Terlahir dengan kekuatan istimewa, akankah membuat hidup Angela jadi lebih bahagia? atau penuh dengan rintangan.
Mampukah Angela mengendalikan kekuatannya? ataukah kekuatan itu akan menghancurkan dirinya?
Ikuti terus kisah Angela hingga akhir ya ^^
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Kau bilang Arayan jatuh dari lantai 7, tapi dia terlihat baik-baik saja." ucap Harun ayahnya Arayan dengan dahi yang mengkerut.
Logikanya orang yang terjatuh dari lantai 7 sebuah gedung, akan mengalami luka yang cukup parah. Bahkan sampai meninggal dunia. Tapi Arayan terlihat baik-baik saja sekarang.
"Kau sedang mengerjai aku ya?" tanya Harun sembari menatap tajam ke arah Miriam. Bukannya Harun tidak senang melihat sang putra dalam keadaan baik-baik saja, ia hanya masih shock dan merasa dikerjai saja. Pasalnya Harun sampai rela menyewa privat jett hanya agar bisa datang ke ibu kota dengan segera, demi bisa melihat keadaan sang putra.
"Aku tidak tahu tuan, tadi kondisi Arayan sangat..." Miriam sampai tak bisa berkata-kata.
Wanita cantik itu melihat sendiri saat Arayan terjatuh dari lantai 7 proyek pembangunan gedung yang sedang di tinjaunya. Kondisi pria itu terlihat sangat memprihatinkan, bahkan hampir meregang nyawa. Apa yang terjadi pada Arayan sekarang seperti sebuah keajaiban.
Tapi hanya Miriam dan Harun saja yang terheran-heran melihat kondisi Arayan saat ini. Sedangkan para dokter dan perawat di rumah sakit Medistra tidak terkejut sama sekali, karna ini bukan kali pertama Angela menyelamatkan nyawa pasiennya yang sudah dalam keadaan kritis.
Berkat kemampuannya itu, Angela sampai mendapat julukan dokter ajaib dari para keluarga pasien, dan para perawat, serta dokter yang bekerja di rumah sakit Medistra.
"Abi ini kenapa sih? Apa Abi tidak suka melihat aku baik-baik saja?" cicit Arayan dengan bibir yang mencebik. Bukannya senang melihat dirinya dalam keadaan baik-baik saja, sang ayah malah mengharapkan dirinya dalam keadaan kritis.
"Bukan begitu nak, tentu saja Abi sangat senang melihatmu dalam keadaan baik-baik saja. Abbi hanya masih shock, karna Miriam bilang kau tidak mungkin bisa bertahan lama." Harun mengulangi apa yang dikatakan sekretaris sang putra dalam sambungan telepon beberapa jam yang lalu.
"Sudahlah tuan, lebih baik kita bersyukur karna kondisi tuan Arayan baik-baik saja." Dokter Mirna menjadi penengah di antara perdebatan ayah dan anak itu.
"Ini semua berkat Dokter Angela. Dia adalah dokter terbaik di rumah sakit kami." dokter Miriam menunjuk ke arah Dokter Angela yang sedari tadi hanya diam di sudut ruangan.
Angela masih mencoba mencerna apa yang sebenarnya terjadi pada Arayan sekarang. Kenapa pria itu tidak mengingatnya sama sekali? Apa pria di hadapannya itu bukanlah Arayannya?
"Terima kasih karna telah menyelamatkan nyawa putraku dokter Angela." ucap Harun sembari mengulurkan tangannya ke arah dokter cantik itu.
"Sama-sama tuan, ini sudah menjadi kewajibanku." balas Angela sembari menyambut uluran tangan pria paruh baya itu.
***
***
Beberapa hari kemudian.
Tak ingin menerka-nerka sesuatu yang tidak pasti. Angela sampai meminta bantuan pada seorang detektif terbaik di negara ini yang juga adalah sahabat Angela, untuk mencari tahu siapa Arayan yang sebenarnya.
Dan hari ini Angela akan menerima hasil penyelidikan tentang Arayan dari detektif Arnold. Karna itulah mereka membuat janji bertemu di sebuah caffe yang letaknya dekat dengan rumah sakit Medistra.
"Jadi nama pria ini Muhammad Arayan, dia adalah cucu dari seorang ulama ternama sekaligus pendiri pondok pesantren terbesar di negara ini." Gumam Angela sembari membaca hasil penyelidikan detektif Arnold dengan intens. Bahkan tanggal lahir dan alamat rumah Arayan saja, berhasil detektif Arnold dapatkan.
"Ya, tapi Arayan dan keluarganya sama sekali tidak tertarik sedikitpun untuk terlibat dalam kepengurusan pesantren. Tuan Harun lebih tertarik untuk menjadi seorang pengusaha, sedangkan tuan Arayan berprofesi sebagai Arsitek sejak beberapa tahun terakhir ini. Sedangkan adik tuan Arayan masih remaja. Jadi kepengurusan pesantren saat ini ada dalam pengawasan pria ini." ucap Arnold panjang lebar sembari menunjukan foto seorang pria paruh baya beserta anak dan istrinya.
"Nama pria ini adalah Adryan Pratama. Beliau adalah suami dari adik kandung tuan Harun, yang bernama nyonya Mariam. Sedangkan gadis remaja ini namanya adalah Alena putri mereka." beritahu Arnold lagi sembari meletakan jarinya tepat di atas wajah seorang gadis cantik yang berdiri diantara kedua orang tuanya.
"Ish, itu tidak penting. Aku hanya ingin tahu tentang Arayan saja." Hardik Angela sembari menepis foto pemberian Arnold dengan kasar, membuat foto tersebut terjatuh tepat di pangkuan Angela.
"Inikan Alena?" pekik Angela dengan mata membelalak tajam. Angela begitu terkejut saat melihat foto seorang gadis remaja yang sangat Angela kenali. Alena adalah putri sambung dari uncle Arjuna, adik kandung dari mama Emily.
"Jadi Alena dan Arayan adalah saudara sepupu?' Angela memastikan.
"Benar Angela, karna itulah aku menunjukan foto ini kepadamu." balas Arnold dengan wajah datarnya. Sedikit banyak Arnold sudah mengenal anggota keluarga Angela, karna Angela dan Arnold sudah berteman sejak mereka duduk di bangku kuliah.
"Baiklah, aku tahu apa yang harus aku lakukan sekarang." ujar gadis cantik itu dengan senyumnya yang mengembang.
Bersambung.