Putri Odeliah seorang gadis cantik berambut putih indah dengan mata merah yang tajam. di kenal sebagai Putri mengerikan yang sangat kejam membuat seluruh rakyat nya membenci diri nya bahkan di akhir hayat nya dia dibunuh di depan seluruh rakyat nya.
kematian nya mendapatkan hukuman dari Dewa yang mengirim dia mengulang waktu ke usia 10 tahun untuk memperbaiki masalah nya agar hidup nya tidak mati tragis.
apakah bisa berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bebekmanisnis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 05
Brak!
"Seli apa yang kau lakukan?" tanya Nora panik saat Seli dengan keras mendorong tubuh nya ke lantai.
"Kau sangat jahat Nora! tidak sepantas nya kamu melukai Putri Odeliah! asal kau tau Putri Odeliah bahkan menyembunyikan kelakuan jahat mu ini dari Raja! jika tidak kau pasti sudah mati sekarang!" bentak Seli dengan nada tegas.
"Mengapa sekarang kamu berpihak kepada Putri Odeliah?"
"Putri Odeliah sudah tidak sama lagi seperti dulu! dia sudah berubah sebaik nya kalian juga merubah sikap buruk kalian!" bentak Seli marah.
"Berubah? dia hanya Ratu drama yang sedang memainkan peran nya!" tegas Nora.
"Terserah kamu mau percaya atau tidak! jika kamu berani melukai Putri Odeliah lagi aku tidak akan segan memberitahu Raja Elvan!"
...----------------...
Odeliah merasa sangat bosan di kamar dia butuh sesuatu yang bisa menghibur nya jadi Odeliah memutuskan untuk pergi ke area latihan para pengawal untuk sekedar Melihat saja. Setiba nya Odeliah disana menarik banyak perhatian para pengawal namun Odeliah hanya membalas mereka dengan senyuman hangat sambil memperhatikan latihan para pengawal dari pojokan.
Latihan pengawal sangat menarik bagi mu?
Iya. Saat aku di kurung di penjara sebelum masuk ke penjara bawah tanah aku sering menghabiskan waktu ku dengan melihat pengawal latihan dari lubang kecil di penjara.
Apa itu kamu anggap sebagai hiburan mu?
Iya. Tapi aku juga memperhatikan gerakan mereka membuat aku tertarik berlatih pendang, apalagi aku tidak memiliki bakat apapun selama ini.
Saat sedang memperhatikan pengawal latihan seseorang datang menghampiri Odeliah. "Selamat pagi Tuan Putri Odeliah!" sapa nya dengan hormat.
"Selama pagi Helios," sapa balik Odeliah dengan sopan.
Helios Hartwin Kesatria di Kerajaan Elmaro. Helios sangat tangguh dan kuat bahkan membuat lawan nya ingin menyerah saat bertarung melawan nya. "Apakah Tuan Putri tertarik berlatih pedang?" tanya Helios
"Ya saya tertarik apa saya boleh ikut?" tanya Odeliah senang.
"Tentu saja jika Tuan Putri menginginkan nya maka saya siap melatih Tuan Putri, " balas Helios dengan senang hati.
"Terima kasih!"
semua mata yang ada disana termasuk Helios sangat terkejut dengan ucapan Odeliah barusan karena selama ini Odeliah sangat ketus terhadap mereka namun Odeliah sekarang terlihat tidak sama seperti dulu.
"Latihan nya akan di mulai besok pagi," beritahu Helios.
"Apa yang terjadi dengan Taun Putri?" ujar seorang pengawal kebingungan.
"Dia pasti hanya sedang pura-pura saja."
"Dia memang sangat pandai memainkan peran nya."
Kau dengar ucapan mereka?
Ya.
...----------------...
Pagi yang indah Odeliah sudah tampil cantik dengan pakaian latihan pedang nya, dengan semangat gadis kecil itu melakukan semua latihan pemanasan yang cukup berat untuk anak sesuai nya namun tatap dia lakukan dengan senyuman bahagia karena dia berhasil kabur dari kamar yang membosankan.
