Jinan Sastawijaya gadis cantik yang mandiri, anak yang supel ceria mempunyai adik lelaki bernama Jerremy Sastawijaya Mereka kembar identik sedari lahir. Mereka tumbuh dikeluarga yang harmonis. Ayahnya adalah Rektor Universitas Swasta di Jakarta. Bundanya sebagai ibu rumah tangga pada umumnya. Bagaimanakah kehidupan membawa Jinan saat dia bertemu dengan Cinta pertamanya yang sudah lama 2 tahun menghilang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Makan malam itu berakhir penuh tawa tepatnya Shaka yang sangat diterima dikeluarga Jinan. Selesai dinner Shaka pamit pulang pada orangtua Jinan. Jinan juga mengantarkan Shaka sampai depan pintu.
Jinan sontak menganga saat Shaka tiba-tiba memberikan sebuah kartu hitam yang limitnya tidak terbatas itu !
"Ma-maksud kamu apa, Kha ?" Tanya Jinan
"Buat kamu sebagai bentuk tanggung jawab aku!" Senyum Shaka mengembang. "Tapi Shaka kita kan belum nikah, ini aku kembaliin!" Jinan menyodorkan lagi kartu hitam itu.
"Buat kamu sayang ! Kamu kan pasti butuh modal buat buka toko kamu, anggap aja aku investasi di toko kamu hehehe !"
"Terus aku bayarnya gimana?" Rengek Jinan. "Kan udah ? Kamu mau jadi istri aku aja udah bayaran yang setimpal buat aku Jinan !" Shaka terus menggoda Jinan ia menarik Jinan kedalam pelukannya. Setelah ini Shaka akan meminta Tama untuk mengurus pernikahan mereka walau tanpa papahnya.
"Aku pulang yah, kamu istirahat. Besok aku kesini lagi. Kita menikah 3 hari lagi yah mau?"
"WHAT !!! THREE DAYS ?" Jinan refleks menggeplak tangan Shaka. "Masa 3 hari lagi sih? Kan harus dipersiapin matang Shaka !" Jinan mengeluh lantaran Shaka membuat keputusan sendiri tanpa bicara padanya.
"Kita tetap menikah secara SAH, kamu jangan khawatir. Resepsinya bisa bulan depan, yang penting aku mau kita nikah dulu, gimana?"
"Terus kenapa tadi engga bilang sama papah ?"
"Besok ... Aku bakal datang lagi. Lagian aku ngelamar anak orang malem-malem mana anaknya pake piyama doank heheh !" Shaka mencium kening Jinan sangar dalam. "Aku mencintaimu !" Shaka pun akhirnya pamit setelah drama panjang itu.
Jinan kembali ke kamar ia merebahkan dirinya dikasur, pikirannya melayang kemana-mana. Gimana caranya dia kasih tahu Rega kalau dia mau nikah sama Shaka?
Rega pasti kecewa ditambah teman-temannya juga mungkin agak sedikit kecewa. Jinan berencana akan mengajak teman-temannya kerumahnya besok Rega juga.
-
-
-
-
Diapartment Shaka sedang sibuk didepan laptopnya ia mulai mendapatkan investor yang juga pesaing bisnis papahnya. Sedikit menghianati memang tapi tidak bisa dipungkiri Shaka anak yang pintar. Ia yakin bisa berdiri dikakinya sendiri tanpa campur tangan papahnya.
Shaka menelepon Jinan lagi padahal baru saja tadi ketemu tapi dia sudah kangen lagi " Halo sayang, udah bobo belum?"
"Belum Shaka, aku habis dari kamar mandi ! Kamu juga bukannya tidur besok engga ke kantor ?" Tanya Jinan di seberang sana
"Aku bentar lagi tidur, kamu juga jangan begadang yah. Nanti besok aku kesana mungkin pagi-pagi !"
"Iya kerumah aja besok aku mau buat sample kue dulu buat nanti di toko nanti kamu cobain yah !"
"Pasti sayang, Love You !"
"Love You too " Sambungan telepon itu mati, Shaka juga akan beranjak tidur. Hari ini dia sungguh lelah, besok setelah dari rumah Jinan, ia akan mengajak Jinan melihat rumah yang baru dibeli Shaka untuk mereka menikah nanti.
-
-
-
Jinan sedang bersenandung didapur bersama bunda, hatinya berseri-seri. Pagi pagi buta Jinan sudah berkutat di dapur, ia membuat beberapa jenis kue. Seperti Brownis, marmer cake, bolu pandan, dan masih banyak lagi.
"Wah wah ... Wangi banget nih. Boleh donk ayah cobain!"
