NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Seorang Gus

Istri Rahasia Seorang Gus

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Pernikahan rahasia
Popularitas:60.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: Julia And'Marian

Kejadian tidak di inginkan terjadi, membuat Gus Ikram terpaksa harus menikahi seorang gadis yang sama sekali tidak di kenal olehnya. "Kita menikah, jadi istri rahasia saya " Deg ... Ramiah sungguh terkejut mendengar perkataan pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 13

"Ke-- kenapa?" Tanya Ramiah saat pelukan itu tidak terlepas sama sekali, bahkan sudah satu jam Gus Ikram betah sekali memeluknya . Kaki Ramiah bahkan sampai kram karena terlalu lama berdiri.

"Kaki saya sakit, kamu terlalu lama memeluk saya." Ketus Ramiah, lalu mendorong tubuh suaminya itu.

Gus Ikram tersadar, langsung buru-buru melepaskan pelukannya itu. Entahlah, rasanya sangat nyaman memeluk Ramiah saat ini, bahkan rasa pening dan mual yang menderanya langsung hilang begitu saja.

Gus Ikram menatap lekat wajah cantik gadis itu, lalu pandangannya tanpa sengaja menatap pada kaki gadis itu yang mengenakan celana pendek. Gus Ikram meneguk ludahnya susah payah, melengos ke samping menahan sesuatu yang tiba-tiba muncul di dalam dirinya sana.

"Astaghfirullah" Gus Ikram mengusap wajahnya dengan kasar.

Ramiah menatap aneh pria itu. "Ada apa? Kenapa datang ke sini? Ada perlu?" Sindir Ramiah, entah kenapa ada rasa kesal di dalam dadanya sana melihat kedatangan sang suami. Padahal pria itu jarang sekali datang mengunjunginya .

"Mia, maaf, jika kedatangan saya mengganggu kamu. Saya--"

"Ya mengganggu banget. Jadi jangan pernah datang lagi." Ucap Ramiah judes, lalu duduk kembali di sofa.

Gus Ikram menghembuskan nafasnya kasar, ikut duduk di samping sang istri. Melongok kan kepala nya sedikit melihat sang istri yang sibuk bermain ponsel lagi. Entahlah, tapi Gus Ikram tidak suka melihat Ramiah mengabaikannya.

"His apa sih" Ramiah mendorong bahu Gus Ikram karena kesal di ganggu,

Gus Ikram tadi melihat sekilas apa yang ada di ponsel sang istri. "Kamu chattingan sama siapa?" Tanya Gus Ikram posesif, bahkan mata nya sudah melotot, tadi sedikit dirinya mendengar, sang istri sedang chat dengan seseorang,

Ramiah mendengus, melirik malas Gus Ikram. "Temen." Singkat dan ia tidak peduli dengan tanggapan Gus Ikram.

Kening Gus Ikram berlipat, setaunya Ramiah tidak ada teman, waktu di Bandung, ya ia juga tidak tau, bisa jadi kan itu temannya yang ada di Bandung, Gus Ikram masih berpikir positif.

"Yaudah sana ih, kenapa masih di sini sih?! Sana pergi,." Usir Ramiah.

Gus Ikram menggeleng. Tubuhnya di jatuh kan di sandaran sofa itu.  "Saya mau di sini."

"CK, emangnya kamu libur kerja apa. Sama kerja aja, ngapain juga di sini"

"Ya suka-suka saya lah, saya mau di sini juga.." Sahut Gus Ikram santai, bahkan sedari tadi ponselnya bergetar namun Gus Ikram mengabaikannya. Pasti itu dari Verdi. Satu hari ini, Gus Ikram akan mengabaikan siapa saja yang menghubunginya. Karena entah mengapa ia ingin berduaan dengan istri rahasianya itu.

Ramiah mengedikkan bahunya acuh, terserah mau apa yang di perbuat oleh Gus Ikram.

Hingga lima menit kemudian.

Tok tok tok

Suara pintu apartemen itu di ketuk, membuat Ramiah langsung tersenyum sumringah dan segera beranjak dari sofa dan berjalan menuju ke pintu.

