Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
GACHA
Masih di hari dan malam yang sama..
Aku dengan di bantu oleh Luna sedang memahami dan memperlajari tiap2 bagian yang ada di dalamnya.
"Luna, bagaimana dengan Gacha? Apa ini persis seperti dalam game di dunia ku sebelumnya..?" tanyaku
"Jika melihat apa yang anda diingatanmu kurasa begitu, tapi aku juga kurang paham dengan detilnya.." jawab Luna
Aku pun memunculkan System Gacha yang ku miliki..
Memang benar, ini sama seperti game yang terakhir ku mainkan namun tampilan interface nya sedikit berbeda. Kalau aku ingat lagi, untuk melakukan Gacha aku biasanya mendapat kupon gacha dari penyelesaian tugas atau dengan topup sejumlah diamond dengan uang nyata.
Tapi pada gacha ini tidak ada hal seperti itu, yang ada hanyalah "Soul Point" atau bisa disingkat dengan SP, tapi apa yang dimaksud dengan itu?
Untuk melakukan 1x Gacha aku membutuhkan 5 Soul Point(SP), sedangkan untuk 10x Gacha aku membutuhkan 50 SP dan 500 SP untuk 100x Gacha..
Tapi apa yang akan aku dapatkan dari gacha ini aku belum begitu paham, mungkinkah aku akan mendapatkan Item atau Karakter/Hero. Saat ini aku memiliki 23 SP, tapi darimana aku mendapatkan SP ini?
"Luna, apa itu Soul Point pada system gacha ini..?" tanyaku
"Soul Point itu adalah jiwa yang di konversikan menjadi point untuk anda, itu biasanya di dapat setelah anda membunuh monster" jawab Luna
Begitu ya, kalau di pikir2 lagi itu cukup masuk akal. Tapi semenjak tiba disini aku belum mengalahkan monster apapun. Selama kami diperjalanan ke kota Sven, semua monster di bunuh dan dikalah kan oleh Luna, aku hanya melihatnya saja.
"Tapi Luna, semenjak aku tiba disini, aku belum membunuh satu monster pun, semua monster yang menyerang kita dikalahkan olehmu, bagaimana bisa aku memiliki 23 SP seaat ini.." kataku
"Jika begitu, kemungkinan SP itu berasal dari monster yang aku kalahkan, karena aku adalah pelayan anda, jadi sudah sewajarnya jika Soul Point nya di berikan kepada anda" jawab Luna
"Tapi kenapa..?" tanyaku
"Aku juga tidak begitu mengerti tuan.." jawab Luna
Oke, untuk sekarang mari kita anggap seperti apa yang Luna katakan. Itu berarti setiap monster yang di kalahkan oleh bawahan/pelayan ku, makan jiwa monster itu akan di berikan padaku. Jadi kemungkinan, 23 SP yang ku miliki ini kudapatkan setelah Luna mengalahkan 20 Greenwolf dan 3 Devilboar, yah kurasa itu adalah penjelasan yang paling masuk akal.
"Kalau begitu, kemungkinan 23 SP yang ku miliki saat ini adalah total jiwa dari monster yang sebelumnya kau kalahkan Luna.." kataku
"Hmm, sepertinya itu masuk akal tuan, 20 Greenwolf dan 3 Devilboar ya.." ucap Luna
"Benar, untuk saat ini hanya itu jawaban yang paling cocok dengan kondisi kita saat ini.." kataku
"Itu berarti, tidak peduli seberapa kuat monster itu, maka itu hanya akan menghasilkan 1 SP, benar begitu..?" tanya Luna
"Kemungkinan seperti itu.." kataku
"Berarti, untuk mendapatkan SP dengan jumlah besar, kita juga harus melawan monster dengan jumlah yang sama besar.." ucap Luna
"Nampaknya memang begitu.." kataku
"Apa kau ingin mencobanya sekarang.?" tanya Luna
"Kita masih di dalam kota, kita tidak tahu bagaimana cara penggunaan dan bagaimana benda/item yang nantinya yang akan muncul. Aku takut itu akan mengundang perhatian banyak orang.." kataku
"Kau benar, kita belum tahu seperti apa cara penggunaanya, bagaimana jika besok kita mencobanya di hutan ketika tidak ada siapapun di sekitar kita..?" ucap Luna memberi saran
"Itu saran yang bagus Luna, kalau begitu akan kita coba besok di luar.." kataku
Luna pun mengangguk dan tersenyum yang menandakan kalau dia senang mendengar persetujuanku..
