NovelToon NovelToon
Lima Benih CEO Mandul

Lima Benih CEO Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / CEO / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Kembar / Cerai
Popularitas:129.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: sayonk

(Warning !! Mohon jangan baca loncat-loncat soalnya berpengaruh sama retensi)

Livia Dwicakra menelan pil pahit dalam kehidupannya. Anak yang di kandungnya tidak di akui oleh suaminya dengan mudahnya suaminya menceraikannya dan menikah dengan kekasihnya.

"Ini anak mu Kennet."

"Wanita murahan beraninya kau berbohong pada ku." Kennte mencengkram kedua pipi Livia dengan kasar. Kennet melemparkan sebuah kertas yang menyatakan Kennet pria mandul. "Aku akan menceraikan mu dan menikahi Kalisa."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5

Pernikahan yang di tunggu-tunggu akhirnya terlaksana. Livia menggunakan sebuah gaun berwarna biru. Dia di undang bahkan jika pun tidak di undang, ia akan datang untuk mengantarkan suaminya. Orang gila mana yang mengantarkan suaminya sendiri menikah dan akan menceraikannya. Setidaknya selama sebulan ini ia berusaha diam melihat kemesraan Kalisa dan Kennet. Tak heran setiap harinya Kennet bersama dengan Kalisa, dimana ada Kennet pasti ada Kalisa. Ia berharap Kennet bahagia.

Ia menatap Kennet yang memasukkan cincin di jari manis Kalisa. Beberapa orang pun bertepuk tangan dan Kalisa memasukkan cincin di jari manis Kennet. Keduanya terlihat bahagia.

Setelah selesai memasangkan cincin itu dan berciuman, Ia pergi meninggalkan ruangan itu. Ia menatap langit yang begitu cerah. Selama di dalam ruangan yang menyesakkan itu, ia selalu menahan air matanya. Ia mengusap air matanya sambil mengamati suasana yang hangat.

"Selamat tinggal Kennet."

Setelah acara selesai, Kennet melihat beberapa orang. Ia mencari keberadaan Livia dan sama sekali tidak melihatnya. Padahal ia menyuruh Livia untuk menyaksikan pernikahannya sampai selesai.

"Kemana dia? Aku menyuruhnya untuk hadir." Gumam Kennet.

Kalisa melihat kegelisahan di wajah Kennet. "Sayang kau mencari siapa?" tanya Kalisa.

"Mencari Livia." Jawab Kennet. Ia gelisah, ia menghubungi beberapa pengawalnya dan menanyakan keberadaan Livia.

Kalisa tidak suka, ia meraih lengan Kennet. "Sayang."

Kennet memberi kode dengan tangan kirinya agar membuat Kalisa berhenti mengganggu pembicaraannya. Ia meninggalkan Kalisa dan menuju ke terasa depan.

"Nyonya muda sudah pulang tuan." Jawab pria di seberang sana.

"Oh baiklah." Kennet menutup ponselnya. Ia pun masuk ke dalam ruangan karena merasa tidak enak meninggalkan Kalisa dan tamu yang terlalu lama.

...

Kalisa menatap Kennet yang fokus dengan ponselnya. Tidak ada satu pun panggilan dari Livia. Ia merasa gelisah, ia harap wanita itu baik-baik saja.

"Kennet jangan memikirkan Livia, aku cemburu." Tutur Kalisa. Seorang istri kedua atau lebih tepatnya yang akan segera menjadi istri pertama pasti akan cemburu ketika suaminya memikirkan wanita lain. "Kennet bagaimana kalau kita menginap di hotel saja?"

Kennet tak berselera menginap di luar. Ia ingin segera kembali ke mansion. "Tidak, aku ingin di rumah saja."

Kennet masuk ke dalam mansion. Dia menuju ke kamar Livia dan kemudian membuka ruangannya. "Livia." Tidak ada sahutan, ia melangkah masuk dan menemukan sebuah kertas di atas kasur empuk itu.

"Surat perceraian." Ia menatap lekat tanda tangan yang di bubuhkan di kertas itu. Artinya Livia telah menyetujuinya. Tangan Kennet gemetar, Livia pergi dan hanya meninggalkan kertas putih itu.

"Sayang." Kalisa melihat kertas putih itu dan tersenyum. Namun dia mengubah ekspresi wajahnya. "Kemana kak Livia, bagaimana kalau kita mencarinya. Aku takut terjadi sesuatu." Siapa sangka Livia malah melakukannya sendiri tanpa Kennet suruh.

Kalisa menoleh, tanpa sengaja ia melihat sebuah benda kecil, berwarna putih dan pink di atas nakas. Ia perlahan melangkah dan kedua matanya tajam. Sebuah alat tes kehamilan dan di nyatakan positif. Ia menoleh dan menatap punggung Kennet. Pria itu berbicara dengan beberapa pengawalnya untuk mengejar Livia.

"Kennet!" teriak Kalisa. "Kennet lihat ini." Ia terlihat panik sambil memperlihatkan benda di tangannya. "Ini tes kehamilan, apa jangan-jangan kak Livia hamil? Tapi .. Kau tidak bisa ..."

Kennet menjatuhkan kertas putih di tangannya. Ia melihat benda kecil itu dan membantingkannya ke lantai. Tubuhnya seakan mengeluarkan sihir hitam, bahkan matanya seakan terlihat merah. Hatinya meluap-luap terasa panas. Dadanya terasa sesak, terhimpit oleh batu yang tajam. Nafasnya naik turun.

Kalisa menangis tersedu-sedu. "Aku tidak menyangka jika kak Livia mengkhianati mu sampai hamil." Ia tersenyum tipis.

