NovelToon NovelToon
Happiness

Happiness

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Fajarina

Aruna Gabriella, gadis sederhana yang mampu mengobati rasa sakit Fahri terhadap ibunya yang telah meninggalkan Fahri demi pria lain.

Mereka berdua sudah bersama sejak masih anak-anak, bahkan tanpa Fahri sadari Aruna diam-diam memiliki perasaan terhadapnya.

Akankah Fahri menyadari perasaan Aruna terhadapnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

kesedihan

“Kenapa kamu ngeliatin aku kayak gitu?”

Aruna mengerucutkan bibirnya. “Siapa yang ngeliatin kamu? Lagian kenapa juga kamu nangis-nangis kayak tadi.”

“Udah ngaku aja kamu ngeliatin aku ‘kan! Denger ya, cowok nangis itu wajar tahu. Cowok juga manusia.”

“lya-iya deh. Tadi aku ngeliatin kamu. Cowok wajar kalo nangis tapi masalahnya cowok modelan kayak kamu yang nangis. Geli aja aku liatnya,” jelas Aruna tertawa.

Selama mengenal Fahri. Aruna tidak pernah sekalipun melihat cowok itu menangis. Aruna mengenal Fahri sebagai cowok yang kuat.

Ketika Aruna sering diganggu oleh teman sekolahnya. Fahri akan dengan sigap menindak murid-murid yang mengganggunya.

Jika itu cowok Fahri tidak ragu-ragu untuk memberi pelajaran pada murid-murid itu agar tidak mengulangi perbuatan mereka. Bahkan jika itu Fahri harus berurusan dengan guru konseling.

Karena hal itu terkadang Fahri harus menerima kemarahan dan hukuman dari tuan besar. Tuan besar tahunya kalau Fahri bandel dan berkelahi tidak jelas.

Aruna merasa sangat bersalah ketika hal itu terjadi pada Fahri. Setelahnya pasti Aruna akan mengobati luka-luka memar di tubuh Fahri.

Saat Aruna bertanya diapakan dia oleh tuan besar sampai memar-memar seperti itu. Fahri menjawab bersamaan dengan senyum riangnya kalau dia hanya di cambuk dengan ikat pinggang saja.

Aruna bilang kalau seharusnya Fahri bilang saja dia berkelahi dengan murid-murid itu karena menganggu Aruna.

Tapi Fahri tidak mau bilang seperti itu. Karena dia tidak ingin melibatkan Aruna dalam masalah. Fahri bilang kalau Aruna tidak menyuruhnya untuk berkelahi dengan murid-murid nakal yang mengganggu Aruna. Jadi itu tetap salahnya.

Saat melihat Fahri menangis tadi. Bagi Aruna itu adalah pemandangan yang tidak biasa. Bagaimana bisa cowok kuat seperti Fahri yang dia kenal menangis di jalanan?

Ada dua kemungkinan yang Aruna pikirkan. Pertama, ini semua ada hubungnya dengan kejadian semalam dan hilangnya Fahri dari rumah.

Kedua, Fahri ditolak oleh cewek yang dia sukai. Tapi ini kemungkinan yang lemah. Karena setahu Aruna. Fahri tidak pernah terlihat sedang mengagumi

seorang cewek.

Kalau Fahri sedang suka seseorang pasti dia akan bercerita pada Aruna. Fahri pasti akan menceritakan itu semua pada Aruna bahkan sampai sejak kapan bagaimana Fahri bisa suka cewek itu.

Tapi Aruna tidak pernah mendengar itu dari Fahri. Meski bisa saja Fahri menyembunyikan hal itu darinya.

Aruna juga berpikir akhir-akhir ini Fahri sering tidur larut malam. Saat dimana Aruna sudah pergi ke kamarnya dan ibunya untuk tidur. Jangan-jangan bukan hanya bermain game tapi Fahri juga berhubungan dengan cewek itu.

“Fahri!”

“Apa?” heran Fahri saat mendadak Aruna menatap padanya dengan raut wajah terkejut.

“Kamu tadi nangis karena ditolak cewek ya?”

Seketika kening Fahri mengerut mendengar ucapan Aruna lalu dia tertawa setelahnya. “Ada-ada saja kamu. Mana ada aku nangis Cuma karena ditolak cewek. Cewek-cewek tuh yang ngejar-ngejar aku.”

“Kamu gak bohong ‘kan?” selidik Aruna menyipitkan mata kurang percaya.

“lya gak bohong. Lagian percuma dong aku ganteng-ganteng gini kalau ditolak cewek. Malu sama muka.”

Aruna mendengus geli. “Ih kepedean kamu. Siapa yang bilang kamu ganteng emangnya?”

“Aku sendiri,” jawab Fahri dengan percaya diri.

Aruna berakting seolah dia akan muntah. Sementara Fahri hanya tertawa geli melihat tingkah cewek itu.

Aruna sebenarnya agak lega mengetahui penyebab Fahri menangis bukan karena ditolak cewek. Berarti Fahri tidak sedang menyukai cewek lain.

Arsyad kehilangan jejak Aruna. Entah cewek itu atlet lari atau apa. Larinya sangat gesit sekali. Percuma Arsyad mengikuti Aruna sejak dari sekolah tadi.

