ini karya kedua ku,mohon dukungan nya ya...
selamat membaca!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FZR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memutuskan hubungan keluarga
Era sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah,ia pun sarapan sandwich dan susu kesukaan nya. Selesai sarapan,ia pun hendak keluar dari apartemen, Tapi ketika ia membuka pintu,ia di kejutkan dengan ada nya Varo dan Vero yang berada di depan pintu apartemen nya.
"kalian ngapain di sini?" tanya Era setelah menetralkan keterkejutan nya.
"maaf,kami mau mengetuk pintu tapi kamu sudah keluar lebih dulu" ujar Varo.
"maaf telah membuat kalian menunggu"_Era.
"gak papa,ayo berangkat"_Vero.
Mereka pun berangkat menggunakan mobil sport milik Vero tapi yang mengemudi adalah Varo sedangkan Vero duduk di samping nya dan Era duduk di bagian tengah mobil.
"kamu sekolah di mana?" tanya Vero.
"di star school" jawab Era yang membuat kedua cowok itu terkejut tapi dengan cepat menyembunyikan keterkejutan nya.
(itu kan sekolah milik kami) batin kedua nya.
"kenapa?" tanya Era.
"gak papa kok,kamu kelas berapa sekarang?" tanya Vero.
"kelas 11"
"wah satu tahun lagi lulus dong" timpal Varo.
Tak terasa,mereka pun sampai di sekolah star school. Vero turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu untuk Era,kemudian ia turun bersamaan dengan Varo yang juga ikut turun.
Semua siswa siswi melihat ke arah mereka termasuk Caca sahabat Era membuat Era merasa risih.
"jangan hiraukan mereka" ucap Vero.
"iya bang" jawab Era.
"oh ya,kantor sekolah nya ada di mana?" tanya Varo.
"kantor sekolah nya ada di ujung koridor bang" jawab Era.
"boleh anterin kami ke sana?"_Varo.
"boleh bang,ayo"
Era pun mengantarkan mereka ke kantor sekolah sebelum ia pergi ke kelas nya. Akhir nya mereka pun sampai di ujung koridor sekolah.
"ini bang kantor sekolah nya" ucap Era sambil menunjuk ruangan yang ada di depan mereka.
"oke terima kasih Era,sana gih masuk ke kelas entar lagi bel masuk" ucap Varo.
"ya udah,Era masuk kelas dulu ya"
"iya,udah sana,nanti pulang sekolah abang jemput ya" ucap Vero sambil mengusap rambut panjang dan bergelombang Era yang di gerai.
"iya,dah bang Vero bang Varo" ucap Era sambil melambaikan tangan nya begitu juga dengan double V yang membalas lambaian Era.
Setelah kepergian Era, mereka pun masuk ke ruang kepsek dengan aura dingin dan berwibawa.
BRAK,"siapa yang dobrak pintu?!!,nanti saya....." ucap kepsek yang terhenti setelah melihat orang yang mendobrak pintu.
"nanti saya apa?"_Vero dengan aura dingin nya.
"ck,kalian ini kebiasaan,mau apa lo ke sini?" tanya kepsek.
"gue mau lo awasin adek kita" ucap Varo.
"lo udah ketemu sama adek lo?"
"hm,tapi dia belum tau kita" jawab Varo.
"nama nya Era,ciri ciri nya yang kayak di foto yang gue kasih" jelas Vero.
"oke,akan gue awasin adek lo,tapi buat apa ya?" ujar kepsek.
"ck,jangan bego lo jadi orang Bima" kesal Varo.
"iya iya,jangan marah lah gue cuma bercanda doang kok" ucap Bima Varadista yang biasa di panggil bima (kepsek+sahabat duo V).
"kalo adek kita terluka walau hanya seujung kuku sekalipun,awas aja lo" ancam Vero.
"iya,udah sana lo berdua,ganggu gue kerja aja" ucap Bima.
"ngusir kita berdua lo" ucap Varo.
"anggep aja begitu"
"ck,ya udah kita pergi dulu" ucap Varo. Kemudian mereka keluar dari ruang kepsek.
...****************...
Di kelas,Era langsung di cecar banyak pertanyaan oleh sahabat nya,siapa lagi kalo bukan Caca.
