Roxana, sudah 8 kali dia mati dan ini adalah kehidupannya yang ke-9.
Setiap hidupnya dia pasti merasuki tubuh seorang wanita dengan berbagai posisi dan karakter. Tapi nahasnya setiap usianya mencapai 25 tahun pasti dia mati.
Pada kehidupannya kali ini pun sama, tapi kali ini dia hidup di tubuh seorang ibu yang sangat ditakuti. Bukan karena wajahnya tapi perangai dan sikapnya.
Akankan ia lagi-lagi harus mati saat usianya mencapai 25 tahun?
Atau dia akan menggunakan semua kemampuan yang pernah ia miliki untuk bisa bertahan hidup lama kali ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reyarui, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Istri Duke Utara 05
Selepas dari ruangan kerja Leoric dan pembicaraan mereka, Roxane akhirnya benar-benar diberi otoritas sebagai seorang Grand Duchess. Itu berarti dia memiliki wewenang terhadap semua yang ada di dalam kastel ini.
Namun, bukan itu yang membuat Roxane kepikiran tapi ungkapan cinta yang diutarakan oleh Leoric. Dalam ingatan yang di dapat, Roxane tidak pernah mendapat kasih sayang dari Leoric. Dan jika memang benar Leoric mencintainya, mengapa pria itu membawa Melanie ke kastel untuk dijadikan selir.
" Sonya, bagaimana selama ini perlakuan Leoric terhadapku?"
" Eh, Grand Duchess tertarik akan hal itu? selama ini Anda tidak pernah suka jika membahas tentang Paduka Grand Duke. Bahkan Anda selalu mengabaikannya."
Roxane mengerutkan alisnya mendengar ucapan Sonya. Ia memiliki dugaan, apakah mungkin selama ini Roxane salah paham terhadap Leoric.
" Coba ceritakan, aku sekarang ingin mendengarnya."
" Ehmm, baik Nyonya. Paduka Grand Duke memanglah pria yang dingin, tapi sebenarnya beliau sangat baik dan perhatian. Beliau selalu bertanya apakah Anda merasa hangat atau tidak di kamar, apakah Anda menyukai makanannya atau tidak. Beliau juga menanyakan apakah pakaian yang Anda kenakan nyaman atau tidak. Tidak jarang beliau akan meminta seseorang untuk membeli barang atau makanan dari selatan agar rasa rindu Anda terhadap tanah kelahiran bisa terpuaskan. Perhatian beliau semakin besar ketika Anda mengandung, Beliau ... "
Sonya menceritakan semua yang leroic lakukan untuk Roxane. Dan yang membuat Roxane terkejut adalah Leoric menangis ketika Roxane melahirkan. Bahkan jika boleh memilih antara anak dan ibunya, kala itu Leroic memilih Roxane yang selamat.
hal tersebut membuat Roxane amat sangat terkejut. Rupanya ungkapan cinta yang diutarakan oleh Leoric bukanlah omong kosong semata.
" Jadi, mengapa kau bersikap begini hah? Bahkan kau menjadi seorang ibu yang menakutkan bagi darah daging mu sendiri?" ucap Roxane sambil mengusap wajahnya kasar.
" Ada apa Paduka, apa saya membuat kesalahan?" Sonya terlihat khawatir dengan situasi yang ia lihat saat ini. Nyonya nya itu tampak frustasi.
" Tidak Sonya, tidak apa-apa. Sekarang aku ingin tanya, apa yang sudah aku lakukan selama ini terhadap suami dan putriku. Jangan takut untuk menjawab, katakan semuanya. Aku tidak akan marah."
Meskipun Sonya sedikit heran dan juga takut, tapi pada akhirnya dia mengutarakan semua nya. bagaimana Roxane menolak Leoric, bagaimana Roxane yang sellau membentak Lili ketika bocah itu memanggil ibu. Semua hal yang pernah Roxane lakukan terhadap Leoric dan Lili diceritakan secara gamblang oleh Sonya.
Dan yang paling mengejutkan adalah ketika Sonya mengatakan bahwa Roxane tidak mau disentuh oleh Lili. Dan dia akan melayangkan pandangan mematikan ketika LIli memanggilnya ibu.
