Arazey Ivanka seorang mahasiswi kedokteran yang saat ini berada di semester lima, tengah menjalani masa magang disebuah rumah sakit terbesar dikota nya
Semuanya berjalan begitu lancar, sampai saat ia mendapatkan seorang pasien pria dengan usia matang yang saat itu tengah terluka parah. Dari situlah kehidupan dizona nyaman nya berubah menjadi lebih menyeramkan dan lebih terkekang
•Jika ada kesamaan judul cerita, cover, atau nama mohon dimaklumi
•Ikuti kisahnya hanya disini.. Happy reading🫂👑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri_923, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab-29-
Pagi hari telah tiba. Kini di dalam ruang makan para anggota keluarga tengah berkumpul, tetapi kali ini rasanya sangat berbeda setelah kejadian semalam
"Kak Ara, nanti kita jadi ke makam bang Ansel?" tanya sikecil Aqila yang berhasil mengalihkan perhatian semuanya
"Qila nya gimana? Sudah sembuh?" tanya balik Arazey seraya mengusap-usap kepala adik nya
Aqila pun mengangguk penuh semangat sebagai jawaban. "Qila sudah sembuh, dan Qila mau menjenguk bang Ansel di rumah barunya"
Setelah mendengar penuturan dari mulut malaikat kecil keluarga Ivanka, seketika suasana menjadi haru. Nafsu makan Rachel pun menghilang tetapi sebisa mungkin ia tidak menunjukkan didepan anak-anak nya
"Yasudah kalo gitu habiskan dulu sarapan nya, setelah ini kita berangkat" putus Arazey
"Kakak juga makan, dari tadi makanan nya masih utuh" sendu Aqila menatap piring makanan Arazey yang masih penuh
"Siap princess, kakak akan memakan nya". Sesuap nasi goreng pun langsung masuk kedalam mulut Arazey di iringi senyum manisnya yang ditunjukkan kepada Aqila
Sedangkan Aqila yang melihat itu pun mengacungkan jempol nya dan kembali fokus memakan sarapan nya. Sedetik kemudian mata Arazey melirik kedua orang tuanya, yang sedari pagi tidak menyapanya sedikit pun atau sekedar membalas sapaan nya
Merasakan usapan di punggung nya, lantas Arazey pun menoleh. "Makan lah setelah itu aku akan mengantar kalian," ucap Grey dengan tatapan lembutnya
Tring! Terdengar bunyi sendok yang ditaruh sedikit kasar di iringi dengan gerakan seorang pria baruh baya yang bangun dari tempat duduknya
"Setelah pulang dari makam, urus keperluan untuk pernikahan kalian!" titah dingin Alex dengan tatapan datar nya
Grey pun mengangguk mengiyahkan tetapi berbeda dengan Arazey yang kini matanya kembali berkaca-kaca
"Pa-- Qila?" potong cepat Alex yang memanggil putri kecilnya dengan nada lembut
"Iya pa?"
"Papa harus berangkat ke kantor sekarang, jadi papa gak bisa ikut Qila ke rumah baru bang Ansel,,
Tapi papa titip salam ya buat bang Ansel dan bilang sama bang Ansel papa dan mama sangat bahagia"
Mendengar ucapan Alex yang begitu dalam dan seperti sedikit menyindir. Tanpa sadar air mata Arazey menetes
Tetapi berbeda dengan Aqila yang kini mengangguk seraya mengacungkan kedua jempolnya. "Siap Pa!" jawab semangat Aqila
Terdengar helaan nafas berat yang berasal dari samping Arazey hingga beberapa saat kemudian tangan nya yang mengepal dibawah sana langsung digenggam oleh pemilik tangan kekar itu
"Jangan menangis di depan Aqila, honey" bisik pelan Grey
Secepat kilat Arazey pun langsung menyeka kasar air matanya dan mendongakkan kepalanya guna menahan air matanya yang jatuh
...****************...
