NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Terpaksa Menikah Dengan Ceo Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Tunangan Sejak Bayi / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

Elena Rosalina Smith memiliki seorang tunangan yang tiba-tiba di rebut oleh saudari tiri nya. Dan sebagai ganti nya, Elena terpaksa harus menikahi tunangan dari saudari tiri nya- seorang miliarder kaya yang telah di tolak oleh saudari nya karena pria itu cacat.

Terikat oleh perjanjian antar keluarga dan ingin merebut kembali pusat perbelanjaan mendiang ibu nya, membuat Elena setuju untuk menggantikan saudari nya menikah dengan CEO cacat.

Elena tidak menyadari jika diri nya telah melempar batu dan mengambil berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12

    " Apakah ini hanya mimpi?". Tanya Elena menatap Malvin dengan tatapan lekat nya.

    ' Bagaimana dia bisa berakhir di tempat tidur Malvin ? Ini adalah suatu hal yang membuat nya bertanya - tanya pada diri nya sendiri.

    Elena mencoba membenarkan posisi nya dan diri nya sama sekali tidak merasakan rasa sakit yang memang seharusnya ia rasa jika David telah berhasil menyentuh diri nya.

    Malvin mengerutkan dahinya. Ketika melihat tatapan Elana yang sulit di mengerti.

    " Itu kah cara mu berterima kasih pada orang yang telah menyelematkan mu ? ". Malvin bergerak meletakkan gelas ke atas nakas, setelah Elena meminum nya sedikit.

    " Kamu menyelematkan aku ? kita ada di mana sekarang?"

    Malvin lalu menghela napas nya. " Aku melihat mu masuk ke dalam ruangan David, jika aku tidak ada di sana, kamu mungkin berada dalam situasi yang berbeda saat ini.  Aku membawa mu ke penthouse milik ku. Dan ada tujuan apa kamu menemui dia?".

    Elena menelan saliva nya, mengingat saat - saat terakhir sebelum dia kehilangan kesadaran nya. Si brengsek itu telah membius nya, Elena masih ingat betapa rentan dan lemah perasaan nya hingga ia tidak dapat merasakan jika David memiliki niat buruk pada nya.

    Malvin benar, pria itu telah menyelamatkan diri nya.

    Elena menatap Malvin dengan perasaan bersalah. " Terima kasih, aku tidak tau jika dia akan melakukan itu pada ku. Wakil presiden ayah yang mengirim ku untuk menegosiasikan kesepakatan dengan nya dan dia berhasil membuat ku lengah ". Jawab Elena menjelaskan.

    Malvin mengepalkan tangan nya, pria itu baru menyadari jika Elena dan diri nya  tengah berada di dalam situasi yang sama.

    Mereka berdua memiliki musuh di dalam perusahaan mereka. Beberapa orang yang rakus dan serakah ingin mengambil alih bisnis itu untuk diri mereka sendiri.

    Elena tidak aman di perusahaan itu, tetapi Malvin juga tidak memiliki hak untuk melarang Elana agar tidak bekerja.

    " Barang apa yang kamu butuhkan?". Tanya Malvin dengan tenang.

    " Di toko, kami memerlukan persediaan ulang perangkat elektronik. Kami ingin membeli smart TV terbaru dan kata nya David memiliki barang itu dengan harga murah dan berkualitas terbaik ". Balas Elena pelan.

    

    Elena baru menyadari jika Richard sengaja memerintah diri nya untuk pergi ke gedung Black agar David bisa menyentuhnya.

    Kemarahan berkobar saat Elena memikirkan hal itu. Diri nya juga baru menyadari jika ia memiliki banyak musuh di perusahaan nya sendiri, membuat diri nya harus waspada setiap saat.

    " Perusahaan kami memproduksi perangkat elektronik kami sendiri, aku akan memberikan barang yang kamu butuhkan dengan diskon 80%. Barang baru nya adalah smart TV 95 edisi terbatas yang belum beredar di pasaran, Kamu—".

    " Tunggu! ". Elena mengubah posisi nya menjadi duduk, lalu menatap Malvin dengan raut wajah tak percaya nya . " Tuan, perusahaan mu membuat nya pasti dengan modal yang  cukup besar tapi kamu malah memberi ku diskon  80% ?".

    " Tentu saja, agar kamu tidak mengalami hal serupa seperti tadi, hanya karena sebuah kesepakatan, keselamatan mu terabaikan". Jawab Malvin dengan santai nya.

    "  Sudah ku bilang itu seharusnya di beli dengan harga mahal, mengapa kamu justru malah menjual murah pada ku ? Dan soal tadi, jangan salah kan aku".