Setelah itu, kami pun tidur. Aku memutuskan untuk membiarkan Luna tidur di ranjang sementara aku tidur di sofa. Meski dia sempat menolaknya, setelah aku memberinya pengertian dan sedikit memaksanya, akhirnya diapun setuju dan kami akhirnya pun tidur untuk beristirahat.
...***...
Esok harinya, setelah selesai sarapan kami pergi ke sebuah toko pakaian, aku membeli sebuah pakaian baru yang lebih baik, karena pakaian yang ku kenakan sekarang masih sama dengan yang di pakai pemilik tubuh ini ketika dia di bunuh kekasihnya itu.
Aku juga menyuruh Luna berganti pakaian yang lebih baik, tidak nyaman melihatnya memakai pakaian pelayan, itu membuat hubungan kami berdua seperti ada jarak yanh sangat besar. Meskipun dia adalah Angel yang di ciptakan Dewi Asra khusus untuk mendampingi dan menjagaku, aku ingin hubungan kami menjadi lebih dekat sebagai partner.
Tidak lupa kami juga membeli dua buah jubah untuk berpergian.
Setelah selesai berbelanja kami pun keluar kota Sven dan mesuk sedikit ke dalam hutan.
"Nampaknya disini sudah cukup aman dan tidak ada orang di sekitar sini.." ucap Luna
"Baiklah, kalau begitu, ayo kita coba.." kataku
Aku pun membuka tampilan system gacha..
...<< ✧✧〘 Gacha 〙✧✧ >>...
...1x Gacha : 5 Soul Points...
...10x Gacha : 50 Soul Points...
...100x Gacha : 500 Soul Points...
...Owned Soul Points : 23...
...****************...
Karena aku hanya memiliki 23 SP, maka aku hanya bisa melakukan 4x gacha, aku juga belum tahu apa yang akan muncul nantinya. Jika menurut pengalamanku sebelumnya, gacha seperti ini biasanya bisa mendapatkan item seperti Senjata, Armor, atau karakter.
Tapi aku masih belum tahu apa ini akan sama atau tidak dengan itu, yah semoga saja keberuntungan ku tidak buruk.
Aku langsung menekan tombol 1x Gacha pada papan sistem, lalu muncul sebuah cahaya dari papan sistem di depanku.
Setelahnya cahaya itu berubah menjadi sebuah kartu yang melayang di depanku, aku pun meraihnya.
Didalam kartu itu ada sebuah gambar pedang..
...✧✧ ☬ > Item Card < ☬ ✧✧...
...Soul Dominator...
...Rarity : SR...
...Type : Weapon "Sword"...
...Tebasannya dapat melukai target secara fisik atau mental dengan mengendalikan jiwa target sesuai kehendak pengguna....
...Status : Permanent...
...****************...
Sebuah senjata ya, tapi kenapa bentuknya sebuah kartu?
"Luna, ini adalah sebuah pedang.." kataku
"Itu adalah sebuah item card, dan kurasa itu senjata yang cukup kuat.." ucap Luna
"Disini tertera kalau senjata ini tingkat SR, itu berarti Super Rare yang berarti sangat langka.." kataku dengan wajah senang
"Kalau begitu pasti kekuatannya sangat hebat.." ucap Luna seraya tersenyum
"Tapi kira2 apa maksudnya status Permanent ini..?" kataku
"Hmm, aku juga tidak begitu paham.." kata Luna
"Gitu ya, tapi bagaimana aku menggunakannya..?" tanyaku
"Kalau masih berbentuk kartu seperti ini, itu berarti dia masih terkunci/tersegel, coba kau katakan Item Release sambil menyebutkan nama itemnya.." jawab Luna
"Sepertinya begitu, baiklah ayo kita coba.." kataku
Aku memegang kartu itu di tanganku dan mengatakan..
"Item Release - Soul Dominator"
Sektika kartu itu bersinar dan sebuah pedang dengan warna hitam dengan corak warna biru pada bagian bilahnya muncul di genggaman tanganku.
Aku sempat agak terkejut, karena hal seperti ini adalah sesuatu yang sangat baru bagiku, tapi aku harus segera menyesuaikan diri dengan ini.
"Lihat ini Luna, benar2 jadi sebuah pedang.." kataku gembira
"Selamat untuk percobaan pertamamu tuan.." ucap Luna dengan penuh senyuman
"Aku penasaran seberapa kuat pedang ini.." kataku
"Kalau begitu cobalah pada salah satu pohon disana.." ucap Luna sera menunjuk ke sebuah pohon besar
Aku mengangguk padanya dan berjalan menghampiri pohon itu, ini pertama kalinya aku mengayunkan sebuah pedang selama hidupku. Aku berhenti di dekat pohon besar itu dan mengayunkan pedang di tangan ku untuk menebasnya..