"Pagi bang Ansel" sapa gadis kecil yang kini tengah duduk disamping batu nisan yang bertuliskan nama 'Anselio Ivanka' dengan tangan kecil nya yang terus mengusap-usap batu nisan tersebut
"Qila gak mau nanya kabar abang, tapi Qila mau bilang kalo kabar Qila baik-baik aja, Papa sama Mama juga baik-baik aja,,
Dan ohiya, hari ini Qila datang bukan hanya dengan kak Ara saja. Tapi dengan paman tampan juga" oceh gadis kecil itu yang kini menarik lengan Grey agar berjongkok
Grey pun mengikuti kemauan calon adik ipar nya itu, dan kini dirinya tengah berjongkok disamping Aqila
"Ayo paman, kenalan sama bang Ansel" suruh Aqila dengan tidak sopan nya. Alhasil gadis kecil itu langsung mendapat teguran dari sang kakak
"Qila, bicaranya yang sopan dan minta baik-baik jangan seperti preman pasar"
"Emm,, maaf kak"
"Tidak apa" bela Grey seraya mengusap surai gadis kecil disampingnya. Selang beberapa detik kemudian Grey kembali mengeluarkan suaranya
"Hallo calon kakak ipar, kenalin saya Grey calon suami Arazey, adik perempuan mu," sapa Grey
Walaupun umur Grey jelas-jelas lebih tua dari Alm.Anselio, tetapi tetap saja mau bagaimana pun Alm.Anselio adalah kakak dari calon istri nya jadi Grey harus menghormati status itu
Lain hal nya dengan Aqila yang kini menatap serius wajah Grey dengan bola mata bersinarnya. "Calon suami kak Ara?" ulang bingung Aqila
"Iya sayang, jadi mulai sekarang jangan panggil aku dengan sebutan paman" gemas Grey
"Calon suami itu mirip seperti papa kan? Nanti kak Ara jadi seperti mama" tutur belibet Aqila
Sejenak Grey mencerna ucapan Aqila lalu kepalanya pun mengangguk. "Iya Qila, nanti aku jadi seperti papa dan kak Ara seperti mama. Sepasang suami-istri"
"Om! Jangan mengajarinya hal seperti ini!" tekan pelan Arazey
Grey pun langsung mendongak menatap gadisnya yang tengah memasang wajah kesal. "Mengajari hal apa? Aqila cuma bertanya dan aku menjawab"
"Qila--" belum sempat melanjutkan ucapan nya kini gadis kecil itu memotong ucapan sang kakak
"Berarti didalam perut kak Ara ada dedek bayi nya?" tanya berbinar Aqila. Sontak Grey menatap tidak percaya gadis kecil disamping nya ini
"Tuhkan baru mau ngomong" geram Arazey
Seperti inilah Aqila, gadis kecil berusia 10 tahun yang sangat cepat tanggap dalam mendengar kan penjelasan atau hal apapun itu. Dan untuk bagian ini? Pasti Aqila mengetahui dari tayangan-tayangan di televisi yang sering ia tonton, atau mungkin dari sang mama
"Qila-- Haishh sudahlah, kita kesini untuk mengunjungi bang Ansel, bukan membahas hal ini" potong cepat Arazey saat mendengar Grey hendak berbicara
Aqila pun mengangguk-anggukkan kepalanya lalu menatap wajah Grey. "Apa ada yang salah dengan wajahku?" tanya bingung Grey
"Tidak ada, hanya saja Qila baru sadar ternyata wajah paman dan kak Ara tak jauh berbeda" sahut Aqila yang sesekali menatap wajah kakak nya
Mendengar hal itupun sontak mata Arazey melotot. Secara tidak langsung Aqila mengatainya 'Tua'
"Jadi Qila putuskan mulai sekarang Qila akan memanggil Kak Grey" putus gadis kecil itu dan menusuk-nusuk pipi Grey dengan jari mungil nya
-
-
"Qila mau beli sesuatu?" tanya Grey yang kini tengah mengemudikan mobilnya menuju butik dimana ia telah memesan beberapa gaun untuk Arazey
"Emm,, memangnya kita mau kemana kak?"
"Kita akan ke butik untuk mencoba gaun pengantin kak Ara"
"Woah,, Kak Ara akan jadi pengantin?" tanya heboh Aqila
"Qila juga mau memakai gaun itu!" lanjut nya antusias
Melihat dan mendengar kehebohan serta antusias Aqila membuat senyum dibibir Arazey terbit. Arazey tidak menyangka bahwa adiknya akan seantusias ini dan ohiya sepertinya ia melupakan sesuatu
"Qila pernah bilang ingin menjadi seseorang yang memegang buket bunga untuk diberikan kepada pengantin 'bukan?" tanya Arazey
Dengan cepat Aqila pun mengangguk, "Qila mau pegang buket bunga dan jadi pengiring kakak di pesta nanti" sahutnya cepat
"Baiklah keinginan akan terpenuhi, My little princess"
"Yuhuu,, Makasih kak Ara baik banget deh" pekik senang Aqila dan langsung mengecup pipi sang kakak
Melihat dan mendengar hal itu, Grey pun memalingkan wajahnya menahan senyum gemasnya atas tingkah Aqila dan senyum Arazey yang mulai bisa menerima pernikahan ini
...----------------...
Seeyou next part bunda😘
Jangan Lupa Dukungan Like, Gift Dan Vote Nya Agar Othor Semangat🤗
anAk gadis orang
udh panggil honey"🤭😂