NovelToon NovelToon
NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

NASIB SI KUPU- KUPU MALAM

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Fantasi Timur / Cintapertama / Dosen / Nikahmuda / Duniahiburan
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: wayan adi suastama

Bagaimanapun takdirnya nanti, tiga raga akan tetap satu jiwa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wayan adi suastama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MASIH BERSAMA IBU

Setelah kejadian kemarin , hari ini kondisi ibu semakin drop. Ada banyak alasan yang membuat tubuh ringkih ini semakin hari semakin lemah. Bukan saja karena penyakit yang ia derita, tetapi juga efek dari beban pikiran yang Ibu punya menjadi faktor utama kondisi Ibu semakin memburuk.

Setahun lebih ibu menderita TBC, membuat ibu semalaman tidak bisa tidur nyenyak karena menahan batuk dan sesak yang hebat, yang mana membuat malu ibu yang selalu merepotkan Ayah akhir-akhir ini.

Bapak harus berangkat kerja hari ini, tetapi karena bapak lebih mementingkan kondisi ibu, ia memutuskan untuk tinggal dirumah dan menyerahkan semua urusan di toko ke karyawan.

" kondisi kamu kelihatan semakin memburuk, hari ini tidak usah berangkat kerja ya, aku akan mengirimkan surat DC ke kantormu." ucap Ayah sambil memegang bahu ibu dari belakang.

" enggak yah, aku bisa kok berangkat kerja, aku baik-baik saja". Timpal ibu dengan sedikit batuk.

"baik-baik saja kamu bilang? , itu kamu batuk keluar darah lagi dari mulutmu, kamu hari ini istirahat, nanti siang kita ke rumah sakit buat cek kondisi mu lagi".

" Ah gak usah ke rumah sakit , cukup minum obat dari dokter aja, lagian kamu tidak usah khawatir, aku baik-baik saja". Lanjut ibu sambil rebahan di kasur.

" baiklah, aku akan menyiapkan sarapan buat anak-anak bekal sekolah".

Walaupun Ayah sudah berselingkuh dengan wanita lain di belakang ibu, tetapi Ayah merupakan seorang suami yang sangat peduli dan perhatian kepada istri , dan juga sebagai sosok Ayah yang sangat-sangat sayang kepada anak-anaknya.

Di dapur ketika Ayah menyiapkan makanan, seketika ia mengingat lagi masalah kemarin yang sempat membuat Ibu sangat sedih. Isi kepalanya memikirkan banyak hal. Hingga ia mengeluarkan sedikit air mata dari pelupuk matannya.

" bodoh banget diriku, seharusnya aku tidak melakukan hal bodoh seperti ini, entah apa yang ada di otakku, aku membuat kondisi istriku semakin memburuk". Sambil memasak ia mengeluarkan umpatan itu kepada dirinya sendiri.

Tanpa Ayah sadari, ternyata ibu yang dia pikir sudah tidur nyatanya sudah ada pintu dapur sedari tadi. Ibu pun mendengar umpatan yang Ayah katakan, kemudian langsung berjalan dan memeluk Ayah dari belakang.

" sudah Yah, jangan dipikirin lagi yang kemaren, Ayah sudah berperan sangat baik sebagai suami". Ucap ibu sambil membalikan tubuh ayah kearahnya dan mengusap air matannya Ayah.

Ayah melanjutkan lagi masaknya dan menyuruh Ibu untuk istirahat saja di kamar.

Anak-anak sudah mulai siap-siap untuk berangkat sekolah, tak lupa Ayah memberikan uang jajan untuk Dandi, Ayu dan Ani.

" Kalian sekolah yang bener ya, jangan bandel ". tutur ayah sambil memberikan bekal dan jajan ke Dandi, Ayu dan Ani.

"Ayah tidak ke toko hari ini?, kok tumben ayah yang menyiapkan semuanya?". Tanya Dandi berpamitan ke Ayahnya.

" Hari ini ayah mau dirumah Dan, menemani Ibu yang juga tidak bekerja ke kantor, kondisi ibu lagi tidak baik dan Ayah suruh ibu untuk tidak bekerja , biar bisa istirahat saja". Balas ayah sambil mencium kening Ayu dan Ani.