    Elena tak mengerti mengapa Malvin terus saja membantu nya di tambah dia juga membuat keputusan seperti itu, sudah jelas jika dia sendiri yang akan merugi. 

    Padahal mereka juga belum saling mengenal satu sama lain, dan mereka hanya terikat pernikahan secara kontrak.

    " Kenapa tidak? bukan kah kita akan segera menikah?". Tanya Malvin mengangkat sebelah alis nya ke atas.

    Tatapan mereka bertemu, intensitas tatapan nya membuat wajah  Elena bersemu kemerahan karena suatu alasan.

    Elena menggigit bibir bawah nya, menatap Malvin dari dekat seperti ini membuat nya merasa tenang. " Kita memang akan menikah tapi ini bisnis, Tn Malvin. Aku menolak untuk mendapatkan barang dengan harga murah, beri aku dengan harga normal dan aku akan dengan senang hati berkerja sama dengan mu ". Kata Elena.

    Malvin terkejut mendengar penolakan dari Elena, mendapatkan barang dari Narendra Corporation adalah impian bagi semua orang, namun Elena justru menolak tawaran nya ?..

    ***

    Keesokan hari nya, dua orang di perintahkan untuk mengantar perangkat elektronik tersebut ke departemen store di mall Rosella.

    

    Dan ketika Richard mendengar kabar tentang pengiriman itu, dia merasa sangat senang. Dengan bergegas ia turun dan menghampiri toko elektronik tersebut, kemitraan yang sukses akan ia kredit kan untuk kekasih nya.

    Apalagi barang dari Narendra yang di operasi oleh David itu  hanya di buat beberapa saja untuk pemasaran.

    Clarissa Anderson merupakan kekasih Richard. Alasan Richard menginginkan kemitraan ini adalah untuk mendapatkan poin agar kekasih nya itu dapat menjadi direktur pelaksana pusat perbelanjaan yang baru .

    Pria tua itu sangat menjengkelkan, bukan ?.

    Dia berencana untuk mendepak Elena dari mall milik ibu nya.

    Meski memang banyak pemegang saham di sana.

    Berani sekali Richard, entah datang dari mana, pria itu mengklaim sesuatu yang tidak ia kerjakan?.

    Namun, tiba - tiba Richard menghentikan langkah nya ketika menyadari jika David sama sekali belum memberi nya kabar, membuat nya merasa khawatir, apakah David telah berhasil merebut kesucian Elena?. 

    Dengan segera pria itu merogoh saku celana nya dan meraih ponsel milik nya lalu mengotak atik layar guna mencari kontak David, baru lah setelah itu ia menempelkan benda pipih itu di samping telinga nya..

    [ Nomor yang anda tuju sedang sibuk, coba--]

    Berkali - kali Richard mencoba menghubungi Nomor David , namun pria itu tetap tidak dapat di hubungi, membuat Richard merasa cemas dengan apa yang sebenarnya telah terjadi tanpa sepengetahuan diri nya.

    Di tambah lagi, Elena juga tidak melaporkan apa pun pada nya setelah gadis itu ia tugas kan untuk menemui David.

    Richard kembali menyimpan ponsel nya dan mencoba untuk menenangkan pikiran nya dengan kembali melanjutkan langkah nya menuju toko barang elektronik.

    Sembari berjalan, banyak yang di pikirkan oleh Richard. Mengenai, apakah kesepakatan nya berhasil atau tidak? juga memikirkan mengenai David yang setahu nya tidak akan membiarkan wanita mana pun yang telah ia cicipi pergi begitu saja.

    Mengapa David tidak menelpon nya untuk memberi tahu, apakah dia puas dan tidak ketika menikmati Elena?.

    Langkah pria itu terhenti saat pandangan nya tak sengaja menatap sosok gadis yang ia tau siapa dia.

    Elena, gadis itu  berdiri tak jauh di depan nya, dan terlihat tengah berbicara bersama pemasok barang yang di perintahkan oleh Malvin.

    Richard mengerutkan dahinya, kala menyadari jika seharusnya diri nya lah yang menandatangani dokumen untuk mengkonfirmasi bukti pengantaran dari barang - barang tersebut dan bukan Elena.

    " Nona Elena". Panggil Richard lalu berjalan menghampiri. " Bukan kamu yang harus menandatangani dokumen - dokumen itu". Sambung nya berdiri di dekat Elena dan menatap ke arah dokumen yang ada di tangan pria pengantar itu .

    " Maksud mu, pak Richard ?" Tanya Elena tak mengerti saat Richard tiba - tiba datang dan mengatakan itu semua.

