NovelToon NovelToon
Bianglala Negeri Impian

Bianglala Negeri Impian

Status: sedang berlangsung
Genre:berondong / Mafia / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Agung Riyadi

kisah cerita Randu, seorang anak korban musibah tanah longsor di kampungnya dan hanya dia satu satunya yang selamat, kemudian mendapatkan anugerah kesaktian yang tiada taranya dari jiwa leluhur, menjalani liku liku kehidupannya dan berusaha menggapai semua impian dan cintanya.
berhasilkah Randu, please check it out the story

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agung Riyadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pubertas pertama

Heru Keling hanya bisa menundukkan kepalanya yang terasa makin pening saja. Ia tak mengira masalahnya akan menjadi sangat pelik dan tak segampang yang ia kira.

"Ya sudah bang, aku pulang dulu," ujar Heru Keling sambil ngeloyor pergi begitu saja setelah menyulut sebatang rokok mild yang sudah ia selipkan di bibirnya sebelumya.

Heru Keling masih menatap dan memelototi anak buah Wanda yang tadi sempat membuatnya kesal sebelum kemudian berkata, "kalo tak terima aku masih disini,"

"Bagus sepertinya kau ingin cari mampus," ujar anak buah Wanda yang segera bangkit dan hendak menghampiri Heru Keling.

"Sudahlah biarkan dia pergi !" ujar Wanda kepada anak buahnya yang emosinya sudah berada di ubun-ubun kepalanya itu meskipun kemudian ia berhasil menekannya karena bagaimanapun yang dia ingin habisi itu adalah adik ipar bossnya.

Heru Keling hanya tersenyum sekilas seolah mengejek anak buah kakak iparnya itu sebelum kemudian dia berlalu pergi dari tempat itu.

Sementara itu Tiara yang sudah merasa hari sudah semakin sore dan ia sendiri juga sudah lelah mondar mandir berenang tanpa gaya memutuskan untuk menyudahi aktivitasnya.

"Dek, bawa tasku ke sana !" ujar Tiara sedikit berteriak sambil menunjuk ke arah toilet kepada Randu yang sibuk bermain game dengan hp bekas pemberian Tiara.

Randu hanya mengangguk dan segera bergegas melaksanakan permintaan kakak angkatnya itu. Tiara segera mengambil tasnya dari tangan Randu sebelum kemudian dengan cepat masuk ke dalam toilet wanita yang dibikin jadi satu dengan toilet laki laki hanya dibatasi oleh sekat tembok yang murni tertutup penuh saja sehingga tidak ada kemungkinan untuk bisa saling intip.

Namun Randu yang sudah memasuki usia pubertas nya tak mampu menahan hasrat dalam dadanya yang semakin hari rasanya semakin menggebu gebu. karena itu ia segera masuk ke dalam toilet pria yang kebetulan sedang sepi itu.

Dengan kemampuan penglihatan tembus pandangnya Randu langsung melihat Tiara yang sudah mengguyur tubuh polosnya dengan air shower, yang kemudian mengakibatkan batang saluran kemihnya yang berukuran diatas rata rata anak seusianya itu semakin membengkak.

Randu hampir tak mampu mengendalikan dirinya ketika ia melihat seluruh bagian tubuh kakak angkatnya yang hanya terlapisi busa sabun mandi cair yang ia pakai. Karena tak mampu menahan gejolak jiwa mudanya yang bergelora membara Randu langsung melolosi semua baju yang ia pakai kemudian tangannya mulai melakukan gerakan yang membuatnya merasa kenikmatan.

Selama Tiara mandi selama itu pula Randu melakukan aktivitas nikmatnya yang baru pertama kalinya dilakukannya itu, sensasi super nikmat yang ia rasakan bahkan membuat dirinya merasa melayang ke awang awang.

Baru ketika Tiara selesai mandi Randu juga telah mencapai puncak kenikmatannya yang membuatnya merasa sangat lega dan rileks barulah kemudian ia mengguyur seluruh tubuhnya dengan air shower meskipun tanpa memakai sabun mandi dan sampo.

Sementara itu Tiara yang kebingungan karena tak mendapati Randu yang ia suruh menunggunya hanya bisa duduk sambil menahan kesal yang untungnya tak lama kemudian ia melihat Randu keluar dari toilet pria dengan rambut yang basah dan baju yang dikenakannya terlihat lembab.

"Ngapain kamu mandi segala dek, renang juga kagak," ujar Tiara yang kemudian tak bisa menahan dirinya untuk tidak tertawa.

"Habisnya aku nggak tahan kak,"

"Nggak tahan kenapa ?'

"Gerah kak,"

"Oh kirain apa, sudah yuk kita pulang tapi nanti mampir dulu di warung mie pangsit yah, soalnya lapar banget aku,"

"Oke kak setuju, aku juga kelaparan ini,"

Randu yang kelaparan segera melajukan kendaraan listriknya dengan sangat cepat.

