NovelToon NovelToon
Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Dokter Cantik Penyelamat Bos Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Percintaan Konglomerat / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Dokter
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sylvia Rosyta

Seorang dokter muda yang idealis terjebak dalam dunia mafia setelah tanpa sadar menyelamatkan nyawa seorang bos mafia yang terluka parah.
Saat hubungan mereka semakin dekat, sang dokter harus memilih antara kewajibannya atau cinta yang mulai tumbuh dalam kehidupan sang bos mafia yang selalu membawanya ke dalam bahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Adrian berdiri di depan halaman kuil sembari menatap tajam ke arah kuil yang sudah menjadi reruntuhan itu. Matanya yang gelap dipenuhi amarah saat laporan terbaru masuk ke telinganya. Rafael, Liana, dan Luca kembali lolos, membawa serta sesuatu yang dapat menghancurkan kekuasaannya. Tinju Adrian mengeras, dan dengan gerakan cepat, ia melemparkan gelas anggur di tangannya ke tanah yang membuat pecahannya berhamburan ke lantai.

"Mereka tidak bisa terus bersembunyi!" suaranya bergetar karena marah. "Temukan mereka! Aku tidak peduli berapa banyak orang yang harus kalian kerahkan, aku ingin mereka tertangkap. Hidup atau mati!"

Anak buahnya segera bergerak, meninggalkan kuil dengan ekspresi tegang. Adrian berbalik, matanya menatap foto lama di tangannya yang selalu ia bawa kemana mana—foto dirinya bersama Victor. Bibirnya melengkung dalam senyum dingin. "Kau pikir bisa mengalahkan ku dari dalam kubur, Victor? Tidak akan semudah itu."

Sementara itu, Rafael, Liana, dan Luca bergerak dengan cepat melalui jalan setapak di dalam hutan lebat. Mereka telah meloloskan diri dari kejaran Adrian, tapi mereka tahu waktu mereka tidak banyak. Dengan liontin yang mereka temukan direbut oleh dokter Anton sebelum kuil runtuh, mereka hanya memiliki satu hal tersisa—petunjuk yang tersembunyi dalam catatan lama Victor.

Liana menggenggam catatan yang mulai usang itu erat-erat, berusaha memahami setiap petunjuk yang tertulis di dalamnya. "Kita harus mencari tempat yang disebutkan di petunjuk terakhir ini," katanya sambil mengatur napasnya yang sedikit tersengal. "Sebuah tempat yang disebut 'Akar Hitam'. Ini terdengar seperti nama kode."

Luca yang berjalan di depan mereka mengerutkan dahi. "Aku belum pernah mendengar nama itu sebelumnya, tapi jika Victor menuliskannya, itu pasti penting."

Rafael, yang selama ini berjalan dalam diam, akhirnya berbicara, "Kita tidak bisa sembarangan bergerak. Adrian pasti telah menyebar banyak mata-mata. Kita harus mencari tempat persembunyian sementara untuk menyusun strategi."

Mereka akhirnya menemukan sebuah gubuk tua yang tersembunyi di tengah hutan. Setelah memastikan bahwa tempat itu aman, mereka masuk dan menyalakan lilin untuk menerangi ruangan yang gelap.

Liana duduk di kursi kayu tua dan membuka catatan Victor. Ia membaca keras-keras bagian yang tampaknya menjadi petunjuk utama:

"Di tempat Akar Hitam, rahasia terpendam. Kunci kehancuran musuh terletak pada jejak masa lalu. Mereka yang mencari dengan hati yang bersih akan menemukan kebenaran, tapi mereka yang tamak akan berakhir dalam kehancuran."

Rafael menyandarkan punggungnya ke dinding, merenung. "Akar Hitam... bisa jadi tempat, bisa juga organisasi. Kita butuh lebih banyak informasi."

Luca menatap peta yang masih mereka miliki. "Jika benar ini adalah tempat, kita bisa memeriksa daerah yang memiliki nama terkait. Bisa jadi tempat itu tersembunyi dalam sejarah yang sudah terlupakan."

Liana menghela napas dan menatap Rafael. "Victor meninggalkan semua ini untuk kita. Aku tidak bisa membiarkan kematian ayahku sia-sia. Kita harus menemukan tempat ini sebelum Adrian melakukannya."

Tatapan Rafael melembut. Ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Liana sebentar sebelum melepaskannya. "Kita akan menemukannya. Aku berjanji."

Mereka kembali memeriksa peta dan catatan lainnya. Luca akhirnya menemukan sesuatu yang menarik.

"Di sini!" katanya sambil menunjuk sebuah tanda kecil di sudut peta. "Ada tempat yang disebut sebagai 'Hutan Akar Hitam'. Ini mungkin yang dimaksud Victor."

Liana mengangguk. "Kalau begitu, kita ke sana sekarang."

Namun, sebelum mereka sempat merapikan barang-barang mereka, suara langkah kaki terdengar di luar gubuk. Liana menegang, jantungnya berdebar keras. Rafael memberi isyarat agar mereka diam. Luca segera meraih senjata dan berdiri di samping pintu.

Pintu gubuk perlahan mulai terbuka...

1
Verlit Ivana
ikut tegang, takut, ngeri. keren author bikin narasi suasana mencekamnya.
Erlin
udah mampir, semangat yaaa, jangan lupa mampir di cerita barukuuu
Vanettapink Fashion
Luar biasa
Abz
💪💪💪💪💪💪
Sri Siyamsih
pantesan aj sll ketemu Adrian, ternyata Dr Anton to penghianstnya
Putri Sylvia
mengsedih😭
Rahma Rain
cerita nya bagus
jii
Liana, mungkin kamu bisa memejamkan mata dan membayangkan muka walid 😔
jii
setelah baca sampai bab ini bener-bener suka banget sama gaya penulisannya, rapi dan apik sekali kak, bisa bikin kita seolah-olah ikut merasakan dan ada di situasi yang dialami Rafael dan Liana 😭👐🏻
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin ya kakk
total 1 replies
inggrilolaamelia
dibagian ini aku bayangin adegan di film film😄
inggrilolaamelia
yaampunn aku jdi ikutan dagdigdug, smpe smpe bacanya sambil tahan napas😭
Hye Kyoe
ceritamu menarik🤩
Elizabethlizy
lanjuttt ceritanya bagusss
Erlin
mampirrr balikk
Erlin
semangat bikin ceritanyaaaa
Erlin
bagussss
Serenarara
Liana, dibayar berapa kamuu? Kenapa ikhlas banget?/Sob/
Serenarara
Aku takut sm Adrian yg ini... /Gosh/
Putri Sylvia
ayo Liana kamu jangan takut sama mereka,ikut saja sama Rafael dan luca.
Nyonya Mafia
aku udah mampir kakak
Nyonya Mafia: iya sama sama
Author Sylvia: iya kak makasih udah mampir 🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!