Zayana, seorang aktris papan atas, ia mengalami kecelakan pada saat ia syuting di sebuah film aksi. secara dia merupakan seorang yang sangat profesional, ia dengan beraninya melakukan aksi berbahaya yaitu terjun dari sebuah gedung yang sangat tinggi. Sayangnya tali yang menahan beban tubuh Zayana tiba-tiba terputus begitu saja. dan langsung tubuh Zayana jatuh bebas dan tidak bisa di selamatkan lagi. Zayana mati di tempat pada saat itu juga.
dikarenakan Zayana memiliki Bakat yang hebat dan sebuah keburuntangan yang tak terbatas. ia bertransmigrasi dan hidup kembali ke dalam tubuh gadis di dalam buku novel yang terakhir ia baca sebelum ia mati. Ia menjadi pemeran pembantu dan hanya di Episode 5 di akan mati karena kebodohanya sendiri. dia bunuh diri karena pria yang ia cintai memiliki kekasih lain dan suaminya yang di jodohkan paksa tak pernah ia lihat sekalipun itu selalu mengabaikanya.
bahkan matipun tidak ada yang memperdulikannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Malam acara ulang tahun si kakek dari Miliarder akhirnya tiba, yang datang tentu saja orang-orang terpengaruh atau keluarga besar Desmond mereka. Walau hanya sedikit orang yang datang karena khusus makan malam bersama keluarga besar, tapi banyak penampilan menarik yang dipertunjukan mereka di restaurant termuka di kota itu.
"Dimana mereka. kenapa mereka belum datang juga"gumam sang kakek menanyakan kedatangan Ziven dan Jenna.
"siapa yang Ayah maksud?"tanya seorang pria yang cukup tua. umurnya sekitar 40an.
"Cucu menantuku dan suaminya"Jawab sang kakek. Ia sangat menanti mereka karena hanya kedua cucunya itu yang terlihat tulus menjaga nya di hari tua.
Sementara anak-anak dan cucu lain di hadapanya sekarang, mereka baik karena ada maksud seperti mengincar harta warisan.
Keluarga besar di antaranya yaitu anak-anak si kakek yang terdiri dari 4 orang. 1 wanita dan 3 laki-laki, di tambah dengan pasangan mereka masing-masing dan cucunya kakek itu bukan saja Ziven tapi ada 5 lagi yang berasal dari anak-anak kakek tersebut. Dan di tambah 1 keluarga sepupu mereka.
Di antaranya yaitu, Ayahnya Ziven, bernama Arya, dan lainnya merupakan paman dan bibi mereka Bibi Viora, paman Teo, dan paman Alex.
Yang tadi bertanya kepada kakek merupakan Ayahnya Ziven, yaitu Arya.
"mereka terlalu kurang ajar sampai membuat ayah menunggu! Kakak jika putramu datang, berikan dia hukuman dulu!"celetuk bibi Viora kepada Arya.
"baiklah, ayah, jika mereka tidak datang, kan masih ada cucu-cucu mu yang lain.. kita mulai saja makan malamnya yah?"pinta Arya dan disetujui semua orang.
"iyaaah kek... Aku sudah sangat kelaparan!"Lirih seorang pemuda yang sepertinya masih sekolah, dia sedari tadi tidak menyapa sang kakek dan malah asik bermain Game saja, dan sekarang lapar tidak mau menunggu siapapun. Dia anak dari bibi Viora.
"Jika kalian ingin makan, makan saja! aku akan tetap menunggu mereka"kekeh sang kakek.
"Ck ayah tetap saja keras kepala! ayah sudah tua jangan seperti anak kecil"Lirih Paman Teo.
"DIAMLAH! BERANI SEKALI KAMU MENGATAKAN KAKEK KU SEPERTI ITU"teriak Ziven dari kejauhan, berjalan ke arah mereka.
"lihat anakmu yang kurang ajar ini. Dia berani sekali berteriak ke pamannya cih!"Ketus bibi Viora.
"Diamlah..., kenapa cucu menantuku tak bersamamu?"tanya kakek yang mulai kecewa karena tidak melihat Jenna datang bersama Ziven.
"kamu lagi-lagi mengabaikannya. sudah lah, hari ini hari ulang tahun ku, tapi tiada siapapun yang menyenangkan ku!"rajuk sang kakek.
"ah kakek.. Jangan marah, Valen punya sesuatu untuk kakek, pasti kakek suka, kakak sepupu juga ayo kemari duduk, Aku sudah menyimpan satu kursi untukmu"seru seorang wanita muda yang merupakan sepupu jauh keluarga Desmond.
