Kevin Abraham Benecdit seorang CEO muda BENECDIT CORP terpaksa menikahi gadis asal Indonesia bernama Mira karena dendam pada kakak perempuan gadis itu yang bernama Thalia. Lantaran cinta nya ditolak oleh Thalia sehingga membuat Kevin sakit hati.
Mira Wijaya tidak pernah menyangka bahwa Kevin menikahinya hanya untuk balas dendam karena sang kakak yang telah menolak cinta Kevin.
Dengan terang-terangan Kevin selalu menyebut jijik apabila dekat dengan Mira.
Akankah Mira bertahan dengan pernikahannya dengan Kevin yang dipenuhi dendam dan derita? bahkan dia tidak bisa pergi dari Lelaki itu karena tidak mau melihat Thalia bersedih.
Mau tahu bagaimana caranya Mira membuat Kevin menjadi bucin? ikuti terus kisah Kevin dan Mira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Navizaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam kelam
Happy Reading 🤧
Mira menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang. Dia masih merasa kesal dengan sikap Kevin yang sengaja membuatnya sakit hati itu.
" Mira bodoh, jangan sakit please!!! dia cuma ingin kamu menderita dengan cara seperti itu, seolah membuat kamu dicampakan, ayo semangat!!! kalahkan Kevin, buktikan bahwa kamu tidak apa-apa!!!" Seru Mira
Hiks, hiks ....
Mira yang tadinya berteriak menyemangati diri tiba-tiba dia menangis terisak sambil memegang dadanya. Dia hanyalah manusia biasa, seorang istri yang tidak selalu kuat menahan derita dari suaminya.
"Seandainya kamu tidak punya perasaan cinta padanya, pasti rasanya tidak akan sesakit ini, Mira bodoh, mencintai seseorang yang membencinya, ya Tuhan apa aku akan sanggup,!!! Hiks" Mira menangis menyalahkan perasaannya.
Apakah perasaan itu salah? tidak, rasa tidak pernah salah, mungkin hanya tempat nya saja yang tidak tepat pada siapa kita melabuhkan perasaan kita.
Begitupun dengan Mira, tidak salah bahwa dia mencintai suaminya sendiri. Apalagi memang dari dulu rasa itu sudah ada. Tapi kalau keadaanya seperti ini apa tidak lebih baik dia melepaskan rasa itu.
Kevin, pria yang mengajaknya menikah dengan tiba-tiba itu ternyata hanya bersandiwara pada awalnya. Berpura-pura mencintain Mira didepan keluarganya.
Mira akhirnya terlelap karena kelelahan menangis memikirkan nasibnya.
*****
Kevin yang tidak bisa tertidur karena memikirkan istrinya bersama Kenzo tadi hanya mondar mandir di dalam kamar.
"Kenapa aku jadi seperti ini, ah untuk apa aku memikirkan gadis aneh itu, sebaiknya aku segera tidur, besok ada rapat pagi," Kevin naik keranjang size nya.
Menutupi seluruh badan nya dengan selimut. Tidak lama setelah itupun dia tertidur karena sangat kelelahan.
Keesokan harinya ...
Kevin telah bersiap untuk berangkat ke kantor, setelah sarapan dengan sandwich buatannya sendiri, lalu dia memutuskan untuk segera berangkat.
Saat melewati dapan kamar Mira, Kevin berhenti dan menatap pintu berwarna putih itu.
Mira belum keluar sejak semalam, Kevin berusaha mengacuhkan dan segera pergi ke kantor.
Sedang kan Mira baru saja selesai mandi, setelah semalam menangis merenungkan nasibnya, Akhirnya dia memutuskan untuk mencari pekerjaan.
Mira yang dulu seorang sekretaris pasti dengan mudah bisa mendapat kan pekerjaan yang layak.
"Baiklah, lebih baik aku segera mengajukan lamaran kerja ini, mumpung perusahaan ini sedang ada lowongan, huh semangat!!!"
Mira akhirnya memakai kemeja biru langit dan celana kulot putih. Dia sedikit memoles wajahnya dan menata rambut.
"Sudah, begini saja. Buat apa aku memakai Dress yang yang modis, kalau Kevin tetap tidak bisa menyukai ku. Lebih baik aku menjadi diriku sendiri" Gumam Mira melihat penampilannya dicermin.
Lalu setelah itu dia memesan taxi dan segera pergi ke perusahaan yang akan didatanginya itu.
****
Kevin yang baru saja selesai rapat dengan para petinggi perusahaan sedari tadi dia tidak bisa fokus.
Kevin selalu memandang Kenzo dengan tatapan yang sulit diartikan.
Setelah semua keluar dari ruang rapat, Kevin memanggi Kenzo.
"Aku ingin bertanya padamu," ucap Kevin.
Kenzo yang akan keluar dari ruangan itu sontak berhenti.
"Ada apa," tanya Kenzo
"Kenapa kamu tadi malam mengantar istriku pulang"
Kenzo tersenyum.
"Mira sendiri yang menyuruhku untuk mengantarkannya, bukan keinginanku. Aku tidak akan berani menawarinya tumpangan karena dia adalah istri Bosku" Jawab Kenzo.
