Ervan Abraham merupakan seorang pemuda tampan dan kaya raya. sekaligus pemimpin tertinggi The Jokers Warrior, sebuah geng yang ia dirikan sejak lama. beranggotakan puluhan pemuda yang selalu setia mengikutinya.
Bukan hanya itu saja, sedangkan kedudukan kedua orang tuanya menempati posisi pertama sebagai orang terkaya no 1 di tempat tinggalnya.
Pada suatu hari tanpa disengaja.. Ervan dipertemukan dengan seorang gadis cantik penjual kue keliling. namun siapa sangka? sejak pertemuan tanpa disengaja itu lah Ervan memliki rasa suka terhadap gadis itu, dari rasa turun ke hati, puing-puing cinta seolah tumbuh secara perlahan tertanam di hatinya. bertemu tanpa disengaja mencintai secara tiba-tiba.
Akan tetapi siapa sangka? gadis itu justru memiliki perasaan yang sama, ia juga menyukai Ervan dalam diam. akan kah cinta mereka dapat bersatu?? bagaimana kah kisah selanjutnya? cuss langsung simak sampai akhir 😉😉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artandapermana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5. Keseharian Novi
"Apa salahnya mengagumi, orang gua cuma muji doang. emang gak boleh! " (ucap Ervan)
"Muji apa muji? hemm?? Bima tersenyum miring menggoda Ervan.
"Halah. palingan lu suka sama dia, jujur aja ngapa sih, udah lah Van, sikat aja kalau lu memang beneran suka sama tuh cewek, gue rasa nih ya, lu tuh cocok banget sama dia, iya gak Bim?" ucap Riko melihat ke arah Bima sambil menaik turunkan alis sebelah.
"Yap, bener banget, cocok banget lu kalau bersanding sama dia, tuh cewek cantik banget, dan lu ganteng, serasi banget deh pokonya. si cantik milik si tampan, hahaha.." ucap Bima membenarkan perkataan Riko sambil tertawa.
Mereka berdua tiada habisnya terus terusan menggoda sang ketua. dimana hal itu mampu membuat Ervan jadi salah tingkah dan malu akibat ulah mereka.
"Udah deh. hadehh.. makin ngelantur aja kalian," Ervan berdiri dari duduknya dengan memalingkan muka dan beranjak kedalam, lebih memilih meninggal mereka dari pada harus mendengarkan perkataan mereka yang semakin membuatnya tambah malu.
"Yah. mau di dukungan malah pergi." ucap Riko pelan sambil tertawa kecil.
"Gua rasa si Ervan memang suka deh Rik smaa tuh cewek." ucap Bima pada Riko.
"Iya Bim.. gue rasa juga gitu, ketara banget dari keliatannya, moga aja Ervan pacaran sama cewek itu, kalau mereka jadian kan enak, untung kita, traktiran.. iya gak?"ucap Riko sambil menaik turunkan alisnya.
Ia berfikir jika Ervan dan Novi resmi jadian, bisa saja hal itu menguntungkan bagi mereka, bisa saja Ervan akan mentraktir mereka bahkan seluruh anggota The Jokers Warrior juga sebagai perayaan di hari jadinya.
"Iya, hahaha..." ucap Bima sambil tertawa, disusul dengan Riko yang juga ikut tertawa.
°°°°
Keesokan harinya.. tepatnya di hari senin pagi. terlihat saat ini Ervan sedang berada di perjalanan mengendarai motor ninjanya menuju ke sekolah. pada saat itu juga Ervan mengendarai motornya dengan kecepatan sedang, karna jarak antara rumah dengan sekolahan nya tidak lah terlalu jauh, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit saja dari rumah.
Setelah menempuh perjalanan sekitar 15 menit lamanya.. tak terasa kini tiba lah Ervan di sekolah mewah SMA Mifis Petra dimana rata rata murid yang bersekolah di sana kebanyakan anak orang kaya.
"Van! Ervannn.. tunggu!!
Di tengah asyiknya berjalan.. terlihat ada seorang gadis yang meneriaki Ervan dari arah belakang, gadis itu nampak berlari kecil menyusul Ervan.
"Hay Van, pagii. bareng ya gua juga mau ke kelas," kata gadis itu sambil tersenyum simpul serta menggandeng tangan Ervan layaknya pacar.
"Apaan sih Nel, lepasin!" Ervan mencampakkan tangan gadis itu karna risih dengannya.
"Ih kamu kok gitu sih, sebel deh." gadis itu cemberut dengan centilnya seolah manja bersikap seperti anak kecil, karna kesal dengan perlakuan Ervan yang selalu cuek.