"lihat kakek, aku membawakan obat herbal terbaik yang ku dapatkan di negara China. Mereka sangat memperhatikanku karena bersekolah disana, obat herbal ini bisa menyegarkan tubuh kakek dan agar umur kakek bisa bertahan lama"
"pft... Kamu mau menyumpahi kakekku yaah"celetuk seorang anak perempuan berumur 12 tahun, anak dari paman Teo.
"apa maksudmu!"Ketus Valen tidak suka akan tunduhan tersebut.
"ayah lihat kakak bodoh ini. bahkan anak kecil seperti ku paham akan arti dari obat tersebut"ucap anak itu kepada Teo.
"aaah sudah lah... Kalian ini membuatku tambah pusing saja. Kita mulai saja! Kenapa harus menunggu wanita yang bukan siapa-siapa"ucap Arya menghentikan semua kebodohan ini.
Kakek dan Ziven yang ingin angkat suara tentang itu tiba-tiba saja lampu di restaurant ruang VIP yang mereka pesan itu mati dan menyisakan satu lampu yang cukup terang di hadapan mereka.
"apa ada pertunjukan tambahan yang kamu pesan?"tanya bibi Viora kepada Arya.
"tidak ada"Jawab cepat Arya sambil menatap tajam ke arah seorang wanita yang duduk di depan sebuah piano besar, wanita cantik dengan gaun hitam bak malam berbintang, rambut yang di urai bergelombang dan sedikit perhiasan pemanis di kepalanya.
Wanita itu mulai memainkan nada piano dan mulai bersenandung menyanyikan sebuah lagu jadul yang di sukai oleh sang kakek waktu masih muda. lagu yang ia nyanyikan juga cukup berarti karena lagu tersebut menyimpan kenangan bersama dengan sang nenek, dan anak-anak mereka yang masih polos dan baik hati. Waktu di mana mereka masih hidup sederhana tapi harmonis dan bahagia dalam satu atap.
Usai wanita itu bernyanyi, lampu kembali menyala seperti semula.
*Jenna?*batin Ziven saat melihat wanita tersebut dengan jelas. Bahwa yang tadi bernyanyi dan memainkan piano ialah Jenna.
Sang kakek yang flashback kembali ke jaman dulu, karena lagu yang dinyanyikan oleh Jenna, langsung berdiri dan bertepuk tangan merasa sangat puas akan pertunjukan dari Jenna.
"bagaimana bisa anak ini mengetahui lagu tersebut"gumam Arya menatap tajam ke arah Jenna yang berjalan menghampiri mereka. Begitu juga dengan yang lain, terkecuali sang kakek yang tersenyum bahagia.
"Selamat ulang tahun kakek, maaf jika hadiahku hanya sebuah lagu, aku tidak tau hadiah apa yang kamu sukai sedangkan kamu sudah memiliki segalanya, oh iya, kakek ku juga memberikan hadiah ini untukmu, ia meminta maaf tidak bisa datang karena hal yang tidak bisa ia tinggalkan"ujar Jenna dihadapan kakek.
mendengar itu kakek hanya bisa mengangguk tersenyum dan mengatakan "Terima kasih cucu menantu, ini saja sangat berarti untukku"
"waahh... Kakak ini sangat terlihat cantik... Dan modis. Kak! Perkenalkan namaku Rayya, aku juga suka main musik piano tapi tidak sebagus kakak"seru anak perempuan tadi.
"Rayya jangan berbicara dengan orang asing!"Sentak ayahnya, Teo.
"Apa yang kamu maksud orang asing Teo? Dia ini juga cucuku"sentak sang kakek.
"cih! istri yang di abaikan oleh suami dan berselingkuh dengan pria lain bagaimana bisa menjadi keluarga kita yang terhormat ini"Ketus bibi Viora.
"waah kakak memang hebat. Di acuhkan oleh kakakku tidak sedih dan malah bisa bermain di belakangnya"ucap Rayya lagi memuji atau menghina itu dipikirkan Jenna.
"diamlah Rayya, aku tidak ingin lagi mendengar kamu berbicara, karena kita sudah berkumpul semua, mari kita makan saja"pungkas Ziven sedikit tidak suka dengan ucapan Rayya.
"haha baiklah-baiklah, ayo semua makan dengan baik. kita harus pulang dengan perut kenyang malam ini"ucap sang kakek, mengakhiri pertengkaran tersebut.
...****************...
...Bersambung...
😍😘