    " Yang seharusnya nya menandatangani adalah Clarissa, dia yang menyampaikan kesepakatan kepada pemasok terlebih dahulu ". Balas Richard dengan menunjuk senyuman di wajah nya, lalu menoleh ke arah lain . " Clarissa ". Panggil nya pada seorang wanita yang terlihat berjalan hendak menghampiri mereka. " cepatlah dan tanda tangani semua dokumen - dokumen ini, selamat kan nona Elena dari masalah nya ". Kata Richard dengan santai nya.

    Wanita itu— Clarissa, dia memang sedari tadi telah berada di sana saat barang itu datang dan terkejut ketika Elena juga berada di sana. Wanita itu dengan perasaan kesal nya segera menelpon Richard agar pria itu mengatakan pada Elena jika seharusnya dia lah yang menandatangani dokumen pengantaran tersebut.

    Tentu saja, dengan begitu diri nya dapat di angkat menjadi direktur pelaksana di mall ini . 

    Elena tersenyum getir melihat hal itu. " Apa maksud kalian? Aku tidak berhak menandatangani ini? Padahal jelas jika aku yang kemarin mengerjakan ini semua ". Gadis itu pun menoleh ke arah Clarissa. " Bukankah dia kemarin sibuk melakukan hal yang tidak jelas di ruangan nya ? Jadi dia yang tidak ada memiliki hak, mengakui penghargaan atas kerja keras ku ".

    " Kau!". Clarissa yang kesal, mengangkat jari telunjuk nya ke arah Elena.

    Jika bukan karena Elena tiba - tiba di tunjuk sebagai ketua, Clarissa lah yang akan di promosikan ke posisi direktur pelaksana.

    Bagi Clarissa, Elenalah penjahat nya di sini .

    Wanita itu membenci Elena karena telah merebut posisi yang sangat ia inginkan.

    " Saya yang telah melakukan sebagian besar pekerjaan ini! Sebelum nya,  pak David menolak untuk bekerja sama. Tapi saya menggunakan cara saya agar beliau mau kembali bekerja sama  dengan mall ini, saya yang telah membuat beliau berubah pikiran!".  Kata wanita itu menggebu - gebu.

    Elena dengan santai melipat ke dua tangan nya di dada dan terlihat menjadi pendengar yang baik untuk ocehan Clarissa.

    " Yang anda lakukan hanya lah mendatangi nya dan mengatakan jika semua sudah di konfirmasi. Saya lah yang membawa kemitraan ini!" . Sambung nya lagi dengan marah, menjelaskan semua nya pada Elena.

    Elena lalu  tertawa mendengar penjelasan Clarissa. " keahlian? ". Tanya Elena lalu kembali tertawa geli. " Kamu baru saja menunjukkan keahlian mu pada ku". Sambung nya, mengangkat tangan nya lalu membuat tanda kutip dengan dua jari nya— telunjuk dan tengah.

    Lalu merubah raut wajah nya menjadi serius. " Kerja sama ini tidak ada sangkut paut nya dengan babi hutan itu". Elena menepuk bibir nya pelan. " oh maksud ku pak David ". Lantas menunjuk ke arah Smart tv yang telah di tata rapi di dalam toko. " Kalian lihat! Tv - tv yang bakal segera rilis di pasaran. Mereka punya spesifikasi yang lebih baik dan kualitas yang lebih bagus daripada yang selalu di pasok oleh si babi itu". Lalu Elena menatap Richard yang tengah kebingungan mencerna perkataan nya.

    " Tenang tidak perlu khawatir, kemitraan ini tidak ada hubungan nya dengan pria tua berperut buncit itu". Sambung nya dengan nada mengejek dan mengabaikan mereka berdua.

    Elena kembali berbalik badan ke arah pria pengantar untuk menandatangani dokumen tersebut . Terpancar senyum penuh kemenangan di wajah Elena.

    Rencana yang seharusnya untuk menjatuhkan diri nya, ternyata juga mendatangkan suatu keuntungan bagi nya.

    

1
Noveni Lawasti Munte
elena lemah dalam segala hal. ayo Malvin bimbing tunanganmu
Reni Anjarwani
lanjutt
Diana Lely
lanjut thor
auzi aja
ceritanya gak ad lanjutan ap
Yuliana langoy Yuliana
adik tirinya merasa iri apa yg kakaknya miliki
Dewi Suntana
ketiba tiba malvin datang
Ros Mina
bagus ceritanya semangat ya thor biarpun blm bnyak x mamlir di karyamu 💪💪
Botol Yakult 🕊️: Terima kasih banyak kakak☺️🥰 betah² yaaa🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!