Sedangkan Gus Ikram memicingkan matanya menatap penuh curiga, tidak tau, tapi seperti ada yang aneh dengan sikap istrinya, pasti ada sesuatu.

Ceklek

"Masuk-masuk." Ucap Ramiah ramah pada seorang pria jangkung sambil menenteng sebuah kresek kecil di tangannya.

Pria yang bernama Saizar, seorang Travel agent yang baru beberapa hari ini Ramiah kenal. Mereka juga tak sengaja mengenal saat berpas-pasan di sebuah tempat wisata yang Ramiah diam-diam pergi waktu itu, tanpa sepengetahuan Gus Ikram.

Ramiah terlalu bosan di apartemen itu, sehingga ia memberanikan diri pergi ke sebuah tempat wisata. Dan siapa sangka di sana ia bertemu dengan sosok Saizar, dan Ramiah rasa keduanya cocok, dan sebuah keberuntungan lagi, ternyata Saizar tinggal di apartemen yang sama dengan Ramiah, namun berbeda unit.

Sangat kebetulan karena Saizar baru tiba di Jakarta, untuk melakukan perjalanan bisnis. Saizar tinggal di Bali,  sebenarnya di kota ini adalah tempat kelahirannya, neneknya juga masih ada di Jakarta. Namun, karena orang tuanya mengelola perusahaan di Bali, Saizar ikut dengan keduanya. Kalau neneknya tidak mau pergi. Tapi mereka sering mengunjungi sang nenek.

Mereka juga beberapa kali bertemu, sekadar mengobrol ataupun mencari makanan.

"WOAH, ini kamu beli di luar?"

Saizar tersenyum mengangguk. Suka sekali melihat ekspresi gadis di depannya saat ini.

"Makasih,,, makasih..." Ramiah langsung membuka bungkus rujak itu. Ya tadi Ramiah sangat ingin makan rujak, dan ia malah membuat story' di wa. Dan siapa sangka Saizar malah menawarinya.

Ramiah yang malas untuk kemana-mana langsung mengiyakan Saizar...

"Eumm" Ramiah memasukkan satu potong buah mangga itu ke dalam mulutnya, sungguh rasa asam langsung menyentuh lidahnya membuat perutnya terasa sangat nyaman. Entahlah, tapi Ramiah ingin makan-makanan yang seperti ini.

"Ayo, kamu enggak mau coba?"

Saizar menggeleng, "untuk kamu, kamu makan yang banyak--"

"EKHEM"

suara dekheman seseorang membuat keduanya menoleh, Saizar mengangkat alisnya dengan tinggi menatap seorang pria yang ada di hadapannya sambil bersidekap dada.

*

"Kamu kenapa masih ada di luar, ini sudah malam Via.." ummi Sekar menghampiri Via yang sedang berdiri gelisah di teras ndalem.

Via menoleh, wajahnya sudah tampak gelisah bukan main, ia khawatir karena suaminya belum juga pulang. "Mas Ikram belum pulang ummi. Via khawatir sekali, apalagi Via juga hubungi tapi enggak di angkat." Sahut Via.

Ummi Sekar mengucapkan istighfar  saat mengingat sesuatu.. "Astaghfirullah nak, maaf ya, ummi lupa, tadi Ikram menghubungi ummi, katanya dia harus segera pergi ke kota Semarang. Mungkin empat hari di sana." Ucap ummi Sekar penuh dengan sesal. Ia lupa dengan amanat anaknya tadi.

Mata Via terbelalak, "kok mas Ikram enggak hubungi Via, ummi? Kan bisa saja mas Ikram menghubungi Via. Ponsel Via sedari tadi aktif. Dan kenapa mas Ikram enggak bilang dulu? Kenapa main pergi saja?" Resah, jelas apa lagi mengingat hubungannya dengan sang suami akhir-akhir ini agak kurang harmonis.

Ya walaupun Gus Ikram tidak pernah keluar malam lagi, serta selalu pulang kerja tepat waktu, tapi seperti ada yang aneh dari diri pria itu. Gus Ikram bahkan tidak pernah menyentuhnya lagi.