Drt

Kennet menyugar rambutnya dengan kasar. Jadi inilah alasan Livia meminta bercerai dengannya, ternyata wanita itu sudah memiliki yang lain. Ia mendekatkan ponselnya dan mendengarkan suara seseorang.

"Tuan saya sudah menemukan Nyonya .."

"Biarkan saja." Kennet membanting ponselnya. Perbuatan Livia membuat hatinya tercabik-cabik. Salah apa dirinya sampai Livia ingin menceraikannya.

Kalisa mendekat, ia berusaha menenangkan Kennet. "Kennet."

"Diam!" bentak Kennet. Dia menjauh dari Kalisa. Ia merasa dunia runtuh, ia pun bergegas lari keluar dan mengambil kunci mobilnya. Ia melajukan mobilnya dengan kencang. "Arkh! Sialan, aku akan membunuh mu Livia. Jangan sampai kau muncul di hadapan ku lagi."

Ia menghentikan mobilnya di tepi jalan. Menyandarkan dahinya ke stir mobilny itu. Rasanya tidak adil, Livia bahagia bersama dengan selingkuhannya dan membesarkan anaknya. Sedangkan ia, ia tidak bisa.

"Livia, jika aku bertemu dengan mu lagi. Aku akan membunuh mu."

...

Livia menatap seluruh penjuru bandara. Ia menunduk, apa yang ia harapkan. Ia kira Kennet akan mengejarnya dan berlari lalu menanyakan anaknya. Ternyata ia salah, sampai saat ini Kennet tidak pernah mencintainya.

Ia pun melangkah sambil menarik kopernya. Mulai hari ini tidak akan ada yang namanya Kennet di dalam kehidupannya.

Lima Tahun Kemudian.

Seorang wanita sedang memasak nasi goreng. Dia menggunakan sebuah piyama dengan menggunakan celemek. Rambutnya di ikat asal.

"Mam." Sapa seorang anak kecil bernama Caesar. Anak pertama Kennet dan Livia. Anak itu begitu mirip dengan Kennet seakan tak ada gen Livia dalam tubuhnya.

"Sayang dimana adik-adik mu?" tanya Livia. Dia menaruh nasi goreng itu di tengah meja. Ia mengambil piring Caesar.

"Dia berada di atas Mam. Mereka sudah selesai bersiap-siap."

Livia menuju ke lantai atas, dia masuk ke kamar si kembar. Anak-anaknya sudah rapi. Ia bersyukur kelima anaknya tidak rewel, bahkan di saat usianya lima tahun, mereka bisa memakai seragam sendiri walaupun harus ia pantau untuk merapikan.

"Charles, Damian, Khanza, Killian kalian sudah siap?" tanya Livia.

Khanza mencium pipi Livia. Hanya dia yang menjadi anak perempuan. "Iya Mam."

Charles, Damian dan Killian pun keluar, sedangkan Khanza dan Livia berpegangan tangan sambil melangkah.

Livia tersenyum, ia begitu senang melihat ke lima anak-anaknya tumbuh dengan sehat. Sampai saat ini, ia masih saja berbohong bahwa ayah mereka sedang bekerja di luar.

"Mama kapan Papa pulang?" tanya Khanza.

"Mama apa Papa sudah meninggal, bisa saja dia menyebrangi lautan lalu tenggelam." Damian menimpali.

Killian menatap Damian. "Apa kau mau tidak punya Papa?" tanya Killian. Saudaranya itu kalau bicara langsung saja menyakitkan.

Livia tersenyum getir, mungkin saat ini Kalisa dan Kennet sudah memiliki anak. Ia ingat saat Kennet ingin mengadopsi, jika pun dia tau Kennet tidak mandul, pasti mereka juga sudah memiliki anak kandung.

"Sudahlah cukup, kasihan Mama. Dia juga tidak mau berjauhan dengan Papa. Lagi pula, kita sudah ada Mama cukup." Seru Caesar. Sifatnya begitu bijaksana. Bahkan tatapannya yang dingin itu seperti Kenent.

Khanza turun dari kursinya. "Mama jangan sedih, sekalipun Papa tidak ada. Mama, ibu yang baik untuk kami."

Livia tersenyum sambil mengusap air matanya. Ia merasa senang mendengarkan penuturan anak perempuannya itu.

1
Okto Mulya D.
kalau. ibunya Kenneth ada malah terbongkar keburukan mu Kalisa.
yuni ati
Lumayan
yuni ati
Biasa
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
The🐱🐾🦊Symphony🐬
mama nya sama istrinya sama-sama gila
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
bagus pertahankan Caesar
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kasihan belum apa-apa udh gak di akuin sama anak sendiri
Aldiza azahra
q rsa knet balan mrah besar..sukur2 dia g ngakuin ibuy lg...
The🐱🐾🦊Symphony🐬
kata nya benci tapi lihat mantan istri dgn pria lain greget sendiri, ego nya setinggi langit sih
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
itu mg makanan terbaik Kenneth, kemana-mana kalo ada tukang bakso pasti di beli
The🐱🐾🦊Symphony🐬
bagus Caesar
The🐱🐾🦊Symphony🐬
he sampai Alan pun tak selamat
The🐱🐾🦊Symphony🐬
👍👍👍👍
The🐱🐾🦊Symphony🐬
gak sabar si Kenneth kena batunya
The🐱🐾🦊Symphony🐬
ya ampun menjadi kaya juga jadi bisa seenaknya ya Kenneth, bikin geram ini orang
The🐱🐾🦊Symphony🐬
aku suka karya kakak, cocok buat ngisi waktu luang, semangat terus untuk berkarya kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!