Seorang gadis yang selalu di bedakan dengan kedua kakak nya , baik dari segi perhatian dan semua fasilitas . Dia tidak pernah dianggap oleh kedua orang tua nya . Entah kenapa dia di perlakukan berbeda .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebaikan bu Susi
Setiap harinya di rumah Aya tidak pernah absen dari kemarahan sang ibu dan kakak perempuan nya. Padahal Aya sudah berusaha semaksimal mungkin. Ingin rasanya dia menyusul kakek dan paman nya ke Batam , tetapi Aya tidak punya alamatnya.
Setiap kali sang Kakek dan paman nya menghubungi ayah nya untuk mencari Aya , ayahnya selalu bilang bahwa Aya tidak ada dirumah . Padahal Aya ada di depan nya .
"Apa mereka kira aku ini setan kali ya, Segede gini di bilang ngga ada"batin Aya
Aya memilih melanjutkan pekerjaan nya , Kalau terlalu lama belum selesai Pasti ibunya akan marah- marah lagi. Sekarang sang ibu masih menjaga toko di depan rumah dan sebentar lagi sang ayah juga akan pergi untuk ke toko mereka yang ada di kota dekat sekolah kedua kakaknya.
Hari ini hari libur jadi kedua kakaknya masih berada dalam kamar masing-masing . Ibu nya sibuk di toko depan rumah mereka dan ayahnya baru saja pergi. Tetapi sebelum pergi sang ayah menyelipkan uang seratus ribu untuk Aya dan berpesan jangan sampai ibu tahu .
" Tumben ,ayah ngasih uang . Terimakasih yah semoga saja ayah bisa sayang ke Aya seperti ayah sayang ke Kak Feby dan Kak fadly" ucap kania yang lagi lagi hanya dalam hati.
Dia sangat jarang bicara dirumah ,karena memang tidak ada yang mengajak nya bicara kecuali ada perlu untuk menyuruhnya melakukan ini dan itu . Hari ini Aya akan pergi ke rumah Kakeknya untuk bersih- bersih karena orang yang dulu mengontrak di rumah itu sudah pindah.
Aya berjalan menuju rumah kakek nya yang rak begitu jauh dari rumah ayahnya. Sesekali dia bersenandung untuk mengusir sepi . Tiba tiba ada motor berhenti di sebelahnya ,Aya kaget dan hampir saja oleng . Ternyata itu Bu Susi ,gurunya yang baru saja pulang berbelanja di pasar. Rumah bu Susi memang dekat dengan rumah kakek Aya ,itu sebabnya bu Susi sedikit tahu tentang keluarga Aya . Walaupun ibu Susi bukan asli warga desa sini .
Bu Susi disini ikut suami nya ,yang asli dari desa sini . Suami bu Susi seorang aparat negara di daerah Aya.
" Aya ,mau kemana?" tanya bu Susi.
"mau kerumah kakek bu, mau bersih-bersih" jawab Aya.
"Bareng ibu saja yuk, biar nggak capek jalan" kata bu Susi.
setelah selesai membersihkan rumah Kakeknya Aya ingin pergi ke makam sang nenek . Untuk berziarah dan berkeluh kesah pada nenek nya.
" Nek ,Aya datang buat jenguk nenek . Nenek apa kabar , pasti disana tenang banget ya nek ?. Aya kangen nek .Aya mau cerita sama nenek kenapa ibu sepertinya benci banget sama Aya ya nek? Apa Aya bukan anak Ayah dan ibu?. Aya kangen sama Kakek ,tapi kalau kakek telfon ,ayah selalu bilang Aya tidak ada . Padahal Aya di depan nya nek...... Nenek , Aya ikut nenek aja gimana? Boleh ya nek ya?.
Aya terus berbicara sendri di depan nisan sang nenek . Dia mencurahkan semua keluh kesah nya di makam sang nenek . Aya punya keluarga tapi dia selalu merasa bahwa dia sendiri setelah tinggal bersama orang tua nya.
Dulu pernah ketika Aya masih tinggal bersama nenek dan kakeknya. Ayah dan ibu serta kedua kakaknya akan pergi liburan , Aya merengek ingin ikut tapi malah di marahi habis- habisan oleh sang ibu . sejak kejadian itu dia tidak pernah merengek jika orang tua nya pergi atau meminta apapun pada orang tua nya sendiri .
semangat double update