Nelly, nama gadis itu. dia merupakan salah satu dari sekian banyaknya wanita yang menyukai Ervan, bahkan tergila-gila sangat terobsesi menyukai Ervan. ya, Ervan memang lah banyak di gemari oleh para seluruh siswi disana, tak banyak dari mereka yang menyukai Ervan berharap bisa menjadikan nya pacar, ketampanan fisiknya yang sangat sempurna, di tambah lagi kedudukan kedua orang tua Ervan menempati puncak teratas sebagai orang terkaya no 1 di kota tinggalnya. wajar, jika banyak perempuan yang sangat menyukai Ervan termaksud Nelly.
"Kamu baru datang ya? Nelly coba mengajaknya Ervan berbicara.
"Lu gak ada kerjaan lain ya selain gangguin orang, ribet banget hidup lu!" sergah Ervan dengan judes.kemudian Ervan kembali melangkah meninggalkan gadis itu tanpa memperdulikan nya.
"Ihh, kok malah pergi sih." cetus Novi kesal, lalu ia berjalan menyusul Ervan.
"Eh Van, nanti ke kantin bareng yuk?" ucap Nelly dengan genitnya, kembali menggandeng tangan Ervan.
"Apaan sih lu, lepasin!" Ervan terlihat kesal. lagi lagi ia kembali mencampakkan tangan Nelly yang memegang tangannya. sifatnya menunjukan bahwa ia tidak suka dengan perlakuan Nelly barusan.
"Ogah.. lu ke kantin aja sendiri, ngapain ngajak-ngajak gue," cetus Ervan judes, sambil memutar bola matanya malas.
"Kamu kok gitu sih, padahal aku kan.. pengen banget makan berdua sama kamu," (ucap Nelly)
"Mau kan? ya, yaa?? Nelly berusaha merayu Ervan dengan centilnya, hingga Ervan yang melihatnya merasa jijik.
"Ogah.." kata Ervan malas. ia kembali beranjak menuju ke kelasnya. Nelly hanya diam, kali ini ia tidak mengejar Ervan lagi.
"Gue kan akan nyerah begitu saja, liat aja! suatu saat gue bakalan bisa memiliki mu Ervan." ucap Nelly pelan sambil menatap kepergian Ervan yang semakin lama semakin jauh.
Dirinya sangat yakin jika suatu saat nanti Ervan akan menjadi miliknya, keliatannya gadis itu tak menyerah begitu saja dan tetap berusaha mendekati Ervan meskipun Ervan selalu bersikap cuek kepadanya.
Ya, selama ini Nelly memang lah selalu mendekati Ervan, akan tetapi daru dulu hingga sekarang nyatanya ia tidak pernah berhasil menaklukkan hati Ervan, padahal jika dilihat dari segi fisik ataupun kedudukan, Nelly terbilang sempurna, memiliki wajah yang cantik dan tubuh yang ideal bak model, serta kedua orang tuanya pun kaya raya, namun tetap saja jika di bandingkan dengan kedua orang tua Ervan masih jauh berbeda.
*****
Di lain tempat. sedangkan dirumah.. Novi sedang sibuk mempersiapkan barang dagangnya, mulai mengemas kue kue yang sudah jadi, dan menatannya ke dalam satu wadah khusus, serta mempersiapkan barang barang yang ia perlukan nantinya, Novi melakukannya tidak lah sendiri melainkan di bantu dengan ibunya.
Setelah semuanya selesai. Novi membawa wadah khusus itu yang berisikan kue dagangan nya, dan meletakkan nya di boncengan belakang motornya. lalu Novi kembali masukan kedalam untuk berpamitan pada ibunya sebelum berangkat berjualan.
"Bu.. Novi berangkat dulu ya bu." ucap Novi berpamitan pada ibunya yang tengah berada di dapur.
"Iya nak.. hati hati, ibu do'ain semoga semuanya lancar," (ucap bu Lusi)
"Iya bu, amin.. yaudah ya bu, Novi berangkat dulu, asalamualaikum." ucap Novi lagi sambil mencium tangan ibunya takzim.
"Iya nak, waalaikumsalam." jawab bu Lusi.
Setelah berpamitan pada ibunya, Novi pun beranjak keluar menuju motornya tuk mulai berangkat berjualan. Beberapa saat kemudian.. Novi berhenti sesampainya di bawah gapura besar, Novi menepikan motornya dan memarkirkan nya disana, ia memutuskan untuk berjualan di tempat itu.
"Disini enak nih kayaknya, lumayan lah." Novi memandangi ke sekitarnya sambil mempersiapkan barang dagangannya. menurutnya tempat itu sangat cocok dan strategis, untuk dijadikan tempat berjualan, apa lagi pengendara jalan disana cukup ramai, hal itu justru sangat memungkinkan bagi Novi.
Setelah selesai mempersiapkan kue dagangannya, Novi pun duduk di atas trotoar yang ada di belakang motornya sambil menunggu pembeli.