NovelToon NovelToon
EARLY

EARLY

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Nana Kusumaningrum

Inara Early Wijaya atau kerap di sapa Nara,gadis berusia 21 tahun yang sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas ternama, selain mahasiswi dia adalah seorang CEO di wijaya grup milik sang Ayah, kedua orang tua Nara meninggal karena kecelakaan maut 4 tahun lalu yang menimpanya. setelah ke dua orang tuanya meninggal Nara lebih memelih tinggal di jogja karena salah satu peristiwa.
Nara tinggal di sebuah apartemen miliknya, namun juga sering menginap di tempat sang paman yang ia panggil Abi, yang memiliki sebuah pesantren yang cukup terkenal.
Tanpa di ketahui Nara sebelum kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya ,Nara sudah di nikahkan oleh seorang anak kiyai kerabat Paman Nara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana Kusumaningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

" tidak papa, kalian keluar saja saya izinkan kamu untuk keluar" potong Atlas berjalan di belakang Nara, dan menghampiri Nara dan menyodorkan kartu Atm.

Nara mengerutkan keningnya karena di sodorkan kartu oleh Nara, " untuk kamu belanja, pin nya nanti saya kirim ke kamu." ujar Atlas melihat Nara tampak bingung.

" tidak usah repot- repot saya masih bisa membiayai diri saya sendiri"ketus Nara.

 Atlas meraih telapak tangan Nara dan memberikan Atm ke telapak tangan Nara " saya tau uang kamu banyak, tapi saya suami kamu jadi sudah menjadi kewajiban saya memberimu nafkah" setelah memberikan kartu pada sang istri, Atlas kemudian berlalu pergi.

Setelah kepergian Atlas, Nara kemudian menyusul Nayya yang sudah lebih dulu keluar, Nayya sudah berada di depan mobil milik Nara.

" ahh ciee co coweet banget sih paksunya " ledakan Nayya.

" diem loe" ketus Nara kemudian masuk ke dalam mobil di susul Nayya

...****************...

Sementara itu di pesantren Al hikmah keluarga kiyai Jauhar baru saja tiba di kediaman.

" maaf kiyai ada kiyai Bukhori dan Ning Silma di ruang tamu" ujar salah satu kang santri yang membukakan pintu untuk kiyai Jauhary.

" yo le.. tolong turunkan barang2 di bagasi nggeh, ada paper bag coklat nanti bawaken nggeh, di maem kaleh liyane" ujar Kiyai Jauhary.

" Matur suwun ( terima kasih ) kiyai" balas kang santri.

 Kiyai Jauhary dan Nyai Fatimah menemui Kiyai Bukhori yang berasal dari Jombang.

" Assalamualaikum " Salam Kiyai Jauhary dan juga Nyai Fatimah saat memasuki rumahnya.

" Waalaikumsalam " balas Kiyai Bukhori .

" maaf ngge kiyai,jadi nunggu saya baru saja dari kiyai Rahman" ujar Kiyai Jauhary, karena tak enak hati.

" saya yang minta maaf kiyai, kesini gak bilang- bilang terlebih dahulu"

" ah tidak apa apa, apa jenengan (kamu) sudah lama nunggu?" Kiyai Jauhary mulai basa basi, walau terlihat lelah namun, beliau harus menyambut menjamu tamunya dengan baik.

" ahh tidak saya sampai sini tadi habis Ashar"

"Wahh lumayan lama juga yaa, enten nomor nggeh Kiyai( ada apa ya) kok sampe jauh jauh kesini?" tanya Kiyai Jauhary.

" gini kiyai, ini lho silma anak bungsu saya,dia ingin belajar di sini, mau ngambil program khusus tahfidz, sebelum dia lanjut kuliah, saya tawarin di pondok sendiri dia nya ndak mau, minta di Al Hikmah" jelas Kiyai Bukhori.

" wahh boleh banget kiyai, dengan senang hati kami menerima Ning Silma, mulai kapan nggeh kiyai kalo boleh tau?" kini Nyai Fatimah yang bersuara.

" InsyaAllah lusa Bu Nyai" balas Ning Silma yang sedari tadi diam.

" ahh boleh banget, nanti coba saya carilah kamar yang masih longgar nggeh Ning"

Kiyai Jauhary dan Kiyai Bukhori pun berbincang - bincang hingga hampir magrib, sedang Ning Silma mengelilingi pondok di temani oleh salah satu Mbak ndalem.

...****************...

Kini jam menunjukan pukul 7 malam Nara dan Nayya baru saja menghabiskan waktu di alun- alun jogja, kini mereka harus pulang sebelum kena marah Kiyai Rahman dan juga Nyai Hilya dan di ceramahi hingga subuh, Nara dan Nayya memang memiliki sifat yang hampir sama bedanya Nayya suka sekali bercerita tentang masalah hidup yang ia alami kepada seseorang yang ia percayai, jika Nara ia lebih suka memendam semua masalahnya.

" ayo Na, aku lho belom sholat, kamu enak lagi ndak sholat" ujar Nayya menarik tangan Nara.

" sabar ngapa, ini gue juga sambil nyari kunci, loe beliin pesanan jasmin dulu dech, dari pada nanti dia berisik" Jawab Nara.

" ya udah aku ke sebrang dulu" pamit Nayya.

Nara berjalan sembari mencari kunci di dalam tas nya " ihh gue napa, bawa tas ini sih " gerutu Nara,pasalnya tas yang Nara bawa Tas besar yang biasa ia bawa kuliah.