Tiba-tiba handphonenya berbunyi ada yang memanggil. Arsyad menjawab panggilan itu dengan napas tersengal karena habis lari-larian.

“Kamu dimana sekarang?” tanya orang di seberang telpon.

“Aku lagi di luar. Kenapa memangnya?”

“Kenapa suaramu tersengal-sengal begitu Arsyad?”

“Ah tidak, bukan apa-apa.”

“Baiklah kalau kamu bisa tolong cepat pulang ya. Aku ingin meminta bantuanmu.”

“Aku akan segera pulang,” sahut Arsyad sebelum sambungan telpon itu terputus.

Sebelum benar-benar pergi dari sana Arsyad sempat memerhatikan sekitar mencari Aruna. Tapi tetap saja tidak terlihat cewek itu.

Saat sampai di depan pintu kamar itu Arsyad segera masuk. Nuansa kamar khas gadis remaja sangat terasa di ruangan yang cukup besar untuk ukuran sebuah kamar itu.

Cat dinding yang bewarna pink muda. Serta berbagai tempelan hiasan dinding yang mempercantik. Serta boneka-boneka yang tersusun di atas meja dan tempat tidur.

Di sana di depan meja rias ada seorang cewek yang sedang berhias fokus menatap cermin di depannya.

“Kamu ingin minta bantuan apa Tiara?”

Setelah memakai lipstick bewarna merah muda itu Tiara tersenyum menatap cermin. Lalu berdiri mengambil sebuah tas belanjaan yang tergeletak di tempat tidurnya.

Tiara mengeluarkan barang yang ada di dalam sana. Ternyata sebuah jaket cowok yang akhir-akhir ini sedang trend. Jelas harganya sangat mahal.

Tapi itu bukan masalah untuk orang sekelas Tiara. Dia memerhatikan jaket itu dengan raut wajah gembira.

“Coba kamu pakai Arsyad.”

Tiara memberikan jaket itu pada Arsyad. Cowok itu tersenyum manis menerimanya. Apa Tiara akan memberikan jaket itu padanya? Pikir Arsyad.

Arsyad memakai jaket itu. Benar-benar cocok dia

Memakai jaket itu. Arsyad berkaca pada cermin dengan senangnya.

“Cocok banget Arsyad!” puji Tiara memerhatikan cowok itu di cermin.

Arsyad merapikan kerah jaket itu sembari terus memerhatikan cermin. Memutar tubuhnya untuk melihat dari belakang. Jaket itu benar-benar pas untuknya.

“Pasti ini juga cocok dipakai sama Fahri!”

Ucapan Tiara seketika membuat senyum Arsyad memudar.

Apa maksudnya? Jadi Arsyad hanya dijadikan model untuk jaket yang akan diberikan pada Fahri?

“Body kamu ‘kan mirip sama Fahri. Jadi kalo di kamu pas pasti cocok juga sama Fahri.”

Arsyad mengepalkan tangannya kesal. Dia benar-benar tidak suka pada Fahri. Apa istimewanya sih cowok itu? Kenapa Tiara begitu tergila-gila padanya.

Tapi Arsyad tidak boleh menunjukan emosinya pada Tiara. Dia melepaskan jaket itu lalu mengembalikanya kembali pada cewek itu.

“Iya, kayaknya jaketnya cocok sama Fahri. Pinter kamu milihnya.”

Tiara memerhatikan jaket itu dengan seksama. “Iya donk. Aku pilih-pilihnya lama banget. Aku maunya

Yang terbaik buat Fahri. Semoga saja dia suka deh.” “Yaudah kalau begitu aku balik ke kamar dulu ya,”

Pamit Arsyad hendak pergi.

“Eh Arsyad tunggu dulu! Aku mau kasih ini sama kamu.”

Tiara buru-buru mengambil tas belanja bewarna coklat dari tempat tidurnya yang tadi berada disebelah tas belanja berisi jaket untuk Fahri. Lalu dia memberikan tas belanja itu pada Arsyad.

“Itu jas mantel. Bentar lagi musim dingin. Biar kamu gak kedinginan,” ucap Tiara tersenyum manis sembari memeluk dirinya sendiri seolah sedang kedinginan.

Arsyad memerhatikan ke dalam isi tas belanjaan di tanganya. Warna jas mantelnya merah maroon. Tiara

Pernah berkata kalau Arsyad itu cocok memakai pakaian bewarna merah maroon.

Arsyad tersenyum pada akhirnya. “Terima kasih, aku akan memakainya dengan senang hati.”

Arsyad meninggalkan kamar Tiara. Setelah kepergian Arsyad cewek itu mengecek telponnya lalu terlihat menelpon seseorang.

“Halo?” jawab seorang cowok diseberang telpon sana.

Seketika kedua mata Tiara terbuka lebar terkejut menyadari siapa yang menjawab telpon. Bukanya itu nomer telpon milik Aruna? Kenapa Fahri yang mengangkat telpon?

1
Jihat Purnamasari
Biasa
Jihat Purnamasari
Buruk
Anonymous
.
Yuri Lowell
Bersemangat membaca lagi! 💪
🦩NEYRA 🐚
Thor, kamu membuatku tak sabar untuk membaca seri selanjutnya
Valito.C
Dahsyat!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!