NovelToon NovelToon
Simpanan Tuan Reyhan

Simpanan Tuan Reyhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Nikah Kontrak
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Nova Diana

Demi masa depan, Tania Terpaksa menjadi wanita simpanan dari seorang pria yang sudah beristri. Pernikahan Reyhan yang di dasari atas perjodohan, membuat Reyhan mencari kesenangan diluar. Namun, dia malah menjatuhkan hatinya pada gadis yang menjadi simpanannya. Lantas, bagaimana hubungannya dengan Kinan, dan rumah tangganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nova Diana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pembalasan Part 2

Reyhan melihat gambar di ponsel, disana terlihat Tania sedang jalan menunduk sambil bermain ponsel, di tangannya ada tas belanja kecil. Lalu terlihat laki-laki tua bertubuh gempal berjalan di depannya Tania dengan tangan yang penuh tas belanja barang- barang branded.

“Ha ha ha!” Reyhan tertawa melihatnya. Membuat tubuh Tia beringsut mundur.

Ke- kenapa dia tertawa. Apa ada yang salah. gumam Tia.

“Kim. Apa kau melihatnya.” Sekretaris Kim mengangguk, “panggil dia.”

Sekretaris Kim berjalan keluar ruangan, tak lama ia kembali, dengan pria yang ada di ponsel. Tia terperanjat.

“Dia ‘kan?” Tunjuk Reyhan pada laki-laki gempal yang ada di sampingnya.

“Ada yang bisa saya bantu, tuan.” Laki- laki itu membungkuk sopan.

“Ba- bagaimana, tuan.” Tia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya, tenggorokannya terasa tercekat.

Tia mundur menuju Dana meminta pertolongan, sepertinya nyawanya sedang terancam.

“Kemarilah.” Reyhan menjentikan jarinya pada Tia.

“Tidak, tuan. Tidak. Maafkan saya, tuan.” Suara Tia sudah bergetar.

“Sayang, tolong aku sayang. Aku tidak bersalah. Aku di jebak.” Memohon pada Dana yang sedari tadi menghindarinya.

“Pergi, aku tidak tahu apa yang sudah kau lakukan pada wanita tuan Reyhan. Aku tidak mau terlibat.” Dana terus mendorong Tia agar menyingkir darinya.

“Apa! Kalau kau tidak mau menolongku, aku akan mengadukan perselingkuhan kita pada istrimu, akan ku kirim semua foto dan video kita. Bagaimana?” Tia mengancam Dana, jurus terakhir untuk menolongnya.

Dana tersulut emosi, darahnya sudah mendidih. Mencengkram dagu Tia sangat kuat.

“Berani kau mengancamku! Apa kau sedang menggali dan mengubur dirimu. Wanita murahan sepertimu memang pantas di habisi.” Tia sudah memukul- mukul tangan Dana agar melepaskan dagunya.

“Lepas. Sakit. Hei lepas.” Terus memukul tangan Dana.

“Dasar wanita murahan, berani mengancamku.” Dana menarik rambut Tia, menyeretnya tanpa ampun. Lalu memukuli juga menampar Tia.

Tia berontak, meronta minta dilepaskan dan minta pertolongan.

Semua orang yang ada di dalam tidak ada yang bergerak membantu. Begitupun dengan Reyhan, ia menikmati tontonan yang ada di hadapannya. Ingin melihat sampai sejauh apa Dana bisa menghajar gadis yang sudah menyakiti Tania.

Dana sudah kehabisan tenaga, begitupun Tia, sudah luruh ke lantai sejak tadi. Gadis itu cukup tangguh. Meski sudah di hajar habis-habisan tapi tetap sadar, tidak pingsan.

Reyhan bangkit melihat adegan di hadapannya sudah usai.

“Aku tidak mau lagi Tania menyebut namamu dengan marah. Atau kau akan benar- benar menghilang dari dunia.” Reyhan berkata tegas. Menunjuk Tia.

Lalu keluar ruangan meninggalkan kedua orang itu.

Tia menangis dalam. Rasanya dunia sangat tidak adil padanya, bahkan kemarin jelas- jelas Tania yang mencakarnya. Lalu dia dihukum oleh dosen, dan sekarang. Dia bahkan dipukul habis- habisan.

Dana keluar, memastikan Reyhan sudah benar- benar pergi dari club lalu kembali ke Tia yang masih menangis.

“Tia, tia maafkan aku.” Dana membalik tubuh Tia, melihat bekas perbuatannya. Wajah Tia sudah sangat lebam, juga tubuhnya yang lain terlihat lebam di sana sini.

“Kamu jahat, kamu jahat.” Tia memukul, pundak Dana dengan lemas.

Dana terlihat menangis, menyesali perbuatannya.

“Maafkan aku, Tia. Ini semua demi kamu. Jika aku tidak melakukannya tuan Reyhan pasti sudah menghabisi nyawamu.” Dana memberikan fakta jika Reyhan tidak segan- segan menghilangkan nyawanya jika Dana tidak bertindak.

“Tapi apa salahku? Apa salahku” Tia masih mencari- cari letak kesalahannya sehingga dia diperlakukan dengan sangat kejam.

____

Tania duduk di kursi balkon, di temani es kopi bintang dan roti kukus kesukaanya.

