NovelToon NovelToon
Me And Mr Mafia

Me And Mr Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Roman-Angst Mafia / Gangster
Popularitas:676
Nilai: 5
Nama Author: HaluSi

Apa kamu bisa bertahan jika seorang yang kau kasihi dan kau hormati menorehkan luka begitu dalam.

Penghianat yang di lakukan sang Suami membuat Ellen wajib berlapang dada untuk berbagi segala hal dengan wanita selingkuhan Suaminya.

Ingin rasanya Ellen pergi menjauh namun Davit, Suaminya tidak mau menceraikan. Ellen di tuntut bertahan meski hampir setiap hari dia menerima siksaan batin. Bagaimana hati Ellen tidak sakit melihat lelaki yang di cintai membagi perhatian serta kasih sayang nya di pelupuk mata. Namun tidak ada pilihan lain kecuali bertahan sebab David tak membiarkannya pergi.

Suatu hari tanpa sengaja, Ellen di pertemukan dengan seseorang yang nantinya bisa menolongnya terlepas dari belenggu David.

Langsung baca ya👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluSi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

"Tidak." Jawab Ellen tegas nan cepat.

Yuan mengumpat dalam hati meski tidak di utarakan. Johan di anggap sudah mempermalukannya. Yuan berharap setelah kata penolakan terlontar, perasaannya pada Ellen berubah menjadi benci agar dia tidak harus melibatkan diri.

Namun niat itu tidak sesuai dengan apa yang di rasakan. Penolakan bernada ketus belum cukup merubah ketertarikan Yuan. Jangankan berkurang, Yuan malah ingin menaklukkan hati Ellen tanpa perduli pada perasaannya yang mungkin bisa berubah selayaknya David.

"Alasannya?" Tanya Johan membuat suasana mobil mendadak panas.

"Tidak tertarik." Yuan masih belum angkat bicara.

"Pasti ada alasan lain."

"Dingin, sok jual mahal padahal menyimpan banyak rahasia mengejutkan seperti lelaki itu."

Sontak Yuan menoleh cepat. Meski dia tidak tahu kedepannya seperti apa, Yuan masih tersinggung di samakan dengan David.

"Di keluarga ku tidak ada keturunan peselingkuh." Johan tersenyum simpul karena akhirnya Yuan angkat bicara.

"Saya tidak tahu untuk masalah keturunan atau silsilah keluarga. Tapi sikap lelaki itu memang seperti Tuan. Dulu saya pikir dia anti wanita tapi ternyata di dalamnya tersimpan bom atom yang bisa meledak sampai isi di dalamnya keluar dan menghancurkan segalanya terutama hatiku. Semua rahasia lelaki itu begitu memuakkan sampai saya malas melihat ekspresi seperti yang selalu Tuan tunjukkan!!!" Jawab Ellen sambil menatap tajam Yuan.

"Aku berekspresi seperti ini karena sejak kecil Papa terbiasa mendidik ku keras."

"Tidak perlu di jelaskan. Itu hak masing-masing individu asalkan jangan bersikap egois seperti yang di lakukan lelaki itu. Memaksa untuk menyakiti! Berkata cinta tapi menduakan! Wajah Tuan benar-benar mengingatkanku padanya!!!" Teriak Ellen seraya menunjuk wajah Yuan." Bukankah tinggal bilang saja! Mari berpisah karena aku ingin punya anak! Gampang kan! Aku pasti terima karena aku memang tidak sempurna!" Ellen bersikap dan mengumpat seolah-olah Yuan adalah David.

"Kau pun egois!" Johan menghela nafas panjang. Tentu saja Yuan sulit mengalah saat beradu argument." Menyamakan semua lelaki dengan nya padahal aku sama sekali tidak tahu menahu soal wanita! Rahasia ku hanya sisi gelap. Tidak ada wanita apalagi berselingkuh!" Ellen menegakkan posisi duduknya sambil mengatur emosi nya yang meledak-ledak." Tertarik pada satu orang saja memuakkan apalagi harus dua atau lebih." Gumam Yuan lirih.

"Tuan bicara apa?!" Tanya Ellen ketus.

"Tidak ada! Make up-nya akan luntur kalau kau sampai menangis!" Jawab Yuan tak kalah ketus.

"Ini waterproof jadi aman." Aku tidak sadar sudah bersikap egois. Tapi melihat wajah datar Tuan Yu mengingatkanku padanya. Ah jangan emosi, tahan, tahan, setelah ini akan ada pemandangan yang lebih buruk. Aku tidak yakin bisa menahan diri untuk tidak membuat onar. Apa aku memang sudah pantas menjadi pasien rumah sakit jiwa.

Ellen selalu menyesali sikap serta perkataan nya saat cara kerja otaknya terganggu. Tapi mau bagaimana lagi. Dorongan melakukannya sulit di kendalikan bahkan terkadang Ellen sendiri tak percaya sudah melakukan hal-hal tak pantas dan memalukan.

"Maaf. Sudah menyamankan tapi saya tidak tertarik menjalin hubungan baru." Tutur Ellen setelah beberapa menit terdiam.

"Johan cuma bercanda. Tak perlu di pikirkan."

"Oh." Ellen mengangguk-angguk.

