NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Secretary

Bukan Sekedar Secretary

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / Chicklit
Popularitas:14.6k
Nilai: 5
Nama Author: nenah adja

Bunga itu telah layu sejak lama, menyisakan kelopak hitam yang berjatuhan, seperti itulah hidup Hanna Alaya Zahira saat ini, layu dan gelap.Hanna adalah seorang sekretaris yang merangkap menjadi pemuas nafsu bosnya, mengantungi pundi-pundi uang dalam rekeningnya, namun bukan tanpa tujuan dia melakukan itu. Sebuah rahasia besar di simpan bertahun-tahun. Pembalasan dendam.. Edgar Emilio Bastian bos yang dia anggap sebagai jembatan mencapai tujuannya menjadikannya simpanan dibalik name tag sekretarisnya, membuat jalannya semakin mulus. Namun, di detik-detik terakhir pembalasan dendam itu dia justru terjerat semakin dalam pada pria itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nenah adja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku Akan Merebutmu Dari Istrimu

Suasana sibuk Jepang menyambut kedatangan Edgar dan Hanna, malam yang gelap pun terasa seperti siang hari karena saking sibuknya orang-orang di Negeri yang sering di juluki Negeri Sakura tersebut.

Begitu tiba, Edgar dan Hanna segera pergi ke sebuah hotel ternama untuk istirahat malam ini, sebelum mereka menyambangi rekan bisnis Edgar besok pagi.

"Kenapa cuma ada satu kamar?" tanya Hanna pada Edgar saat mereka tiba di kamar VVIP yang Edgar sewa.

"Kamar ini cukup mahal, kalau harus menyewa dua kamar terlalu boros, dan lagi disini cukup luas untuk berdua."

Hanna mengerutkan keningnya "Aku baru tahu anda begitu perhitungan." Meski kamar ini memang luas dan di lengkapi ruang tamu dan ruang televisi, yang Hanna kira bahkan lebih besar dari rumahnya, tapi Edgar seharusnya tetap memesan dua kamar untuk mereka.

"Aku tak masalah anda pesankan kamar biasa," ucap Hanna.

"Itu bisa menghambat pekerjaan mu. Sebagai sekretarisku kau harus selalu siap kapan saja, dan jika kau berada di lantai bawah sana, bagaimana kalau aku membutuhkanmu dengan mendadak?"

Hanna hendak kembali bicara namun Edgar kembali membungkamnya dengan ucapannya. "Waktuku adalah uang, Hanna. Untuk setiap uang yang terbuang, kamu mau bertanggung jawab?"

Hanna menipiskan bibirnya "Baik, Pak."

"Dasar orang kaya pelit," gerutunya sambil berjalan ke arah lemari. Dia harus merapikan pakaiannya dan Edgar sebelum benar-benar istirahat.

Edgar menatap punggung Hanna, gadis itu menggerutu, dan dengan jelas terdengar di telinganya, seperti dengan sengaja melakukannya agar Edgar mendengarnya.

Edgar berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri, sementara Hanna membaringkan tubuhnya di ranjang. "Lelahnya, apa ini yang dinamakan jetlag? Kepalaku mulai berat." Hanna memejamkan matanya tak peduli jika dia belum mandi sekalipun.

Hanna tertidur dengan lelap hingga dia mendengar samar- samar suara seseorang memanggilnya.

Edgar menatap tak percaya gadis di depannya, separuh tubuhnya menjuntai ke bawah dan hanya menidurkan bagian atasnya di ranjang, dan gadis itu tertidur lelap meski dia memanggilnya beberapa kali. Apa dia mati?

Hanna terbangun di pagi hari bahkan saat Edgar sudah rapi dengan stelan kerjanya.

"Anda tidak membangunkan aku, Pak?" Hanna melihat jam di pergelangan tangannya yang masih melekat.

"Kamu tidur seperti mati, bahkan saat aku mengguncang tubuhmu." Edgar berjalan mendekat lalu melipat tangannya di dada "Aku yakin kamu juga tidak akan sadar jika aku menidurimu semalam."

Hanna mencebik dengan wajah biasa saja, "Lalu, kenapa anda tidak melakukannya?"

"Aku tidak suka wanita yang pasif, sudah ku bilang kamu seperti mayat."