"Ra,mereka tadi siapa?,kenapa lo bisa sama mereka?,mereka gak nyakitin lo kan"
"aduh Ca,tanya nya satu satu,gue bingung jadi nya"
"iya iya maaf,sekarang lo jelasin deh mereka siapa"
"mereka bukan siapa siapa gue,tadi cuma kebetulan ketemuan di halte bus,terus mereka nawarin gue tumpangan jadi gue numpang mobil mereka lah"
"ooohhh,kirain mereka siapa siapa nya lo"
"bukan"
Tak lama bel masuk pun berbunyi,semua siswa siswi masuk ke kelas masing masing dan pelajaran pun berlangsung hingga jam istirahat.
Era dan Caca membawa bekal mereka ke taman belakang sekolah dan memakan nya di sana.
Selesai makan,mereka hendak kembali ke kelas tapi mereka di halangi oleh trio siluman ular.
"wah wah wah,yang gue kira lo itu baik ternyata tidak ya"ucap Vanya (teman Cika dan Cila).
"maksud lo apa?" tanya Era.
"gak usah pura pura deh lo,lo jadi simpanan nya mereka kan biar lo bisa minta harta mereka kan" tuduh Cika.
"maksud kakak apa?,kenapa kakak nuduh gue kayak gitu?"
"alah,ngaku aja deh lo,lo simpanan nya mereka kan" timpal Cila.
"bukan nya kata itu cocok buat kak Cila sama kak Cika" ucap Era.
"apa lo bilang?,berani ngelawan sekarang ya lo. Gue laporin lo ke keluarga lo" ucap Cila sambil mengeluarkan ponsel nya dan hendak menelpon Ardan om nya.
"jangan kak, Era mohon jangan bilang ke papa,maafkan Era kak" tangis Era karna ia takut bila papa nya mengetahui bahwa diri nya melawan kakak sepupu nya.
"ups,sorry udah terlanjur menelpon om andra. Vanya Cika,pegang dia dan bekap mulut nya jangan sampai dia mengganggu gue telponan sama om Ardan"
{halo Cila,ada apa menelpon om}
{halo om,Era om}
{Era?,ada apa dengan nya?}
{dia habis melawanku om,di selalu menjawab omonganku}
{baiklah,om akan ke sekolahmu sekarang,tunggu ya}
{baik om,terima kasih}
"om Ardan akan segera kemari,yuk cabut,kita lihat pertunjukan nanti" ucap Cila.
Era sudah tak bisa berbuat apa apa selain pasrah,Caca yang melihat nya pun langsung menghampiri nya dan membawa nya ke dalam pelukan nya.
"maaf Ra,gue gak bisa bantuin lo,gue gak pantes di sebut sahabat lagi,maafin gue Ra" ucap Caca yang kemudian melepaskan pelukan nya secara perlahan dan pergi meninggalkan Era sendirian di sana.
Kemudian seseorang datang menghampiri nya yang tak lain adalah pak kepsek.
"kamu kenapa?" tanya Bima.
"eh pak Bima,gak papa pak"
"gak papa,cerita aja ke saya,mungkin saya bisa bantu walaupun sedikit. Ayo duduk dulu" ajak Bima.
"sekarang ceritakan, ada apa?" tanya Bima lagi setelah mereka duduk di bangku taman sekolah.
"eemm...begini pak..." ucap Era terpotong karna perkataan Bima.
"tunggu,jangan panggil saya pak kalo lagi berdua,panggil saya abang saja"
"oke bang"
"bagus,lanjutkan"
"mereka tadi adalah kakak kembar sepupu saya dan satu teman nya,mereka selalu membully saya. Tapi saya tidak berani melawan mereka karna mereka juga termasuk kakak saya"
"tadi saya melawan mereka karna saya membela diri saya,tapi hal itu justru membuat saya merasa bersalah. Mereka melaporkan saya pada papa saya dan mungkin papa saya akan ke sekolah nanti"
"tenang saja,abang akan membantumu nanti"
"terima kasih bang,sudah mau mendengar cerita saya"
"iya"
"memang kita tidak boleh melawan orang yang lebih tua dari kita,tapi kita juga harus melawan nya bila kita membela diri kita seperti dirimu tadi" jelas Bima.
"lalu sahabatmu?"