Via bahkan selalu mengajaknya terlebih dahulu, namun Gus Ikram menolaknya dengan secara halus. Beralasan selalu lelah dan ingin segera tidur. Bahkan pernah Gus Ikram menghindarinya, dengan membaca Al-Qur'an bersama santri-santri di masjid hingga dini hari.

Via sangat kecewa, tapi ia tidak mau menampakkannya.

Suaminya memang dekat dan selalu ada di sekitarnya, tapi rasanya seperti jauh, Gus Ikram tidak seperti dulu lagi.

"Sayang, maaf sekali, kalau masalah Ikram yang tidak menghubungi kamu, ummi juga tidak tau, nak. Tapi, kalau masalah Ikram yang tiba-tiba berangkat ke Semarang, itu karena ada klien yang ingin bertemu dengan Ikram secepatnya."

Ummi Sekar menghembuskan nafasnya, tersenyum lembut dan berbicara sebaik mungkin agar Via tidak tersinggung. "Kamu jangan khawatir ya, Ikram akan pulang lima hari lagi. Di sini ada ummi dan Abi. Kalau kamu mau apa-apa bilang sama kami" ucap ummi Sekar sambil mengelus lengan Via.

Resah dan kecewa itu jelas, tapi melihat bagaimana kelembutan dan kasih sayang di curahkan oleh sang mertua membuat Via luluh. "Iya ummi"

Ummi Sekar tersenyum, lalu mengajak Via masuk ke ndalem.

1
hasatsk
jangan mau kembali sama Gus ikram,Gus sudah ngata" an ramiah.seorang Gus dan kyai tapi tidak bisa bijak menyikapi persoalan ..
Herman Lim
jgn di kira ramiah hamil anak saizar loh oma
N_ariya
menyesal itu di belakang...
klo di depan....mendaftar....
itu yg saat ini dirasakan oleh kyai Arham dan gus e... 😏
Ray Aza
aq sih ngeship ramiah sm saizar, ikram terlalu dangkal sebagai ustad maupun suami, plinplan bin lemot
Ma Em
Alhamdulillah Ramiah sdh sampai dirumah omanya Saizar semoga Gus Ikram tdk bisa menemukan Ramiah sebel banget sama Gus Ikram yg sdh menghina Ramiah habis2an begitu juga dgn Kyai Arham bener kata Zahra seorang Kyai tdk punya rasa kasih dan pemikiran yg matang biarkan mereka menyesal .
Erna Fadhilah
aku kasih vote nih thor biar authornya semangat 💪💪💪dan upnya yang panjang dan banyak 😁😁
xia~xiaoling
alurnya bagus..semoga dpt hikmahnya dr novel ini
xia~xiaoling
aq kasih sesajen nih thor..up yg bnyk ya...
tiap bab aq tambahin deh sesajinya...wkwkwk
Julia and'Marian: makasih kakak
total 1 replies
Ma Em
Pergilah Ramiah ikut dgn Saizar jgn menengok kebelakang jgn pikirkan Gus Ikram lagi, semoga Ramiah dan anak yg dikandungnya dlm keadaan sehat dan selalu bahagia dan mungkin teman Saizar yg sdg mencari adiknya pasti itu kakaknya Ramiah yg sdh lama pergi semoga Ramiah dan kakaknya bisa segera bertemu.
Ripah Ajha
semangat Thor upnya
sudarti darti
lanjut Thor
tapi jangan cuma 1 episode 3 apa 2 biar gak nanggung bacanya
Herman Lim
nah nah Bani abang ramiah
Erna Fadhilah
kayaknya temennya saizar itu kakaknya mia yang pergi dulu
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
Yoruno Kasen
double up thor/Smile/
N_ariya
apa jangan " Saizar abangnya Ramiah yg terpisah...
hasatsk
kena karma Gus ikram.
Ana Umi N
ramiah sama saizar aja thor
Eva Karmita
semoga via lumpuh selamanya aamiin 🤲🤲😅
Ripah Ajha
syukurin kau via🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!