Hanna melihat dirinya yang masih mengenakan selimut, lalu menurunkan kakinya, tatapan Hanna menajam ke arah Edgar, tapi dia mengangguk "Baguslah anda menyadari posisi anda. Ingat yang terakhir anda juga belum membayarnya." Hanna pergi ke arah kamar mandi sambil menggerutu, "Lima puluh juta apaan, aku memberinya servis secara geratis. Dia bahkan perhitungan."

Edgar menarik sudur bibirnya lalu melanjutkan kegiatannya merapikan dasi yang terpasang.

Edgar berjalan ke arah pintu saat mendengar suara ketukan, dan melihat seorang pekerja mendorong troli makanan.

"Pesanan anda, Mr." Edgar mengangguk dan membiarkan pekerja tersebut masuk.

Saat keluar dari kamar mandi Hanna melihat makanan di meja, sementara Edgar duduk di kursi namun fokus pada ponselnya.

Hanna berjalan ke arah meja lalu menarik kursi di depan Edgar.

"Kamu tidak mengeringkan rambutmu?" Hanna mendongak, dan melihat Edgar masih menatap ponselnya, lalu menatap dirinya. Dia mengenakan stelan kerja, namun rambutnya masih sedikit basah karena baru saja keramas.

"Aku laper, semalam cuma makan di pesawat." Hanna menyuapkan sepotong sandwich ke mulutnya, dan makan dengan lahap.

"Aku rasa kamu sekretarisku yang paling tidak sopan." Hanna menghentikan kunyahannya lalu menatap Edgar dengan tersenyum.

"Ya, anda benar, Pak. Bicara tentang kesopanan, aku bahkan sudah naik ke ranjang dengan direkturku, bahkan menungganginya." Hanna mendengus lalu pergi masih dengan sepotong sandwich di tangannya.

Edgar terkekeh, maksudnya adalah Hanna makan dan tak menunggunya, tapi gadis itu justru mengingatkannya pada malam panas mereka, dimana Hanna memacu diri di atasnya dengan gila. Ya, Edgar merasakannya kegilaan Hanna dalam melayaninya. Gadis itu begitu lihai memainkan dirinya hingga Edgar ingin terus merasakannya, bahkan hingga kini Edgar kembali ingin merasakannya.

****

Pertemuan bisnis dengan Tuan Yakamoto berjalan lancar, dan selesai dalam sehari. Bahkan harusnya Edgar tak perlu datang langsung sebab ternyata ini tidak terlalu penting.

"Sudah? Begitu saja?" Hanna menatap tak percaya pada Edgar "Bukankah ini bisa di lakukan secara darring, saya kira anda akan melakukan kerja sama lain yang tak saya tahu?" Bahkan Tuan Yakamoto juga sempat tak percaya dengan kedatangan Edgar.

Edgar terkekeh "Aku hanya butuh waktu."

"Anda bilang waktu anda adalah uang, kenapa sekarang membuang waktu? Bahkan menyewa kamar untuk satu minggu?"

"Kamu diam saja, dan nikmati liburan kita." Edgar berjalan ke arah mobil.

"Liburan?" Hanna mengerutkan keningnya dan ikut memasuki mobil.

"Ke pusat perbelanjaan," ucap Edgar pada supir dengan bahasa Jepang yang fasih. Hanna bahkan tak mengerti hingga mobil yang mereka naiki berhenti di pusat perbelanjaan.

"Untuk apa kesini?"

"Belanja, tentu saja." Edgar turun dari mobil, dan tak lama kemudian Hanna mengikutinya.

"Jauh- jauh ke Jepang hanya untuk belanja?"

"Kenapa? Kamu tidak suka?Biasanya wanita akan suka hal itu bukan? Istriku akan pergi ke Paris sekalipun demi gaun yang dia mau."

Hanna berdecak pelan "Tentu saja, siapa yang gak suka. Andai aku punya uang, aku juga akan melakukan hal yang sama seperti istri anda, Pak."

Edgar menghentikan langkahnya "Kalau begitu beli apapun yang kamu mau, hari ini."

"Apa?!" Edgar tak peduli wajah bodoh Hanna, dia melanjutkan langkahnya menyusuri berbagai macam toko dengan brand ternama, lalu masuk di salah satu toko pakaian wanita.

Edgar melihat Hanna yang berjalan menyusuri stand pakaian dan gaun- gaun mewah, tapi bukannya memilih, dia justru melihat label harga lalu mencebik dan meletakannya kembali.