"dia bukan lagi sahabat bang saya bang,tapi saya masih menganggap nya seorang teman"
"bagus,saya suka caramu,jangan terlalu bergantung pada orang lain meskipun itu sahabat terdekatmu"
"terima kasih bang"
"hm,sana gih masuk kelas,udah bel sejak tadi"
"baik bang,kalo begitu saya permisi,terima kasih sekali lagi"
"iya,nanti pulang sekolah saya panggil ke kantor sekolah ya"
"iya bang"
Era pun kembali ke kelas nya dan meninggalkan Bima sendirian di sana sambil terus menatap nya hingga Era menghilang dari pandangan nya.
(gue bangga sama adek kalian,meskipun dia sudah di bully dan di tinggalkan sahabat satu satu nya tapi di hati nya tidak ada rasa benci sedikit pun pada sahabat nya justru dia masih menganggap nya sebagai seorang teman) batin Bima. Kemudian ia kembali ke ruangan nya.
...****************...
Pulang sekolah, Era langsung di panggil untuk datang ke kantor sekolah. Ia pun bergegas pergi ke sana.
Sesampai nya di sana,ia mendapati mama, papa,kak Mia,orang tua sepupu nya dan sepupu nya yang tak lain adalah Cika dan Cila. Mereka semua mengeluarkan aura yang sangat dingin dan menatap tajam ke arah nya kecuali kakak dan mama nya serta Bima.
"Era,jelaskan mengapa kamu melawan Cila dan Cika?,kamu taukan kalo mereka adalah kakak sepupumu"
"Era cuma mau membela diri pa,Era gak berniat untuk melawan mereka" jawab Era sambil menunduk karna takut.
"alah, banyak alasan lo" sinis Cila.
"udahlah ngaku aja lo,lo mau ngelawan kita kan" timpal Cika yang tak kalah sinis nya.
"Era,kamu tau kan apa prinsip keluarga papa" ucap Ardan dengan nada dingin nya.
"tau pa,prinsip nya adalah orang yang lebih muda tidak boleh melawan orang yang lebih tua apapun yang terjadi"
"kalo sudah tau,kenapa kau melanggar nya?"_Ardan.
"Era hanya membela diri Era sendiri pa,tidak ada niatan untuk melawan kak Cila dan kak Cika" jelas Era sambil menatap papa nya.
"itu sama saja dengan melawan Era!!!,apa kamu tidak tau arti dari kata apapun yang terjadi hah!!" marah Ardan.
"maaf sebelum nya tuan,tapi anda membuat prinsip yang salah. Era hanya membela diri nya saja tak ada niatan apapun" ucap Bima membela Era.
"anda jangan ikut campur urusan saya dengan putri saya!!!" marah Ardan.
"Era,papa dan mama sudah merawat dan membesarkan mu tapi apa ini balasan mu pada kami,JAWAB XAVIERA GABRIELLA" marah+bentak Ardan.
"saya tak menduga bahwa anda akan seperti ini,apa karna saya hanyalah seorang anak yang di angkat oleh anda maka nya anda jadi seperti ini pada saya" ucap Era sambil berderai air mata.
"saya hanya membela diri saya, apa itu salah hah!!!" ucap Era meninggikan suara nya.
"ERA CUKUP!!" bentak Julia yang tersulut emosi.
"jangan meninggikan suara mu di hadapan nya,karna dia papamu!!" marah Julia.
"saya Xaviera Gabriella melepas marga Ardana dan memutuskan hubungan keluarga!!!" ucap Era dengan lantang.
PLAK PLAK,"jangan harap kamu bisa pergi dari saya sebelum waktu nya!!" marah Ardan setelah menampar Era.
"lalu,apa kalian akan menyayangiku seperti dulu setelah kejadian ini?" tanya Era yang membuat Ardan terdiam.
"cih,gak jawab berarti gak bisa. Jangan halangi saya lagi tuan Ardan yang terhormat" ucap Era dengan menekan kata 'tuan Ardan yang terhormat'.
"kamu....!!!"_Ardan dan hendak menampar Era lagi tapi tangan nya di cekal seseorang dengan kuat hingga Ardan mengerang kesakitan.
...----------------...
Ayo tebak siapa yang tiba tiba datang dan langsung mencekal tangan Ardan. Silahkan tunggu jawaban nya di episode berikut nya.
-terima kasih-😊💜💖