Hari sudah semakin larut, hawa dingin di luar sini pun sudah semakin dingin. Tania kembali melihat ke ponselnya saat notifikasi ponselnya berbunyi.

“Ck, kukira, Mas Reyhan.” Kembali meletakan ponselnya. “Kemana, ya, dia. Tumben banget pesanku seharian ini nggak di baca.”

Ada yang tidak biasa dari Reyhan pikirnya, meskipun tidak pernah membalas, setidaknya Reyhan akan membuka pesannya atau menelpon saat jam makan siang.

Tapi hari ini Reyhan seperti menghilang, tidak ada kabar atau apapun.

“Mungkin dia sedang bersama istrinya.” Pikiranya sudah bercabang kemana-mana menemukan kemungkinan yang dilakukan Reyhan jika tidak ada kabar seperti ini.

Apa mungkin dia sedang makan malam romantis dengan istrinya, lalu mereka bersenang- senang lalu mereka…

“Aaaahhh, memangnya kenapa kalau mereka bersenang- senang. Dan mereka melakukan itu. Toh mereka juga ‘kan suami istri sah. Kau harus tau diri Tania. Ingat kau siapa, dan apa posisimu.” Merutuki diri sendiri.

“Sedangkan aku. Aku hanya simpanannya.”

“Huuufff.. tarik nafas, buang.” Mencoba mengendalikan diri.

“Aaagghhh, tetap saja aku cemburu.”

Tania bodoh, Tania bodoh. Gumamnya dalam hati sambil memukuli kepalanya.

Reyhan tertawa melihat di layar ponselnya, dia menyaksikan tingkah aneh Tania dari CCTV.

“Ck, lihatlah dia, seenaknya berpikir macam-macam seperti itu.” Reyhan mengetuk-ketuk layar ponselnya karena gemas.

Kenapa dia seperti orang gila seperti itu. Dan kenapa lagi sampai berpikir begitu.

“Lebih cepat.” Memberi instruksi pada supir.

“Baik, tuan.” Menambah kecepatan agar segera sampai di tempat.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang, meski sudah larut malam, jalanan ibu kota tidak pernah sepi.

Reyhan sudah sampai di lobi, menyuruh sopirnya pulang dan menjemputnya esok pagi.

Saat di lobi, Reyhan melihat pemuda itu duduk, fokus ke laptop nya. Tidak menyadari keberadaan Reyhan.

Reyhan memasuki lift dan menekan nomor lantai yang dituju. Pintu lift terbuka segera Reyhan membuka pintu dan mencari keberadaan Tania.

Ternyata gadis itu masih duduk di balkon. Reyhan langsung menghampirinya dan memeluk Tania dari belakang.

“Mas Reyhan.” Tania terkejut, karena sedang berkhayal jadi tidak mendengar kedatangan Reyhan.

“Kenapa terkejut? Kau sedang memikirkan apa?” Reyhan menggoda Tania, padahal ia sendiri tahu apa yang sedang dipikirkan gadis itu.

“Ah, enggak mikirin apa- apa. Aku hanya sedang asyik makan saja.” Gugup, lalu menunjuk cemilan di meja depannya.

“Benar?” Reyhan duduk di kursi samping Tania, “tidak sedang memikirkan ku ‘kan” mencolek hidung mancung Tania.

“Mas, apa sih. Enggak. Beneran.” Tetap tidak mau mengaku.

Tidak mungkin ‘kan aku bilang jika sedang memikirkanmu bersama istrimu.

Reyhan tertawa melihat wajah Tania memerah.

“Baiklah, baiklah.” Menepuk bahunya agar kepala Tania menyender padanya.

“Apa yang kau lakukan hari ini?” Bertanya sambil mengelus- elus kepala Tania.

“Mas, yang kemana, tidak ada kabar tidak membuka pesanku juga.” Mengangkat kepalanya dan bersungut- sungut.

“Hei, kalau ditanya jawab.” Tidak mau kalah dari Tania.

“Tidak ada, hanya kuliah, makan di warpad, beli es kopi lalu pulang.” Menjawab ketus, lalu menyenderkan kepalanya lagi.

Reyhan mengambil dagu Tania, mendekatkan di wajahnya. “Kenapa, kau marah padaku?” Mencium bibir Tania.

“Tidak!” Berbicara setelah bibirnya di lepas.

Reyhan kembali tertawa “baiklah, maafkan aku. Aku sangat sibuk hari ini, aku tidak sempat membuka pesan darimu.”

Menepuk- nepuk pundak Tania halus. Tania diam mendengarkan, masih ragu dengan jawaban Reyhan.

Sesibuk apa, sampai tidak bisa membuka pesan. Kalau tidak membalas pesan karena sibuk mungkin aku masih percaya.

“Hei! Kau tidak percaya.” Mencengkram bahu Tania.

“Percaya, sayang. Percaya.”

Kenapa dia tahu isi pikiranku sih.

Mereka menghabiskan malam dengan banyak mengobrol, lebih banyak Tania yang mengoceh sih, meskipun hanya di jawab anggukan dan ham hem, Tania tetap bercerita apa saja yang dia lakukan hari ini.

Bersambung…

1
Nova Diana
Hallo Readers. Mohon dukukangan untuk pemula seperti aku, ya. Tinggalkan Like dan komentar kalian. Jika ada yang kurang mohon di sampaikan untuk aku perbaiki, ya. Terima kasih. 🫶
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!