NovelToon NovelToon
I'M Glad You'Re Mine

I'M Glad You'Re Mine

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Author menulis cerita ini karena terinspirasi dari sebuah lagu, tentang seseorang yang selalu menunggu cintanya, dan akhirnya bersama.

Pernahkah kalian merasakan dejavu? Perasaan aneh seakan mengalami kejadian yang sama, yang pernah kita alami di masa lalu.
Gita mengalami dejavu, mimpi buruknya yang terus berulang...

"Duarrr..."
Kali ini kulihat mobil hitam yang sama di mimpiku menabrak sisi Nino. Refleks Nino sama seperti di mimpiku, ia refleks memelukku untuk memberikan semacam perlindungan kepadaku.
Sebelum memejamkan mata, aku berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan tolong aku berikan aku kesempatan lagi...".

Full of love,
from author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melewati hari

Saat kami berpamitan dengan keluarga kami di basement, aku dan Nino kembali ke kamar untuk berbicara lebih lanjut mengenai mimpiku.

Terngiang perkataan Nino bahwa ia bersedia melakukan keinginanku karena ia mengenalku, apa maksudnya?.

"Jadi apa rencanamu Git?".

"Apa kamu mempercayai ceritaku?".

"Ya dan tidak. Aku mempercayai pribadimu Git, kamu orang yang berpikir rasional, kamu orang yang akan berpikir dulu sebelum bertindak. Aku mempercayai itu. Dan tidak, karena aku berharap cerita itu bukan kenyataan, bahwa itu hanya firasatmu saja".

"Bolehkah aku membatalkan bulan madu kita No? Tapi aku juga bingung kita harus pergi kemana tanpa sepengetahuan keluarga kita. Atau bolehkah kita memperpanjang masa menginap kita di hotel ini? Aku akan mengganti biaya bulan madu kita dan membayar perpanjangan menginap di hotel ini No".

"Gita, kamu sekarang adalah tanggung jawabku, bagiku saat ini kenyamananmu adalah hal yang terpenting , aku tidak perduli soal uang Gita".

"Sungguh No?", kataku tidak menyangka bahwa sebesar itu Nino mempercayaiku.

"Sebelum kita mengobrol lebih lanjut, aku harus menelepon resepsionis dulu untuk memperpanjang masa menginap kita dan membatalkan penjemputan di Bali dan Sumba, tunggu sebentar ya Git".

Selama Nino melakukan beberapa panggilan telepon aku berpikir, mungkin jika aku berhasil melewati hari ini, maka pengulangan tidak akan terjadi lagi, dan aku akan menjalani hidupku dengan normal dan baik-baik saja. Ya, aku hanya perlu melewati malam ini dan semua akan baik-baik saja, kataku dalam hati meyakinkan diriku sendiri.

"Gita, bagaimana perasaanmu sekarang? Apa yang dapat aku lakukan untukmu lagi Git?".

"Entahlah No, aku juga bingung, pertama kali dalam hidupku, aku merasa kehilangan arah dan tidak tau harus berbuat apa. Mungkin aku akan merasa tenang, jika kita berhasil melewati malam ini dalam keadaan baik-baik saja".

Aku dan Nino sama-sama terdiam, mungkin ia juga masih berusaha meyakinkan dirinya sendiri tentang perkataanku yang terdengar gila ini. Kemudian ia memegang remote TV, mencari cari saluran TV yang menarik, kemudian ada program televisi yang menyiarkan tentang keindahan salah satu kota di Eropa.

"Git, apa kamu ingat terakhir kita jalan jalan bersama itu waktu kamu masih SMU dulu, kita juga berlibur ke Bali saat itu".

Oh tidakkk...kataku dalam hati, jangan perkataan ini lagi, padahal kami berada di kamar hotel, tapi kenapa ia masih mengucapkan kalimat yang sama. Tanpa sadar aku meneteskan air mata.

"Git... ada apa? Apa aku melakukan kesalahan?".

Aku menggelengkan kepalaku, tapi aku hanya bisa menangis, kemudian Nino memelukku. Aku membiarkannya memelukku, aku merasakan kehangatan dalam pelukannya. Lalu Nino berkata pelan,

"Maafkan aku Git".

Aku menggelengkan kepalaku lagi dan tangisanku semakin tidak terbendung, aku membalas pelukannya, berharap ia mengetahui kalau ia tidak salah dan aku berterima kasih atas kehangatannya.

Setelah aku puas menangis, aku melepaskan pelukanku, lalu Nino mengikutiku melepas pelukannya. Kemudian ia mengambilkanku air mineral.

"Minumlah Git, agar kamu lebih tenang".

"Terima kasih No".

Setelah itu kami berdiam diri lagi, mungkin Nino juga bingung bagaimana menghadapi tingkahku yang tidak masuk akal ini.

Langit sudah mulai berubah warna menjadi jingga, tanpa sadar aku telah melewati jam makan siang, tapi aku masih belum merasa lapar.

"Git, kamu harus makan, kamu mau makan apa?".

"Kamu saja yang makan, aku tidak lapar".

"Baiklah... aku akan menelepon resepsionis dulu ya Git".

"Ting tong...".

Kulihat petugas room service membawa masuk beberapa piring makanan dan juga 2 gelas jus jeruk.

"Gigitlah sedikit, aku tidak mau kamu sakit", Nino memberikan piring berisi potongan sandwich ke pangkuanku.

"Terima kasih", kataku pelan.

Kemudian kami makan dalam diam.

Nino juga menyiapkan air hangat di bathtube untukku berendam. Ia berkata, ingin melakukan sesuatu yang bisa membuatku merasa lebih baik. Aku sungguh menghargai pengertian dan usahanya.

Saat langit mulai gelap, Nino memesankan jus buah untukku, karena aku masih tidak berniat makan.

Saat Nino sudah tertidur, aku masih terjaga dan tidak bisa tidur, kulihat jam dinding setidaknya sekarang sudah jam 1 pagi, aku berhasil melewati malam ini dengan baik. Aku mulai merasa lebih tenang, dan berusaha untuk tidur.

Mungkin karena aku terus bergerak mencari posisi yang nyaman untukku, Nino jadi terbangun.

"Jam berapa sekarang?", ia bertanya sambil melihat jam di meja samping tempat tidur.

"Tidurlah Git, sekarang telah berganti hari, aku yakin kita akan baik-baik saja".

"Ya No, aku akan berusaha untuk tidur".

Kemudian Nino memegang tanganku lagi, mungkin ia berusaha membuatku tenang.

Aku berdoa dalam hati, mengucapkan terima kasih kepada Tuhan karena setidaknya aku berhasil melewati hari ini, dan berterima kasih untuk mengirimkan Nino kepadaku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!