"Boleh banget ayah, Jinan kan buat ini sengaja yah, biar ayah bunda cobain enak atau engga. Sebelum Jinan launching hahaha !" Seru Jinan
Bunda dan ayah mencicipi kue buatan Jinan, Jerremy juga yang baru bangun langsung melahap beberapa potongan kue itu. "Anak ayah udah cantik, pinter, jago masak lagi !" Goda ayah
"Turunan bunda gitu loh !" Ucap Bunda tak mau kalah
Ting Tong ! "Gue yang buka !" Jerremy segera ke depan pintu. Shaka sudah tiba dirumah Jinan disambut Jerremy.
"Ya ampun ... Masih pagi keleusss !" Jerremy mendengus kesal menatap calon kakak iparnya itu.
Shaka tersenyum menanggapi calon adik iparnya ia mengekor dibelakang Jerremy. Jerremy membawa Shaka langsung kedapur karena ayah bunda dan Jinan sedang mencicipi kue buatan Jinan.
"Shaka !" Jinan teriak kegirangan. Jinan segera berlari ke arah Shaka, saat akan memeluknya, Jerremy menghadangnya. " Belooomm muhrim ! Social distancing you know !" Jerremy merentangkan tangan selebar mungkin ditengah-tengah Shaka dan Jinan
Ayah dan bunda tertawa kencang sekali "Ya ampun Jerr ! Lihat tu muka kakak kamu udah merah gitu ! Siap-siap aja kamu di cincang sama Jinan !" Seru Ayah
"Biarin ayah hiburan, tuh sapu sama gagang pel dibelakang, sana berantem !" Kata Bunda
Shaka tersenyum manis melihat keharmonisan keluarga ini.
"Oh iya ayah bunda nanti Shaka mau bicara !"
"Engga boleh ... Kamu cobain dulu kue buatan aku ! Minggir engga loe !!" Sergah Jinan langsung mendepak tangan Jerremy lalu menarik Shaka duduk di meja bar dapur. Jinan memberikan beberapa potongan kue yang macam-macam rasanya. Jerremy merasa mual melihat kemesraan Shaka dan Jinan. "Lebay loe, pacaran sana makannya !"
"Maunya langsung kawin, entar gue kaya dulu baru kawin hahaha !" Ucap Jerremy yang maen pergi membawa satu potong kue lagi
"Enak ga ? Ada yang kurang ?" Tanya Jinan. "Enak banget loh kini, kamu makin hebat pasti nanti toko kamu laris manis sayang !"
-
-
-
Ayah mengajak Jinan dan Shaka untuk Sarapan. Jinan dan Shaka mengekor dibelakang ayah. Setelah sarapan Shaka ijin ke toilet. Ayah dan Jerremy bersiap-siap.
"Bentar lagi Jerremy pergi sama ayah. Ini cukup kali yah buat anak-anak !" Jinan menghitung jumlah kue untuk teman-temannya
Jerremy dan Ayah pamit bekerja sementara Jinan dan Shaka sedang mengobrol di meja makan. Melihat-lihat destinasi untuk bulan madu.
Teman-teman Jinan datang, Shanna, Erick dan Talita. Rega juga mengekor dibelakang mereka. Jinan mempersilahkan mereka masuk diruang tengah. "Guys ini cobain dulu kue buatan gue hahaha !" Jinan menyodorkan beberapa macam kue ke Shanna, Erick, dan Talita.
Pintu toilet terbuka, munculah Shaka. Rega menahan amarah ia mengepalkan tangannya melihat Shaka yang pagi-pagi sudah ada dirumah Jinan. Shaka menghampiri Jinan lalu memeluk pinggang Jinan. Teman-teman Jinan tersenyum kikuk mereka jadi salah tingkah
"Hmm guys ... Gue ... Gue mau kasih tahu kalau_!"
Omongan Jinan terhenti kala Shaka menyelanya "Kami akan segera menikah 3 hari lagi !" Timpal Shaka pada teman-teman Jinan. Semua disana terkejut, terutama Rega yang semakin menahan amarahnya. Tak banyak bicara Rega pergi dari sana. Jinan langsung mengejar Rega, ia menahan Rega dipintu rumahnya
"REGA TUNGGU !" Dengan nafas tersengal-sengal Jinan menahan tangan Rega. "Kenapa Nan?" Rega menoleh pada Jinan. "Rega ... Maafin gue.. Gue engga ... !" Jinan tak melanjutkan lagi omongannya ia menitikan air matanya. Shanna, erick dan Talita mematung disana. Shaka juga tidak menghampiri Jinan dan Rega.
"Kenapa Nan? Gue engga apa-apa. Lakuin apa yang mau loe lakuin, gue pergi dulu yah, baik baik !" Rega menyentuh pipi Jinan lalu pergi dari sana.
Talitha segera merangkul Jinan yang sudah menatap Rega pergi. Talitha memberikan air putih untuk Jinan lalu membawa Jinan ke taman belakang