"Kamu kenapa sih pelan pelan ngapa kaya sedang ngejar maling saja," ujar Tiara sambil memegang erat pinggang Randu karena merasa adik angkatnya itu berkendara terlalu cepat.

"Lapar banget aku kak," jawab Randu sambil konsen dengan jalan di hadapannya yang cukup ramai lalu lintas.

"Kamu rese kalo lagi kelaparan dek," ujar Tiara lagi namun Randu yang ingin segera sampai di warung pangsit langganan mereka itu tak menghiraukan ucapan Tiara.

Namun begitu sampai di tikungan terakhir sebuah gang kecil yang merupakan satu satunya akses masuk ke warung pangsit itu kendaraan listrik yang mereka tumpangi hampir saja menabrak seseorang yang hendak keluar dari gang itu, yang untungnya dengan gerak refleks Randu yang cepat ia bisa menghentikan kendaraannya tepat sebelum menabrak seseorang berbadan kekar dan tambun itu.

Namun karena hal itu Tiara hampir terpelanting jatuh, andaikan tangannya tidak langsung memeluk pinggang Randu dengan eratnya.

"Maaf kak ! maaf..maaf..tadi nggak lihat ada yang mau lewat," kata Randu yang langsung meminta maaf kepada orang yang hampir dia tabrak itu, meskipun hatinya cukup berdebar kencang dan panik karena hampir saja tak sengaja membuat orang lain celaka.

"Matamu kau taruh dimana monyet !" ujar orang berbadan tinggi besar kekar dan gempal itu sambil memelototi Randu.

Namun anehnya beberapa detik kemudian orang itu seakan termenung dan berpikir sesuatu yang seharusnya dia ingat.

"Aku sudah minta maaf jika kau ga apa apa buruan minggir !" ujar Randu membentak orang yang hampir ia tabrak dan justru malah termenung dan menghalangi jalannya itu.

"Hei minggir lah, atau benar benar aku tabrak !" kembali ujar Randu yang jadi kesal karena waktunya jadi tersamun oleh orang itu.

Orang itu terus menatap tajam kepada Randu yang membalas dengan tatapan yang sama tajamnya, namun orang itu hanya melakukan sebatas itu saja karena sesaat kemudian ia langsung pergi begitu saja tanpa berucap sepatah katapun lagi.

Ia adalah Heru Keling, yang setelah dari markas kakak iparnya tidak langsung pulang melainkan kongkow dulu di depan SMK Taruna yang kebanyakan muridnya adalah limpahan dari SMP swasta kosong tiga karena masih satu yayasan yang menaungi.

Ia sengaja menemui beberapa kawannya semasa masih bersama sama bersekolah di SMP swasta juga untuk membantu tujuannya namun hasilnya zonk karena teman temannya yang sekarang lebih fokus pada pendidikannya dan enggan terlibat kenakalan remaja seperti saat mereka masih bersekolah di SMP swasta kosong tiga.

Alhasil Heru Keling pun merasa benar benar sendirian, dan sepertinya ia akan melakukan apa yang dikatakan Wanda agar ia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Akhirnya ditengah perjalanan pulangnya ,Heru Keling sedang berpikir keras dan sama sekali tidak fokus ketika sebuah kendaraan yang sama sekali tak ia dengar suaranya nyaris menabrak tubuhnya dan ia yakin ia akan cedera parah jika kendaraan yang ia lihat di tunggangi oleh sepasang anak berseragam SMP juga itu benar benar menabraknya.

Heru Keling yang tengah gundah langsung kembali ke tabiat awalnya yang pemarah dan garang, tanpa berpikir panjang ia hampir saja langsung mendaratkan bogem tangannya yang terlihat kasar dan cukup besar ukurannya itu kepada orang yang hampir menabraknya itu meskipun orang itu telah minta maaf padanya.

Namun setelah beberapa detik lamanya ia menyadari orang itu sama sekali tidak gentar dengan intimidasi yang ia tebarkan lewat matanya dan justru dia sendiri yang akhirnya minder dan menyadari bahwa orang itu punya tahi lalat di atas dagunya yang kemungkinan adalah orang yang sama yang melemparkan Danar ke selokan tadi pagi.

Heru Keling yang merasa belum siap dan ketakutan akan kemungkinan cedera yang berakibat menggagalkan keikutsertaan dalam studi banding ia kemudian memutuskan untuk pergi.

1
Agung Riyadi
luar biasa
Laelia
Ngangenin deh ceritanya.
Agung Riyadi: makasih 🙏🙏
total 1 replies
Phoenix Ikki
Bingung mau baca apa lagi sekarang. 🤷‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!