat melihat tubuh nya, tadi pagi dia di buat salah fokus dengan roti sobek dan kumpulan otot-otot yang menonjol. Lalu sekarang, dia di suguhkan lagi dengan bentuk tubuh pria itu yang cukup mengesankan. 

'Aahhh, aku menyukai tubuh Juan.' Batin Syera. Tapi sedetik kemudian, dia menepuk kepala nya sendiri. Sejak ciuman bersama Juan, otak nya di penuhi dengan pikiran-pikiran kotor tentang pria itu. Bukankah Syera sangat mesuum? 

Syera memutuskan untuk turun, dengan hanya mengenakan tangtop ketat dan hotpants, gadis itu berjalan keluar sambil membawa cemilan di tangan nya.

"Sore, Nona.." 

"Sore, Ju. Kenapa belum pulang?" Tanya Syera. 

"Belum, Nona. Masih cuci mobil, kotor soalnya." 

"Hmmm, baiklah." Jawab Syera, dia pun duduk di kursi yang berada cukup dekat dengan posisi Juan saat ini. 

"Kenapa Nona disini?"

"Memang nya kenapa? Apa tidak boleh?" Balik tanya Syera, membuat Juan tersenyum kecil. 

"Tidak, Nona. Boleh-boleh saja." 

"Lalu?"

"Udara nya lumayan sejuk, apa tidak sebaiknya Nona memakai pakaian yang sedikit tertutup?" Tanya Juan, jujur saja mata nya tak bisa berpaling dari dua gundukan di dada Syera yang nampak sangat berisi. 

"Kau tergoda dengan ku, Ju?"

"H-ahh? Tidak, Nona." Jawab Juan dengan cepat, berabe urusan nya kalau Syera sampai tau. Padahal, dia cukup bernafssu saat melihat buah ranum yang menggantung di dada gadis itu. 

"Jangan munafik, Juan. Apa kau tidak normal?"

"Saya masih lurus, Nona." 

"Ya terus?"

"Itu menodai mata saya, itu saja."

"Benarkah? Bukankah kau sudah pernah melihat bahkan menyentuh benda seperti ini dulu? Bersama mantan pacarmu?" Tanya Syera sambil tersenyum menggoda.

"Ada baiknya tidak membahas masa lalu, Nona." 

"Baiklah, tapi aku benar kan?"

"Hanya satu kali, Nona." Jawab Juan akhirnya. 

"Kau pikir aku percaya? Rasa nya tidak, mengingat kau sangat profesional dalam hal ciuman." Celetuk Syera, membuat Juan berbalik.

"Nona, pelan-pelan bicara nya."

"Lho, memang nya kenapa?" 

"Nanti kedengeran tuan besar." Ucap Juan pelan. 

"Tidak, papa sedang berada di ruang kerja." 

"Saya sudah selesai, jadi sebaiknya saya pulang, Nona." Ucap Juan sambil memutar kran air. 

"Kenapa terburu-buru, Ju? Kau takut tergoda ya?"

"Cukup, Nona." Juan pun pergi dari hadapan Syera dengan wajah datar nya. 

"Astaga Syera, apa yang sudah kau lakukan? Menggoda pengawal mu sendiri? Aku terlihat sangat murahaan, sial." Gumam Syera sambil menepuk kepala nya. Kenapa dia bisa bertindak sejauh ini? Astaga, Juan pasti berpikir kalau dia semuraah itu. 

"Saya pulang dulu, Nona. Selamat sore." Ucap Juan di atas sepeda motor nya.

"Ju.." panggil Syera, tapi Juan sudah pergi dengan motor matic jadul nya. Entah keluaran berapa motor itu, tapi yang pasti model nya sudah jarang terlihat.

"Aisshh, nyebelin!" Gerutu Syera sambil menghentak-hentak kaki nya, gadis itu masuk ke rumah dengan wajah yang di tekuk.

"Lho, kenapa cemberut gitu?" Tanya Roberts.

"Gapapa kok, Pa." Jawab Syera datar.

"Juan sudah pulang?"

"Sudah, barusan." 

"Terus kamu kenapa? Wajah nya gak enak di lihat gitu."

"Sebel." Jawab Syera. Dia merengek seperti bayi, membuat Roberts terkekeh.

