seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
para ksatria.
Di desa yang telah terbakar para ksatria Angran telah mengamankannya. Seorang pria dengan armor lengkap dan mencolok datang berkuda dengan seorang pria bertudung hitam dengan tongkat sihir di punggungnya menunggangi kuda pula.
Salah satu ksatria yang berjalan menghampirinya, namun armornya kotor. Ia kelihatanya berusaha membersihkannya tetapi masih ada lumpur yang menempep pada armornya.
Ia memberi hormat dengan tegas. "Sir Gail ! Investigasi telah di lakukan. Seperti yang penduduk desa katakan mereka di serang oleh ksatria dari negeri Forlass"
Gail mengangguk. Suaranya berat dan tegas. "baiklah, sebelum engkau melanjutkan laporannya... Kenapa armormu kotor begitu ? Di mana rasa tanggung jawab dan disiplin mu ?"
ksatria itu mengangguk "maaf sir Gail ! S-saya bisa jelaskan !"
"lanjutkan..."
"sesampainya di sini aku melakukan investigasi di sekitar desa... Lalu saya menemukan mayat mayat ksatria Forlass... Aku berjapan lebih jauh dan menemukan lima hell hound sedang memakan mayat ksatria-ksatria Forlass"
Penyihir di sisi Gail mengangkat alisnya terkejut. Namun cerita pria itu belum selesai. "para hell hound itu melihatku san mulai mengejarku. Secara logis, mustahil bagi saya menghadapi lima hell hound sekaligus... Maka saya berlari dan... Saya tersandung jatuh ke kolam lumpur" ucapnya dengan rasa malu.
"saya kira hidup saya berakhir di situ... Namun para hell hound berubah menjadi debu biru dan debu-debu itu terbang ke satu arah yang sama..."
Penyihir di sisi gail melangkah maju dengan kudanya. "apa itu benar apa yang engkau katakan, engkau bertemu dengan sekelompok hell hound ? Lalu mereka menghilang menjadi debu biru ?"
Sang ksatria itu mengangguk dengan percaya diri. "iya yang tuan Astra... Kami bahkan menemukan salah satu dari mayat dari hell hounds dan mayat para ksatria Forlass"
"tunjukkan jalannya" Astra dengan sigap.
Setelah sampai di sana mayat-mayat ksatria Forlass di jajarkan, setidaknya yang utuh sisanya tidak lagi berbentuk karena hell hounds. Namun Astra tidak peduli dengab mayat ksatria itu ia hanya ingin melihat mayat hell hounds.
Di situ berbaring seekor anjing dengan tubuh yang membusuk, tulangnya terlihat dari luka bekas pembusukan. Terdapat bekas bekas luka sayatan di tubuhnya walau begitu tidak satu pun cukup dalam untuk membunuh makhluk itu. Otot hell hounds itu besar dan kuat, kulitnya layaknya sisik ular hanya saja lebih keras dan padat.
Astra menganalisisnya dan menyentuh beberapa bagian tubuhnya. "hell hounds ini mati karena umurnya di alam kita telah habis... Ia mati membusuk... Bukan karena di serang"
Gail dari belakang menepuk pundak Astra. "Kita semua tahu Hell hound tidak akan berhenti menyerang walau jantung mereka tidak ada di tempatnya lagi... Tidak mungkin ksatria Forlass membunuh mereka"
Astra mengangguk. "aku tahu... Tapi... Jika benar yang di katakan ksatria tadi kelompok hell hounds berubah menjadi abu biru... Artinya mereka di panggil oleh pemilik mereka..."
Gail terlihat kaget "pemilik ? Makhluk segila hell hound dapat di kendalikan ?"
"siapapun yang melakukannya pasti bukan manusia... Sia pasti seorang lich atau pengguna mantra memperpanjang umur terlarang lainnya... Pikiran manusia biasa tidak mungkin dapat memahami dan mengendalikan kekuatan dan tubuh makhluk underworld. Siapa pun ia dia adalah ancaman"
Gail terlihat sedikit ragu mendengar spekulasi Astra. "Astra... Aku tahu kamu adalah penyihir bijak dan berbakat dari seluruh penjuruh negeri Angran... Tetapi para warga desa di selamatkan oleh orang ini... Walau ia pengguna mantra terlarang, dia bukan orang jahat..."