Setelah latihan pemanasan selesai kini waktu nya berlatih mengayunkan pedang. Dengan bantuan arahan dari Helios dengan mudah Odeliah mampu menyerang boneka kayu yang menjadi lawan nya. "Gerakan yang bagus Putri. Apakah Putri sebelum nya sudah pernah berlatih pedang?" tanya Helios heran.
"Belum ini pertama kali saya latihan pedang," beritahu Odeliah.
Dulu aku sering melihat latihan pengawal dari penjara selain itu aku juga sering kabur dari penjara dengan melawan semua pengawal menggunakan pedang rampasan. ternyata pengawal buruk itu lumayan berguna.
Seluruh pengawal yang sedang latihan terpesona dengan kehebatan Odeliah yang tidak kenal lelah terus mengayunkan pedang nya hingga akhir nya dia mengakhiri nya dengan memotong kepala patung kayu itu.
"Luar biasa," puji seseorang yang baru saja datang bergabung.
"Johan kamu mau latihan juga ya? tenang saja aku sudah selesai aku akan pergi," ujar Odeliah yakin Johan tidak nyaman jika dia masih berada disana.
"Siapa yang meminta mu pergi?" tanya Johan sambil tersenyum tipis membuat Odeliah terkejut karena selama ini wajah Johan seperti batu yang sangat datar.
"Apakah kamu mau menjadi lawan ku sekarang?" tawar Johan yang tentu saja mustahil di tolak oleh Odeliah.
"Tentu saja aku masih sanggup jika kamu mau," balas Odeliah bersedia.
Johan dan Odeliah akhirnya bertarung pedang dengan sangat gesit membuat semua pengawal disana terperangah melihat gerakan cepat kedua anak kecil itu yang bahkan melebihi kecepatan mereka.
"Gerakan mu sangat cepat Odeliah," puji Johan terlihat sangat senang mendapatkan lawan yang menarik.
"Ku rasa kamu lebih cepat," saut Odeliah mulai kelelahan karena Johan benar-benar sangat kuat dan cepat mustahil untuk mengalahkan Johan sekarang.
Hei jangan menyerah kamu pasti bisa.
Aku tidak yakin. Aku sudah lelah sekarang.
Serangan berikut nya di mulai, Odeliah sudah mulai kelelahan mengimbangi Johan namun Odeliah berusaha fokus agar gerakan nya tidak mulai melambat lagi.
Sring!
Pedang Odeliah melayang ke udahan lalu jatuh ke tanah menandakan Odeliah sudah kalah dari Johan. "Aku kalah Johan," ujar Odeliah yang sudah kelelahan juga.
"Sejak kapan kamu berlatih pedang?" tanya Johan seperti terkejut dengan keahlian Odeliah dalam menggunakan pedang.
"Baru hari ini," jawab Odeliah membuat Johan tidak percaya namun Helios menganggukkan kepala sebagai tanda jika itu memang benar.
"Aku sudah lelah. Aku membersihkan diri dan beristirahat sekarang, Terima kasih atas latihan hari ini! " ujar Odeliah lalu melangkah pergi dari sana.
"Apa sesuatu terjadi pada Putri Odeliah?" tanya Helios heran.
"Aku juga tidak tahu. beberapa hari ini sikap nya berubah aneh," balas Johan sama sekali tidak mengerti mengapa sikap Odeliah berubah total.
"Walau ini mengejutkan saya suka dengan Putri Odeliah yang sekarang, jauh lebih baik dari sebelumnya," ujar Helios di tutup tawa nya.
Johan tersenyum tipis. "Putra mahkota sudah berbaikan dengan Putri Odeliah?"
"Saya tidak tahu."
Masalah kebencian di antara Johan dan Odeliah masih belum selesai karena Johan masih belum bisa memaafkan Odeliah. Odeliah tidak keberatan menunggu Johan mau menerima perlahan.
"Semoga Tuan Putri selama nya seperti ini."
Odeliah yang dulu tidak akan pernah kembali karena Odeliah yang sekarang adalah dia yang sudah merasakan apa yang akan terjadi jika dia tetap bersikap bodoh.