"Sudah berangkat sana, nanti terlambat loh".

mereka lantas berangkat ke sekolah dengan perbekalan yang sudah lengkap Ayah kasi.

Ayah kemudian pergi ke kamar menemui ibu untuk mengajaknya sarapan pagi lantas meminum obat. Tiba di kamar bapak amat sangat terkejut melihat tubuh ibu yang sudah tergeletak di lantai.

"Ibuuu.... " teriak bapak yang lantas mengangkat tubuh ibu yang sangat lemah dan langsung membawa ibu ke rumah sakit terdekat agar bisa mendapatkan pertolongan.

Dengan sendirian tanpa sarapan pagi, tenaga ayah begitu kuat membawa tubuh ibu dari dalam rumah ke mobil . Diperjalanan ke rumah sakit ayah sudah sangat panik dan tidak memikirkan apa-apa lagi, tujuannya hanya satu yaitu cepat sampai rumah sakit.

Setiba di rumah sakit kurang lebih 20 menit perjalanan , ayah langsung memikirkan mobilnya di depan UGD , dan langsung mengangkat tubuh masuk ke dalam ruangan UGD.

Setelah mendapatkan perawatan dari dokter, beberapa jam kemudian ibu mulai siuman dan sudah bisa melihat Ayah dengan senyumannya yang begitu manis.

"Ibu sudah sadar?, tadi ibu tergeletak di lantai kamar dan Ayah langsung membawa ke rumah sakit, Ayah sangat panik melihat ibu seperti itu". Ucap Ayah sambil memegang erat tangan ibu.

Dengan masih sedikit dengan kondisi lemah ibu tidak menjawab obrolan Ayah, ia kembali tersenyum dan hanya tersenyum ke arah Ayah.

" ibu istirahat lagi saja ya, kata dokter setelah infus habis dan kondisi ibu sudah membaik, ibu boleh pulang ke rumah". Ucap Ayah agar ibu tambah bersemangat.

" makasih yah ". Hanya itu yang ibu ucapkan lantas ibu kembali tidur.

Dokter pun lantas memanggil Ayah untuk membereskan administrasi dan mendengarkan kondisi ibu dari mulut dokter.

" Pak, mohon maaf, kondisi Ibu sudah semakin parah , yang saya lihat dari hasil rontgen yang kami lakukan tadi , sudah banyak organ ibu yang terkena, kalau pun sembuh itu mungkin keajaiban dari Tuhan, apapun yang terjadi pada ibu kedepannya saya harap Bapak mengerti, saya juga berharap Bapak untuk menemani hari-hari ibu sebelum ia meninggalkan Bapak untuk selamanya".

Mendengar ucapan dokter yang begitu menyakitkan, Ayah tidak berkata apa-apa, Ia hanya diam seperti patung, ia sekuat tenaga menahan air matannya agar tidak terjatuh di hadapan dokter. Hatinya sangat sakit dan kacau mendengar ucapan dokter tersebut.

Setelah selesai administrasi, Ayah kemudian menemui ibu yang masih tertidur dengan infus yang menempel di tangannya. Ayah hanya bisa melihat wajah ibu yang tertidur sambil tersenyum dan berkata dalam hati..

" Aku sayang kamu, aku akan menjaga kamu sampai kapan pun, aku yakin kamu akan sembuh seperti dulu lagi".

Beberapa jam menunggu, ibu sudah terbangun dan kelihatan kondisinya semakin membaik. Dokter kemudian datang dan mengecek kondisi ibu, akhirnya dokter memperbolehkan ibu untuk pulang. Ayah pun senang mendengar hal itu , tetapi ia juga tidak bisa melupakan ucapan yang dokter katakan tadi.

Diperjalanan pulang , Ayah mencoba menghibur ibu dengan sedikit mengajaknya melewati taman dan mengingatkan Ibu 18 tahun yang lalu ketika baru pertama kali bertemu. Ibu pun tertawa dan tersenyum kearah ayah sambil menepuk bahu kiri ayah. Ayah juga ikut tertawa ke arah ibu sambil memberikan tanda love ke arah ibu.