"Apa yang kamu pikirkan?" Edgar bahkan menghampiri Hanna yang sudah satu jam lalu memilih namun tak menemukan satu pakaian pun.

"Aku pusing lihat harganya. Apa sih yang mereka pikirkan dengan membuat barang semahal ini?"

"Mereka membuatnya dengan bahan terbaik, dan kualitas tak bisa di bohongi, tentu saja." Edgar melihat satu gaun berwarna merah lalu mengambilnya. "Pakaian yang mahal akan membuatmu terlihat lebih percaya diri."

"Anda pernah melihatku gak percaya diri?" Hanna melipat tangannya di dada.

Edgar terkekeh "Ya, dan aku rasa apapun yang melekat di tubuhmu terlihat mahal."

Hanna tersenyum, kemeja yang dia kenakan saat ini juga tidak lebih dari dua ratus ribu. Tapi karena dia memakainya dengan percaya diri tentu akan membawa aura mahal di tubuhnya. "Terimakasih pujiannya, Pak," ucapnya dengan mengambil gaun di tangan Edgar.

"Saya akan mencoba gaun seharga depe mobil ini." Hanna melenggang ke arah kamar ganti dengan anggun membuat Edgar mendenguskan senyuman.

"Aku mau semua model terbaru kalian, masing- masing satu pcs, untuk ukurannya," ucapnya pada pramuniaga disana. Setelah itu dia kembali duduk dan sibuk dengan ponselnya.

Hanna keluar dari bilik ganti dan berputar dengan gaun merah yang pilihan Edgar "Bagaimana, bagus?" Edgar terdiam cukup lama. Dia memperhatikan Hanna dari atas ke bawah, gaun tanpa lengan dengan bagian bawah melebar dan bagian depan sedikit terbuka, hingga dia bisa melihat setengah dari bukit kembar milik Hanna.

Pria itu mendekat lalu meraih pinggang Hanna "Bagus, aku suka," bisiknya tepat di telinga Hanna.

Hanna tersenyum dengan melingkarkan kedua tangannya di leher Edgar, "Apa mau anda sebenarnya? kenapa melakukan ini?"

Edgar menyeringai "Masih sama. Jadi kekasihku, maka akan aku berikan apa yang kamu mau."

”Sungguh?"

Edgar mengangguk tanpa ragu.

"Banyak wanita penghibur lainnya, yang lebih bagus dari pada aku. Perlu aku perkenalkan para wanita untukmu?"

"Kenapa nggak kamu?"

"Kenapa harus aku?"

"Tentu saja gak ada yang senikmat kamu."

Hanna terkekeh, lalu memiringkan wajahnya untuk semakin dekat dengan wajah tampan di depannya, "Karena jika sudah memiliki aku, kamu akan terpenjara sepenuhnya. Tidak takut? Aku bahkan bisa merebutmu dari istrimu?"

1
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Bo Ra
wkwk mba2 LC lg viral ya kk thor😁
yuning
Edgar pemain Hanna
Erna Wati
ya Hanna,kau cemburu..kau mulai jatuh cinta pd Edgar.
mbu ne
nah kan...Hanna mulai terjebak permainan sendiri...
Rahmawati
Hanna iseng bgt sih, Edgar beneran khawatir
Rabiatul Addawiyah
Edgar pasti sdh mencintai Hanna neh...bukan krn nafsu utk bercinta diatas kasur sj tp hatinya jg
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
datang bulan kok berenang thor
Ceu Nah: udah dari kemarin kak, masa banyak terus😅
total 1 replies
yuning
jangan main main sama nyawa
Rahmawati
Siska mulai curiga kayaknya
Rahmawati
naomi hanya butuh perhatian
Rabiatul Addawiyah
Aamiin YRA
Bo Ra
cerita nya bagus kk
yuning
oh Siska pasti curiga tapi semoga gak secepat itu ,sistah
mbu ne
apakah Hanna mulai memberikan kode2 untuk menyingkirkan Siska? 🤔
mbu ne
atur aja K...🤭
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Mom Dee 🥰 IG : devinton_01
capek yaaa Han rasanya 🤭
yuning
bapak sama anak sama kecanduan dirimu Hanna
Hamsiyah Hasta
aminnn
semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!