"Iya sebel kenapa, sayang?"

"Juan.."

"Iya, ada apa dengan Juan? Kamu gak suka dia, apa papa harus memecat nya?"

"Jangan dong, Pa." 

"Ya terus, mau kamu apa?"

"Hmm, enggak jadi deh. Syera mau makan aja, laper." Jawab Syera ketus, dia pun pergi ke dapur untuk makan. Sudah kebiasaan nya, kalau Syera kesal pasti lari ke makanan. Jadi, Roberts tak heran lagi.

Di rumah, Juan di sambut oleh ibu-ibu berwajah jutek yang berada di depan rumah nya, entah sedang apa Juan pun tak tau.

"Ma.."

"Juan, sudah pulang Nak?" Sapa Romlah, wanita itu tersenyum kecil melihat putra nya sudah pulang.

"Iya, Ma. Soalnya udah kelar semua kerjaan nya, Mama lagi apa?" Tanya Juan.

"Duduk saja disini, memang nya apa yang bisa Mama lakukan selain duduk." 

"Jangan seperti itu, Ma." 

"Halah, emang bener kok Juan. Nyusahin gitu, bergantung sama kamu." Celetuk salah satu ibu-ibu yang membuat Juan mendongak seketika.

"Ckk, apa kalian tidak merasa sebagai sesama wanita? Bagaimana kalau anak kalian tidak mau merawat kalian disaat sudah tua nanti? Seenaknya aja kalo ngomong!" 

"Kan bener, ibu mu cuma nyusahin. Mending di titipin aja di panti jompo." Ucap nya lagi, membuat Juan murka.

"Aku tanya, apa kalian merasa di rugikan dengan keadaan ibu ku hah? Apa aku pernah menyusahkan kalian untuk sekedar biaya berobat ibu, tidak kan? Lalu kenapa kalian bisa berkata seperti itu? Tanpa beliau, aku takkan pernah hadir di dunia ini." Tegas Juan, lalu mendorong kursi roda sang ibu ke dalam rumah. 

"Maa.."

"Tak apa, Juan." Romlah tersenyum menatap wajah putra nya. 

"Jangan pikirkan ucapan mereka ya, Ma? Juan tetep sayang sama Mama, surga Juan tetap ada di bawah telapak kaki Mama." 

"Kamu anak yang baik, sayang. Semoga kamu bisa mengangkat derajat keluarga kita ya, Nak." 

"Iya Ma, mama harus kuat ya?"

"Tentu, Mama ingin melihat kamu bahagia. Suatu saat nanti, kamu pasti akan menikah dengan gadis yang tepat." Ucap Romlah.

"Juan belum berpikir ke arah sana, Ma. Juan fokus nyari uang buat biaya berobat ibu." 

"Terimakasih ya, Nak." 

"Sama-sama, Mama. Ini sudah kewajiban Juan sebagai anak." Jawab Juan. 

Romlah tersenyum lagi, melihat wajah Juan mengingatkan nya pada mendiang suami nya. Senyum nya, bahkan bentuk wajah nya sangat mirip dengan Juan.

......

🌻🌻🌻🌻

1
Ade Tri Yuliana
Luar biasa
s
batal
s
ya ampun
s
memangut
s
seharusnya syera
ruhe
Kecewa
ruhe
keren visual xu zhibin di ambil🤩
Cinta Alona putri
lnjut thor
Muliati Muliati
Biasa
Muliati Muliati
Buruk
Farida Rapalawa
Luar biasa
Bapak Adi
huhhhh lagi seru sinyal ga mendukung 😭
Bapak Adi
juaaannnn
Falentino Fahrudin
mantap.Lanjutkan cerita nya...
Anik Suprihatin
Kecewa
Anik Suprihatin
Buruk
Juan Sastra
bagus thorrr puas juga bacanya
Juan Sastra
salah sendiri kucing di titipin ikan ya makanlah,, apa lagi ikannya emang kesenangan di makan ggak nolaklah
Juan Sastra
heemm haredang banget thorrr
Juan Sastra
kok juan ggak ada ketegasan,, lapor polisi kek atau setidaknya melaporlah sama tuannya,, percuma dong byar pengawal jika anaknya tetap dlm bahaya,, jika hanya untuk begitu doang orang lain mah bisa nolongin,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!