NovelToon NovelToon
Istri Kedua Tuan Vi

Istri Kedua Tuan Vi

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Nikah Kontrak
Popularitas:57.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hany Honey

Season 2 Pengganti Mommy

Pernikahan Vijendra dan Sirta sudah berusia lima tahun lamanya, namun mereka belum dikaruniai momongan. Bukan karena salah satunya ada yang mandul, itu semua karena Sirta belum siap untuk hamil. Sirta ingin bebas dari anak, karena tidak mau tubuhnya rusak ketika ia hamil dan melahirkan.

Vi bertemu Ardini saat kekalutan melanda rumah tangganya. Ardini OB di kantor Vi. Kejadian panas itu bermula saat Vi meminum kopi yang Ardini buatkan hingga akhirnya Vi merenggut kesucian Ardini, dan Ardini hamil anak Vi.

Vi bertanggung jawab dengan menikahi Ardini, namun saat kandungan Ardini besar, Ardini pergi karena sebab tertentu. Lima tahun lamanya, mereka berpisah, dan akhirnya mereka dipertemukan kembali.

“Di mana anakku!”

“Tuan, maaf jangan mengganggu pekerjaanku!”

Akankah Vi bisa bertemu dengan anaknya? Dan, apakah Sirta yang menyebabkan Ardini menghilang tanpa pamit selama itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hany Honey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 5

Malam ini Vi tidak bisa tidur, pikirannya tidak tenang, ia merasa bersalah sudah merusak gadis  yang bernama Ardini itu. Vi merasa dirinya sedang dirundung dosa karena sudah melakukan hal yang tak sepantasnya Vi lakukan.

“Gara-gara kopi laknat!” umpat Vi dengan mengepalkan tangannya.

Vi mengambil ponselnya, ia hubungi Alex, sang Sekretaris sekaligus orang kepercayaan Vi, juga teman akrab Vi sejak mereka SMP. Telefon Vi terhubungan dengan Alex.

“Kau di mana?” tanya Vi.

“Rumah sakit, anakku Demam Berdarah, Vi,” jawabnya.

“Di rumah sakit mana, aku ingin bertemu dengan kau, ini penting! Kau sudah buat masalah besar dan sangat fatal, kau harus tanggung jawab!” geram Vi.

“Sebentar-sebentar, masalah apa nih? Perasaan aku dari tadi di rumah sakit, dan aku izin baik-baik sama kamu? Ini sudah jam dua dini hari, Vi?” ucap Alex.

“Diam kau! Di mana rumah sakitnya, aku akan ke sana sekarang!”

Alex memberikan alamat rumah sakit tempat di mana anaknya dirawat. Alex bingung dengan apa yang Vi bicarakan tadi. Dirinya tidak merasa berbuat salah, akan tetapi Alex bilang dirinya sudah melakukan kesalahan besar dan sangat fatal. Buru-buru Alex mengecek semua email yang ia kirimkan pada klien, mengecek semua laporan yang sudah ia kerjakan, kali saja ada yang salah, dan menimbulkan hal yang sangat fatal seperti yang Vi katakan tadi.

“Ini benar, ini juga benar? Lantas yang salah apa? Kok sampai fatal Vi bilang? Vi juga bicara dengan nada yang begitu marah padaku,” ucap Alex lirih, dan terdengar oleh Sang Istri.

“Kenapa, Bie?” tanya Wina.

“Ini sayang, tadi Vi telefon, katanya aku melakukan kesalahan besar dan sangat fatal. Perasaan aku kirim laporan sudah benar, kerjaan gak ada yang salah, aku izin pulang lebih dulu ya baik-baik? Bingung aku salah apa sebenarnya? Dia marah banget tadi waktu telefon, dan dia mau ke sini,” jelas Alex.

“Ya udah tanya baik-baik, Bie. Kamu kan tahu bagaimana Vi dari dulu? Dia begitu orangnya, tapi dia tetap baik sama kamu, sama keluarga kita, meski kadang arogannya keluar,” ucap Wina dengan pengertian.

“Iya, Sayang. Paling sebentar lagi dia sampai. Dia dari kemarin tempramen sekali, kayaknya efek gak dapat jatah dari Sirta. Main-main mulu tuh orang, minta duit terus sama Vi, ya jelas dia marah-marah terus, sudah gitu dia belum mau punya anak, apalagi orang tua Vi dan opa-oma nya sudah sangat berharap Vi punya anak?” ucap Alex.

“Iya, aku saja gak habis fikir, kok Sirta bisa sebebas itu, keluyuran sama teman-teman, gak jelas banget ke sana kemari, sebebas itu menghabiskan uang. Iya sih kekayaan Vi gak akan pernah habis, tapi gak begitu juga kan, Bie?”

“Namanya juga orang kaya, Sayang. Sudah biar sajalah, tapi kasihan Vi, aku lihat dia makin hari bukannya makin bahagia, tapi makin stres dia!”

“Sudah tuh orangnya datang, marah itu kelihatannya. Aku tinggal ke dalam, ya? Bicarakan baik-baik, gak usah pakai otot,” tutur Wina.

“Iya, sayang,” jawab Alex.

Alex menghampiri Vi yang sudah berada di dekatnya. Terlihat jelas guratan kemarahan Vi saat ini hingga wajahnya merah padam seperti itu. Alex makin bingung kesalahan apa yang sudah ia perbuat pada Vi, hingga membuat Vi semarah itu padanya.

“Kau!” tunjuk Vi di depan wajah Alex.

“Kenapa sih? Aku salah apa, Vi? Semua pekerjaan sudah aku handle semua, semua benar, tidak ada yang salah, email pada klien, proposal kerja sama, semua aman, gak ada yang salah, kamu kenapa sih?” tanya Alex.

“Kau benar-benar membuatku berdosa, Lex!” geram Vi.

“Ayo ke cafetaria saja, kita bicara baik-baik di sana, sambil ngopi sama nyemil apa gitu, biar tidak setegang ini?” ajak Alex.

“Nah ini nih! Kopi, gara-gara kopi! Semua berawal dari kopimu itu yang kamu tinggal di pantry tadi!” umpat Vi dengan napas naik-turun. Dia benar-benar jengkel sekali dengan asisten sekaligus teman akrabnya itu.

“Sebentar-sebentar, kopi? Ditinggal di pantry?”

“Ya, betul! Kamu ingat?”

“Ah ayo kita bicara di cafetaria saja!”

Alex menarik tangan Vi, ia mengajak Vi ke cafetaria supaya ngobrolnya enak dan terarah, supaya Vi bisa meredakan amarahnya juga. Vi duduk di depan Alex dengan meneguk air mineral dingin yang ia pesan.

“Sekarang katakan dengan pelan-pelan, jelaskan apa kesalahanku,” ucap Alex.

“Kopi kamu itu sudah membuatku merusak anak gadis orang, Lex!”

“Maksudmu bagaimana?” tanya alex kebingungan.

Vi menjelaskan semuanya pada Alex. Tidak habis pikir OB itu malah membuatkan kopi miliknya untuk Vi. Memang salah Alex, meletakkan kopi dewasa itu sembarangan, apalagi posisinya sudah dituang di cangkir dan tinggal seduh saja. Kalau masih ada bungkusnya, mungkin OB itu bakal ngerti kalau itu bukan kopi yang biasanya.

“Jadi tadi kau berbuat begitu dengan tuh OB?” tanya Alex.

“Aku kehilangan kesadaran setelah meminum kopi itu, Lex! Aku kira dia Sirta! Aku harus bagaimana, kau harus tanggung jawab Lex!”

“Kau yang pakai, kok aku yang tanggung jawab?” protes Alex.

“Karena semua itu karena kau!”

“Enak kan unboxing perawan?”

“Kalau dia hamil bagaimana, Lex?”

“Nikahin saja, lagian Sirta gak mau hamil, kan? Kamu kan pengin punya anak?”

“Semudah itu kau bicara, Lex? Gak tega aku menyakiti Sirta, Lex. Aku harus bagaimana?”

“Daripada kamu punya istri tapi seperti tidak punya istri? Mending cari istri baru? Coba kamu pikirkan, apa selama ini Sirta sudah memberikan yang terbaik untuk kamu? sepertinya kamu terus yang memberikan dia dengan sejuta kebahagiaan? Sekarang saja gak peduli sama kamu, kan? Dia lebih asik senang-senang dengan teman-temannya?” ucap Alex.

Vi hanya diam, mencerna ucapan Alex yang memang benar. Selama ini Sirta tidak memberikan sesuatu yang baik untuk Vi, akan tetapi Vi lah yang memberikan sejuta kebahagiaan untuk Sirta, bahkan Vi rela menunda memiliki anak karena Sirta tidak mau hamil dan melahirkan.

“Benar kan yang aku bilang?”

“Pusing aku, Lex!”

“Sudah, kalau dia hamil, nikahi dia, aku siap jadi saksinya, dan aku siap menanggung semua jika nantinya akan ada apa-apa, aku akan merahasiakan semua ini dari keluargamu. Aku yang salah, kalau aku tidak sembarangan menaruh kopi itu, mungkin gak akan kejadian. Tadi rencana pulang lembur, aku mau langsung bikinkan adik buat Naumi, tapi ternyata Naumi malah sakit?” ucap Alex.

“Oma Nungki, Oma Laras sudah menantikan aku memiliki anak, juga Mommy, tapi Sirta gak mau. Bahkan Oma Nungki sampai mengancam Sirta kalau Oma akan mencarikan perempuan untukku, untuk menjadi istri kedua, karena Sirta gak mau hamil!”

“Jadi keluargamu sudah tahu kalau Sirta gak mau hamil? Kalau begitu bagus dong, sudah ad lampu hijau untuk cari istri baru?” ucap Alex.

“Gak bisa, Lex! Aku sangat mencintai Sirta, tapi dia keterlaluan sekali, Lex!”

“Tenang, kita pikirkan nanti, kalau dia hamil, nikahi dia!”

“Dia tidak mau, Lex. Dia bilang lupakan kejadian tadi!”

“Itu akal-akalan perempuan yang sedang kecewa. Sudah aku akan pantau dia nanti, kau tenang saja, semua aman!”

Vi mengangguk, Alex benar-benar sahabat terbaiknya yang selalu mengerti dirinya. Benar Vi harus memantau Ardini beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan, kalau Ardini hamil, Vi benar-benar akan bertanggung jawab dan akan menikahinya.

1
Ma Em
Sirta itulah akibatnya kamu tak mau hamil dan selalu bersenang senang dgn teman sosialita kamu akhirnya kamu kehilangan cinta Vi yg begitu besar mencintaimu.
afaj
surta percayaalsh kamu mendapatkan yg lbh awuwo nnt , semoga nnt sakinah mawadah warahmah ya
Sunaryati
Segera ceraikan saja, mungkin rahim juga sudah kering, minum penunda kehamilan selama 5 thn, padahal belum pernah hamil
Sunaryati
Itu memang kesalahan besar Sitta, alasan tak mau punya anak , trauma nasib ibunya, seharusnya dibicarakan sama suami, ini malah kurang ajar sama mertua
Iin Marinta
jangan lama2 ya vi ceraikan sirta nya 😂
siti umi khusnul khotimah
bagus
Ma Em
Semoga Sirta tdk berbuat macam macam sama Ardini dan kandungannya dan Ardini dilindungi dari segala macam yg membahayakan Ardini dan bayi yg dikandungnya
afaj
wadaw
afaj
emang msh bs punya anak dia
Sunaryati
Jangan sampai terjadi sesuatu yang buruk terhadap Ardini dan bayinya, jika Sirta benar mencelakai Ardini harus ditindak tegas, jangan karena cinta kamu jadi bodoh Vi
Ma Em
Akhirnya Ardini bertemu dgn omanya Vi semoga keluarganya Vi baik sama Ardini
afaj
hore Dapat restu
Ma Em
Semoga kehamilan Ardini tdk apa apa dan selalu sehat jgn sampai ada gangguan lagi agar Vi dan Ardini bahagia
Sunaryati
Bagus
Sunaryati
Jangan cuma gertakan saja, Vi benar realisasikan ucapanmu tunjukkan Ardini pada keluargamu, jika perlu Ardini untuk sementara sampai lahiran, tinggal di rumah orang tuamu agar Ardini dan anakmu ada yang mengawasi sekaligus melindungi
Siti riyanah Quin
Luar biasa
Susi Marwiyah
bagus pgn tau cerita selanjutnyq
Ma Em
Lagian Vi istri seperti Sirta masih dipertahankan untuk apa punya istri kalau tdk mau punya anak lebih baik diceraikan saja sdh tdk mau mengurus suami kerjanya cuma kelayaban yg ga jelas.
Sunaryati
Beri tahu orang tua dan oma jika kamu sudah beristri lagi dan akan punya anak, agar banyak yang melindungi Adin
Ma Em
Biarkan mama, papa dan omanya Vi tau bahwa Vi sdh punya istri lagi dan sekarang sedang mengandung anaknya Vi semoga orang tuanya Vi serta omanya baik dan sayang sama Ardini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!