Astra terdiam sebentar, berpikir. "... Aku rasa kamu benar... Tetapi tetap saja. Manusia yang hidup lebih dari pada umur mereka yang seharusnya kebanyalan akan menjadi gila... Mungkin ini hanya pola kegilaan orang tersebut..."
Astra melihat kembali ke arah mayat hell hounds itu dan mengerutkan alisnya. "aku tidak mengira ini benar benar hell hounds. Ketika aku mendengar rumornya aku mengira mereka menyalahi fire hound dengan hell hound... Ternyata ini benar benar hell hounds. Gila... Benar benar gila..."
Perhatian Gail kemudian teralihkan oleh mayat ksatria Forlass. Ia melihat luka mayat tersebut dan terkejut bukan main. "Astra ! Lihat kemari sekarang !"
Astra langsung menghampiri Gail dan matanya terbuka lebar melihat 20 ksatria mati dengan luka yang sama. Yaitu lubang di dada mereka, lubang itu ada di tempat dulunya jantung mereka berada.
Astra terlihat terkejut. "luka yang bersih... Ini... Ini holy javelin ! T-tidak mungkin..."
Astra terkejut hingga ia melangkah mundur beberapa langkah karena tidak percaya dengan apa yang ia lihat. "i-itu artinya... Siapapun ini bulan seoeang pengguna sihir terlarang... Kalau mereka memang... Mereka tidak mungkin dapat menggunakan sihir suci... Gail, bisakah kamu menyerahkan kasus ini kepadaku ? Aku ingin tahu siapa orang ini !"
Gail menepuk pundak Astra berusaha menenangkan temannya itu. "Astra tenanglah... Kasus i i di luar kendaliku. Sang raja telah mengirim penyihir kerajaan untuk mengecek ini semua..."
"g-guruku juga akan terlibat ? ...yah... Aku rasa kita butuh semua bantuan yang kita bisa dapatkan..."
Di suatu tempat negeri Forlass. Seorang pria dengan pakaian mewah sedang duduk di meja kerja melihat peta perang yang sedang terjadi saat ini.
Tiba tiba seorang pria tua masuk ke ruang kerjanya tergesa gesa. "jendral ! Aku ingin melapor ketidak adilan dalam perang ini !"
Sang jendral terlihat terkejut, pria tua itu datang berteriak tanpa salam atau apapun tetapi ia mendengarkan. "dan apa ketidak adilan itu ?"
"putraku... Putraku terbunuh dalam perang saat melakukan penjarahan... Dan itu sudah cukup berat untuk hati tuaku ini... Tetapi... Tetapi ! Pihak Angran tidak mau mengembalikan mayatnya ! Ini tidak etis ! Dia itu putraku setidaknya kembalikan mayatnya agar bisa di kuburkan dengan rasa hormat"
Sang jendral kemudian mengangkat sebuah kertas. "yah... Aku juga kenerima laporan yang sama dari beberapa keluarha bangsawan... Jangan khawatir aku akan mengurusnya... Sejauh inj pihak Angran menolak tuduhan mereka yang telah menghabisi para ksatria itu..."
Pria tua itu terlihat marah mukanya memerah karena emosi ysng meluap luap. "kurang ajar ! Aku tahu ini perang di mana orang orang mati tetapi menolak pembunuhan dalam perang adalah tindakan yang kurang ajar !"
sang jendral mengangguk. "aku paham kemarahanmu... Namun tolong kembali dan istirahat san biarkan saya mengurus masalah ini"
Pria tua itu pun pergi dengan marah. Ketika pria tua itu pergi sang jendral menghela nafasnya. Seorang wanita tinggi serba hitam muncul dari bayangan.
"jendral... Sang raja mendapat keluhan dari banyak ksatria tentang mayat anggota keluarga mereka yang tidak di kembalikan oleh pihak Angran... Apa penjelasanmu
Sang jendral langsung berdiri dan memberi hormat. "Assassin reed ! Pihak Angran mengatakan bukan pihak mereka yang membunuh para ksatria itu... Mereka bilang ada seorang penyihir misterius yang melakukannya... S-saya juga sedang mengurus surat peringatan kepada negeri Angran"
Assassin reed mengangguk. "kalau begitu lanjutkan... Aku akan mengawasi bagaimana jalannya situasi ini..."