"Slash..!!!"
Satu kali tebasan pohon itu terpotong dengan sangat mudah, bahkan sebuah pohon di belakangnya ikut terpotong. Kekuatannya bukan main, potongannya pun sangat rapi. Ini hebat, ketajaman dan kekuatannya bukan main, sangat layak untuk menjadi sebuah item tingkat SR..
"Itu hebat tuan, bahkan satu ayunan dapat membelah dua batang pohon dengan mudah dalam sekali tebas.." ucap Luna
"Kau benar, tapi aku tidak bisa sembarangan menggunakannya, akan berbahaya jika di gunakan untuk melawan orang lain.." kataku
Luna memandang ku dengan tatapan lembut dan tenang..
"Kau selalu saja memikirkan orang lain ya, tapi kau benar, sebelum kau memiliki kemampuan yang cukup mumpuni dalam berpedang. Ini akan berbahaya jika di gunakan untuk bertarung karena lawannya pasti akan terbunuh dengan sangat mudah.." kata Luna
"Kau benar, selain itu senjata sehebat ini juga pasti akan diincar banyak orang, jadi kurasa cukup berbahaya jika aku membawanya kemana2 begitu saja.." kataku
"Bagaimana kalau kau mengembalikannya menjadi kartu..?" kata Luna memberi saran
"Apa bisa..?" tanyaku
"Coba seperti anda memunculkannya, jika anda mengucapkan Release untuk memunculkannya, coba katakan sebaliknya, yaitu Seal.." jawab Luna
"Itu layak untuk di coba, baiklah.." kataku
"Seal Item - Soul Dominator"
Seketika pedang itu kembali bercahaya dan berubah lagi menjadi kartu seperti sebelumnya. Ini benar2 praktis..
"Kau benar, pedang ini kembali menjadi sebuah kartu.." kataku sambil tersenyum pada Luna
Luna pun membalas senyumanku dan berkata..
"Kalau begini sekarang akan lebih mudah untuk di bawa pergi" ucapnya
"Kau benar, terima kasih sudah membantuku memahami Gift ku Luna, jika tidak ada kau aku pasti masih kesulitan memahami semua ini.." kataku
Luna menjawab dengan senyuman manisnya seraya mengangguk.
"Kalau begitu karena SP nya masih cukup aku akan melakukannya tiga kali lagi.." kataku
Aku kembali membuka papan sistem gacha, begitu muncul aku menekan tombol 1x sebanyak tiga kali..
Lalu muncul 3 buah kartu yang bercahaya di depanku. Yang pertama muncul adalah kartu item yaitu Broadsword dengan rarity N (Normal), nampaknya ini sebuah item senjata. Lalu yang kedua adalah kartu sihir..
...✧✧ ✶ > Magic Card < ✶ ✧✧...
...Inferno...
...Type : Fire Magic...
...Rarity : Rare...
...Sebuah sihir api yang mana ketika di gunakan dapat memunculkan sebuah tornado api pada target/lokasi yang tentukan oleh penggunanya....
...Status : 1x...
...****************...
Karena terlalu penasaran dengan kartu kedua aku sempat mengabaikan kartu yang ke tiga..
"Coba perhatikan ini, jika kartu sebelumnya adalah Item Card, kali ini yang muncul adalah Magic Card.." ujarku seraya menunjukannya pada Luna
"Itu berarti ini adalah sebuah sihir instan, yang mana sihir ini tidak membutuhkan mana milikmu untuk mengaktifkannya.." ucapnya
"Bukankah itu curang..?" kataku
"Itu tidak curang tuan, itu adalah Gift anda, jadi kurasa itu bukan sebuah kecurangan.." jawab Luna dengan tersenyum
"Begitu ya, tapi statusnya disini 1x. Apa mungkin ini adalah item sekali pakai..?" kataku
"Kemungkinan begitu, apa anda ingin mencobanya..?" tanya Luna
"Ah kurasa aku akan mencobanya lain kali, kita sedang di hutan, aku takut jika menggunakannya disini akan menimbulkan kebakaran hutan.." kataku
"Kau benar, nantinya itu juga pasti akan menjadi perhatian banyak orang.." ucapnya
"Kau benar, kemampuam ku ini setidaknya tidak boleh di ketahui oleh orang luar selain kita.." kataku
"Baik tuan, aku pasti akan merahasiakannya untuk anda.." ucap Luna
Benar, jika orang lain sampai mengetahui kemampuanku pasti akan banyak orang yang mendekatiku untuk memanfaatkan kemampuan Gift yang aku miliki ini untuk kepentingan mereka.