"Sudahlah Kak jujur saja..." Yuan menepuk pundak Johan untuk memberi isyarat agar diam sebab wajah Ellen sudah tertekan." Kalau Kak Yu tidak suka wanita." Lanjut Johan asal. Untuk apa di buru kalau nyatanya sepahit itu. Kenapa Pak David bersikap egois? "Berapa lama umur pernikahan kalian?" Mengandalkan Yuan tidak akan bisa mengorek informasi yang nantinya bisa di jadikan alat untuk mencari celah mengambil hati Ellen.

"Empat tahun." Jawab Ellen pelan.

"Memangnya sudah periksa?" Ellen mengangguk." Terkadang prediksi Dokter itu salah." Imbuh Johan menghibur.

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu. Aku hanya ingin berpisah lalu hidup tenang tapi sulit sekali di kabulkan." Bibi dan Paman bahkan membenciku karena permasalahan ini.

"Untuk keamanan, Nona sudah berada di tempat yang benar. Tapi untuk hidup tenang dan bebas, mungkin bisa terjadi setelah David waras atau..." Kamu menerima perasaan Kak Yu. "Kita sudah sampai. Debatnya di lanjutkan nanti." Imbuh Johan tersenyum simpul.

Sudah lama aku tidak pergi ke pesta. Dia selalu mengajak wanita itu. Batin Ellen.

Apa yang Ellen tuduhkan tidak sepenuhnya benar sebab sudah lama David memilih pergi ke pesta sendiri daripada harus mengajak Ellen. Alasannya karena cemburu buta akan tatapan nakal para rekannya. David tidak rela melihat banyak lelaki menikmati kecantikan Ellen, Istrinya.

Namun hal itu tidak berlaku pada Paula. David tidak masalah melihat Paula di perhatikan secara bebas bahkan menerima pujian dari lelaki lain. Sebelum mengajak Paula, David selalu memperingatkan agar Paula tidak mengunakan foto kebersamaannya menjadi status meski peringatan itu tidak di dengarkan. David tidak tahu menahu tentang kesakitan Ellen saat melihat status WhatsApp Paula sebab rupanya hanya kontak milik David yang di private.

"Senang bisa bertemu dengan Nona." Sapa Rey tanpa mengulurkan tangannya. Cantiknya. Benar-benar tipe ku.

"Maaf Pak Rey merepotkan." Jawab Ellen tersenyum sungkan.

"Tidak masalah, itu sebagian dari pekerjaan."

"Oh maksudnya kerja sama dengan Tuan Yu." Menunjuk Yuan yang memasang wajah masam.

"Berkerja selayaknya anak buah yang menerima upah serta bonus." Ellen tampak bingung. Dia masih tidak tahu siapa pemilik One group sebenarnya.

"Jadi Pak Rey berbohong soal kepemilikan perusahaan?"

"Sesuai perintah Tuan Yu." Jawab Rey.

"Memangnya si pemilik punya hubungan dengan Tuan Yu?"

"Perusahaan One group milik Tuan Yu." Ellen terkejut mendengar itu meski jawaban bisa di terima dengan akal sehat.

Sosok Yuan sangat pantas menjadi pemilik perusahaan terbesar mengingat betapa sempurnanya Yuan terutama dalam hal penampilan. Johan pun tidak luput dari penilaian Ellen sebab walaupun penampilan Johan berantakan, semua baju yang di gunakan berasal dari merk branded.

"Oh.. Bagus kalau begitu." Ellen tersenyum simpul seraya mengangguk-angguk. Sangat senang rasanya mendengar kenyataan itu karena Ellen pergi ke pesta bersama orang yang punya kekuasaan lebih besar daripada David.

"Nona terkesan?" Tanya Johan.

"Dulu aku dulu pernah berharap bisa meminta bantuan pada orang seperti Tuan Yu." Johan dan Rey saling melihat sebab sebelumnya mereka sempat membicarakan.

"Tuhan mengabulkan nya."

"Saya akan berkerja dengan baik tapi maaf sudah melibatkan." Jawab Ellen.

"Terpaksa terlibat." Sahut Yuan ketus." Jo jangan lengah." Imbuhnya memperingatkan.

"Beres Kak sesuai prosedur."

"Kita awali dan selesai agar kau bisa kembali bekerja." Yuan memberi isyarat Ellen untuk melakukan perannya.

"Dengan senang hati Tuan Yu." Jawab Ellen seraya memegang lengan Yuan dengan kedua tangannya.

Sebelumnya Ellen sudah berjanji untuk melakukan akting secara totalitas setelah Yuan mau menerima konsekuensi dan akibat sebab pemburuan David akan mengarah padanya.

Puluhan anak buah sudah tersebar di area parkir meski untuk masuk ke dalam gedung, mereka tidak di perkenankan. Satu undangan untuk dua orang tak lebih. Johan sudah mengurus hal tersebut dan mendatangi si penyelenggara acara untuk meminta tambahan undangan. Awalnya sedikit berbelit, takut pesta berantakan namun saat Johan menyelipkan siak kedatangan Yuan, si penyelenggara dengan senang hati memberikan.

Baru saja kaki Ellen menginjak lantai marmer aula, perhatian sekitar langsung teralihkan. Alasannya karena sebagian besar tamu undangan familiar dengan wajah Ellen. Mereka tidak hanya mengenal Ellen sebagai Istri David melainkan wanita yang pernah menawarkan diri ke sembarangan lelaki. Mereka pun mempertanyakan tentang siapa lelaki yang berjalan di samping Reyhan.

🌹🌹🌹

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!