Pria Bayaran

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

Nani mau tak mau harus ke ruangan kepala divisi ,karena beliau menelpon untuk mengambil flashdisk dan mengirimkan data didalam sana pada petinggi perusahaan karena ada nya pemimpinan yang baru.

Biasa nya Nani juga akan melakukan hal itu,dia memang sering keluar masuk ke ruangan kepala divisi untuk keperluan semua nya sehingga dirinya tidak lagi canggung tapi entah kenapa setelah mengetahui kalau Razi akan menggantikan tuan Abraham. Rasa nya enggan sekali dia berada di lantai ini,dia takut kalau sewaktu waktu dia akan bertemu dengan Razi .

Karena dulu saat Nani keluar dari ruangan kepala divisi ,maka dia sering berpas-pas an dengan tuan Abraham sehingga dia yakin dia akan mendapatkan hal yang sama nanti nya.

"Selamat siang " sapa Abraham saat Nani masih akan membuka pintu ruangan divisi, dia tidak begitu memperhatikan sekeliling nya

"Eh....siang pak " jawab Nani sambil menundukan kepala nya

"Bisa kita bicara sebentar ? Ada yang ingin saya katakan ,hal pribadi " tanya tuan Abraham, biasanya jika bertemu dirinya hanya lewat sambil tersenyum menyapa nani yang berada disana .

"Ma....masalah pribadi apa ya pak ? Maaf,saya rasa kita ngak ada urusan pribadi " jawab Nani, dia merasa canggung harus berbicara masalah pribadi seperti yang dimaksud oleh Abraham

"Saya sudah tau semua nya, ayo kita masuk " ucap Abraham,dia berjalan masuk kedalam ruangan kepala divisi lebih dulu dan sang asisten yang jadi mengikuti nya langsung mempersilahkan Nani untuk masuk

Nani menarik nafas lebih dulu kemudian berjalan masuk kedalam ruangan divisi ,membuat asisten papa nya Razi tersenyum kecil. Dia juga sudah tau semua nya mengenai keluarga Abraham ,karena dia yang menugaskan orang kepercayaan nya untuk melaporkan semua kegiatan apa pun yang dilakukan oleh Razi.

Nani menatap ke arah tuan Abraham yang sudah duduk di kursi kepala divisi ,dia pun berdiri didepan meja kerja. Menundukan kepala karena dia yakin kalau tuan Abraham sudah mengetahui hubungan nya dengan Razi, dia ngak mungkin bisa menutup nutupi apa pun lagi karena dia tau bagaimana kehidupan keluarga Razi sekarang

Pasti nya ,putra tunggal yang merupakan pewaris seluruh harta Abraham selalu dijaga secara sembunyi. Seharus nya Nani menyadari hal itu dan Nani tau kalau tuan Abraham akan mengetahui semua nya ,termasuk hubungan mereka.

"Kenapa berdiri? Duduk lah mantu ku " ucap tuan Abraham, membuat Nani yang tadi menunduk kini mengangkat kepala nya dan mengernyitkan dahi nya

"Ada apa ? Kenapa seperti itu wajah nya ? " tanya Abraham sambil tersenyum tipis

"Maaf ,saya rasa saya salah dengar " ucap Nani, dia pun duduk di kursi depan meja kemudian dia kembali menundukan kepala nya

Tapi Abraham malah berdiri,dia berjalan mendekati nani dan mengelus pucuk kepala nya. Membuat nani terkejut ,tubuh nya menegang dan dia hanya bisa diam .

"Razi mencintai mu ,dia mengatakan kalau kau memutuskan nya setelah tau siapa dirinya " ucap tuan Abraham dan Nani masih mendengarkan dengan jantung yang berdetak cukup keras

"Nani,Razi tidak berbohong. Kami hidup sederhana sedari dulu,setelah saya menikah dengan mama nya Razi hingga mama nya meninggal. Kami tetap hidup sederhana, makanya Razi ingin mencari wanita sederhana dan tidak melihat kekayaan juga jabatan nya " ucap tuan Abraham

"Kau....wanita yang membuat hati nya nyaman ,kami tidak pernah memandang seseorang dari harta nya. Papa juga menerima kamu,papa senang anak papa mendapatkan wanita yang sederhana dan baik seperti mu " ucap tuan Abraham lagi dan entah kenapa air mata nani mengalir dari pipi nya, dia merasa terharu karena semua nya tidak seperti yang dia pikirkan.

"Sayang.....kenapa menangis hhmm? Papa ingin kalian bahagia ,menikah lah segera " ucap Nani dan Nani semakin menangis hingga tuan Abraham menarik kepala nani dan memeluk nya di perut ,seperti seorang ayah yang menenangkan anak nya karena posisi tuan Abraham berdiri di samping nani yang duduk

"Sayang razi ,dia butuh perhatian dan kasih sayang dari mu . Selama ini dia sibuk mengurus semua nya karena kehilangan mama nya ,dia juga ngak pernah manja manja lagi pada papa setelah kepergian mama nya tapi kemarin dia merengek ingin kan dirimu. Padahal papa ngak pernah menentang apa pun keinginan nya, semua nya akan papa serahkan pada nya jika memang wanita yang akan dia nikahi baik dan perduli dengan nya seperti mu ini" jelas tuan Abraham

"Papa hanya ingin razi bahagia,tapi papa juga ingin kau bahagia. Jika nanti razi membuat kesalahan ,katakan pada papa. Papa akan menghukum nya ,tidak perduli kalau dia anak papa " ucap Abraham dan membuat Nani semakin menangis

"Terima kasih pak,trima kasih . Saya hiks hiks saya ngak tau harus bicara apa ,tapi saya senang karena pak abraham menerima saya . Skali lagi trima kasih " ucap Nani dan abraham mengangguk, dia tersenyum dan melepaskan pelukan nya

"Mulai sekarang panggil aku papa kalau diluar,kita akan menjadi keluarga. Kau sudah aku anggap sebagai anak ku sendiri,jadi jangan sungkan untuk mengatakan apa pun pada papa mu ini " ucap Abraham dan dia pun berlalu, pergi meninggalkan ruangan kepala divisi.

Nani masih menangis dengan senyuman di bibir nya, dia tidak menyangka kalau ternyata dirinya malah diterima sebagai menantu keluarga abraham. Benar benar tidak sesuai dengan apa yang dia pikirkan selama ini,kemudian dia menghapus air mata nya dan melanjutkan apa yang ingin dia lakukan di ruangan kepala divisi.

Sore nya ,Razi mencari keberadaan Nani. Dia sudah mengurus semua nya ,dia akan membawa nani ke rumah nya segera agar bisa bertemu dengan papa nya.

Razi ngak tau apa yang akan di lakukan oleh papa nya, yang jelas dia ngak ingin kehilangan Nani sekarang atau kapan pun itu. Dia sudah yakin dengan hati nya, dia akan tetap mencintai nani sampai kapan pun.

Razi berjalan menuju ruangan dimana nani berada ,tapi nani tidak ada disana . Semua orang menatap kedatangan razi,biasa nya mereka tidak akan memperdulikan nya tapi kini mereka langsung berdiri dan menunduk .

"Pak....anda mencari nani?" tanya salah satu dari mereka yang selalu menjelekan razi ,tapi kini mereka hanya diam saja dan menundukan kepala nya.

"Ya....dimana dia ? Sedari tadi terus menghindari saya ,padahal saya ingin mengajak nya pulang bersama seperti biasa nya " ucap Razi dan yang lain hanya diam saja ,mereka memang sering sekali melihat razi menjemput nani di ruangan ini untuk pulang bersama

bersambung

Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