Setiba di rumah, Anak-anak ternyata sudah duluan sampai, Ani keluar melihat siapa yang datang.

"Eh, pantesan kita cari tidak ada dirumah, ternyata kalian habis dari luar , ciee ciee yang habis dari pacaran". Tanya Ani sambil mengejek Ayah dan Ibunya.

Ani tidak mengetahui kalau ibunya habis dari rumah sakit, ia hanya anak kecil yang masih membutuhkan kasing sayang orang tua.

" Ah, bisa aja kamu nak, iya kami habis dari jalan-jalan, kenapa? iri ya? ". Ledek ibu ke arah Ani.

Ibu berusaha menutupi penyakitnya ke Ayu dan Ani, kalau mereka tahu pasti akan sangat sedih dan mental mereka bisa saja rusak, mati-matian ibu berusaha terlihat sehat di depan mata mereka.

" sudah, jangan saling ejek, ibu mau istirahat dulu ya, ibu capek seharian jalan-jalan sama Ayah". ucap Ayah dengan mencium kening Ani.

mereka lantas masuk ke dalam rumah, dengan Ani menyuruh mereka untuk berjalan berdampingan dan Ani diam di tengah-tengah mereka. Lantas mereka jalan dan melewati Dandi dan Ayu yang sedang asyik menonton Tv.

Ani mengejek mereka dengan bilang, kalau kalian sudah tidak dianggap anak lagi sama Ayah dan ibu sambil menjulurkan lidahnya keraha Dandi dan Ayu. Ayu yang cemburu pun lantas melemparkan boneka ke arah Ani dan tepat sasaran mengenai kepala Ani. Bapak, ibu dan Dandi yang melihat kejadian itu langsung tertawa terbahak-bahak, tidak dengan Ani yang terlihat sangat kesal atas hal itu.

Ayah dan Ani kemudian duduk di sofa untuk menghampiri Dandi dan Ayu, sedangkan ibu berjalan masuk menuju kamar.

" gimana kalian sekolah?" tanya ayah sambil mematikan TV yang mereka tonton.

" Fine, tidak ada masalah". Jawab serentak dari Dandi, Ayu dan Ani.

" Okelah, kalian tidur siang dulu ya, nanti sore tolong bantu ayah membersihkan rumah, karena hari ini pembantu kita sedang libur".

Merekapun mengangguk dan langsung menuju kamar masing-masing. Ayah lantas masuk ke kamar dan tidur mendampingi ibu.

1
Wayan Adi
lanjut
Wayan Adi
gass terus
Wayan Adi
heemmm
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Melihat namamu Thor, seperti nya kamu dari Bali ya Thor?
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Semoga ibu baik-baik saja
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Bagus banget Thor! Aku suka!

Oiya, ekhem... Jangan lupa mampir juga ya ke ceritaku "Racun Kesesatan" ceritanya sedih juga, siapa tau berkenan mampir dan suka ...
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Sumpah nyesek banget bacanya...
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Mamanya sakit apa?
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Sarapannya berat ya.../Shy/
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Hmm maaf Thor mau nanya, ini cerita sebenarnya dari sudut pandang orang pertama atau ketiga ya? Di awal makek sudut pandang orang pertama, tapi saat pertengahan bab hingga akhir itu kenapa memakai sudut pandang orang ketiga? Jadi pemeran utamanya itu si Ani kah?
senam 96: ani lah yang menjadi peran utamanya
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎: Hmm cuma nanya sudut pandangnya aja
total 3 replies
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Ani itu siapa?
🍾⃝ Nͩɪᷞᴋͧᴇᷡɴͣ🤎
Astagaa walau di sayang, tapi jangan minta yang mahal-mahal ke ortu lah, kasihan nanti di jadikan beban pikiran mereka
senam 96
Anak-anak lah yang menjadi korban
Wayan Adi
ceritanya begitu menyedihkan
Wayan Adi
ceritanya ngangenin
Wayan Adi
ngangenin
senam 96
ayo lanjut
senam 96
bagus banget
senam 96
ayo lanjutkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!