"Tenang Bro, aku tidak akan merayu istri dari sahabatku sendiri meskipun aku menyukainya, kecuali kalau dia yang datang padaku" jawab Kenzo yang kemudian keluar dari ruangan itu.
Kevin menyandarkan punggung nya, dia tidak suka dengan jawaban terakhir Kenzo yang mengatakan Kecuali kalau dia yang datang padaku.
Kevin merasa aneh dengan perasaanya. Kenapa dia tidak rela kalau Mira dengan pria lain. Apakah ada yang salah, ataukah dia sudah mulai mencintai istrinya itu.
Tidak, itu tidak benar. Aku tidak mencintai Mira. Batin Kevin sambil memijit pelipisnya.
Ceklek..
Tiba-tiba suara pintu terbuka..
"Owh, jadi kamu sedari tadi belum keluar, aku mencarimu ke ruangan CEO tapi tidak ada. Lihatlah aku membawa hasil dari pemeriksaan yang kamu inginkan" ucap Lindsay menyodorkan sebuah berkas kepada Kevin
"Taruh saja dimeja kerjaku," jawab Kevin
"Tuan Kevin, ada apa denganmu? apa kamu masih memikirkan Thalia?" ejek Lindsay
"Jangan membicarakan wanita itu, aku tidak sudi mendengarnya"
"Lalu apa yang kamu pikirkan sampai memijat pelipismu seperti itu,?"
"Entahlah, aku bingung?" jawab Kevin berdiri dari duduknya.
"Apa ini soal istrimu? apakah kamu sudah mulai mencintainya?" tanya Lindsay berjalan kearah Kevin.
Kevin terdiam mendengar pertanyaan dari sekretaris nya itu. Dia tidak tahu dengan perasaanya sendiri. Tapi entah kenapa dia merasa tidak suka kalau Mira bersama pria lain.
"Kevin, aku tahu kalau kamu sudah mulai mencintainya" ucap Lindsay menyentuh rahang Kevin dan membelainya.
"Tidak, aku tidak mencintai nya gadis aneh itu" jawab Kevin menepis tangan Lindsay.
"Kalau begitu bagaimana denganku? apakah kamu tidak bisa membuka hatimu untukku?" tanya Lindsay.
"Hahaha, pertanyaan konyol Linds" jawab Kevin sambil tergelak.
"Kamu bukan tipeku" lanjutnya masih terkekeh.
"Lalu seperti apa tipe wanita yang kamu suka?" tanya Lindsay
Kevin terdiam sebentar, kemudian dia menjawab.
"Aku suka tipe wanita Asia, khususnya wanita Indonesia" ucap Kevin tanpa sadar.
"Owh jadi kamu menyukai Mira, diakan wanita Indonesia, jangan bilang kalau kamu masih mencintai Thalia," ejek Mira
"Tentu saja tidak, aku tidak menyukai Mira. Meskipun pintar tapi dia itu gadis yang aneh." jawab Kevin sambil berlalu keluar dari ruang rapat.
Lindsay menatap punggung Kevin.
"Dasar Pria bodoh, apa kamu masih tidak mau mengakui perasaanmu padanya Kevin, meskipun aku mencintaimu tapi aku tidak suka melihatmu memendam rasa cintamu itu, akan ku buat kamu menyadarinya" Gumam Lindsay.
Lalu setelah itu dia ikut keluar dari ruangan itu.
****
Mira saat ini berada di apartemen, dia merasa sangat lelah karena seharian interview di Tiga perusahaan berbeda.
Setelah itu dia memutuskan untuk mandi. Setelah 20 menit akhirnya dia menyelesaikan acara mandinya.
Jam menunjukan pukul 5 sore.
Mira merasa sedikit lapar, kemudian dia memutuskan untuk keluar pergi menuju dapur.
Biasanya Kevin belum pulang dari kantor. Dia akan pulang pada jam 6 karena jarak kantor dari apartemen nya lumayan jauh.
Mira tidak pernah membuatkan makanan untuk Kevin karena permintaan suaminya itu. Mira merasa mungkin Kevin memang sangat jijik padanya.
Ah, sudahlah. Tidak akan kelar memasaknya kalau dia memikirkan hal-hal seperti itu.
*****
Malam sudah menunjukan pukul 10 pm. Mira yang sudah berniat tidur tiba-tiba dia mendapatkan telepon dari nomer yang tidak dikenal.
"Halo"
"Datanglah ke Bar xxx, suamimu sedang mabuk berat"
tut ...
Mira yang sudah mengantuk tiba-tiba langsung saja terjaga setelah mendengarnya.
"Apa tadi dia bilang suami? maksudnya Kevin kah?"
Mira masih sedikit bingung, tiba-tiba ada notif dari HPnya.
Mira membuka pesan itu yang ternyata adalah foto Kevin sedang minum di bar dan terlihat kacau.
Langsung saja Mira pergi keluar kamar, tapi sebelumnya dia mengambil kuci mobil yang selama ini dia simpan di laci.
Kevin memang sudah membelikan mobil untuk Mira tapi tidak pernah digunakan nya, dia lebih suka memakai taxi untuk bepergian.