Pertama aku tiba di dunia ini, aku langsung di khianati oleh wanita brengsek itu. Aku tidak ingin hal seperti itu terjadi lagi, jadi aku tidak akan lagi percaya pada orang dengan mudah. Setidaknya hanya Luna lah yang dapat aku percaya di dunia ini..
"Tuan, bagaimana dengan kartu yang ketiga..?" tanya Luna
"Ah, kau benar.. Aku terlalu penasaran dengan Magic Card ini sampai mengabaikan kartu ketiga.." kataku
"Ini adalah hal yang wajar, karena ini pengalamanmu yang pertama menggunakan Gift Gacha.." ujar Luna
"Kau benar, ini agak sulit aku mengerti dengan pemahaman ku.." kataku seraya menghela nafas
"Baiklah mari kita lihat kartu yang ketiga.." kataku melanjutkan
Aku dan Luna pun melihat dan mengecek kartu yang ketiga, dan ternyata kartu ketiga adalah..
...✧✧ ♕ > Servant < ♕ ✧✧...
...Vanera...
...Ras : Human...
...Rarity : Mythic...
...Level : 999...
...Str : B / Def : S / Vit : A...
...Int : SSS / Agi : S / Luc : SS...
...-----...
...Mil : B / Com : S / Gov : B...
...Per : S / Dip : B / Int : S...
...-----...
...Time Control...
...-----...
...Job : Magician (Servant)...
...Rank : SSS...
...----------------...
Yang ketiga adalah kartu servant. Tapi tunggu, servant itu bukankah itu artinya itu adalah pelayan. Jika benar, berarti kemungkinan dia sama seperti Luna. Namun indeks kekuatannya berbeda dengan Luna, dia memiliki beberapa status A dan B pada indeks kekuatannya.
Meski begitu tingkat rarity masihlah Mythic, ini benar2 hebat.
"Ini adalah sebuah Servant Card, itu berarti dia akan sama sepertiku tuan.." jawab Luna
"Eh? Sama seperti mu? Apa kau juga bisa berubah menjadi kartu..?" tanya ku terkejut
"Tidak, bukan begitu. Maksudku dia nantinya akan menjadi bawahan mu sama sepertiku, dengan begitu, dia juga akan memeliki kesetiaan dan ketaatan yang mutlak.." jawab Luna menjelaskan
"Kepatuhan dan ketaatan yang mutlak..?" kataku kembali bertanya
"Benar, seperti diriku. Dia juga nantinya akan sepenuhnya melayani mu dengan setia dan tanpa kemungkinan untuk berkhianat.." jawab Luna
"Benarkah? Kalau begitu ini sangat hebat.. Tapi apa yang membuat kepatuhan dan kesetiaan nya menjadi seperti itu..?" tanyaku
"Entahlah, tapi mungkin itu karena sebelumnya pernah di khianati, sehingga Dewi Asra membuat para servant dengan kesetiaan mutlak agar anda tidak perlu lagi merasakan rasanya di khianati.." jawab Luna
Aku sempat terdiam dan menunduk sambil memegang kartu2 itu ditanganku, meskipun yang di khianati adalah pemilik tubuh yamg sebelumnya. Namun ingatan, kenangan, dan perasaan yang dimilikinya terasa sangat nyata bagiku. Seolah akulah yang mengalami dan menjadi pemilik tubuh ini sebenarnya.
Meski begitu aku harus berterima kasih pada Dewi Asra dan pemilik tubuh ini karena bisa melanjutkan hidup dunia. Setidaknya aku harus menjalaninya dengan sebaik mungkin, dan jika ada kesempatan, aku akan membalaskan dendam pemilik tubuh ini pada orang2 dan mantan kekasih yang telah mengkhianatinya.
Dengan Gift Gacha yang di berikan oleh Dewi Asra, ayo kita buat semua orang yang pernah meremehkan dan mengkhianati kita menyesal dan memohon. Aku tidak memiliki niat buruk terhadap dunia ini, tapi aku tidak akan besikap lembek atau baik pada mereka yang berbuat seenaknya pada ku dan orang2 ku.
Luna saat ini satu2nya orang yang dapat aku percaya, kemungkinan di masa depan akan lebih banyak yang muncul dari sistem Gacha ini. Dan mereka juga sama seperti Luna yang dapat ku percaya dengan kepatuhan dan kesetiaan yang mutlak.
Dengan Apraise dan Gacha, kini jalan ku untuk mendirikan organisasiku sendiri menjadi semakin terbuka dengan lebar. Selain para Servant, aku juga akan mengumpulkan orang yang ku rasa dapat aku percaya.
Mulai sekarang perjalanan ku di dunia ini benar2 sudah dimulai..
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya