NovelToon NovelToon
Shanum: SAMUEL & HANUM

Shanum: SAMUEL & HANUM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta setelah menikah / Anak Genius / Konflik etika / Crazy Rich/Konglomerat / Istri ideal
Popularitas:19.5k
Nilai: 5
Nama Author: Musim_Salju

Hanum: Dia bukan idiot, dia makhluk spesial yang di hadirkan Allah dalam hidupku, dan tidak ada yang boleh menghina suamiku.

Begitulah perkataan yang di lontarkan orang-orang terhadap Samuel. Pria Dewasa yang sejak kecil selalu di hina idiot oleh orang-orang. Dokter mengatakan jika Samuel Autism dari lahir. Namun Hanum yakin, jika suaminya pasti sembuh suatu saat nanti atas kehendak Allah. Walaupun ia di katakan autism, Samuel adalah pemuda yang sangat pintar. Dan Hanum tidak pernah terima jika ada yang merendahkan apalagi menghina suaminya. Walaupun awalnya pernikahan ia dan Samuel terjadi karena keterpaksaan.

Bagaimana lanjutan kisah antara Samuel dan Hanum? dapatkah mereka melalui cobaan demi cobaan yang datang?

Yang tidak suka skip saja dari sekarang, terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Musim_Salju, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kelakuan Ketiga Putra Sonya

Sudah seminggu ini Hanum mengajar les untuk Samuel. Sebenarnya Samuel tidak perlu guru les, karena ia bisa membaca dengan lancar dan berhitung dengan benar. Hanya saja ia juga ingin sekolah seperti abangnya. Tentu saja ia tidak akan di terima di sekolah pada usianya saat ini. Makanya Hanum menjadi guru les Samuel, di bayar hanya sekedar untuk menemani Samuel belajar dan menambah wawasan pemuda itu.

Namun seminggu ini Hanum mengajarkan cara mengaji dan shalat dengan benar. Padahal selama ini Samuel itu sangat susah untuk di ajarkan. Entah bagaimana caranya Samuel sangat menurut dengan Hanum. Apapun yang di katakan Hanum selalu di turuti nya. Semua orang yanga ada di rumah juga heran melihatnya.

"Muel, ayo mandi dulu nak. Nanti lanjut main lagi ya sayang." Samuel tampak sibuk dengan apa yang ia kerjakan. Ia seperti tengah merangkai sesuatu. Sebuah jam rakitan yang tampak klasik namun modern. Ya, Samuel memang sangat menyukai koleksi jam dan suka membongkar pasang jam yang ia miliki, bahkan sudah banyak jam tangan yang ia preteli satu persatu dan di rakit menjadi sesuatu yang baru. Namun ibu dan ayahnya tidak berfikir jika apa yang di lakukan putra mereka itu dapat di kembangkan. Melihat kondisi Samuel saat ini.

Hanum terus memperhatikan apa yang di lakukan oleh Samuel. Ia sangat tertarik dengan apa yang di kerjakan murid lesnya itu. Samuel ini sebenarnya sangat cerdas, bahkan kecerdasannya bisa di katakan di atas rata-rata. Hanya saja tidak ada yang menyadari talenta yang di miliki Samuel karena keterbatasannya.

Kembali Sonya menyuruh putra bungsunya untuk mandi, mengingat sudah pukul lima. "Sayang, Muel dengar mama tidak? Ayo mandi nak. Papa hari ini pulang loh, Muel tidak mau nanti di peluk sama papa karena Muel tidak mandi." Sonya sampai menarik nafas dalam-dalam melihat putra bungsunya itu.

Hanum yang kasihan melihat Sonya sudah lelah dengan kelakuan Samuel pun ikut membujuk murid lesnya.

"Meul, Muel ingat tidak apa yang Hanum katakan tadi. Jika Muel mau masuk surga, maka patuhi apa kata orang tu...?"

"Orang tua Anum." Iya kembali mengulang perkataan Hanum. Dengan cepat ia membereskan rakitannya dan menyimpannya di dalam kotak miliknya.

Sonya kaget melihat Samuel sangat mendengarkan Hanum. Sepertinya Hanum memiliki sesuatu yang spesial, sehingga bisa membuat putranya itu menurut dengan patuh.

"Ya sudah, kalau begitu Muel sekarang harus apa?"

"Harus mandi Anum. Muel mandi dulu, Muel mau di mandikan sama Anum saja mama." Ucapnya dengan tatapan polos.

Pratama yang barusan pulang dan ingin menghampiri sang mama mendengar perkataan adiknya itu. Alisnya naik sebelah dan matanya terbelalak.

"Heh Sam, kamu pikir Hanum baby sitter kamu. Sudah gede juga. Mandi sana sendiri, mana mungkin Hanum mau memandikan bayi gede seperti kamu."

Samuel tampak memberengut, bibirnya maju lima sentimeter mendengar perkataan abangnya. Ia kesal sendiri dan memukul lengan Pratama, namun tidak begitu kuat dan tidak sakit sama sekali.

"Abang kenapa pulang-pulang marahin Muel? Memangnya Hanum tidak mau mandikan Muel? Kan kita sudah dekat, seperti Muel sama mama." Matanya mengerjap lucu, terlihat menggemaskan di mata Hanum. Hanum menganggap Samuel seperti adiknya sendiri, walaupun sudah jelas usia Samuel lebih dewasa dari pada dirinya. Ia mencoba menyikapi perkataan Samuel dengan lembut dan penuh kesabaran. Sang mama hanya memperhatikan interaksi anak-anaknya dengan Hanum.

"Muel, dengarkan Hanum ya. Ingat apa kata Hanum, jika kita bukanlah mahram. Jadi, di antara Hanum dan Muel tidak boleh bersentuhan apalagi sampai Hanum memandikan Muel. Muel sudah dewasa bukan? Katanya tidak mau di sebut bayi gede lagi sama bang Tama dan bang Satria, jadi Muel harus mandiri. Muel paham maksud dari perkataan Hanum bukan?" Dengan kesabaran dan kelembutannya ia menjelaskan panjang kali lebar kepada Samuel, berharap pemuda ini paham maksud dari perkataannya.

Pratama sampai tertegun mendengar suara Hanum yang begitu lembut. Kenapa wanita ini bisa sesabar itu menghadapi adiknya yang di luar nalar. Padahal dia saja tidak bisa sabar menghadapi Samuel. Sonya hanya tersenyum menatap cara Hanum menjelaskan. Dan dapat ia lihat putranya lagi-lagi menurut patuh begitu saja tanpa harus tantrum.

"Iya Anum, Muel mau jadi lelaki dewasa seperti bang Tama dan bang Sat." Ia tersenyum menatap binar indah Hanum. Hanum pun tersenyum di balik cadarnya.

"Bang Sat.. bang Sat. Lo pikir gue apaan. Sebut yang benar." Satu lagi putra Sonya tiba-tiba datang dan langsung memarahi adiknya. Namun Samuel yang tidak pernah memperdulikan perkataan Satria langsung melengos memasuki kamarnya dan langsung mandi saat itu juga. Satria sampai melongo melihat kelakuan adiknya itu.

"Enggak ada sopannya tu anak. Dia kira gue jin yang tak terlihat." Satria mendumel kesal dengan Samuel. Pratama terkekeh melihat kekesalan adik pertamanya itu.

Hanum juga ikut terkekeh, begitu juga dengan Sonya yang suka heran dengan ke tiga putranya yang tidak pernah akur. Namun mereka tidak pernah bertengkar hebat seperti kebanyakan anak-anak yang lain.

"Ngapain lo ketawa. Adek kesayangan Lo tu bang, bikin kesal saja." Satria menatap Pratama kesal.

"Lah, malah marah sama gue. Adik Lo juga kali. Mendingan gue, masih bagus bang Tama, Lo bang Sat. Memang bangsat sih Lo jadi lelaki. Mana cewek Lo ganti-ganti lagi, sudah seperti baju saja."

Pratama malah meledek Satria. Satria hanya bisa mencebik kesal mendengar perkataan abangnya. Memang benar ia playboy dan suka gonta-ganti pasangan. Namun ia seperti itu juga karena pernah di hianati oleh kekasihnya dulu yang amat ia cintai. Setelah itu Satria menjadi cowok playboy sampai saat ini. Entah wanita mana yang bisa merubah ke playboyannya.

Hanum yang merasa sudah selesai dengan tugasnya di sanapun pamit dengan Sonya. Ia harus segera pulang karena ingin berbelanja untuk persediaan makannya selama seminggu ke depan. Ia takut ke sorean dan pulang saat magrib. Sonya yang ingin meminta salah satu putranya untuk mengantarkan Hanum pun di tolak oleh Hanum. Ia merasa segan karena Sonya terlalu baik kepada dirinya. Ian juga tidak enak hati dengan anak-anak Sonya.

"Kalau begitu Hanum pulang dulu ya Bu. Hanum masih ada urusan." Ia menyalami Sonya dengan takzim. Sonya tersenyum menatap gadis muda yang ada di hadapannya. Ia ingin menjadikan Hanum menjadi menantu untuk salah satu putranya. Tapi apakah Hanumnya mau? Mengingat ke dua putranya memiliki sifat yang sangat bertolak belakang dengan Hanum.

"Di antar saja sama anak ibu nak."

"Terimakasih Bu, Hanum sudah memesan ojol. Sebentar lagi ojolnya juga datang. Kalau begitu Hanum pamit ya Bu, Assalamualaikum."

"Wa'akaikumsalam."

Sonya menatap punggung Hanum hingga hilang di balik pagar. Ia langsung masuk ke dalam rumah dan bersiap untuk menyiapkan makan malam.

......................

...To Be Continued ...

1
Nurgusnawati Nunung
Jadi Satria anak siapa.. lanjut thor
Sulastri Oke86
lanjut kak
Nurgusnawati Nunung
Hayoo semangat thor untuk membangunkan Hanum. hehehe. kasihan Muel. lanjut thor
ɪsᴛʏ
up lagi Thor...
Nurgusnawati Nunung
Hanum... ayo bangun. lanjut thor
Nurgusnawati Nunung
Akhirnya terkuak, siapa yang ingin membunuh Muel. lanjut thor, semangat
ɪsᴛʏ
oalah karna pamannya yg licik dan jahat jadi Samuel betingkah seperti anak autis...
Musim_Salju: benar kak😊
total 1 replies
ɪsᴛʏ
up lagi Thor bikin penasaran...
Nurgusnawati Nunung
wahhh keren... semoga semuanya selamat. lanjut tho.semangat
Musim_Salju: siap kak, nanti malam author up ya kak
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Muel... kasihan Hanum tidak bisa tiduk.. cuma gara-gara itu yaaa.. hahaha semuanya sudah travelling...
Musim_Salju: /Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Hahaha... Mau gimana lagi ya Num...
🌺cataleya🌺
waaahhh.... bikin penasaran....
Nanik Arifin
apa yang terjadi ??
ɪsᴛʏ
kirain beneran udah MP ternyata oh ternyata... 🤣🤣🤣🤣
Musim_Salju: /Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
🌺cataleya🌺
dasar muel.... PHP doang..
Musim_Salju: /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
🌺cataleya🌺
hadeeehhhhh/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Nurgusnawati Nunung
Alhamdulillah... semuanya selamat. lanjut thor... semangat
Musim_Salju: terimakasih kakak🤗
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
keren... Hanum bisa beladiri.. l
untung ada Satria yang bantuin... semangat thor
Musim_Salju: 💜💜💜💜💜
total 1 replies
Nurgusnawati Nunung
Ayo thor lanjut.. semangat
Nurgusnawati Nunung
Alhamdulillah.. ad Satria.. semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!