Mira melajukan mobilnya menuju alamat yang ditunjukan oleh orang yang meneleponnya tadi.
30 menit kemudian dia telah sampai disebrang jalan depan Bar itu, tapi tiba-tiba Mira melihat Kevin keluar dengan dipapah oleh seorang wanita dan pria memasuki sebuah mobil.
"Bukankah itu Kevin, berarti dia sudah diantarkan pulang, hah syukurlah kalau begitu, aku tidak harus membawanya di mobilku" gumam Mira.
Setelah itu mobil yang ditumpangi Kevin pun melaju, tapi sang pria yang memapahnya tadi tidak ikut ke mobil, malah dia masuk kedalam Bar itu lagi.
"Sebaiknya aku ikuti mobil itu, kalau sudah sampai apartemen nanti langsung aku bukakan pintu"
Mira akhirnya mengikuti mobil yang ditumpangi oleh kevin.
Saat sudah sampai perempatan, mobil melaju lurus padahal seharusnya arah ke apartemen Kevin berbelok kekiri.
Mira yang merasa kawatir terus mengikuti mobil itu.
Sampai pada akhirnya mobil sampai di sebuah apartemen mewah.
Keluar seorang wanita yang tak lain adalah Lindsay dari tempat kemudi.
Mira begitu terkejut ketika melihat Lindsay memapah Kevin memasuki apartemen tersebut.
"Kenapa sekretaris itu membawa Kevin masuk kedalam sini, apa disini apartemen Lindsay?" Gumam Mira.
Karena rasa penasaran akhirnya Mira mengikuti kedua orang tersebut.
Mira melihat Lindsay memencet lift nomer 12, diapun bersembunyi agar Lindsay tidak mengetahui nya.
Setelah lift tertutup Mira segera berlari menuju lift dan memencet tombol 12.
"Ya Tuhan, kenapa Kevin dan Lindsay bersama? Apa Kevin memang sengaja ingin bersama sekretaris nya dan menginap diapartemen nya? Kenapa hatiku gelisah sekali," Mira merasa tidak tenang dan sangat gugup.
Ting
Pintu lift terbuka, Mira mengambil HP nya untuk berjaga-jaga atau mempotret bukti perselingkuhan Kevin.
Apa yang akan mereka lakukan. Batin Mira
Lindsay masih memapah Kevin menuju pintu apartemen.
"Kenapa kamu berat sekali Vin," ucap Lindsay pada Bosnya itu.
"Mira, Mira .... " Gumam Kevin
"Kalau kamu memang mencintai nya seharusnya buang gengsimu itu, bukan malah minum-minum seperti ini, dasar bodoh" umpat Lindsay kesal.
Kevin dan Lindsay berhenti saat sudah sampai di depan pintu. Kevin menatap Lindsay dan tiba-tiba dia mendorong tubuh Lindsay ketembok.
"Mira" gumam Kevin yang akan mencium Lindsay.
Bruuk...
Mira yang melihat adegan itu dari jarak agak jauh merasa terkejut, dia tidak sengaja menjatuhkan HPnya.
Klotek ....
Sontak hal tersebut membuat Kevin dan Lindsay menoleh.
Kevin yang masih setengah sadar melihat Mira.
Mira merasa sangat sakit telah dihianati oleh suaminya itu.
Diapun berlari menuju lift dan terburu-buru untuk masuk.
Lindsay melihat Kevin yang masih speechless.
"Kejar dia dasar bodoh, kalau kamu tidak mengejarnya Mira akan meninggalkan mu untuk selamanya!!" Seru Lindsay.
Sontak Kevin langsung berlari mengejar Mira. Dia memencet tombol lift berkali-kali.
"Mira, dia ada disini. Ya Tuhan apa yang telah aku lakukan" ucap Kevin.
Ting..
Kevin segara masuk lift dan mencari keberadaan istrinya itu.
Mira sudah menuju ketempat parkir, dia menangis terisak, melihat Kevin yang akan mencium Lindsay. Dadanya berasa dihantam batu yang besar. Sesak, sesak sekali.
"Ternyata seperti itu kelakuan dia diluar, kenapa aku tidak pernah menyadarinya, tentu saja Mira, bukankah dia tidak pernah mencintai mu!!" Ucap Mira pada dirinya sendiri.
"MIRA ... !!!"
Mira terkejut melihat Kevin yang setengah berlari kearah nya.
"Dengarkan aku Mira!!" Seru Kevin
Mira yang sudah sangat sakit hati berlari menghindari Kevin. Dia sudah tidak mau bertemu dengan suaminya itu lagi.
"Dasar penghiatan, tukang selingkuh, aku benci kamu Kevin" teriak Mira masih terus berlari.
Tapi tiba-tiba ada sebuah mobil melaju dengan kencang.
"Aaaaaa ....!!!"
"Miraaa ....!"
Bruuukkk...
Bersambung .....
Hai akak reader. Apa yang terjadi selanjutnya dengan Mira??
Tunggu up nya besok ya..
Jangan lupa vote like dan komen. Salam sayang dari othor abal2 😘🥰