Apa yang dikatakan Sonya itu sesuai dengan apa yang Lili katakan. Seketika Roxane merasa menjadi wanita dan ibu yang paling buruk. Dan hebatnya, Leoric tidak pernah menyalahkan Roxane. Pria itu memilih diam dan membiarkan Roxane melakukan apa yang ia inginkan.
" Haah, pantas saja aku akan mati setelah berulang tahun yang ke-25. Rupanya memang sebegitu buruknya sikap wanita ini. Mungkin Leoric akan membunuhku dengan pedangnya sendiri karena sudah tidak tahan dengan sikap wanita ini. Mengapa juga aku yang harus merasakan kematiannya. Hahaha, apakah aku ini adalah wadah untuk dieksekusi. Sialan, kali ini aku tidak akan tinggal diam."
Sonya yang mendengar Roxane bicara sendiri hanya menatap dengan penuh keheranan. tapi dia tidak berani berpendapat apapun. Dia takut jika Roxane kalap dan melempar barang ke arahnya seperti sebelum-sebelumnya.
" Apa kau juga takut padaku, Sonya?" tanya Roxane. Dia bisa melihat ekspresi takut dalam wajah dayangnya itu.
" Maaf paduka, saya ~"
" Katakan saja, aku akan mendengarnya."
" Saya memang takut, saya takut jika Paduka tidak senang maka Anda akan melempar barang ke arah saya."
Mata Roxane membulat sempurna mendengar ucapan Sonya. Dan dayang itu seketika menunduk karena benar-benar merasa takut. Roxane langsung membuang nafasnya kasar. Rupanya wanita ini sungguh buruk, tapi dia penasaran apa yang membuat wanita ini seperti itu. padahal perlakuan Leoric dan seisi kastel Albrus ini baik terhadapnya.
" Haa, maafkan aku Sonya. Pasti aku cukup menderita. baiklah sekarang keluarlah, aku ingin istirahat sebentar. terimakasih sudah menceritakan banyak hal yang ingin ku ketahui, walaupun aku yakin itu belum semua."
" Sama-sama Paduka, kalau begitu saya pamit undur diri."
Setelah Sonya keluar dari kamarnya, kini Roxane berdiri di depan jendela. ia mengeratkan mantel tangannya yang saling bertaut di depan dada. Hamparan salju menjadi pemandangan yang cantik. Meskipun hawa dingin menusuk hingga ke tulang tapi Roxane mampu menahannya. Hidup di cuaca dingin seperti ini tenu bukan hal yang baru baginya. Kehidupan kali ini dia beruntung karena tinggal di tempat yang nyaman dan hangat.
Berbeda dengan kehidupannya yang ke-6, ia yang lahir sebagai gelandangan harus berjibaku dengan cuaca dingin tanpa tempa tinggal. Tidak jarang tubuhnya membeku di jalanan. Beruntung ada orang yang memungutnya, namun itu juga tidak berakhir dengan baik karena pada akhirnya ia dijadikan seroang pembunuh bayaran.
Jika boleh dikatakan, mungkin kehidupannya kali ini adalah yang paling nyaman. Ia terbangun di tubuh seorang Grand Duchess. Namun rupanya banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan. Dan salah satunya adalah membina hubungan baik dengan sang putri. Lilian Albrus Carrington, hasil pernikahan wanita ini dengan Leoric. Ia harus mengubah image dari seroang ibu yang menakutkan menjadi ibu yang penuh kasih.
" Haah, padahal tidak lama lagi aku akan mati. Sebenarnya aku enggan sekali berbuat banyak begini. tapi melihat Lili dan Leoric aku kok malah menjadi merasa bersalah. Padahal bukan aku yang melakukan. Setidaknya ayo membuat Lili merasakan kasih sayang seorang ibu sebelum ibunya mati dalam waktu beberapa bulan lagi."
Nampaknya Roxane sudah bertekad, ia akan melakukan banyak hal lagi sebelum mati. Rupanya kebiasaan dia yang super sibuk di banyak kehidupan sebelumnya tidak bisa ia tinggalkan. Padahal ketika terbangun di tubuh ini yang berarti adal awal dari kehidupannya yang ke-9, ia bertekad akan hidup sesuka hati. Tapi siapa sangka dirinya malah menjadi seorang ibu yang menakutkan. Ini kali pertama dia menjadi ibu. Pernah menjadi anak yang dicampakkan membuat Roxane berpikir untuk membuat Lili tidak merasakan hal tersebut.
TBC
.