Nara berjalan sembari mencari kunci tanpa memperhatikan jalan. " awww" pekik Nara saat terjatuh di selokan yang berada di depan jalan.

" Nara" teriak Nayya dari sebrang saat melihat Nara terjatuh di selokan, kemudian Nayya menghampiri Nara yang sudah di tolong beberapa orang.

" Hahaha " tawa Nayya pecah, saat menghampiri Nara yang sudah di bantu oleh beberapa orang dan duduk di tepi jalan.

" makasih yaa pak" ujar Nara saat dirinya sudah duduk di atas tepi jalan.

" matur suwun nggeh pak" imbuh Nayya, yang masih nahan tawanya.

"lain kali hati- hati yaa mb, mosok selokan segede itu gak keliatan " Ujar salah satu orang yang membantu Nara, dan berlalu meninggalkan Nara dan Nayya.

Tawa Nayya kembali pecah saat orang- orang yang membantu Nara sudah pergi, " ketawa loe" cibir Nara.

" hehehe maaf lucu aja, ada yang luka gak?"

" Kaki gue kayaknya keseleo dech Nay"

Nayya kemudian membantu Nara untuk berdiri, "awww" pekik Nara saat berdiri.

" kamu bisa nyetir gak Na?" tanya Nayya.

" kayaknya gak bisa dech Nay, telfon bang Tara aja dech suruh jemput"

" ya udah kita ke mobil dulu" ajak Nayya.

" ohh iya kuncinya belom ketemu Nay" ujar Nara.

saat sampai di depan mobil Nayya mengeluarkan kunci mobil dari saku gamisnya.

"bener- bener loe yaa, kenapa baru bilang sih Nay,kalo loe bilang dari tadi gue gak perlu masuk selokan Nayya Malika" omel Nara.

" yaa maaf aku juga baru inget, udah kamu di sini dulu terus telfon Bang Tara, aku mau beli pesanan Jasmin sama Umi dulu" ujar Nayya.

Nara lalu meraih ponselnya dan menghubungi Bintara tak selang berapa lama,panggilan Nara di angkat Bintara.

"Assalamualaikum Na" ujar Bintara dari seberang.

" Waalaikumsalam bang, loe dimana?"

" di jalan pulang dari toko di pakuwon, ngecek stock sama keuangan, kenapa?" tanya Bintara di sebrang sana.

" bisa jemput gue sama Nayya gak, deket alun- alun nanti gue share location yaa"

" okey gue kesana"

Setelah mematikan panggila, tak lama Nayya sudah kembali dengan beberapa plastik di tangannya.

" kok banyak banget sih Nay?"

" pesanan umi, kamu sudah menghubungi Bang Tara?" Nayya masuk kedalam mobil Nara bagian belakang.

" Udah paling bentar lagi sampai"

" Na" panggil Nayya setelah beberapa saat mereka diam memikirkan,pikiran masing- masing.

" hmm"

" kamu gak coba nerima Gus Atlas? dia rela ninggalin pekerjaannya di Blitar loh" Tanya Nayya dengan hati- hati, Nayya sudah mengetahui semua kejadian sebelum ia pulang ke jogja.

" entar belom dapat jawaban" ketus Nara, moodnya hancur karena membahas sang suami.

" maksud...." perkataan Nara terpotong karena ketukan dari jendela mobil Nara.

Nara menurunkan kaca mobilnya. " loe kesini naik apa?" tanya Nara pada Bintara. yah orang yang mengetuk kaca mobil Nara adalah Bintara.

" naik mobil sama kang Ardi" balas Bintara.

" bagus, naik kak Nana gak bisa nyetir kakinya terkilir" sahut Nayya di kursi belakang.

" kok bisa?"

" nyebur selokan, kualat kayaknya kak, soalnya gak izin sama paksu" sindir Nayya, Bintara yang mendengar jawaban sang adik tertawa.

" tawa loe bang" cibir Nara

" bentar gue bilang kang Ardi dulu"

Tak lama Bintara kembali dan masuk di kursi pengemudi,selama perjalanan tak ada suara dari mereka bertiga, Nayya yang duduk di jok belakang telah tertidur pulas dan Nara yang lebih memelih mengecek keuangan perusahaan.

Setelah menempuh waktu sekitar 30 menit mereka tiba di pesantren Al fath.

" loe bisa jalan gak Na?" tanya Bintara.

"bisa kok tapi pelan - pelan" balas Nara yang bersiap untuk turun.

" bang tolong bawain pesanan Umi bang, gue bangunin Nayya"

"Nay bangun Nay" Nara berusaha membangunkan Nayya.

" Nayya Malika" teriak Nara kesekian kalinya.

" hah, apasih Na teriak- teriak berisik tau" cibir Nara.

" bangun dah sampe,bantuin gue " balas Nara.

Nayya kemudian turun dan membuka pintu penumpang dan membantu Nara keluar, namun saat ingin berjalan, tubuh Nara di seseorang.

" ehhh"

To Be Countinued

Hai readers gimana bab 5 ini, semoga suka yaa, maaf jika masih banyak yang typo, jangan lupa follow, like comment ya reader

1
ليا
Semangat terus ya, Kak.
Bagus ceritanya☺️🤍
Nana Ningrum: terima kasih kak, di tunggu bab- bab selanjutnya ya kak ☺️
total 1 replies
pEyt
Alur ceritanya keren banget!
Nana Ningrum: ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
total 1 replies
Isabel Hernandez
Hats off untuk authornya, karya original dan kreatif!
Nana Ningrum: Terimakasih di tunggu bab bab selanjutnya /Heart/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!